PASIEN DIARE
DI UPTD PUSKESMAS PANGKALAN KASAI
TAHUN 2021
MAKALAH
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3
DIARE
1. Latar Belakang
1.1 Definisi
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah yinja yang lebih banyak dari
biasanya (normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair /setengan padat,
dapat disertai frekuensi yang meningkat. Menurut WHO (1980), diare adalah buang
air besar encer lebih dari 3 x sehari. Diare terbagi 2 berdasarkan mula dan lamanya ,
yaitu diare akut dan kronis (Mansjoer,A.1999,501).
1.2 Klasifikasi
Pedoman dari Laboratorium/ UPF Ilmu Kesehatan Anak, UniersitasAirlangga dalam
Nursalam (2008), diare dapat dikelompokkanmenjadi:
a. Diare akut, yaitu diare yang terjadi mendadak dan berlangsungpaling lama 3-5
hari.
b. Diare berkepanjangan bila diare berlangsung lebih dari 7 hari.
c. Diare kornik bila diare berlangsung lebih dari 14 hari. Diare kronikbukan suatu
kesatuan penyakit, melainkan suatu sindrom yangpenyebab dan patogenesisnya
multikompleks. Mengingatbanyaknya kemungkinan penyakit yang dapat
mengakibatkan diarekronik dan banyaknya pemeriksaan yang harus dikerjakan
makadibuat tinjauan pustaka ini untuk dapat melakukan pemeriksaan lebih terarah.
1
tumbuh secara normal dan tidak terdapat gejala malnutrisi, tidak ada darah dalam
fesesnya serta tidak tampak infeksi enterik.
1.3 Etiologi
1.Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus
(Enterovirus), parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans).
2.Faktor parentral : Infeksi dibagian tubuh lain (OMA sering terjadi pada anak-anak).
3.Faktor malabsorbsi : Karbihidrat, lemak, protein.
4.Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak, sayuran
dimasak kutang matang.
5.Faktor Psikologis : Rasa takut, cemas.
2
1.4 PATOFISIOLOGI
Masuk dan ber meningk. Tek osmo toksin tak dapat cemas
kembang dlm tik diserap
usus
DIARE
Gangg. Tumbang
3
1.5 PATHWAY
(WOC)
HIPERTEMIA
…………….. .. DIARE .................. Defisit pengetahuan
Kurang volume cairan Resiko syok (hipovolemik) ketidakseimbangan kurang dari kebutuhan
tubuh
4
1.6 Manifestasi Klinis
Diare Akut pada AnakSesuai dengan definisi diare akut, diare ini ditandai dengan
pengeluaran tinja cair atau lembek yang berlangsung dalam 24 jam selama kurang dari
14hari. Selain itu terdapat berbagai macam manifestasi klinis dari diare tergantung dari
penyebabnya. Gejala panas biasanya dialami akibat adanya patogen yang invasif
misalnya disebabkan oleh enterohemorrhagic E.coli(ECEC). Namun, pada anak-anak
biasanya panas mengawali terjadinya diare akibat dari rotavirus. Diare bercampur darah
disebabkan oleh adanya patogen yang bersifat invasif dan sitotoksik tetapi tidak
disebabkan oleh enterotoksin dan virus. Biasanya diare berdarah dikaitkan dengan
kecurigaan diare akibat Enterohemorrhagic E. Coli(EHEC)tanpa adanya leukosit di dalam
feses. Diare yang disertai dengan muntah paling sering dijumpai pada penderita kolera.
Muntah juga sering terjadi pada diare akibat virus dan akibat keracunan makanan
contohnya akibat racun bakteri Staphylococcus aureus(Farthing et al, 2012).
Dehidrasi dapat timbul pada anak-anak ketika terjadi diare berat dan asupan oral
terbatas akibat mual dan muntah. Dehidrasi pada anak-anak bermanifestasi sebagai
menurunnya aktivitas anak, sensitif, rasa haus, mata cekung, bibir kering, nadi menurun
atau hilang, penurunan turgor kulit, tidak mampu berkeringat, dan penurunan jumlah
buang air kecil dengan warna gelap.
1.7 Komplikasi
Menurut Nelwan (2014),“Bila tidak teratasi bisa menjadi diare kronis (terjadi sekitar 1%
pada diare akut pada wisatawan). Bisa timbul pertumbuhan bakteri diusus secara
berlebihan, sindrom malabsorbsi.Merupakan tanda awal pada inflammatory bowel
disease.Menjadi predisposisi sindroma raiter’s atau sindrom hemolitik- uremikum” .
1) Laboratorium :
feses kultur : Bakteri, virus, parasit, candida
Serum elektrolit : Hipo natremi, Hipernatremi, hipokalemi
AGD : asidosis metabolic ( Ph menurun, pO2 meningkat, pcO2 meningkat, HCO3
menurun )
Faal ginjal : UC meningkat (GGA)
2) Radiologi : mungkin ditemukan bronchopemoni
5
1.8 Penatalaksanaan
Rehidrasi
1. jenis cairan
1) Cara rehidrasi oral
o Formula lengkap (NaCl, NaHCO3, KCl dan Glukosa) seperti orali, pedyalit
setiap kali diare.
o Formula sederhana ( NaCl dan sukrosa)
2) Cara parenteral
o Cairan I : RL dan NS
o Cairan II : D5 ¼ salin,nabic. KCL
D5 : RL = 4 : 1 + KCL
D5 + 6 cc NaCl 15 % + Nabic (7 mEq/lt) + KCL
o HSD (half strengh darrow) D ½ 2,5 NS cairan khusus pada diare usia > 3
bulan.
2. Jalan pemberian
1) Oral (dehidrasi sedang, anak mau minum, kesadaran baik)
2) Intra gastric ( bila anak tak mau minum,makan, kesadran menurun)
6
Dietetik
a. Umur > 1 tahun dengan BB>7 kg, makanan padat / makanan cair atau susu
b. Dalam keadaan malbasorbsi berat serta alergi protein susu sapi dapat diberi elemen atau semi
elemental formula.
Supportif
Vitamin A 200.000. IU/IM, usia 1 – 5 tahun
7
II. Asuhan Keperawatan
2.1 Pengkajian
a. Identitas Pasien
b. Riwayat Kesehatan Pasien
c. Pemeriksaan fisik
8
- Ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh b/d intake makanan
NIC
1. Kaji adanya alergi makanan
2. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan
pasien
3. Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe
- Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi sekunder terhadap
diare
NIC
1. Monitoring suhu sesering mungkin
2. Monitor warna dan suhu kulit
3. Monitor IWL
9
DAFTAR PUSTAKA
10
FORMULIR PENGKAJIAN
11
V. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda vital
Keadaan umum : sedang...........................................................................
Kesadaran : kesadaran penuh.....................................................................
Nadi : 100x/i TD: 90/80 mmhg.................P:..................................
S : 37.2.... TB: 132 cm..........................BB :21 kg..................................
B. Kebersihan perorangan
1. Kepala
Rambut : bersih.............................................................................
Mata : normal.............................................................................
Hidung : bersih..............................................................................
Mulut : Mukosa Mulut Tampak Kering .....................................
Telinga : tidak ada serumen...........................................................
2. Leher : ........................................................................................
C. Dada / Thorak
Dada :
Inspeksi : normal.............................................................................
Palpasi : normal.............................................................................
Perkusi : normal.............................................................................
Auskultasi : normal.............................................................................
Paru-paru : normal.............................................................................
Jantung : normal.............................................................................
Inspeksi : normal.............................................................................
Palpasi : normal.............................................................................
Auskultasi : normal.............................................................................
D. Abdomen : asimetris........................................................................................
Inspeksi : simetris............................................................................................
Palpasi: tugor kulit bagus.................................................................................
Perkusi : perut kembung..................................................................................
Auskultasi :peristaltic meningkat....................................................................
E. Muskuloskeletal : lemah................................................................................
12
VII. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
1. Defisit Volume cairan b/d kehilangan cairan aktif
2. Ketidakseimbangan nutrisi dari kebutuhan tubuh b/d intake makanan
3. Resiko peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses infeksi skunder terhadap
Rengat…………………………., 2021
Kelompok 3
………………………
13
ANALISA DATA
14
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nutrition management
Ketidakseimbangan Setelah dilakukan tindakan - Kaji adanya
nutrisi dari kebutuhan keperawatan selama 1x24 jam alergi makanan
2. - Kolaborasi
tubuh b/d intake diharapkan kebutuhan nutrisi
dengan ahli gizi
makanan pasien teratasi dengan kriteria untuk
hasil : menentukan
jumlah kalori
- Berat Badan ideal
dan nutrisi yang
sesuai tinggi badan dibutuhkan
- Tidak ada tanda tanda pasien
malnutrisi - Berikan
Informaasi
- Tidak terjadi tentang
penurunan berat kebutuhan nutrisi
badan yang berarti
Fever Treatment
Resiko peningkatan - Monitor suhu
suhu tubuh Setelah dilakukan tindakan sesering
3. berhubungan dengan keperawatan selama 1x24 jam mungkin
proses infeksi - Monitor IWL
diharapkan
sekunder terhadap - Monitor tekanan
diare -suhu tubuh pasien dalam
darah, nadi dan
batas normal RR
- Nadi dan RR dalam batas - Selimuti pasien
- Berikan
normal
pengobatan
- tidak ada perubahan warna untuk mengatasi
kulit demam
15
16