OLEH :
ENGGAR WIDYANINGSIH
P1337420116012
3A1
Kelebihan
Volume Cairan Kekurangan
Volume Cairan
5. Klasifikasi
a. Gangguan Keseimbangan Cairan
- Kekurangan volume cairan
- Kelebihan volume cairan
b. Gangguan Keseimbangan Elektrolit
- Hiponatremia
- Hipernatremia
- Hipokalemia
- Hiperkalemia
- Hipokalsemia
- Hiperkalsemia
- Hipomagnesia
- Hipermagnesia
6. Gejala klinis
Gangguan Keseimbangan Cairan
Keseimbangan
cairan Tanda dan gejala
Kekurangan Pemeriksaan fisik: hipotensi postural, takikardia,
volume cairan – membran mukosa kering, turgor kulit buruk, haus,
kehilangan air dan konfusi, kehilangan berat badan berlebihan,
elektrolit pada pengisian vena lambat, vena leher datar, letargi,
jumlah yang sama oliguria (<30 mL/hari), denyut nadi lemah
atau isotonik Hasil laboratorium: berat jenis urine >1.030,
meningkatnya kadar hematokrit >50%, dan
meningkatnya kadar BUN >25 mg/100 ml
(hemokonsentrasi)
Kelebihan volume Pemeriksaan fisik: berat badan meningkat, edema
cairan – air dan (terutama pada area yang bergantung bebas),
natrium ditahan hipertensi, poliuria (jika mekanisme hinjal normal),
pada jumlah yang distensi vena leher, meningkatnya tekanan darah dan
isotonik vena, bunyi krekles pada paru, konfusi
Hasil laboratorium: menurunnya kadar hematokrit
<38%, dan menurunnya kadar BUN <10 mg/100 ml
(hemodilusi)
7. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kebutuhan cairan dan elektrolit difokuskan
pada :
a. Integumen : keadaan turgor kulit, edema, kelelahan otot,
tetani, dan sensasi rasa.
b. Kardiovaskuler : distensi vena jugularis, tekanan darah.
c. Mata : cekung, air mata kering.
d. Neurologi : reflex, tingkat kesadaran, ganguang sensorik dan
montorik.
e. Gastrointestinal : keadaan mukosa mulut, mulut dan lidah, muntah-
muntah, dan bising usus.
8. Pemeriksaan diagnostik/Penunjang
Pemeriksaan elektrolit untuk menentukan status hidrasi. Elektrolit yang
sering diukur adalah ion natrium, kalium, klorida, dan bikarbonat
Pemeriksaan darah lengkap khususnya hematokrit untuk melihat respon
dehidrasi
Penetapan PH diperlukan pada gangguan kesetimbangan asam dan basa
Pemeriksaan berat jenis urine untuk mengukur derajat konsentrasi urin.
dan analisa gas darah.
9. Diagnosis/kriteria diagnosis
Diagnose keperawatan yang mungkin muncul pada klien dengan
gangguan cairan elektrolit adalah:
a. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif
Prosedur Pelaksanaan
1. Menentukan jumlah cairan yang masuk kedalam tubuh klien terdiri
dari:
Air minum
Air dalam makanan
Air hasil oksidasi (metabolisme)
Cairan intravena
2. Menentukan jumlah cairan yang keluar dari tubuh klien terdiri dari:
Urine
Insensible water loss (IWL): paru dan kulit
Keringat
Feces
Muntah
3. Menentukan keseimbangan cairan tubuh klien dengan rumus:
Intake - output
*Rumus IWL
IWL = (15 x BB )
24 jam
11. Komplikasi
Gagal ginjal
Gangguan pertukaran gas
Gangguan eliminasi fekal
Batu ginjal
Gangguan proses berpikir (konfusi atau bingung)
Gangguan integritas kulit
Gangguan penglihatan
III. DIAGNOSA KEPERAWATAN ( DAFTAR MASALAH )
3) NOC label:
Tissue
Integrity: Skin
and Mucous
Membranes
Temperatur
kulit
mendekati
kisaran 36o-
38oC (skala
5)
Elastisitas
kulit kembali
(sesuai umur,
kembali ke
keadaan
semula
setelah
ditarik tanpa
bekas atau
kerutan sisa)
(skala 5)
Perspirasi
terjadi
dengan
jumlah dan
pada kondisi
yang tepat
(skala 5)
Tekstur kulit
kering dan
halus (skala
5)
Ketebalan
kulit
mendekati
normal
(skala 5)
DAFTAR PUSTAKA
1. Aras, Sriwaty. 2007. Artikel Ilmiah: Prevalensi dan Distribusi Gangguan Elektrolit
pada Lanjut Usia di Bangsal Penyakit Dalam RSUP Dr. Kariadi Semarang. Semarang
2. Carpenito, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Edisi 10. Jakarta :
EGC
4. Joanne, dkk. 2008. Nursing Interventions Classification (NIC), Fifth Edition. Amerika:
Mosby
Amerika: Mosby
6. Potter, Patricia A. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan