I DENGAN DIAGNOSA
MEDIS ASFIKSIA DENGAN MASALAH KEPERAWATAN UTAMA
GANGGUAN PERTUKARAN GAS
DI RUANG PERISTI RSUD PREMBUN KEBUMEN
Disusun Oleh:
GAYUH PANGESTI
NIM. 2022030118
(……………………………………..) (…………………………………….)
DAFTAR ISI
A. Pengertian
Oksigen adalah kebutuhan dasar manusia yang digunakan untuk
kelangsungan metabolism sel dalam tubuh, mempertahankan dan aktivitas
berbagai organ atau sel (Lynda Juall, Carpenito-Moyet, 2015).
Gangguan pertukaran gas adalah kelebihan atau kekurangan oksigenasi
dan atau eleminasi karbondioksida pada membran alveolus-kapiler. (Tim
Pokja SDKI DPP PPNI, 2016).
Kelebihan atau kekurangan dalam oksigenasi dan atau pengeluaran
karbondioksida di dalam membran kapiler alveoli (NANDA,2015).
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa gangguan
pertukaran gas adalah keadaan dimana terjadi perubahan membran alveolus-
kapiler sehingga menyebabkan membran alveolus kapiler mengalami
kelebihan atau kekurangan dan/atau eliminasi karbondioksida
B. Etiologi
Menurut TIM POKJA SDKI PPNI (2016) etiologi Gangguan pertukaran gas
antara lain :
1. Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi.
2. Perubahan membran alveolus-kapiler
C. Batasan Karakteristik
Menurut TIM POKJA SDKI PPNI (2016) batasan karakteristik gangguan
pertukaran gas antara lain:
a. Gejala dan Tanda Mayor
Subjektif
1. Dispnea
Objektif
1. PCO2 meningkat/menurun
2. PO2 menurun
3. Takikardia
4. pH arteri meningkat/menurun
5. Bunyi nafas tambahan
b. Gejala dan Tanda Minor
Subjektif
1. Pusing
2. Penglihatan kabur
Objektif
1. Sianosis
2. Diaforesis
3. Gelisah
4. Napas cuping hidung
5. Pola napas abnormal (cepat/lambat, reguler/ireguler, dalam/dangkal)
6. Warna kulit abnormal
7. Kesadaran menurun
D. Fokus Pengkajian
1. Sirkulasi
Nadi apikal dapat berfluktuasi dari 110-180 x/menit. Tekanan darah 60-80
mmHg (sistolik) dan 40-45 mmHg (diastolik)
a. Bunyi jantung, lokasi di mediasternum dengan titik intensitas maksimal
tepat dikiri dari mediasternum pada ruang intercosta II/IV
b. Murmur biasanya terjadi diselama beberapa jam pertama kehidupan
c. Tali pusat putih dan bergelatin mengandung 2 arteri dan 1 vena
2. Eliminasi
Dapat berkemih saat lahir
3. Makanan atau Cairan
a. Bb 2500-400 gram
b. PB 44-45 cm
c. Turgor kulit elastis (bervariasi sesuai gestasi)
4. Neurosensori
a. Tonus otot : fleksi hipertonik dari semua ekstremitas
b. Sadar dan aktif mendemonstrasikan refleks menghisap selama 30 menit
pertama setelah kelahiran (periode pertama reaktivitas).
c. Penampilan asimetris (molding, edema, hematoma)
d. Menangis kuat, sehat, nada sedang (nada menangis tinggi menunjukkan
abnormalitas genetik, hipoglikemia atau efek nerkotik yg memanjang).
5. Pernafasan
a. Skor APGAR optimal antara 7-10
b. Rentang dari 30-60 permenit , pola periodik dapat terlihat
c. Bunyi nafas bilateral, kadang-kadang krekels umum awalnya silindrik
thorak : kertilago xifoid menonjol umum terjadi.
6. Keamanan
Suhu rentang antara 36,5°C – 37,5°C
7. Kulit
Kulit lembut, fleksibel, pengelupasan tangan atau kaki dapat terlihat,
warna merah muda atau kemerahan, mungkin belang-belang menunjukkan
memar minor (misal : kelahiran dengan forseps) atau perubahan warna
herliquin, petekie pada kepala atau wajah. Abrasi kulit kepala mungkin ada
(penempatan elektroda internal) (Mansjoer, 2007).
Persalinan lama, lilitan tali Paralisis pusat pernafasan Faktor lain : anastesi,
pusat, presentasi janin obat-obatan narkotik
abnormal
ASFIKSIA
Gangguan metabolisme
Apnea Kematian otak dan perubahan asam basa
Gangguan
pertukaran gas
Kode Kode
No Diagnosa keperawatan SLKI SIKI
SLKI SIKI
1 Gangguan pertukaran gas Pertukaran Gas (L01003) Pemantauan Respirasi (I.01014)
berhubungan dengan L. Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2 x24 jam, I Observasi :
ketidakseimbangan ventilasi- 01004 diharapkan pertukaran gas meningkat dengan kriteria 01011 1. Monitor pola nafas (frekuensi,
perfusi. (D.0003) hasil: kedalaman, usaha nafas)
Gejala dan tanda mayor. Kriteria Menurun : 2. Monitor bunyi nafas tambahan (mis.
Subyektif : Kriteria Hasil Skala Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi
1. Dispnea Awal Tujuan kering)
Obyektif : Dispnea 2 4 3. Monitor sputum (jumlah, warna,
1. PCO2 meningkat/ Bunyi napas 2 4 aroma)
menurun tambahan Terapeutik :
2. PO2 menurun 1. Posisi semi-Fowler atau Fowler
3. Takikardia Keterangan : 2. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
4. pH arteri meningkat/ 1 : Meningkat 3. Lakukam penghisapan lendir kurang
menurun 2 : Cukup meningkat dari 15 detik
5. Bunyi nafas tambahan 3 : Sedang 4. Berikan oksigen, jika perlu
Gejala dan tanda minor. 4 : Cukup menurun
Subyektif : 5 : Menurun Kolaborasi
1. Pusing Kolaborasi pemberian bronkodilator,
2. Penglihatan kabur Kriteria Membaik: ekspektoran, mukolitik jika perlu
Obyektif :
Kriteria Hasil Skala
1. Sianosis
Awal Tujuan
2. Diaforesis
PO2 2 4
3. Gelisah
Takikardia 2 4
4. Napas cuping hidung
5. Pola napas abnormal
(cepat/lambat, reguler/ Keterangan:
ireguler, dalam/ 1 : Memburuk
dangkal) 2 : Cukup memburuk
6. Warna kulit abnormal 3 : Sedang
7. Kesadaran menurun 4 : Cukup membaik
5 : Membaik
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. IDENTITAS NEONATUS
Nama Bayi : By. Ny. I
Tanggal Lahir : 03 Oktober 2022 Jam : 21.50 WIB
Jenis : Laki-Laki
Umur : 0 hari
Ruang : Peristi
Kelahiran : Tunggal, hidup
Tanggal MRS : 03 Oktober 2022 Jam : 16.00 WIB
Tanggal Pengkajian : 03 Oktober 2022 Jam : 22.00 WIB
Diagnosa medis : Asfiksia
T Ny. I
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Garis keturunan
Garis pernikahan
Pasien
3. Riwayat Pertumbuhan dan perkembangan
Tahap Pertumbuhan
a. Berat badan lahir : 3050 gr
Berat badan sekarang : 3050 gr
b. Lingkar Kepala : 35 cm
Lingkar Dada : 36 cm
Lingkar Abdomen : 34 cm
Lingkar Lengan Atas : 12 cm
c. Panjang Badan : 48 cm
Tahap Perkembangan
a. Psikososial : By Ny I tinggal bersama ibu dan ayahnya
b. Psikoseksual : By Ny I berjenis kelamin laki-laki
c. Kognitif : By Ny I kognitif cukup
4. Pengkajian fisik
a. Tanda – Tanda Vital
Nadi : 144 x/menit
Suhu : 36,5°C
Pernafasan : 42 x/menit, tipe : vesikuler
CRT : 2 detik
Tekanan Darah: - mmHg
b. Pemeriksaan Fisik
Refleks ; (Beri tanda √ pada hasil pemeriksaan)
Sucking (menghisap) : Ada ( ) Tidak (√ )
Tonus / aktivitas
a. Aktif ( ) Tenang ( √ ) Letargi ( ) Kejang ( )
b. Menangis Keras ( ) Lemah ( √ ) Melengking ( )
Kepala / leher
a. Fontanel anterior: Lunak ( √)Tegas ( ) Datar ( ) Menonjol ( )
Cekung ( )
b. Sutura sagitalis: Tepat ( √ ) Terpisah ( ) Menjauh ( ) Tumpang
tindih ( )
c. Gambaran wajah: Simetris ( √ ) Asimetris ( )
d. Molding ( ) Caput succedaneum ( √) Cephalhematoma ( )
Mata
Bersih ( ) Sekresi ( √)
Jarak interkanus : normal __ Sklera : ikterik
THT
a. Telinga : Normal ( √) Abnormal ( )
b. Hidung: Simetris ( √ ) Asimetris ( )
Wajah
a. Bibir sumbing ( )
b. Sumbing langit-langit / palatum ( )
Abdomen
a. Lunak ( ) Tegas ( ) Datar ( √ ) Kembung ( )
b. Lingkar perut : 34 cm
c. Liver : teraba (√ ) kurang 2 cm ( ) lebih 2 cm ( )
Toraks
a. Simetris (√) Asimetris ( )
b. Retraksi derajat 0 ( √ ) derajat 1 ( ) derajat 2 ( )
c. Klavikula normal ( √) Abnormal ( )
Paru-paru
a. Suara nafas kanan kiri sama (√ ) Tidak sama ( )
b. Suara nafas bersih (√): ronchi ( ) sekresi ( ): wheezing ( )
vesikuler ( √ )
c. Respirasi : spontan ( √) Tidak spontan ( )
Alat bantu nafas : () Headbox: ( ) Nasal kanul: ( √ ) O2 /
incubator
Konsentrasi O2 : 0,5 liter / menit
Jantung
Ekstremitas
Gerakan bebas (√ ) ROM terbatas ( ) Tidak terkaji ( )
Ekstremitas atas Normal ( √ ) Abnormal ( )
Ekstremitas bawah Normal (√) Abnormal ( )
Panggul Normal (√) Abnormal ( ) Tidak terkaji ( )
Umbilikus
Normal (√ ) Abnormal ( )
Inflamasi ( ) Drainase ( )
Genital
Perempuan normal ( ) Laki-laki normal ( √)
Abnormal ( )
Sebutkan : ________________
Kulit
Warna Pink ( ) Pucat ( √ ) Jaundice ( )
Sianosis pada Kuku ( ) Sirkumoral ( )
Periorbital ( ) Seluruh tubuh ( √ )
Kemerahan (rash) (√)
Tanda lahir : ( ); sebutkan ______________
Turgor kulit : elastis ( √ ) tidak elastis ( ) edema ( )
Lanugo ( )
Suhu
a. Lingkungan
Penghangat radian ( ) Pengaturan suhu ( )
Inkubator ( √ ) Suhu ruang ( √ ) Boks terbuka ( )
b. Suhu kulit : 36,5oC
Nilai Apgar
1 Menit 5 Menit 10 menit
Frekuensi Jantung 0 2 2
Usaha bernafas 1 1 2
Tonus Otot 1 1 1
Iritabilitas Refleks 1 1 2
Warna Kulit 1 1 2
Jumlah 4 6 9
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Pemeriksaan Laboratorium :
Hb :17,6 g/dL nilai normal 15-20 g/dL
Golongan Darah :-
Gula Darah : 18,2 mg/dl
Lain – Lain :
a. Leukosit : 24,5 rb/ul nilai normal 6-20 rb/ul
b. Trombosit : 171 rb/ul nilai normal 250-450 rb/ul
c. Eritrosit : 5,3 jt/L nilai normal 3,8-5,7 jt/L
d. MCV : 94 fL nilai normal 90-110 fL
e. MCH : 34 pg nilai normal 28-37 pg
f. MCHC : 36,3 d/dL nilai normal 28-38 g/dL
g. Eosinophil : 2,0 % nilai normal 0-2 %
h. Basofil : 0,0 % nilai normal 0-1 %
i. Neutrofil : 0,0 % nilai normal 15-34 %
j. Monosit : 9,0 % nilai normal 5-10 %
Pemeriksaan Radiologi : -
F. TERAPI:
Terapi Dosisi Indikasi
Gangguan
pertukaran gas
Resiko defisit
nutrisi
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
INTERVENSI
No SLKI SIKI RASIONAL
Dx
1 Setelah diberikan tindakan keperawatan 3x24 Pemantauan Respirasi (I.01014) 1. Memantau pola nafas klien
jam diharapkan masalah keperawatan Observasi : 2. Memantau jika ada bunyi nafas
gangguan pertukaran gas meningkat dengan 1. Monitor pola nafas (frekuensi, tambahan
kriteria hasil : kedalaman, usaha nafas) 3. Mempertahankan agar jalan
Kriteria Menurun : 2. Monitor bunyi nafas tambahan (mis. nafas selalu paten
Kriteria Hasil Skala Gurgling, mengi, wheezing, ronkhi 4. Mengatasi sianosis
Awal Tujuan kering)
Dispnea 2 4 3. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
Bunyi napas 2 4 Terapeutik :
tambahan 1. Posisi semi-Fowler atau Fowler
2. Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Keterangan : 3. Lakukam penghisapan lendir kurang dari
1 : Meningkat 15 detik
2 : Cukup meningkat 4. Berikan oksigen, jika perlu
3 : Sedang
4 : Cukup menurun Kolaborasi
5 : Menurun 1. Kolaborasi pemberian bronkodilator,
ekspektoran, mukolitik jika perlu
Kriteria Membaik:
Kriteria Hasil Skala
Awal Tujuan
PO2 2 4
Takikardia 2 4
Keterangan:
1 : Memburuk
2 : Cukup memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
2 Setelah diberikan tindakan keperawatan 3x24 Manajemen Nutrisi (l.03119) 1. Mengetahui status nutrisi klien
jam diharapkan masalah keperawatan risiko 1. Identifikasi status nutrisi 2. Mengetahui kebutuhan kalori
defisit nutrisi membaik dengan kriteria hasil : 2. Identifikasi kebutuhan kalori dan dan jenis nutrient
Status nutrisi Bayi (L.03031) jenis nutrient 3. OGT untuk memenuhi
Kriteria Meningkat: 3. Identifikasi perlunya penggunaan kebutuhan nutrisi pasien
Kriteria Hasil Skala selang nasogastrik 4. Memantau jika ada kenaikan
Awal Tujuan 4. Memantau BB dan TTV atau penurunan BB klien
Berat badan 2 4 5. Kolaborasi pemberian medikasi 5. Untuk mengurangi rasa nyeri
Panjang badan 2 4
sebelum makan (mis. Pereda nyeri, pada klien
antiemetic) jika perlu.
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup menurun
3 : Sedang
4 : Cukup meningkat
5 : Meningkat
Kriteria Menurun:
Kriteria Hasil Skala
Awal Tujuan
Kulit kuning 2 4
Sklera kuning 2 4
Keterangan:
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
IMPLEMENTASI
Hari/Tgl/Jam NO DX IMPLEMENTASI EVALUASI TTD
Selasa, 04 Okt 1 1. Memonitor KU dan TTV S:- Gayuh
2022 2. Memonitor pola nafas (frekuensi, O:
13.30 kedalaman, usaha nafas) - By Ny I terpasang nasal kanul
3. Memonitor bunyi nafas tambahan (missal, - By Ny I diberikan O2 5 lpm
14.30 - SPO2 84%
gurgling, mengi, wheezing, ronkhi kering)
4. Mempertahankan kepatenan jalan nafas - RR 42 x /menit
5. Memberikan Oksigen - Terdapat retraksi dinding dada
- Kulit berwarna kebiruan
- Tidak terdapat suara nafas tambahan
Selasa, 04 Okt 2 1. Mengidentifikasi status nutrisi S:- Gayuh
2022 O:
14.00 2. Mengidentifikasi kebutuhan kalori - Reflek menelan kurang
dan jenis nutrient - By Ny. I mendapatkan PASI 40 cc
15.00 3. Memberikan susu PASI - BB 3060 gr
4. Memonitor BB dan TTV
5. Melakukan perawatan tali pusat
EVALUASI
NO DX HARI/TANGGAL/JAM EVALUASI
1 Selasa, 04 Okt 2022 S:-
16.30 O:
- Keadaan umum cukup
- Terpasang O2 canul nasal 1 lpm
- RR : 44 x/m
- SPO2 97%
- Tidak terdapat suara nafas tambahan
- Warna kulit sudah mulai kemerahan
A : Masalah gangguan pertukaran gas b.d ketidakefektifan ventilasi perfusi belum
teratasi dibuktikan dengan kriteria hasil:
Kriteria Menurun :
Kriteria Hasil Skala
Awal Tujuan Hasil
Dispnea 2 4 3
Bunyi napas 2 4 3
tambahan
Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
Kriteria Membaik:
Kriteria Hasil Skala
Awal Tujuan Hasil
PO2 2 4
Takikardia 2 4
Keterangan:
1 : Memburuk
2 : Cukup memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
P : Lanjutkan intervensi
- Mempertahankan O2 canul nasal untuk membantu pernafasan
- Monitor frekuensi pernafasan
2 Selasa, 04 Okt 2022 S :-
16.30 O:
- Keadaan umum cukup
- Reflek menelan masih kurang
- By Ny I hanya mendapatkan PASI
A : Masalah defisit nutrisi d.d ketidakmampuan menelan makanan belum teratasi
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup menurun
3 : Sedang
4 : Cukup meningkat
5 : Meningkat
Kriteria Menurun:
Kriteria Hasil Skala
Awal Tujuan Hasil
Kulit kuning 2 4 2
Sklera kuning 2 4 2
Keterangan:
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
P : Lanjutkan intervensi
- Manajemen nutrisi
1 Rabu, 05 Okt 2022 S:-
16.30 O:
- Keadaan umum cukup
- Terpasang O2 canul nasal 1 lpm
- RR : 44 x/m
- SPO2 97%
- Tidak terdapat suara nafas tambahan
- Warna kulit sudah mulai kemerahan
A : Masalah gangguan pertukaran gas b.d ketidakefektifan ventilasi perfusi belum
teratasi dibuktikan dengan kriteria hasil:
Kriteria Menurun :
Kriteria Hasil Skala
Awal Tujuan Hasil
Dispnea 2 4 3
Bunyi napas 2 4 3
tambahan
Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
Kriteria Membaik:
Kriteria Hasil Skala
Awal Tujuan Hasil
PO2 2 4
Takikardia 2 4
Keterangan:
1 : Memburuk
2 : Cukup memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
P : Lanjutkan intervensi
- Mempertahankan O2 canul nasal untuk membantu pernafasan
Monitor frekuensi pernafasan
2 Rabu, 05 Okt 2022 S :-
16.30 O:
- Keadaan umum cukup
- Reflek menelan masih kurang
- By Ny I hanya mendapatkan PASI
- BB 3.060 gr
A : Masalah defisit nutrisi d.d ketidakmampuan menelan makanan belum teratasi
Dibuktikan dengan kriteria hasil:
Kriteria Meningkat:
Kriteria Hasil Skala
Awal Tujuan Hasil
Berat badan 2 4 2
Panjang badan 2 4 2
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup menurun
3 : Sedang
4 : Cukup meningkat
5 : Meningkat
Kriteria Menurun:
Kriteria Hasil Skala
Awal Tujuan Hasil
Kulit kuning 2 4 2
Sklera kuning 2 4 2
Keterangan:
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
P : Lanjutkan intervensi
- Manajemen nutrisi
1 Kamis, 06 Okt 2022 S:-
16.30 O:
- Keadaan umum cukup
- Terpasang O2 canul nasal 1 lpm
- RR : 44 x/m
- SPO2 97%
- Tidak terdapat suara nafas tambahan
- Warna kulit sudah mulai kemerahan
A : Masalah gangguan pertukaran gas b.d ketidakefektifan ventilasi perfusi belum
teratasi dibuktikan dengan kriteria hasil:
Kriteria Menurun :
Kriteria Hasil Skala
Awal Tujuan Hasil
Dispnea 2 4 3
Bunyi napas 2 4 3
tambahan
Keterangan :
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
Kriteria Membaik:
Kriteria Hasil Skala
Awal Tujuan Hasil
PO2 2 4
Takikardia 2 4
Keterangan:
1 : Memburuk
2 : Cukup memburuk
3 : Sedang
4 : Cukup membaik
5 : Membaik
P : Lanjutkan intervensi
- Mempertahankan O2 canul nasal untuk membantu pernafasan
Monitor frekuensi pernafasan
2 Kamis, 06 Okt 2022 S :-
16.30 O:
- Keadaan umum cukup
- Reflek menelan masih kurang
- By Ny I hanya mendapatkan PASI
- BB 3.070 gr
A : Masalah defisit nutrisi d.d ketidakmampuan menelan makanan belum teratasi
Dibuktikan dengan kriteria hasil:
Kriteria Meningkat:
Kriteria Hasil Skala
Awal Tujuan Hasil
Berat badan 2 4 2
Panjang badan 2 4 2
Keterangan :
1 : Menurun
2 : Cukup menurun
3 : Sedang
4 : Cukup meningkat
5 : Meningkat
Kriteria Menurun:
Kriteria Hasil Skala
Awal Tujuan Hasil
Kulit kuning 2 4 2
Sklera kuning 2 4 2
Keterangan:
1 : Meningkat
2 : Cukup meningkat
3 : Sedang
4 : Cukup menurun
5 : Menurun
P : Lanjutkan intervensi
- Manajemen nutrisi
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menjelaskan terkait asuhan keperawatan yang
telah dilakukan pada pasien By Ny I dengan asfiksia dan dengan masalah
keperawatan utama gangguan pertukaran gas di ruang peristi RSUD Prembun
Kebumen.
Asfiksia neonatorum adalah kegagalan bayi baru lahir untuk bernafas
secara spontan teratur sehingga menimbulkan gangguan lebih lanjut, yang
mempengaruhi seluruh metabolisme tubuhnya (Manuaba, 2012). Asfiksia pada
bayi baru lahir (BBL) menurut IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) adalah
kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat
setelah lahir (Prambudi, 2013). Asfiksia neonatorum adalah kegagalan untuk
memulai dan melanjutkan pernafasan secara spontan dan teratur pada saat bayi
baru lahir atau beberapa saat sesudah lahir (Sudarti, 2013).
Asfiksia neonatorum merupakan penyebab kematian dini pada Neonatus
(Ersdal et al, 2013). Keadaan asidosis, gangguan kardiovaskuler serta
komplikasinya sebagai akibat langsung dari hipoksia merupakan penyebab utama
kegagalan adaptasi bayi baru lahir. Kegagalan ini juga berakibat pada
terganggunya fungsi dari masing-masing jaringan dan organ yang akan menjadi
masalah pada hari-hari pertama perawatan setelah lahir. Asfiksia lahir menempati
penyebab kematian bayi ke 3 di dunia dalam periode awal kehidupan (WHO,
2012). Tanda dan gejala terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir adalah tidak
bernafas atau nafas megap – megap atau pernafasan lambat (kurang dari 30 kali
per menit), pernafasan tidak teratur, dengkuran atau retraksi (perlekukan dada),
tangisan lemah atau merintih, warna kulit pucat atau biru, tonus otot lemas atau
ekstremitas terkulai, dan denyut jantung tidak ada atau lambat (brakikardia)
kurang dari 100 kali per menit (Sudarti, 2013).
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan pada By Ny. I didapatkan
data bayi lahir tidak langsung menangis dan hanya merintih, warna kulit kebiruan,
RR 42 x/menit, SPO2 84% dan terdapat retraksi dinding dada sehingga
26
memunculkan diagnosa gangguan pertukaran gas b.d ketidakefektifan ventilasi
perfusi. Beberapa tanda gejala yang sering dijumpai pada bayi dengan masalah
pernafasan yaitu dilihat dari pemeriksaan downe skor dengan komponen
penilaiaan respiratory rate, derajat sianosis, adanya suara penurunan nafas,
retraksi dinding dadan dan adanya suara merintih. Terkait dengan diagnosa ini,
disusunlah intervensi keperawatan yang akan dilakukan kepada pasien sesuai
dengan kebutuhan masing-masing pasien seperti monitor pola nafas (frekuensi,
kedalaman, usaha nafas), monitor bunyi nafas tambahan (missal, gurgling, mengi,
wheezing, ronkhi kering), dan mempertahankan kepatenan jalan nafas serta
memberikan oksigen. Hal itu disebabkan karena oksigen merupakan kebutuhan
dasar manusia yang digunakan untuk kelangsungan metabolism sel dalam tubuh,
mempertahankan dan aktivitas berbagai organ atau sel (Lynda Juall, Carpenito-
Moyet, 2015).
27
DAFTAR PUSTAKA
28