2014.
Selama tahun 2014, data yang terpantau dari 1 Januari – 27 Desember 2014 terdapat 629
kasus korupsi yang berada di Indonesia. Dari jumlah kasus tersebut dikembangkan terdapat 1328
tersangka dan menyebabkan kerugian negara sebanyak Rp.5, 29 Triliun.
Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK tak hentinya mengincar koruptor secara
gerilya. Jika koruptor terlalu licin dan tidak kooperatif, maka operasi tangkap tangan menjadi
langkah andalan KPK. Operasi tangkap tangan (OTT) oleh petugas KPK di tahun 2014
didominasi oleh kepala daerah dan pejabat daerah lainnya. Jika pada tahun sebelumnya OTT
didominasi oleh pegawai negeri sipil dan penegak hukum, tahun ini hampir semua hasil tangkap
tangan KPK sekelas gubernur dan bupati. Para pejabat tersebut kemudian dinonaktifkan atau
diberhentikan dari posisinya. Berikut nama pejabat daerah yang berhasil terjaring dalam operasi
tangkap tangan KPK selama tahun 2014 :
Sebagai contoh adalah korupsi yang dilakukan pegawai negeri sipil (PNS) selama 2001-2015
yang berjumlah 1.115 terdakwa. Kerugian negara akibat korupsi tersebut mencapai Rp21,27
triliun. Sementara tuntutan jaksa hanya Rp1,04 triliun, sehingga vonis hukuman finansial yang
dijatuhkan hanya Rp844 miliar. Contoh lainnya adalah korupsi yang melibatkan anggota
legislatif yang berjumlah 480 terpidana. Dalam konteks ini, kerugian negara mencapai Rp1,63
triliun. Namun, tuntutan jaksa hanya kisaran Rp537 miliar sehingga hukuman finansial yang
dijatuhkan hakim di pengadilan hanya sebesar Rp402 miliar.
Dua contoh di atas menunjukkan bahwa hukuman finansial kepada para terpidana korupsi
cenderung suboptimal atau lebih rendah dari kerugian negara yang diakibatkan.
Tak hanya berhenti di hukuman finansial yang rendah. Hukuman berupa vonis penjara juga
menunjukkan tren ringan seperti hasil pemantauan peradilan yang dilakukan oleh Indonesia
Corruption Watch (ICW) selama Januari-Juni 2016 lalu. Pada periode ini, ICW telah
melakukan monitoring terhadap 325 perkara korupsi dengan 384 terdakwa yang telah diperiksa
dan diputus oleh pengadilan, baik di tingkat pertama, banding, kasasi, maupun Peninjauan
Kembali (PK).
Akibat dari rendahnya vonis hukuman yang dijatuhkan dan tidak menimbulkan efek jera kepada
para koruptor tersebut, perlu dipikirkan dan kemudian diberlakukan untuk memberikan hukuman
yang seberat-beratnya kepada koruptor, tidak hanya secara fisik yang harus dijalani oleh mereka
dipenjara, namun juga diberikan tambahan berupa sanksi sosial, finansial bahkan politik seperti
berikut ini :
- memberikan tuntutan hukuman maksimal dengan menggunakan pasal yang sesuai dengan
tindak pidana korupsi yang dilakukan berdasarkan UU Nomor 31 tahun 1999 dan UU No. 20
Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
- memiskinkan koruptor dengan menyita seluruh harta kekayaan yang diperoleh dari tindak
pidana korupsi dengan cara pembuktian terbalik sesuai dengan pasal 77 UU No. 8 Tahun 2010
tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.
- menghapuskan remisi kepada koruptor, kecuali yang telah menjalankan apa yang diatur dalam
Pasal 34A ayat (1) butir a dan b PP No. 9 tahun 2013 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan
Hak Warga Binaan Pemasyarakatan.
- mencabut hak politik koruptor, sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat memilih ataupun
dipilih untuk menjadi pejabat politik/publik (seperti tuntutan yang diberikan kepada Irjen Djoko
Susilo, meski pada vonis tidak dikabulkan oleh hakim), karena selama ini koruptor kerap kali
masih bisa mendapatkan posisi politik/publik yang bagus setelah menjalani masa hukuman.
- memberikan tanda khusus dalam KTP maupun kartu identitas koruptor yang berlaku seumur
hidup (sebagaimana yang pernah dilakukan oleh rezim Orde Baru kepada eks tahanan politik
G30S/PKI), bahkan Akil Mochtar yang baru saja ditangkap beberapa waktu lalu pernah
mengusulkan hukuman potong jari kepada koruptor.
- memberikan sanksi finansial/ekonomi, sehingga mereka tidak dapat menjadi nasabah bank
ataupun mengajukan kredit kepada bank. - memberikan sanksi sosial dengan mewajibkan
koruptor membersihkan jalan protokol (utama) dan/atau fasilitas umum di kota mereka ditahan
dengan menggunakan seragam tahanan KPK, sehingga masyarakat dapat melihat dan
mengejek/menghina para koruptor tersebut.
- membangun tempat tahanan koruptor di area rekreasi umum (semacam kebun binatang, tapi
penghuninya adalah para koruptor) yang dapat ditonton oleh masyarakat.
- menjatuhkan hukuman mati kepada koruptor dengan kriteria tertentu (pimpinan penegak
hukum, pimpinan pajak dan bea cukai, atau dampak dari korupsi yang dilakukannya sangat
merugikan negara, memberikan dampak negatif yang sangat massif dan meresahkan masyarakat
umum), bukan hanya "dalam keadaan tertentu" seperti yang tercantum pada Pasal 2 ayat (2) UU
Nomor 31 tahun 1999 dan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.Semoga dengan memberikan hukuman yang berat kepada koruptor, maka korupsi di
negara ini dapat berkurang secara drastis dan signifikan, sehingga Indonesiadapat menjadi
Negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur sebagaimana tercantum dalam
pembukaan UUD 1945 dan menjadi harapan kita semua.
Ide-ide untuk turut mengawasi pratik-pratik korupsi disekitar anda ? Bagaimana caranya?
1. Pantau aliran uang pemerintah
Salah satu cara melawan korupsi adalah dengan memantau ke mana uang yang digunakan
pemerintah itu mengalir, alias follow the money. Pantau dinyalai dari pemerintah daerah dulu.
Gimana memantaunya? :
a. Identifikasi apa masalah yang perlu dipantau. Waktu itu pemerintah janji bikin sekolah, kok
belum dibikin? Jalanan yang rusak sudah dilaporin, tapi kenapa masih rusak? Coba identifikasi
apa masalah yang mengganggu orang-orang di lingkungan sekitar.
b. Bentuk tim pemantau. Kumpulkan teman-teman yang juga tertarik dengan isu yang mau kanya
pantau. Teman-teman yang punya kemampuan analitis dan matematis bisa sangat bermanfaat
dalam kerja ini.
c. Tentukan goals. Pastikan kanya menentukannya secara realistis dan bisa dikelola.
d. Bersiaplah! Rencanakan riset awal (preliminary research) untuk memantau belanja pemerintah
daerah. Kumpulkan data anggaran, belanja negara, perkembangan proyek infrastruktur, dan
sebagainya.
e. Kumpulkan bukti-buktinya. Turunlah ke lapangan dan cari datanya.
f. Diskusikan tenyaan. Kumpulkan timnya untuk mendiskusikan keanehan di belanja negara.
Jangan lupa catat juga apa ada belanja negara yang memang ditepati pemerintah, misalnya
ternyata memang ada sekolah yang sudah dibangun.
g. Sebarkan temuannya. Gelar diskusi terbuka di lingkungannya untuk membicarakan temuanya
timnya. Lalu langsung kejar dan follow up pihak pemerintah daerah untuk meminta keterangan,
ke mana uang yang hilang dari daftar belanja negara.
h. Jaga momentumnya. Pikirkan bagaimana supaya isu ini tetap dibicarakan orang dan bagaimana
timnya bisa terus memantau angggaran dan belanja pemerintah selanjutnya.
1. Di Lingkungan Keluarga
Internalisasi karakter anti korupsi di dalam diri mahasiswa dapat dimulai dari lingkungan
keluarga. Pelajaran yang dapat diambil dari lingkungan keluarga ini adalah tingkat ketaatan
seseorang terhadap aturan/tata tertib yang berlaku. Substansi dari dilanggarnya aturan/tata tertib
adalah dirugikannya orang lain karena haknya terampas.
Tahapan proses internalisasi karakter anti korupsi di dalam diri mahasiswa yang diawali dari
lingkungan keluarga yang sangat sulit dilakukan. Justru karena anggota keluarga adalah orang-
orang terdekat, yang setiap saat bertemu dan berkumpul, maka pengamatan terhadap adanya
perilaku korupsi yang dilakukan di dalam keluarga seringkali menjadi bias.
2. Di Lingkungan Kampus
Keterlibatan mahasiswa dalam gerakan anti korupsi di lingkungan kampus dapat dibagi ke dalam
dua wilayah, yaitu: untuk individu mahasiswanya sendiri, dan untuk komunitas mahasiswa.
Untuk konteks individu, seseorang mahasiswa diharapkan dapat mencegah agar dirinya sendiri
tidak akan berperilaku koruptif dan tidak korupsi. Sedangkan untuk konteks komunitas seorang
mahasiswa diharapkan dapat mencegah rekan-rekannya sesame mahasiswa dan organisasi
kemahasiswaan kampus untuk tidak berperilaku koruptif dan tidak korupsi.
3. Di Masyarakat Sekitar
Hal yang sama dapat dilakukan mahasiswa atau kelompok mahasiswa untuk mengamati
lingkungan di lingkungan masyarakat sekitar.
https://nasional.kompas.com/read/2017/02/02/17564931/ma.anggap.putusan.praperadilan.terhada
p.hadi.poernomo.tak.tepat
Putri: https://www.google.com/amp/s/m.liputan6.com/amp/2612163/alasan-ma-perberat-
hukuman-sutan-bhatoegana-jadi-12-tahun
https://m.detik.com/news/berita/d-3330128/hakim-artidjo-perberat-hukuman-jero-wacik-jadi-8-
tahun
https://m.cnnindonesia.com/nasional/20160602192033-12-135474/kalah-banding-hukuman-
suryadharma-ali-ditambah-10-tahun
https://nasional.kompas.com/read/2014/12/26/19532171/Daftar.Aksi.KPK.Menangkap.Tangan.P
ejabat.Daerah.di.Tahun.2014
https://www.google.com/amp/s/m.liputan6.com/amp/2145001/30-kasus-korupsi-diungkap-polri-
sepanjang-2014