DISUSUN OLEH:
RIZAL GUNAWAN
PROFESI NERS
UNIVERSITAS AL IRSYAD AL ISLAMIYYAH CILACAP
2021
KONSEP KEBUTUHAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
1. Pengertian
tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit didalam tubuh adalah salah
adalah larutan yang terdiri dari pelarut dan zat tertentu (zat pelarut). Elektrolit
disebut ion jika berada didalam larutan. Cairan dan elektrolit masuk kedalam
tubuh melalui makanan, minuman, dan cairan intravena (IV) dan didistribusikan
dari air tubuh total dan elektrolit ke dalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan
cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu
terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya. Cairan dan elektrolit adalah
(Tamsuri, 2004).
2. Etiologi
1. Usia
3. Diet
Pada saat tubuh kekurangan niutrisi, tubuh akan memecah cadangan energi,
4. Stress
glikolisis otot, mekanisme ini dapat menimbulkan retensi sodium dan air.
Proses ini dapat meningkatkan produksi ADH dan menurunkan produksi urine.
5. Sakit
- Kelelahan - Palpitasi
- Pusing - Sembelit
- Kejang
4. Manifestasi klinis
1. Hipovolemia
- Sinkope
- Kekacauan mental
- Mata cekung
2. Hypervolemia
- Sesak napas
- Ortopnea
- Oedema
5. Patofisiologi
hipotalamus anferior, jika apabila terjadi dehidrasi atau kekurangan cairan dan
6. Pemeriksaan Fisik
bunyi jantung.
usus.
7. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium:
hematrokit (Ht).
Penatalaksanaan medis
1. Terapi cairan IV
3. Terapi obat-obatan
Penatalaksanaan keperawatan
2. Rehidrasi oral.
1. Hipovolemik
dan kasar, mukosa mulut kering. Tanda – tanda penurunan berat badan
akut , mata cekung pengosongan vena jugularis. Pada bayi dan anak –
2. Hipervolemia
darah, nadi kuat, asites, edema, adanya ronchi, kulit lembab, distensi vena
1. Pengkajian
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
2. Diagnosa keperawatan
Tujuan:
Kriteria hasil:
kontraindikasi
stress/cuaca panas.
Intervensi Keperawatan:
b. Rencanakan target pemberian asupan cairan untuk setiap sift, mis: siang
adekuat
Rasional:
gangguan
Tujuan:
klien.
Kriteria hasil:
Intervensi:
a.Kaji asupan diet dan kebiasaan yang mendorong terjadinya retensi cairan
- Menggunakan cuka pengganti garam untuk penyedap rasa sop, rebusan dll.
Rasional:
Tujuan:
jam.
Kriteria hasil:
hiperkalemia.
Intervensi:
Rasional:
selanjutnya
c. Laporkan nilai kalium serum yang melebihi 5mEq/l batasi asupan kalium
jika perlu
d. Pantau EKG
4. Impelementasi (perencanaan)
b. Merencanakan target pemberian asupan cairan untuk setiap sift, mis: siang
adekuat
cairan
- Menggunakan cuka pengganti garam untuk penyedap rasa sop, rebusan dll.
3. Gangguan Keseimbangan Elektrolit (Kalium)
c. Melaporkan nilai kalium serum yang melebihi 5mEq/l batasi asupan kalium
jika perlu
d. Memantau EKG
4. Pasien akan mengkonsumsi cairan sesuai dengan program (per oral, theraphy