BAB I

Pengertian
Sindrom Nefrotik adalah kumpulan LAPORAN PENDAHULUAN
gejala yang terjadi pada anak
KEPERAWATAN
dengan karakteristik proteinuria Pemeriksaan Khusus dan Penunjang  Sindrom nefrotik bawaan
massif hipoalbuminemia, Diturunkan sebagai resesif
1) EKG
hiperlipidemia yang disertai atau
2) Foto thoraks autosom atau karena reaksi
tidak disertai edema dan
hiperkolestrolemia.
3) ASUHAN
Pemeriksaan KEPERAWATAN
Laboratorium fetomaternal
4) Analisa gas darah  Sindrom nefrotik sekunder
Disebabkan oleh parasit malaria,
penyakit kolagen,
Gambaran Klinis glomerulonefritis akut,
 edema glomerulonefrits
 Penurunan jumlah urin : urine gelap, Etiologi
berbusa
kronik, trombosis vena renalis,
 Pucat bahan kimia (trimetadion,
Penyakit jantung paradion, penisilamin, garam
 Hematuri
 Anoreksia dan diare disebabkan karena Bawaan emas,
edema mukosa usus. raksa), amiloidosis, dan lain-lain.
 Sakit kepala, malaise, nyeri abdomen,  Sindrom nefrotik idiopatik
berat badan meningkat dan keletihan
diketahui penyebabnya)
umumnya terjadi.
 Gagal tumbuh dan pelisutan otot ( jangka
panjang)

Masalah yang sering muncul

Komplikasi 1. Gangguan pernafasan Manajemen Bayi Penyakit Jantung Bawaan
1. Infeksi sekunder mungkin karena kadar 2. Gangguan pencernaan dan nutrisi 1. Pemberian antibiotik juga ditujukan untuk mencegah
imunoglobulin yang rendah akibat 3. Gangguan kardiovaskuler dan mengobati infeksi.
hipoalbuminemia. 4. Imunologis Infeksi 2. Monitor cairan
2. Shock : terjadi terutama pada
hipoalbuminemia berat (< 1
gram/100ml) yang menyebabkan
3. hipovolemia berat sehingga
menyebabkan shock.
4. Trombosis vaskuler : mungkin akibat
gangguan sistem koagulasi sehingga
terjadi peninggian
5. Komplikasi yang bisa timbul adalah
malnutrisi atau kegagalan ginjal.
 PENGKAJIAN Diagnosa keperawatan Kelebihan Volume Cairan
a. Identitas Pasien  Ketidakefektifan pola nafas NOC : Fluid Balance
b. Riwayat Maternal  Penurunan curah jantung Selama 1 x 24 jam masalah klien teratasi yang ditandai dengan
kriteria hasil sebagai berikut ini :
c. Riwayat Kelahiran  Ketidakseimbangan Nutrisi kurang dari
Kriteria Awal Target
d. Sistem kardiovaskuler kebutuhan
keseimbangan intake dan output dalam 24 jam 2 3
e. Sistem gastrointestinal Asites 1 2
f. Sistem integuen Edema 1 2
g. Sistem muskuloskeletal NIC : Manajemen Cairan
1. Timbang Berat Badan tiap hari dan monitor status pasien
h. Neuroensori ASUHAN 2. Jaga intake/ asupan yang akurat dan catat output
i. Pernafasan 3. Monitor status hidrasi( misalnya membran mukosa lembab,
KEPERAWATAN
j. Keamanan (nadi adekuat, dan tekanan darah ortostatik)
4. Moitor hasil laboratorium yang relevan dengan retensi cairan
k. Seksualitas (misalnya, peningkatan BUN, penurunan hematokrit, dll)
5. Monitor tanda tanda vital pasien
6. Monitor indikasi cairan/ retensi (misalnya, edema, asites,
crackles,dll)
7. Kaji lokasi dan luasnya edema, jika ada
Risiko Infeksi 8. Berikan cairan yang tepat
NOC : Status imun 9. Berikan diuretik yang diresepkan
Selama 1x24 jam masalah klien dapat teratasi ditandai dengan kriteria hasil
sebagai berikut :
Kriteria Awal Target Konsultasikan dnegan dokter jika ada tanda-tanda dan gejala
Risiko jatuh kelebihan volume cairan menetap atau memburuk
suhu tubuh 3 5
NOC : Perilaku Pencegahan
10. Jatuh
Fungsi gastrointestinal 3 5
Selama 1x24 jam klien akan menunjukkan nutrisi terpenuhi ditandai dengan kriteria hasil
Fungsi Respirasi 3 5 11.
sebagai berikut :
Fungsi genitourinary 2 4 Kriteria Awal Target
NIC : Perlindungan Infeksi Penghalang untuk mencegah jatuh 3 5
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
Pencahayaan yang memadai 3 5
2. Monitor adanya tanda dan gejala infeksi sistemik dan local Ketinggian tempat tidur 3 5

3. Monitor kerentanan terhadap infeksi NIC : Manajemen lingkungan

1. Menciptakan lingkungan yang aman
4. Anjurkan pasien untuk istirahat 2. Memonitor lingkungan
3. Menggunakan perlindungan (tinggikan pembatas brankart) untuk membatasi
5. Instruksikan pasien utuk minum antibiotic yang telah diresepkan mobilisasi fisik

6. Jaga penggunaan antibiotik

PATHWAY