Anda di halaman 1dari 9

Pathway Diare

infeksi makanan psikologis

Berkembang diusus Toksik tak dapat ansietas


diserap

Hipersekresi air Malabsorbsi KH


Hiperperistaltik ,lemak dan protein
dan elektrolit

Usus halus Penyerapan me↑ osmotik


makanandi
usus
menurun
Pergeseran
air dan
elektrolit

DIARE

Frekuensi BAB Distensi abdomen


meningkat

Kerusakan
integritas
Hilang Mual muntah
kulit
cairan dan

Asidosis Nafsu makan me↓


metabolik
Gangguan
keseimban
Ketidak
sesak
seimbangan
dehidras nutrisi
i kurang dari
Ganggua
n
Kekurang
pertukara
an volume Resi
cairan ko
Penatalaksanaan Keperawatan (Asuhan Keperawatan Teoritik)

A. Pengkajian Keperawatan
1. Anamnesa
a. Yaitu nama klien, umur, alamat, tanggal masuk, nama penanggung
jawab, perkerjaan, agama, jenis kelamin.
b. Asupan cairan dan makanan (orat dan parenteral).
c. Riwayat kesehatan
Riwayat penyakit yaitu kelainan yang dapat menyebabkan gangguan
dalam hemostatasis cairan dan elektrolit, misalnya colitis ulseratif dan
diabetes mellitus.Dikaji juga mengenai terapi penyakit yang dijalani
klien, seperti mengonsumsi obat-obatan kemoterapi antikanker (Novi,
2019).
d. Berat badan
Perlu dikaji berat badan sebelum sakit dan saat sakit.Pengkajian ini
diperlukan untuk mengukur persentase penurunan berat badan dalam
menentukan derajat dehidrasi.
e. Tanda-tanda vital, meliputi suhu, respirasi, tekanan darah, nadi.
Peningkatan suhu dapat menimbulkan kehilangan cairan dan elektrolit
karena peningkatan insensible waterl loss (IWL). Sebaliknya penurunan
suhu tubuh akan mengakibatkan penurunan IWL. Pengkajian terhadap
respirasi meliputi frekuensi, kedalaman, pola nafas, dan suara
nafas.Frekuensi yang cepat dapat menigkatkan IWL.
Nadi dapat mengindikasikan volume cairan tubuh.Nadi yang lemah
dapat menandakan kekurangan volume cairan karena penurunan volume
intravaskuler.Sebaliknya nadi kuat dapat menandakan kelebihan volume
cairan.
Tekanan darah perlu dikaji apakah terjadi peningkatan atau
penurunan.Penurunan tekanan darah dapat menandakan kekurangan
volume cairan karena penurunan isi sekuncup (stroke volume) dan
ketidakseimbangan elektrolit yang menyebabkan disritmia.
f. Pada pengkajian psikososial pasien biasanya mengalami kecemasan dan
pasien memerlukan pemenuhan informasi tentang pendidikan kesehatan
(Asmadi, 2008).
2. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum: iritabilitas, letargi, bingung, disorientasi
a. Berat badan :
Timbang berat badan setiap hari untuk mengetahui risiko terkena
gangguan cairan dan elektrolit. Dengan demikian, retensi cairan dapat
dideteksi lebih dini karena 2,5–5 kg cairan tertahan di dalam tubuh
sebelum muncul edema. Perubahan dapat turun, naik, atau stabil
(Kemenkes, 2016).
b. Intake dan output cairan :
Intake cairan meliputi per oral, selang NGT, dan parenteral.Output
cairan meliputi urine, feses, muntah, pengisapan gaster, drainage selang
paska bedah, maupun IWL. Apakah balance cairan seimbang, positif
atau negatif. Kaji volume, warna, dan konsentrasi urine.
Bayi: fontanela cekung jika kekurangan volume cairan, dan menonjol
jika kelebihan cairan(Kemenkes, 2016).
c. Mata :
Cekung, konjungtiva kering, air mata berkurang atau tidak ada, edema
periorbital, papiledema
d. Tenggorokan dan mulut :
Membran mukosa kering, lengket, bibir pecah-pecah dan kering, saliva
menurun, lidah di bagian longitudinal mengerut
e. Sistem kardiovaskular :
1) Inspeksi:
Vena leher: JVP/jugularis vena pressur datar atau distensi.
Central venus pressure (CVP) abnormal.
Bagian tubuh yang tertekan, pengisian vena lambat.
2) Palpasi:
Edema: lihat adanya pitting edema pada punggung, sakrum, dan
tungkai (pre tibia, maleolus medialis, punggung kaki)
Denyut nadi: frekuensi, kekuatan.
Pengisian kapiler.
3) Auskultasi:
Tekanan darah: ukur pada posisi tidur dan duduk, lihat
perbedaannya, stabil, meningkat, atau menurun.
Bunyi jantung: adakah bunyi tambahan
f. Sistem pernapasan: dispnea, frekuensi, suara abnormal (creckles)
g. Sistem gastro intestinal:
1) Inspeksi: abdomen cekung/distensi, muntah, diare.
2) Auskultasi: hiperperistaltik disertai diare, atau hipoperistaltik.
h. Sistem ginjal: oliguria atau anuria, diuresis, berat jenis urine meningkat
i. Sistem neuromuskular :
1) Inspeksi: kram otot, tetani, koma, tremor.
2) Palpasi: hipotonisit, hipertonisitas.
3) Perkusi: refleks tendon dalam (menurun/tidak ada,
hiperaktif/meningkat)
j. Kulit:
1) Suhu tubuh: meningkat/menurun.
2) Inspeksi: kering, kemerahan.
3) Palpasi: turgor kulit tidak elastik, kulit dingin dan lembab.
3. Pemeriksaan laboratorium
a. Kadar elektrolit serum
Kadar elektrolit serum diukur untuk menentukan status hidrasi,
konsentrasi elektrolit,dan keseimbangan asam basa.Elektrolit yang
sering diukur mencakup natrium, kalium, klorida, bikarbonat, dan daya
gabungan karbon dioksida.
b. Hitung darah lengkap
Hitung darah lengkap adalah suatu penetapan jumlah dan tipe eritrosit
dan leukosit per milimeter kubik darah.Perubahan hematokrit terjadi
sebagai respons terhadap dehidrasi atau overhidrasi.Anemia juga dapat
memengaruhi status oksigenasi. Pemeriksaan jumlah sel darah merah
Hemoglobin (Hb), dan hematokrit (Ht), (Ernawati, 2012) :
1) Ht naik : adanya dehidrasi berat dan gejala syok.
2) Ht turun : adanya perdarahan akut, masif, dan reaksi hemolitik.
3) Hb naik : adanya hemokonsentrasi
4) Hb turun : adanya perdarahan hebat, reaksi hemolitik.
c. Kadar kreatinin
Kadar kreatinin darah bermanfaat untuk mengukur fungsi ginjal.
Kreatinin adalahproduk normal metabolisme otot dan diekskresikan
dalam kadar yang cukup konstan, terlepas dari faktor asupan cairan,
diet, dan olah raga.
d. Berat jenis urine
Pemeriksaan berat jenis urine mengukur derajat konsentrasi
urine.Rentang berat jenis urine normal antara 1,003– 1,030.
3. Pemeriksaan kolaboratif untuk menentukan status dehidrasi esensialnya
merupakan pemeriksaan medis untuk dehidrasi. Pemeriksaan status dehidrasi
esensial merupakan pemeriksaan medis untuk menentukan kebutuhan
pengganti cairan dalam pemenuhan hidrasi, tetapi pada kondisi klinik
perawat yang dapat melakukan perhitungan skor dapat melakukan peran
kolaboratif dalam menentukan jumlah cairan yang akan di berikan (Muttaqin
& Sari, 2011).

Diagnosa keperawatan
Beberapa diagnose keperawatan yang muncul.
1. Defisien volume cairan
2. Resiko ketidakseimbangan cairan dan elektrolit
30
31
32
33

Anda mungkin juga menyukai