Disusun Guna Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Praktek Profesi Ners
Stase Keperawatan Anak
Disusun Oleh :
PARTINAH
NIM : 2022030140
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Partinah
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................
DAFTAR ISI ................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN .................................................................................
B. ETIOLOGI .......................................................................................
C. BATASAN KARAKTERISTIK.......................................................
D. FOKUS PENGKAJIAN ...................................................................
E. PATOFISIOLOGI.............................................................................
F. PATWAY..........................................................................................
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN ......................................................
H. INTERVENSI KEPERAWATAN ...................................................
BAB II TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN .................................................................................
BAB III PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Diare mengacu pada kehilangan cairan dan elektrolit secara
berlebihan yang terjadi dengan bagian feses tidak terbentuk (Nethina,
2001). Diare adalah kehilangan banyak cairan dan elektrolit melalui tinja
(Behrman, 1999).
Gastroenteritis Akut adalah inflamasi lambung dan usus yang
disebabkan oleh berbagai bakteri, virus, dan pathogen parasitic.
Gastroenteritis Akut (GEA) diartikan sebagai buang air besar (defekasi)
dengan tinja berbentuk cairan / setengah cair (setengah padat) dengan
demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari biasanya berlangsung
kurang dari 7 hari, terjadi secara mendadak. (Soebagyo, 2008)
Dengan kata lain Gastroenteritis adalah peradangan yang terjadi
pada daerah usus yang menyebabkan bertambahnya keenceran dan
frekuensi buang air besar ( BAB ) lebih dari 3 kali perhari yang dapat
menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi adalah suatu keadaan kekurangan atau
kehilangan cairan tubuh yang berlebihan.
Menurut pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa diare adalah
gejala kelainan sistem pencernaan, absorbsi, maupun fungsi sekresi
dimana pasien mengalami kehilangan cairan dan elektrolit melalui tinja
dengan frekuensi buang air besar lebih dari empat kali pada bayi dan lebih
dari tiga kali pada anak dengan konsistensi feses cair, dapat berwarna hijau
bercampur lendir atau darah, atau lendir saja.
B. ETIOLOGI
Terdapat 3 bahan dalam etiologi diare pada anak (Mary E. Muscari, 2005).
1. Diare Akut Diare akut dapat disebabkan karena adanya bakteri,
nonbakteri maupun adanya infeksi.
a. Bakteri penyebab diare akut antara lain organisme Escherichia coli
dan Salmonella serta Shigella. Diare akibat toksin Clostridium
difficile dapat diberikan terapi antibiotik.
b. Rotavirus merupakan penyebab diare nonbakteri (gastroenteritis)
yang paling sering.
c. Penyebab lain diare akut adalah infeksi lain (misal, infeksi traktus
urinarius dan pernapasan atas), pemberian makan yang berlebihan,
antibiotik, toksin yang teringesti, iriitable bowel syndrome,
enterokolitis, dan intoleransi terhadap laktosa.
2. Diare kronis biasanya dikaitkan dengan satu atau lebih penyebab
berikut ini:
a. Sindrom malabsorpsi
b. Defek anatomis
c. Reaksi alergik
d. Intoleransi laktosa
e. Respons inflamasi
f. Imunodefisiensi
g. Gangguan motilitas
h. Gangguan endokrin
i. Parasit
j. Diare nonspesifik kronis
3. Faktor predisposisi diare antara lain, usia yang masih kecil, malnutrisi,
penyakit kronis, penggunaan antibiotik, air yang terkontaminasi,
sanitasi atau higiene buruk, pengolahan dan penyimpanan makanan
yang tidak tepat.
C. BATASAN KARAKTERISTIK
Batasan karakteristik Mayor
Obyektif
1. Defekasi lebih dari tiga kali dalam 24 jam
2. Feses lembek atau
Batasan karakteristik minor :
Subyektif :
1.Urgency
2.Nyeri/kram abdomen
Obyektif :
1.Frekuensi peristaltic meningkat
2. Bising usus hiperaktif
D. FOKUS PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan adalah proses sistematis dari pengumpulan
verifikasi atau komunikasi data tentang klien selama pengkajian perawat
mendapatkan dua tipe data yaitu :
1. Data subjektif : pengumpulan data dari sumber primer/ klien)
merupakan persepsi klien tentang masalah kesehatannya biasanya
mencangkup perasaan ansietas, ketidaknyamanan fisik atau stress
mental.
a. Pasien mengeluh diare terus menerus
b. Pasien mengatakan feses encer/cair
c. Pasien mengeluh mulas
2. Data objektif: (pengumpulan data dari sumber sekunder) merupakan
pengamatan atau pengukuran yang dibuat oleh pengumpul data.
a. Pasien terlihat tampak lemas
b. Pasien terlihat memegangi area perutnya
3. Pola kesehatan fungsional
a. Pemeliharaan kesehatan
Personal hygiene kurang : kebiasaan memelihara kuku, cuci
tangan sebelum makan, makanan yang dihidangkan tidak tertutup,
makanan basi.
b. Nutrisi dan metabolic
Hipertermi, penuturan berat badan total sampai 50%, dnoteksia,
muntah.
c. Eliminasi BAB
Feces encer, frekuensi bervariasi dari > dari 3 sampai 8 kali per
hari.
d. Aktifitas
Kelemahan tidak toleran terhadap aktifitas.
e. Sensori
Nyeri ditandai rasa sakit pada abdomen.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum
Tampak lemah dan kesakitan.
b. Tanda vital
Berat badan menurun 2% dehidrasi ringan
Berat badan menurun 5% dehidrasi sedang
Berat badan menurun 8% dehidrasi berat
TD menurun karena dehidrasi
RR meningkat karena hipermetabolisme, cepat dan dalam
(kusmoul)
Suhu meningkat bila terjadi reaksi inflmasi
Nadi meningkat (nadi perifer melemah)
c. Mata: cekung
d. Mulut: mukosa kering
e. Abdomen: turgor jelek
f. Kulit: kering, kapilari refil > 2’
E. PATOFISIOLOGI DAN PATHWAY
Patofisiologi bergantung pada penyebab diare (Mary E. Muscari, 2005)
1. Enterotoksin bakteri menginvasi dan menghancurkan sel-sel epitel
usus, menstimulasi sekresi cairan dan elektrolit dari sel kripta mukosa.
2. Penghancuran sel-sel mukosa vili oleh virus menyebabkan penurunan
kapasitas untuk absorpsi cairan dan elektrolit karena area permukaan
usus yang lebih kecil.
3. Patofisiologi diare kronis bergantung pada penyebab utamanya. Lihat
unit pembahasan penyakit seliaka sebagai contoh diare yang
disebabkan oleh gangguan malabsorpsi.
Diare dalam jumlah besar juga dapat disebabkan faktor psikologis,
misalnya ketakutan atau jenis stres tertentu, yang diperantarai melalui
stimulasi usus oleh saraf parasimpatis. Juga terdapat jenis diare yang
ditandai oleh pengeluaran feses dalam jumlah sedikit tetapi sering.
Penyebab diare jenis ini antara lain adalah kolitis ulserabutiv dan penyakit
Crohn. Kedua penyakit ini memiliki komponen fisik dan psikogenik
(Elizabeth J. Corwin, 2007).
PATHWAY
DIARE
DIARE
A. Pengkajian Keperawatan
1. Keluhan
a. Keluhan Utama
Ibu klien mengatakan anaknya diare cair sudah 7x berwarna kuning,
cair, ada ampas dan tidak ada darah.
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Klien datang ke IGD UPTD Puskesmas Kroya 1 dengan keluhan BAB
cair sejak 2 hari sebelum ke Puskesmas jam 01.00 dini hari sampai
pagi kurang lebih 7x, cair, ada ampas, muntah 1x, demam, tidak ada
darah, asupan makan kurang.
2. Riwayat Kelahiran
An. A dilahirkan oleh Ibunya secara Spontan dengan BB lahir
2700 Gram, panjang 47 cm, langsung menangis dan tidak ada tanda
penyakit kuning.
3. Riwayat Imunisasi Dasar
Ibu klien mengatakan bahwa klien sudah diimunisasi dari awal
melahirkan sampai usia 2 bulan dikarenakan pada bulan ketika klien
mengalami sakit dan belum sempat diimunisasi. Hb-0 saat melahirkan,
BCG dan Polio-1 saat usia 1 bulan, DPT/Hb-1 dan polia-2 saat usia 2
bulan.
4. Riwayat Keluarga
Ayah An. A bernama Tn. D umur 36 tahun suku bangsa jawa tidak
memiliki penyakit keturunan seperti hipertensi,DM,stroke dll. Ibu An. A
bernama Ny. N umur 30 tahun suku bangsa jawa memiliki penyakit
keturunan dari ibu dan bapaknya dan pada saat masa kanak kanak
mempunyai riwayat bronchitis
5. Riwayat Kesehatan
An. A belum pernah menjalani rawat inap sebelumnya
6. Riwayat Tumbuh Kembang
a. Pertembuhan
BB sebelum sakit : 11 kg
BB saat sakit : 10 kg
TB : 74 cm
Lingkar Kepala ( LK ) : 34 cm
b. Perkembangan
1) Tes Daya Dengar
NO UMUR 0-6 Bulan YA TIDAK
1 Pada waktu bayi tidur kemudian anda berbicara atau
membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau
terbangun dari tidurnya?
2 Pada waktu bayi tidur terlentang dan anda duduk didekat
kepala bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi,
kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah
bayi terkeut atau mengerdipkan matanya atau
menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya
ke atas?
3 Apabila ada suara nyaring (misalnya suara batuk, salak
anjing, piring jatuh kelantai dll), apakah bayi terkeut atau
terlompat?
Umur 6-9 Bulan
1 Pada waktu bayi tidur kemudian anda berbicara atau
membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau
terbangun dari tidurnya?
2 Pada waktu bayi tidur terlentang dan anda duduk didekat
kepala bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi,
kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah
bayi terkeut atau mengerdipkan matanya atau
menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya
ke atas?
3 Apabila ada suara nyaring (misalnya suara batuk, salak
anjing, piring jatuh kelantai dll), apakah bayi terkeut atau
terlompat?
4 Anda berada disisi yang tidak terlihat oleh bayi, sebut
namanya atau bunyikan sesuatu, apakah bayi
memalingkan kepala mencari sumber suara?
Umur 9-12 Bulan
1 Pada waktu bayi tidur kemudian anda berbicara atau
membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau
terbangun dari tidurnya?
2 Pada waktu bayi terlentang dan anda duduk didekat
kepala bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi,
kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah
bayi terkeut atau mengerdipkan matanya atau
menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya
ke atas?
3 Apabila ada suara nyaring (misalnya suara batuk, salak
anjing, piring jatuh kelantai dll), apakah bayi terkeut atau
terlompat?
4 Anda berada disamping atau belakang bayi dan tidak
terlihat oleh bayi, sebut namanya atau bunyikan sesuatu,
apakah bayi langsung memalingkan kepala ke arah
sumber suara tersebut disamping atau belakangnya?
Umur 12-24 bulan
Pada waktu anak tidur kemudian anda berbicara atau
membuat kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau
terbangun dari tidurnya?
Pada waktu anak tidur terlentang dan anda duduk didekat
kepala bayi pada posisi yang tidak terlihat oleh bayi,
kemudian anda bertepuk tangan dengan keras, apakah
bayi terkeut atau mengerdipkan matanya atau
menegangkan tubuh sambil mengangkat kaki tangannya
ke atas?
Apabila ada suara nyaring (misalnya suara batuk, salak
anjing, piring jatuh kelantai dll), apakah anak terkeut atau
terlompat?
Tanpa terlihat oleh anak, buat suara yang menarik
perhatian anak, apakah anak langsung mengetahui posisi
anda sebagai sumber suara yang berpindah-pindah
Ucapkan kata-kata yang mudah dan sederhana, dapatkah
anak menirukan anda?
UMUR 2-3 TAHUN YA TIDAK
1. Tutup mulut anda dengan buku/kertas tanpa melihat YA
gerakan bibir anda, tanyakan pada anak; “peganng
matamu”, “Pegang kakimu”. Apakah anak memegang
mata dan kakinya dengan benar?
2. Pilih gambar dari majalah/buku begambar. Tutup mulut YA
anda dengan buku/kertas, tanpa melihat gerakan bibir
anda, tanyakan pada anak : Tunjukkan gambar kucing,
(atau anjing, kuda, mobil, rumah, bunga dan
sebagainya)?”, Dapatkah anak menunjukkan gabar yang
dimaksud dengan benar
3. Tutup mulut anda dengan buku/kertas, tanpa melihat YA
gerakan bibir anda, perintahkan anak untuk mengerjakan
sesuatu, seperti : “Berikan boneka itu kepada saya”,
“Taruh kubus – kubus ini diatas meja/kursi”, dan
sebagainya. Apakah anak dapat mengerjakan perintah
tersebut dengan benar.
Umur lebih dari 3 tahun
1 Perlihatkan benda-benda yang ada disekeliling anak
seperti sendok, cangkir, bola, bunga dsb. Suruh anak
menyebutkan nama-nama benda tersebut. Apakah anak
dapat menyebutkan nama benda tersebut dengan benar?
2 Suruh anak duduk, anda duduk dalam jarak 3 meter di
depan anak. suruh anak mengulangi angka-angka yang
telah anda ucapkan “empat”, “Satu”, “delapan” atau
menirukan dengan menggunakan ari tangannya.
Kemudian tutup mulut anda dengan buku/kertas, ucapkan
4 angka yang berlainan. Apakah anak dapat mengulangi
atau menirukan ucapan anda dengan jari tangannya?
(Anda dapat mengulanginya dengan suara yang lebih
keras)
2) Tes Daya Lihat (36-72 bulan)
Cara :
a) Pilih ruangan bersih, tenang, penyinaran baik
b) Gantungkan poster “E” setinggi mata anak
c) Letakkan kursi sejauh 3 meter
d) Letakkan kursi untuk pemeriksa
e) Tunjukkan huruf “E” yang ada di poster, perintahkan anak
untuk mengarahkan kartu “E” yang dipegangnya sesuai dengan
kartu “E” yang ada pada poster.
f) Tutup mata bergantian
g) Beri pujian
h) Tulis baris “E” terkecil yang bisa dilihat
HASIL :
a) Mata Kanan : Dapat melihat huruf “E” sampai dengan
baris ketiga
Mata Kiri : Dapat melihat huruf “E” sampai dengan
baris ketiga
3) Masalah Mental Emosional ( Mme )
N Pertanyaan YA TIDA
O K
1. Apakah anak anda sering terlihat marah tanpa sebab yang
jelas? √
(seperti banyak menangis, mudah tersinggung atau
bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yang sudah biasa
dihadapinya)
2. Apakah anak anda tampak menghindar dari teman-
teman atau anggota keluarganya?
(seperti ingin merasa sendirian, menyendiri atau merasa √
sedih sepanjang waktu, kehilangan minat terhadap hal-hal
yang biasa sangat dinikmati)
3. Apakah anak anda terlihat berperilaku merusak dan
menentang terhadap lingkungan disekitarnya?
(seperti melanggar peraturan yang ada, mencuri, sering kali √
melakukan perbuatan yang berbahaya bagi darinya, atau
menyiksa binatang atau anak-anak lainnya)
Dan tampak tidak perdulli dengan nasehat-nasehat yang
sudah diberikan kepadanya?
4. Apakah anak anda memperlihatkan adanya perasaan
ketakutan atau kecemasan berlebihan yang tidak dapat
dijelaskan asalnya dan tidak sebanding dengan anak lain
seusianya?
5. Apakah anak anda mengalami keterbatasan karena adanya
konsentrasi yang buruk atau mudah teralih perhatiannya,
sehingga mengalami penurunan dalam aktivitas sehari-hari
atau persentasi belajarnya?
6. Apakah anak anda menunjukkan perilaku kebingungan
sehingga mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan
membuat keputusan?
7. Apakah anak anda menenjukkan adanya perubahan pola
tidur?
(seperti sulit tidur sepanjang waktu, terjaga sepanjang hari,
sering terbangun di waktu tidur malam oleh karena mimpi
buruk, mengigau)
8. Apakah anak anda mengalami perubahan pola makan?
(sepeti kehilangan nafsu makan, makan berlebihan atau
tidak mau makan sama sekali).
9. Apakah anak anda sering kali mengeluh sakit kepala,
sakit perut atau keluhan-keluhan fisik lainnya?
10. Apakah anak anda seringkali mengeluh putus asa atau
berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya?
11. Apakah anak anda menunjukkan adanya kemunduran
perilaku atau kemampuan yang sudah dimilikinya?
(seperti mengompol kembali, mengisap jempol, atau tidak
mau berpisah dengan orang tua/pengasuhnya)
12. Apakah anak anda melakukan perbuatan yang berulang-
ulang tanpa alasan yang jelas?
Interpretasi Hasil :
Tidak ada jawaban “ya”, anak diinterpretasikan tidak mengalami
masalah emosi
4) Checklist For Autism In Toddler ( Chat ) (18-36 Bulan)
A Alo Anamnesis YA TIDA
K
1 Apakah anak senang diayun – ayun atau diguncang naik YA
turun (bounched) di paha anda?
2 Apakah anak tertarik (memperhatikan) anak lain. YA
3 Apakah anak suka memanjat – manjat seperti memanjat YA
tangga?
4 Apakah anak suka bermain “ciluk ba”, petak umpet? YA
5 Apakah anak pernah bermain seolah – olah membuat YA
secangkir teh menggunakan mainan berbentuk cangkir dan
teko, atau permainan lain?
6 Apakah anak pernah menunjuk atau meminta sesuatu YA
dengan menunjukkan jari?
7 Apakah anak pernah menggunakan jari ntuk menunjuk ke YA
sesuatu agar anda melihat kesana?
8 Apakah anak dapat bermain dengan mainan yang kecil YA
(mobi atau kubus)
9 Apakah anak pernah membeikan suatu benda untuk YA
menunjukkan sesuatu?
B Pengamatan
1 Selama pemeriksaan, apakah anakmenatap (kontak mata) YA
dengan pemeriksa?
2 Usahakan menarik perhatian anak, kemudian pemeriksa YA
menunjuk sesuatu di ruangan pemeriksaan sambil
mengatakan : “Lihat itu ada bola (atau mainan lain)”!
Perhatikan mata anak, apakah ia melihat ke benda yang
ditunjuk, bukan melihat tangan pemeriksa?
3 Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan YA
gelas/cangkir dan teko. Katakan pada anak : “Buktikan
secangkir susu buat mama”!
4 Tanyakan pada anak : “Tunjukkan mana gelas”! (gelas YA
dapat diganti dengan nama benda lain yang dikenal anak
dan ada di sekitar kita). Apakah anak menunjukkan benda
tersebut dengan jarinya? Atau sambil menatap wajah anda
ketika menunjuk ke suatu benda?
5 Apakah anak dapat menumpuk beberapa kubus/balok YA
menjadi suatu menara?
Interpretasi Hasil : Anak dalam batas normal
b. Lingkar Kepala : - .
Hasil :
2. Perkembangan :
a. Kuesioner Pra Skrining -
Perkembangan (KPSP) untuk
anak usia 36 bulan : Interpretasi
hasil
...................................
................................... ................
...................
b. Denver Developmental - Anjurkan orang
Screening Test (DDST) tua ..................
Interpretasi hasil :
...................................
c. TDD (Tes Daya Dengar) : - .
Hasil: ........................... .............
........................
e. Kuesioner MME - .
No Hasil Pengkajian Intervensi
f. CHAT (Checklist for Autism in
Toddlers)
Evaluasi
h. Riwayat Psikososial
Status Psikologi :
Cemas Takut Marah Sedih Kecenderungan
bunuh diri lain lain,
Sebutkan : -
Status Sosial :
a. Hubungan pasien dengan anggota keluarga
baik tidak baik
b. Tempat tinggal : Rumah Apartemen Panti Lainnya : -
i. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Tekanan Darah : - mmHg Nadi : 120 x/mnt RR : 30 x / menit
Suhu : 36°C
Neurologi
Kesadaran : kompos mentis apatis somnolen sopor
coma
Gangguan neurologis : □ Tidak ada □ Ada, sebutkan : -
Pernafasan
Irama : Regular Irregular
Retraksi dada : Tidak ada Ada
Bentuk dada : Normal Tidak normal, sebutkan
Pola nafas : Normal Tidak normal, sebutkan
Suara nafas : Normal Tidak normal,
sebutkan : ronchi dan mengi
Nafas Cuping Hidung : Tidak ada Ada
Sianosis : Tidak ada Ada
Alat bantu nafas : Spontan Kanul/RB Mask/NRB
Mask O2 : 3 L/mnt
Ventilator, setting :-
Sirkulasi
Sianosis : □ Tidak ada Ada Edema : □ Tidak
ada □ Ada
Pucat : □ Tidak ada Ada Akral : □ Hangat
□ Dingin
ng
j. Skrining Nyeri
a. Adakah rasa nyeri : Tidak Ya
Lokasi : - Frekuensi : - Durasi : -
b. Skor nyeri :
TOTAL 0
l. Status Fungsional
PENGKAJIAN RISIKO JATUH ANAK (SKALA HUMPTY DUMPTY)
Parameter Kriteria Skor Nilai Skor
Dibawah 3 tahun 4
Umur 3-7 tahun 3
4
7-13 tahun 2
>13tahun 1
Jenis kelamin Laki-laki 2
2
Perempuan 1
Gangguan Neurologis 4
Perubahan dalam oksigenisasi 3
(masalah saluran nafas,
Diagnosis dehidrasi, anemia,anorexia, 3
sinkop, Sakit kepala dll)
Kelainan psikis/ perilaku 2
Diagnosis lain 1
Tidak sadar terhadap 3
keterbatasan
Gangguan 1
Lupa keterbatasan 2
kognitif
Mengetahui kemampuan diri 1
Riwayat jatuh dari tempat tidur
saat bayi/ anak 4
Pasien menggunakan alat bantu 3
Faktor 2
lingkungan atau box/ mebel
Pasien berada di tempat tidur 2
Dalam 24 jam 3
Respon
terhadap Dalam 48 jam 2
operasi/’ obat 1
penenang/efek
anastesi
>48 jam 1
Penggunaan obat: sedative
(kecuali pasien ICU, yang
menggunakan sedasi dan
Penggunaan paralisis) hipnotik, barbiturat,
obat 1
fenotialin, antidepresan, laksatif/
diuretika, narkotik 3
Salah satu dari pengobatan diatas 2
Pengobatan lain 1
14
TOTAL (resiko jatuh
tinggi)
Skor : 7 – 11 (resiko jatuh rendah); ≥ 12 (resiko jatuh tinggi)
m. Kebutuhan Edukasi
Hambatan Pembelajaran : Tidak ada
Edukasi yang diperlukan : cara menangani sesak dan cara
membersihkan jalan nafas
n. Catatan
Terapi
Infus RL 20 tts /menit
Inj Ranitidin 2x1/2 A
Zink 2x1/2 tab
Laboratorium
Hb 11,1 gr%
Leukosit 8770 mm
Eritrosit 4.35 jt mm3
Trombosit 562000 mm3
Hematokrit 34 Vol%
ANALISA DATA
Do : Hipersekresi air
Anak tampak dan elektrolit
RR : 30x/menit Diare
Suhu : 37,1
BAB cair ada
ampas 5 kali sehari
@ ± 600 cc -
Paristaltik usus
20x/menit
2 Ds : Ibu pasien Virus, Resiko Ketidakseimbang
mengatakan Parasit,Bakteri, Ketidakseimban an cairan
Mikroorganisme gan elektrolit (dehidrasi)
anaknya BAB
encer ada ampas 5 Infeksipada sel
kering Diare
- SpO2 98% Frekuensi BB
- kesadaran meningkat
composmetis Hilang cairan
GCS 15 dan elektrolit
(E4V5M6),
Dehidrasi
- S : 36,5
Kurang volume
cairan
INTERVENSI
NO NOC NIC
DX
Frekuensi BAB 2 4
Konsistensi feses 2 4
Jumlah feses 2 4
Keterangan :
A : Saat pengkajian
T : Tujuan yang akan dicapai
1. Memburuk
2. Cukup Memburuk
3. Sedang
4. Cukup membaik
5. Meningkat
IMPLEMENTASI
EVALUASI
BAB III
PEMBAHASAN
1. Analisa Diagnosa Keperawatan
Pada kasus kelolaan penulis mengambil diagnosa keperawatan utama
diare. Penulis membahas masalah keperawatan ini berdasarkan pada jurnal
dan buku yang mendukung. Penyebab utama diare akibat virus adalah rotasi
virus banyak organisme yang menyebabkan diare akibat bakteri, yaitu
campylobacter, shigella, salmonella, staphylococcus aureus dan escherichia
coli. Salah satu agen parasit yang paling sering menyebabkan diare pada
anak. Kebanyakan organisme patogen penyebab diare disebarluaskan lewat
jalur fekal, oral melalui makanan atau air yang terkontaminasi atau ditularkan
antar manusia dengan kontak yang erat. Kurangnya air bersih, tinggal
berdesakan, hygiene yang buruk, kurang gizi dan merupakan faktor resiko
utama, khususnya untuk terjangkit infeksi bakteri atau parasit yang patogen
(Akton, 2014).
Berdasarkan kasus ini diagnosa keperawatan dari pengkajian yang
dilakukan pada pasien didapatkan diagnosa keperawatan diare berhubungan
dengan inflamasi gastrointestinal ditandai yang di dukung oleh DS: Ibu
pasien mengatakan anaknya BAB encer ada ampas 5 kali sehari, mual dan
muntah. Do : Anak tampak lemah,Nadi : 138x/menit, RR : 35x/menit, Suhu :
36°C, BAB cair ada ampas 5 kali sehari @ ± 600 cc ,Paristaltik usus
20x/menit.
Pada kasus ini muncul diagnosa keperawatan karena pasien menglamai
diare lebih dari 5x dalam sehari dan terjadi sudah cukup lama, dalam kasus
ini pasien juga didiagnosa resiko ketidakseimbangan elektrolit di karenakan
pasien terlalu banyak mengelurkan cairan melewati fases (BAB) dan turgor
kulit pasien tidak elastis serta mukosa pasien terlihat kering
Pada diagnosa diare berhubungan dengan iritasi gastrointestinal semua
perencanaan tindakan keperawatan telah dilaksanakan seperti mengobservasi
dan catat warna, jumlah, frekuensi dan konsistensi dari feses, menganjurkan
pasien untuk, menganjurkan keluarga pasien untuk tetap memberikan cairan
per oral, berkolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian nutrisi yang tepat,
berkolaborasi pemberian obat anti diare. Pada waktu dilaksanakan evaluasi
diare berhubungan dengan proses infeksi. Diare klien sudah berhenti dalam 2
x 24 jam karena diare semakin berkurang dan masalah teratasi pada tanggal
29 September 2020 dan intervensi dihentikan.
Pada evaluasi hasil penulis sudah sesuai dengan teori yang ada yaitu sesuai
S.O.A.P (Subjektif, Obyektif, Assesment, Planning). Evaluasi dilakukan
setiap hari selama dua hari. Berdasarkan evaluasi hasil pada studi kasus yang
dilakukan tentang diagnose utama yaitu diare menunjukan perbaikan Fungsi
Gastrointestinal setelah melakukan tindakan implementasi selama 2 hari.
DAFTAR PUSTAKA