Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN

GANGGUAN KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT

Disusun Oleh :
Citra Andini
( 4338114201220226 )

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HORIZON KARAWANG
TAHUN AJARAN 2022 / 2023
A. Masalah Keperawatan
Pasien dengan masalah keperawatan gangguan cairan dan elektrolit

B. Pengertian
Ketidakseimbangan cairan adalah isotonik dan osmolar. Kekurangan dan kelebihan
isotonik terjadi jika air dan elektrolit diperoleh atau hilang dalam proporsi yang sama.
Sebaliknya, ketidakseimbangan osmolar adalah kehilangan atau kelebihan air saja
sehingga konsentrasi (osmolalitas) serum dipengaruhi (Potter & Perry, 2006).
Kekurangan volume cairan adalah keadaan ketika seorang individu yang tidak menjalani
puasa mengalami atau berisiko mengelami dehidrasi vaskular, interstitial atau
intravaskular (Lynda Juall, 2007 : 168). Kekurangan volume cairan adalah penurunan
cairan intravaskuler, interstisial, dan/ atau intraseluler yang mengacu pada dehidrasi,
kehilangan cairan saja tanpa perubahan pada natrium (Nanda, 2012 : 264). Kelebihan
volume cairan adalah keadaan ketika seseorang individu mengalami atau berisiko
mengalami kelebihan cairan intraseluler atau interstisial (Lynda Juall, 2007 : 172).
Kelebihan volume cairan merupakan peningkatan retensi cairan isotonik (Nanda, 2012 :
265). Risiko ketidakseimbangan elektrolit merupakan berisiko mengalami perubahan
kadar elektrolit serum yang dapat mengganggu kesehatan (Nanda, 2012 : 262).

C. Gejala dan Tanda ( Data Mayor dan Data Minor )


a. Kelebihan volume cairan ( Hipervolemia )
1. Gejala dan tanda mayor
• Ortopnea
• Dispnea
• Paroxysmal nocturnal dyspnea (PND)
• Edema anasarka atau edema perifer
• Berat badan meningkat dalam waktu singkat
• Jugular Venous Pressure (JVP) dan cental Venous Pressure (CVP)
meningkat
• Refleks hepatojugular positif
2. Gejala dan Tanda Minor
• Dispensi vena jugularis
• Terdengar suara nafas tambahan
• Hepatomegali
• Kadar Hb/Ht
• Oliguria
• Intake lebih banyak dari output (balans cairan positif)
• Kongesti paru

b. Kekurangan Volume Cairan (Hipovolemia)


1. Gejala dan Tanda Mayor
• Frekuensi nadi meningkat
• Nadi teraba lemah
• Tekanan nadi menyempit
• Turgor kulit menurun
• Membran mukosa kering
• Volume urin menurun
• Hematrokit meningkat

2. Gejala dan Tanda Minor

• Merasa lemah
• Mengeluh haus
• Pengisian vena menurun
• Status mental berubah
• Suhu tubuh meningkat
• Konsentrasi urin meningkat
• Berat badan turun tiba-tiba
Kekurangan Kelebihan volume Resiko kekurangan Resiko
volume cairan cairan volume cairan ketidakseimbangan
volume cairan
D. Pemerikasaan Diagnostik
• Pemeriksaan kadar elektrolit : kadar elektrolit serum diukur untuk menentukan status
hidrasi, konsentrasi elektrolit pada plasma darah.
• Darah lengkap : suatu penetapan jumlah dan tipe sel darah putih dan sel darah merah
per milliliter kubik darah
• Berat jenis urin : mengukur derajat konsentrasi urine.
• Kadar BUN : pemeriksaan masa perdarahan ini ditunjukkan pada kadar trombosit,
hemoglobin, eritrosit, limfosit, dll.
• Kadar kreatinin darah : Bermanfaat untuk mengukur fungsi ginjal

E. Penatalaksanaan Medis
• Penatalaksaan medis utama diarahkan pada pengendalian atau penngobatan penyakit
dasar. Obat obatan tersebut misalnya : prednison yang dapat mengurangi beratnya
diare dan penyakit.
• Untuk diare ringan cairan oral dengan segera ditingkatkan dan glukosa oral serta
larutan elektrolit dapat diberikan untuk rehydrasi pasien.
• Untuk diare sedang, akibat sumber non infeksius, obat obatan tidak spesifik seperti
defenosiklat ( lomotil ) dan loperamit ( imodium ) juga diberikan untuk menurunkan
motilitas.
• Preparat anti microbial diberikan bila preparat infeksius telah terindentifikasi atau bila
diare sangat berat.
• Terapi cairan intra vena mungkin diperlukan untuk hydrasi cepat, khususnya untuk
anak kecil dan lansia.

F. Pengkajian Keperawatan
1. Identitas pasien dan penanggung jawab
 Identitas pasien : nama, umur, jenis kelamin, alamat, status, agama, suku
bangsa, pendidikan, pekerjaan, no CM, diagnose medis, sumber biaya.
 Identitas penanggung jawab : nama, umur, jenis kelamin, alamat, status, agama,
suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, hubungan dengan pasien
 Riwayat kesehatan

a) Riwayat kesehatan sekarang


 Alasan masuk rumah sakit
 Keluhan utama
Yang biasa muncul pada pasien dengan ganguan kebutuhan cairan dan elektrolit
antara lain: nyeri abdomen, kram, bising usus hiperaktif atau hipoaktif, anoreksia,
borborigmi, distensi abdomen, perasaan rektal penuh, fefes keras dan berbentuk,
kaleatihan umum, sakit kepala, tidak dapat makan, nyeri saat defekasi, mual,
muntah, konstipasi, inkontenensia defekasi, diare.
 Kronologis keluhan

b) Riwayat kesehatan dahulu


Ditanyakan:
1) Pengobatan saat ini dan masa lalu 2)
2) Alergi terhadap obat dan makanan 3)
3) Tempat tinggal / lingkungan
c) Riwayat kesehatan keluarga
Ditanyakan :

1) Apakah ada anggota keluarga pasien yang menderita penyakit


yang sama dengan pasien.
2) Adakah riwayat penyakit keturunan dalam keluarga
3) Kebutuhan Bio – Psiko – Sosial - Spiritual
Kebutuhan Bio – Psiko – Sosial Spiritual menurut Virginia
Handersonmeliputi: bernapas, makan, minum, eleminasi, gerak dan
aktivitas, istirahat tidur, kebersihan diri, pengaturan suhu, rasa aman
dan nyaman, sosialisasi dan komunikasi, prestasi dan produktivitas,
pengetahuan , rekreasi dan ibadah. 4) Pemeriksaan fisik a. Keadaan
umum
Keadaan umum meliputi: kesan umum, kesadaran, postur tubuh,
warna kulit, turgor kulit, dan kebersihan diri.
b. Gejala Kardinal Gejala cardinal meliputi: suhu, nadi, tekanan
darah, dan respirasi.

c. Keadaan Fisik Keadaan fisik meliputi pemeriksaan dari kepala


sampai ekstremitas bawah.

5) Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan kadar elektrolit : kadar elektrolit serum diukur
untuk menentukan status hidrasi, konsentrasi elektrolit pada
plasma darah.

b. Darah lengkap : suatu penetapan jumlah dan tipe sel darah putih
dan sel darah merah per milliliter kubik darah.

c. Berat jenis urin : mengukur derajat konsentrasi urine.

d. Kadar BUN : pemeriksaan masa perdarahan ini ditunjukkan


pada kadar trombosit, hemoglobin, eritrosit, limfosit, dll.

e. Kadar kreatinin darah : Bermanfaat untuk mengukur fungsi


ginjal
G. Daftar Diagnosa Keperawatan
Menurut NANDA , masalah keperawatan utama untuk masalah gangguankeseimbangan
cairan dan elektrolit meliputi :
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan gangguan
mekanisme pengaturan, Retensi natrium

2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme pengaturan,


asupan cairan yang berlebih, asupan natrium yang berlebih
3. Risiko kekurangan volume cairanberhubungan dengan gangguan mekanisme
pengaturan, muntah , kehilangan plasma yang berkaitan dengan luka bakar
4. Resiko ketidakseimbangan volume cairan

H. Intervensi Keperawatan
1. Kekurangan volume cairan
a. Ukur dan catat setiap 4 jam :
1). Intake dan output cairan
2). Warna muntahan, urin dan feses
3). Monitor turgor kulit
4). Tanda vital
5). Monitor
6). Elektrolit, BUN, hematokrit, dan hemoglobin
7). Status mental
8). Berat badan
b. Berikan makanan dan cairan
c. Berikan pengobatan seperti antidiare dan antimuntah
d. Berikan dukungan verbal dalam pemberian cairan
e. Lakukan pembersihan mulut sebelum makan
f. Ubah posisi pasien setiap 4 jam
g. Berikan pendidikan kesehatan tentang
1). Tanda dan gejala dehidrasi
2). Intake dan output cairan
3). Terapi

2. Volume cairan berlebih

a. Ukur dan monitor Intake dan output cairan, berat badan, tensi, CVP
distensi vena, jugularis, dan bunyi paru
b. Monitor rontgen paru
c. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan, obat, dan efek
pengobatan
d. Hati-hati dalam pemberian cairan Pada pasien yang bedrest :Ubah posisi
setiap 2 jam dan Latihan pasif dan aktif
e. Pada kulit yang edema berikan lotion, hindari penekanan yang
terusmenerus Berikan pengetahuan kesehatan tentang :Intake dan output
cairan, Edema, berat badan Pengobatan.

3. Risiko kekurangan volume cairan


a. Ukur dan monitor tanda tanda vital dan keadaan umum
b. Berikan health education tentang kebutuhan cairan dan elktrolit.
c. Anjurkan banyak minum air putih.
d. Monitor turgor kulit
e. Kolaborasi dengan dokter berhubungan dengan pengobatan

4. Risiko ketidakseimbangan volume cairan


a. Ukur dan monitor
Intake dan output cairan, berat badan, tensi, CVP distensi vena,
jugularis
Dan bunyi paru
b. Berikan pengetahuan kesehatan
DAFTAR PUSAKA

Alimut, Hidayat A. Aziz.2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Konsep dan
Proses Keperawatan. Jakarta : Sabmba Medika.
Carpenito, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10. Jakarta EGC
Nurarif, Amin Huda, Hardhi Kusuma. 2013. Aplikasi Asuhan KeperawatanBerdasarkan
Diagnosa Medis & NANDA NIC NOC . Yogyakarta : Media Action Publishing
Potter & Perry. 2006. Fundamental Keperawatan Edisi 4 Volume 2. Jakarta : EGC Tarwoto
& Wartonah.2010. Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan Edisi
4 .Salemba Medika : Jakarta.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta
: Dewan Penguasa Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Anda mungkin juga menyukai