A. Definisi
Ketoasidosis diabetes merupakan akibat dari defisiensi berat insulin dan disertai
dengan gangguan metabolisme protein,(Hudak & Gallo, 1996).Ketoasidosis diabetik
(KAD) adalah keadaan dekompensasi metabolik yang ditandai oleh hiperglikemia,
asidosis dan ketosis, terutama disebabkan oleh defisiensi insulin absolut atau relatif.
Salah satu kendala dalam laporan mengenai insidensi, epide miologi dan angka
kematian KAD adalah belum ditemukannya kesepakatan tentang definisi KAD.
Sindroma ini mengandung triad yang terdiri dari hiperglikemia, ketosis dan asi
demia. Konsensus diantara para ahli dibidang i ni mengenai kriteria diagnost ik
untuk KAD adalah pH arterial < 7,3, kadar bikarbonat < 15 mEq/L, d an
kadar glucosa darah > 250 m g/dL disertai ketonemia dan ketonuria moderate
(Kitabchi dkk, 1994).
B. Etiologi
Dalam 50% kejadian KAD, kekurangan insulin, peningkatan konsumsi atau produksi
glukoasa, atau infeksi adalah faktor pencetus. Stressor-stressor utama lain yang dapat
mencetuskan diabetic ketoasidosis adalah pembedahan, trauma, terapi dengan steroid
dan emosional. (Samijean Nordmark,2008)
C. Patofisiologi
Gejala dan tanda yang timbul pada KAD disebabkan terjadinya hiperglikemia dan
ketogenesis. Defisiensi insulin merupakan penyebab utama terjadinya hiperglikemia
atau peningkatan kadar glukosa darah dari pemecahan protein dan glikogen atau
lipolisis atau pemecahan lemak. Hiperglikemia menyebabkan diuresis osmotik dengan
hipovolemia kemudian akan berlanjut terjadinya dehidrasi dan renjatan atau syok.
Glukoneogenesis menambah terjadinya hiperglikemik. (Price, Sylvia : 1990)
Defisiensi insulin
Hiperglikemia.
Osmitik diuresis
Dehidrasi intrasel.
Glukosuria
Kehilangan cairan dan elektrolit.
Peningkatan serum osmolalitas.
Penurunan fungsi renal ( BUN meningkat
shock
D. Manifestasi Klinik
Poliuria
Polidipsi Hiperventilasi
Penglihatan kabur Terdapat keton di urin
Lemah Nafas berbau aseton
Sakit kepala Keringat
Anoreksia, Mual, Muntah Pernapasan kussmaul
E. Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan KGD
Pertahankan jalan nafas
Pada syok berat berikan oksigen 100%
Jika syok berikan larutan isotonik
Bila terdapat penurunan kesadaran perlu pemasangan NGT untuk menghindari
aspirasi lambung
2. Penatalaksanaan Keperawatan
Pemeriksaan klinis awal : pemeriksaan fisik (BB, TD, GCS, derajat rehidrasi)
Pemantauan status volume cairan
Pemantauan kalium
F. Komplikasi
Edema paru
Infark miokard akut
Hipoglikemia
Hipokalsemia
Hiperkloremia
Edema otak
Hipokalemia
G. Pengkajian
a. Airway
Kaji kepatenan jalan nafas pasien, ada tidaknya sputum atau benda asing yang
menhalangi jalan nafas.
b. Breathing
Kaji frekuensi nafas, bunyi nafas, ada tidaknya penggunaan otot bantu
pernafasan.
c. Circulation
Kaji nadi, capillary refill (CRT).
d. Pemeriksaan Laboratorium
Glukosa Natrium
Kalium Gas Darah Arteri
Bikarbonat Keton
Kadaer Kreatinin
Urinalisis
Osmolalitas
Fosfor
Sel Darah Lengkap
e. Pemeriksaan Diagnostik
Tes Toleransi Glukosa (TTG)
Gula Darah Puasa
Gas Darah Arteri
Trombosit Darah
Ureum/ Kreatinin
(Elisabeth Eva Oakes, RN. 2007)
I. Intervensi Keperawatan
(sudoyo Aru 2015, Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnose medis
dan nic noc)
Hyperglycemic crises in patien ts with diabetes mellitus. American Diabetes
Association. Diabetes Carevol27 supplement1 2004, S94-S102.
sudoyo Aru 2015, Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan diagnose medis dan nic
noc
Price, Sylvia (1990), Patofisiologi dan Konsep Dasar Penyakit , EGC, Jakarta