Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
2.1.1 Pengertian
Pengertian
Plasenta previa adalah plasenta atau biasa disebut dengan ari-ari yang
letaknya tidak normal, yaitu pada bagian bawah rahim sehingga dapat menutupi
sebagian atau seluruh pembukaan jalan rahim. Pada keadaan normal ari-ari
terletak dibagian atas rahim (Wiknjosastro, 2005).
Jadi, Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu pada
segmen bawah uterus sehingga dapat menutup sebagian atau
seluruh pembukaan jalan lahir.
Klasifikasi
Jenis-jenis plasenta previa di dasarkan atas teraba jaringan plasenta atau
ari-ari melalui pembukaan jalan lahir pada waktu tertentu.
Patofisiologi
Perdarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri merupakan gejala utama dan
pertama dari plasenta previa. Walaupun perdarahannya sering dikatakan terjadi
pada triwulan ketiga, akan tetapi tidak jarang pula dimulai sejak kehamilan 20
minggu karena sejak itu segmen bawah rahim telah terbentuk dan mulai
melebar serta menipis. Dengan bertambah tuanya kehamilan, segmen bawah
rahim akan lebih melebar lagi, dan leher rahim mulai membuka. Apabila
plasenta atau ari-ari tumbuh pada segmen bawah rahim, pelebaran segmen
bawah rahim dan pembukaan leher rahim tidak dapat diikuti oleh plasenta yang
Perdarahan Antepartum Page 4
melekat disitu tanpa terlepasnya sebagian plasenta dari dinding rahim. Pada saat
itulah mulai terjadi perdarahan.
Frekuensi
Frekuensi plasenta previa pada Ibu yang hamil berusia lebih dari 35 tahun
kira-kira 10 kali lebih sering dibandingkan dengan Ibu yang kehamilan
pertamanya berumur kurang dari 25 tahun. Pada Ibu yang sudah beberapa kali
hamil dan melahirkan dan berumur lebih dari 35 tahun. Kira-kira 4 kali lebih
sering dibandingkan yang berumur kurang dari 25 tahun. (Winkjosastro, 2003)
Anamnesis
Perdarahan jalan lahir pada kehamilan setelah 22 minggu berlangsung
tanpa nyeri, tanpa alasan, terutama pada multigravida. Banyaknya perdarahan
tidak dapat dinilai dari anamnesis, melainkan dari pemeriksaan darah
(Winkjosastro, 2005)
Pemeriksaan
Untuk menentukan penanganan yang tepat, guna mengatasi perdarahan
antepartum yang disebabkan oleh plasenta previa. Perlu dilakukan beberapa
langkah pemeriksaan.
1) Pemeriksaan luar
Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan letak janin
2) Pemeriksaan inspekulo
Pemeriksaan ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sumber terjadinya
perdarahan
3) Penentuan letak plasenta tidak langsung
Pemeriksaan ini bertujuan untuk megetahui secara pasti letak plasenta atau
ari-ari. Pemeriksaan ini dapat dilakukan dangan radiografi, radioisotopi dan
ultrasonografi.
4) Penentuan letak plasenta secara langsung.
Patofisiologi
Perdarahan tanpa alasan dan tanpa rasa nyeri merupakan gejala utama dan
pertama dari plasentaSetiap perdarahan yang terjadi pada usia kehamilan di atas
22 minggu harus dianggap penyebabnya adalah plasenta previa sampai ternyata
dugaan itu salah. Penderita harus dibawa ke rumah sakit yang fasilitasnya
cukup.
Nasib janin tergantung dari luasnya plasenta yang terlepas dari dinding
rahim. Apabila sebagian besar atau seluruhnya terlepas, anoksia akan
mengakibatkan kematian janin. Apabila sebagian kecil yang terlepas, mungkin
tidak berpengaruh sama sekali, atau mengakibatkan gawat janin. Waktu sangat
menentukan hebatnya gangguan pembekuan darah, kelainan ginjal, dan nasib
Anamnesis
Dari anamnesis didapatkan rasa sakit yang tiba-tiba diperut, perdarahan,
dari jalan lahir yang sifatnya hebat berupa gumpalan darah besar dan bekuan-
bekuan darah.
Pemeriksaan
Untuk menentukan penanganan yang tepat untuk mengatasi solusio
plasenta, pemeriksaan yang bisa dilakukan adalah :
1) Pemeriksaan fisik secara umum
2) Pemeriksaan khusus berupa palpasi abdomen, auskultasi, pemeriksaan dalam
serta ditunjang dengan pemeriksaan ultrasonogravi.
ManajemenTerapeutik
Harus dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas operasi. Sebelum dirujuk
anjuran pasien untuk tirah baring total dengan menghadap ke kiri, tidak
melakukan senggama, menghindari peningkatan tekanan rongga perut
(misalnya batuk, mengedan karena sulit buang air besar). Pasang infus cairan
NaCl fisiologis. Bila tidak memungkinkan, berikan cairan peronai.
Pantau tekanan darah dan frekuensi nadi tiap 15 menit untuk mendeteksi
adanya hipotensi atau syok akibat pendarahan. Pantau pula BJJ dan pergerakan
janin.Bila terdapat rejatan,segera lakukan resusitasi cairan dan tranfusi darah.
Bila tidak teratasi, Upayakan Penyelamatan optimal bila teratasi. Perhatikan
keadaan janin.Setelah rejatan diatasi, pertimbangkan seksio sesarea bila janin
masih hidup atau persalinan pervaginam diperkirakan akan berlangsung lama.
Bila rejatan tidak dapat diatasi, upayakan tindakan penyelamatan yang
optimal.Setelah syok teratasi dan janin mati, lihat pembukaan. Bila lebih dari 6
cm,pecahkan ketuban lalu infuse oksitosin. Bila kurang dari 6cm lakukan
Resusitasi cairan
Atasi anemia dengan pemberian transfuse darah
2.3.1 Pengkajian
A. Identitas Umum
Biodata, identitas ibu hamil dan suaminya.
B. Keluhan Utama
Keluhan pasien saat masuk RS adalah perdarahan pada kehamilan 28 minggu.
C. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan dahulu
E. Pemeriksaan fisik
Kepala, seperti warna, keadaan dan kebersihan
Muka, biasanya terdapat cloasmagrafidarum, muka kelihatan pucat.
Mata biasanya konjugtiva anemis
Thorak, biasanya bunyi nafas vesikuler, jenis pernapasan thoracoabdominal
Abdomen
Inspeksi : terdapat strie gravidarum
Palpasi :
- Leopoid I : Janin sering belum cukup bulan,jadi fundus uteri masih
rendah.
- Leopoid II : Sering dijumpai kesalahan letak
F. Pemeriksaan Penunjang
Data laboraturium, memungkinkan Hb rendah. Hb yang normal (12-
14gr%)
leokosit meningkat (Normal 6000-1000 mm3). Trombosit menurun (normal 250
ribu – 500 ribu).
G. Data Sosial Ekonomi
Plasenta previa dapat terjadi pada semua tingkat ekonomi namun pada
umumnya terjadi pada golongan menengah kebawah , hal ini juga dipengaruhi
oleh tingkat pendidikan yang dimilikinya.
2.3.4 Evaluasi
1. Kondisi ibu tetap stabil atau perdarahan dapat dideteksi dengan tepat, serta
terapi mulai diberikan.
2. Ibu dan bayi menjalani persalinan dan kelahiran yang aman.