ASKEP PRAKTIK ANAK RDS RISTA New
ASKEP PRAKTIK ANAK RDS RISTA New
R DENGAN MASALAH
UTAMA GANGGUAN PERTUKARAN GAS PADA KASUS
RESPIRATORY DISSTRES SYNDROM DI BANGSAL PERINETOLOGI
Disusun Oleh :
Nim : A12019083
Kelas : 3C
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
GOMBONG
2021
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : A12019083
Telah disahkan
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
i
DAFTAR ISI
Lembar Judul........................................................................................................................
Lembar Pengesahan..................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
A. Pengertian......................................................................................................1
B. Etiologi..........................................................................................................2
C. Batasan Karakteristik....................................................................................3
D. Pemeriksaan Penunjang................................................................................3
E. Fokus Pengkajian..........................................................................................4
F. Pathway Keperawatan...................................................................................5
H. Intervensi Keperawatan.................................................................................6
A. Pengkajian.........................................................................................................8
A. Identitas Neonatus.........................................................................................8
D. Riwayat Keperawatan...................................................................................9
F. Terapi..........................................................................................................19
B. Analisa Data....................................................................................................20
D. Intervensi........................................................................................................22
E. Implementasi...................................................................................................24
ii
F. Evaluasi...........................................................................................................32
Daftar Pustaka........................................................................................................41
iii
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN
Sindrom distress pernapasan/respiratory distress syndrome (RDS)
merupakan suatu gangguan respiratori pada neonatus terutama akibat
kurangnya surfaktan yang berfungsi menurunkan tekanan permukaan alveoli
dan mempertahankan alveoli agar tidak kolaps. (Fatoni1 & Rakhmatullah2,
2021)
1
menurun nilai normal 7,35-7,45, Bunyi nafas tambahan (Amin & Purwoto,
2009)
B. ETIOLOGI
Ada beberapa faktor penyebab terjadinya Respiratory distress syndrome yaitu
diantaranya adalah
2. Kegawatan neonatal
5. Serta faktor jenis persalinan menjadi salah satu pendukung dalam tingkat
kejadian Respiratory Distress Syndrome (RDS) dimana lama partus atau
jenis persalinan ibu yang meliputi partus lama, partus dengan tindakan dan
lain-lain akibat RDS atau yang biasa disebut sebagai disfungsi pernafasan
pada neonatus. mengingat bahaya hipoksia akibat dari gangguan ventilasi
paru atau disfungsi pernafasan yang merupakan kegawatan neonatus yang
berakibat kematian atau cacat fisik dan mental dimasa mendatang. Ini
membuktikan bahwa jenis persalinan dapat berpengaruh terhadap
terjadinya Respiratory Distress Syndrome (RDS)
1. Ketidakseimbangan ventilasi-perfusi
2
C. BATASAN KARAKTERISTIK
Tanda Mayor Tanda Minor
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium:
E. FOKUS PENGKAJIAN
Pengkajian adalah proses pengumpulan data untuk mendapatkan berbagai
informasi yang berkaitan dengan masalah yang dialami oleh klien. Pengkajian
focus pada RDS sebagai berikut :
1. Identitas klien
Identitas klien meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, dan alamat
klien.
2. Keluhan utama
Keluhan utama yang sering dirasakan pada bayi RDS adalah takipnea. 15
3. Riwayat kesehatan
4. Pemeriksaan Fisik
5. Pemeriksaan Diagnostik
4
F. PATHWAY KEPERAWATAN
Bayi lahir premature
alveoli
Volume Cairan
Kekurangan Nutrisi
5
G. MASALAH KEPERAWATAN LAIN YANG MUNCUL
1. Gangguan Pertukaran Gas
5. Risiko Hipotermia
H. INTERVENSI KEPERAWATAN
6
3 x 8 jam maka pola Observasi ekstra sehingga
nafas membaik frekuensi nafas
dengan kriteria hasil 1. Monitor pola nafas meningkat
: (frekuensi,
kedalaman, usaha 2) Memaksimalkan
- Dipsnea cukup nafas) udara masuk
menurun kedalam rongga
Terapeutik paru
- Penggunaan
otot bantu 2. Posisikan semi 3) Membantu
menurun fowler mengencerkan
3. Berikan minum sputum
- Pernafasan
cuping hidung hangat 4) Membantu paru-
cukup menurun 4. Berikan oksigen paru bayi dalam
memenuhi
- Frekuensi nafas kebutuhan
membaik oksigen sesuai
kebutuhan tubuh
7
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
PENGKAJIAN NEONATUS
A. IDENTITAS NEONATUS
Nama bayi : By Ny.R
Umur : 7 hari
Agama : Islam
8
Ibu : (G: 5 P : 4 A:1 )
TB : 155 Cm
Merokok : Ya/tidak
Jamu : Ya/tidak
Hb : - gr
Golongan darah : O
Lain-lain : -
2. Riwayat persalinan :
Bayi lahir dengan berat badan bayi 2700 gram melalui operasi Caesar,
umur kehamilan 36 minggu, lahir di Santa Maria pada tanggal 7 desember
2021. Terdapat pendarahan pada bulan 8 antepartum plasenta previa
totalis.
D. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat keperawatan sekarang :
a. Keluhan utama :
Bayi Ny. R lahir pada tanggal 7 desember 2021 jam 07.30 WIB di
Klinik, bayi Ny R lahir dengan BB 2700 gr tangis (-), Bayi sesak
nafas (+), takipnea (+), retraksi dada (+) dan sianosis, dengan nilai
apgar pada menit pertama 5 menit dan apgar kedua 6 menit. Setelah
persalinan bayi langsung ditempatkan di incubator dan mendapatkan
O2 9 liter FiO2 PEEP 6 l/menit, diobservasi pada 2 jam setelah
melahirkan 15 menit di jam pertama dan 30 menit di jam kedua
b. Imunisasi
c. Campak : belum
3. Riwayat keluarga
Genogram
Keterangan :
Jenis kelamin
10
: Perempuan : klien
Tahap pertumbuhan
b. Lingkar kepala : 35 cm
Lingkar dada : 30 cm
Lingkar abdomen : 29 cm
c. Panjang badan : 52 cm
Tahap perkembangan
a. Psikososial :
b. Psikoseksual :
c. Kognitif :
An bayi Ny R dalam kondisi tidak baik, bayi terlihat sesak nafas dan
belum bisa disusui karena reflek menelannya dan menghisapnya
masih kurang sehingga harus dipasang selang makan
5. Pengkajian fisik
11
Suhu : 36,2 o C
Pernafasan : 69 x/ menit
Tekanan darah :-
b. Pemeriksaan fisik
12
Genetalia : labia mayora belum menutupi labia minora, tidak
ada kelainan lubang uretra
Kepala/Leher
a. Fontanel anterior :
Cekung ( )
b. Sutura sagitalis :
13
d. Molding ( √ ) Caput succedaneum ( )
Cephalhematoma ( )
Mata
Bersih (√ ) Sekresi ( )
THT
Wajah
Abdomen
b. Lingkar perut 29 cm
Thoraks
a. Simetris ( √ ) Asimetris ( )
Paru-Paru
b. Suara nafas :
Vesikuler ( )
14
c. Respirasi : spontan ( ) Tidak spontan ( )
(√ ) O2/incubator
Konsentrasi O2 : 4 liter/menit
Jantung
b. Murmur ( - ) Lokasi -
Nadi perifer
(√ ) Brakial kanan
(√ ) Brakial kiri
Ekstremitas
Umbilikus
Inflamasi ( ) Drainase ( )
15
Genital
Abnormal ( )
Anus
Paten (√ ) Imperforata ( )
Kulit
Kemerahan ( rash) ( )
Suhu
a. Lingkungan
16
b. Suhu kulit :
Nilai Apgar
Nilai Apgar 0 1 2 1 5
menit menit
Total 5 6
Keteranan :
17
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Nama Ibu : Ny.R Bangsal/ poli : Perinatal/melati
Hematologi
Hematocrit 36.4 % 46 – 62
Index Eritrosit
MCH 94.9 Pg 28 – 40
Basophil 0 % 0.1 – 1
Eosinophil 6 % 1–6
Batang 0 % 3–5
Segmen 33 % 30 – 48
Limfosit 47 % 40 81
Monosit 15 % 2 - 10
18
Netrofil Limfosit Rasio 0.70
Kimia Klinik
Karbohidrat
F. TERAPI
1. FiO2 60%
2. PEEP 6 l/mnt
3. Suction
4. Inf bactesya
5. IVFD D10 %
6. Gentamycine Zalt in
B. ANALISA DATA
No Data Klien Pathway Masalah Etiologi
19
Keperawat
an
S: 36,2 o C Peningkatan
usaha nafas
RR: 69 x/ menit
Takipnea
- Terpasang O2
FiO2 60% PEEP 6 Gangguan
l/mnt Pertukaran Gas
- SPO2 : 98%
menggunakan
oksigen
N: 146 x/ menit
S: 36,2 o C
RR: 69 x/ menit
- Terpasang O2
FiO2 60% PEEP 6
l/mnt
- SPO2 : 98%
menggunakan
oksigen
Reflex hisap
lemah
Usaha inspirasi
lebih masukan
21
oral tidak
adekuat/
menyusu buruk
Menyusu tidak
efektif
D. INTERVENSI
No Tgl/ SLKI SIKI Rasional
DX
Jam
22
cukup AGD bayi
membaik
- Warna kulit
cukup
membaik
- Frekuensi
nafas
membaik
E. IMPLEMENTASI
NO JAM IMPLEMENTASI RESPON TTD
DX
1 1. Memonitor 1) DS : -
frekuensi,
irama, DO: frekuensi
kedalaman dan nafas pasien 69
upaya nafas x/menit dengan
irama yang tidak
09.30 teratur, bernafas Rista
WIB tidak terlalu dalam Amilia
dan tampak
berupaya untuk
bernafas. Tampak
adanya retraksi
dinding dada
24
pasien
3) DS : -
DO : bunyi nafas
pasien terdengar
ronchi lirih
4. Memonitor 4) DS : -
saturasi
oksigen DO : saturasi
pasien normal saat
5. Memonitor menggunakan
nilai AGD oksigen
SPO2 :98%
09.40 Rista
5) DS:- Amilia
WIB
DO:
- PCO2 :32
- PO2: 76
- PH: 7,32
2. 1. Memonitor 1) DS: -
pola nafas
09.30 (frekuensi, Do : frekuensi Rista
WIB kedalaman, nafas pasien cepat Amilia
usaha nafas) dan cukup dalam,
pasien 69 x/menit
4. Memberikan 3) DS : -
oksigen
DO : pasien minum
susu formula
hangat
4) DS : -
25
DO : pasien
diberikan oksigen 2
liter
3. 1) Memonitor 1. DS : -
tingkat
kesadaran, DO : Kesadaran
batuk, muntah pasien cukup baik,
dan kemampuan sulit untuk menelan
menelan 2. DS : -
09.30 Rista
WIB 2) Memposisikan DO : nafas pasien Amilia
semi fowler lebih baik tidak
(30-45 derajat) terlihat kelelahan
30 menit saat bernafas
sebelum
memberi asupan
oral
3) Memberikan 3. DS : -
makanan
dengan ukuran DO : pasien
09.40 diberikan susu ASI Rista
WIB kecil atau lunak Amilia
dan susu formula.
Pasien terpasang
oral gastric tube
4) Memberikan 4. DS : -
obat oral dalam
bentuk cair DO : pasien
diberikan obat
11.00 Rista
injeksi, tidak
WIB Amilia
terdapat obat oral.
Injeksi bactecyn
2x250 mg (11.00)
26
20.15 2. Memonitor teratur, bernafas
WIB adanya produksi tidak terlalu dalam
sputum dan tampak
berupaya untuk
3. Mengauskultasi bernafas
20.15 bunyi nafas
WIB 2. DS :-
4. Memonitor
20.17 saturasi oksigen DO : adanya
WIB sedikit sputum
5. Memonitor nilai pada jalan nafas
AGD pasien
3. DS : -
DO : bunyi nafas
pasien terdengar
membaik
4. DS : -
DO : saturasi
pasien normal saat
menggunakan
oksigen
SPO2 :98%
5. DS:-
3. 1. Memonitor 1) DS : -
tingkat
kesadaran, DO : Kesadaran
batuk, muntah pasien cukup baik,
dan pasien sudah mampu
kemampuan untuk menelan ASI
menelan dan susu formula
20.25 Rista
WIB 2. Memposisikan 2) DS : - Amilia
semi fowler DO : nafas pasien
(30-45 derajat) lebih baik, masih
30 menit terlihat kelelahan
sebelum saat bernafas, saat
memberi dilepaskan oksigen
asupan oraL pasien mengalami
sianosis
Injeksi cefotaxim
28
2x75 mg (00.00)
1. 1. Memonitor 1. DS : -
frekuensi,
irama, DO: frekuensi
kedalaman dan nafas pasien 56
upaya nafas x/menit dengan
irama mulai
2. Memonitor teratur, bernafas
adanya tidak terlalu dalam
produksi dan tampak masih
sputum sedikit berupaya
14.10 untuk bernafas
WIB 3. Mengauskulta
si bunyi nafas 2. DS :-
DO : tidak adanya
sputum pada jalan
nafas pasien
3. DS : -
DO : bunyi nafas
pasien terdengar
vesikuler
4. Memonitor 4. DS : -
saturasi
oksigen DO : saturasi
pasien normal saat
14.14 5. Memonitor menggunakan Rista
WIB nilai AGD oksigen Amilia
SPO2 :98%
5. DS:-
2. 1. Memonitor 1) DS: -
pola nafas
14.15 (frekuensi, Do : frekuensi Rista
WIB kedalaman, nafas, pasien 56 Amilia
usaha nafas) x/menit
29
2. Memposisikan 2) DS : -
semi fowler
Do : posisi pasien
supinasi
3. Memberikan 3) DS : -
minum hangat
DO : pasien minum
4. Memberikan susu formula
oksigen haangat
14.16 4) DS : - Rista
WIB Amilia
DO : pasien dilatih
bernafas tanpa
oksigen dan hasilnya
pasien mampu untuk
bernafas dengan
SPO2 85%
30
4. Memberikan 4) DS : -
obat oral Rista
- DO : pasien tidak
dalam bentuk Amilia
cair ada therapy
- Bayi mampu
menghisap
- Bayi mampu
mengenggam
- OGT terlepas
F. EVALUASI
NO HARI/ EVALUASI TTD
DX TANGGAL/
JAM
Hari pertama
1. Selasa, 14 S :- Rista
31
Desember 2021 O : KU: lemah Amilia
- Takipnea
- TTV:
N: 146 x/ menit
S: 36,2 o C
RR: 69 x/ menit
- PCO2 :32
- PO2: 76
- PH: 7,32
P : Lanjutkan intervensi
32
kedalaman dan upaya nafas
2. Selasa, 14 S :- Rista
Desember 2021 Amilia
O : KU: lemah beberapa waktu
09.30 WIB terbangun, tidak merintih
- Takipnea
- TTV:
N: 146 x/ menit
S: 36,2 o C
RR: 69 x/ menit
- SPO2 98%
P:
33
kedalaman, usaha nafas)
4. Berikan oksigen
3. Selasa, 14 S: - Rista
Desember 2021 Amilia
O : KU pasien cukup membaik
09.30 WIB
- Berat badan 2700 gr
- Terpasang OGT
P:
Hari kedua
1. Rabu, 15 S :- Rista
Desember Amilia
2021, 20.10 O : KU: cukup membaik
WIB - Retraksi dada mulai membaik
34
membaik
- TTV:
N: 140 x/ menit
S: 36,5 o C
RR: 59 x/ menit
- Terpasang O2 : 2 Liter
P : Lanjutkan intervensi
2. Rabu, 15 S :- Rista
Desember Amilia
2021, 20.10 O : KU: cukup membaik
WIB - Retraksi dada membaik
35
membaik
- TTV:
N: 140 x/ menit
S: 36,5 o C
RR: 59 x/ menit
P:
4. Berikan oksigen
3. Rabu, 15 S: - Rista
Desember Amilia
2021, 20.10 O : KU: cukup membaik
WIB - Berat badan 2700 gr
36
- Otot mengenyot cukup membaik
- OGT dilepas
P:
Hari ketiga
1. Kamis, 16 S :- Rista
Desember Amilia
2021, 14.10 O : KU: cukup membaik
WIB - Retraksi dada mulai membaik
- TTV:
37
N: 134 x/ menit
S: 36,3 o C
RR: 56 x/ menit
- Terpasang O2 : 1 Liter
terkadang oksigen dilepaskan
P : Intervensi dihentikan
2. Kamis, 16 S :- Rista
Desember Amilia
2021, 14.10 O : KU: cukup membaik
WIB - Retraksi dada mulai membaik
- TTV:
N: 134 x/ menit
S: 36,3 o C
RR: 56 x/ menit
- Terpasang O2 : 1 Liter
terkadang oksigen dilepaskan
38
dengan SPO2 86%
P : Intervensi dihentikan
3. Kamis, 16 S: - Rista
Desember Amilia
2021, 14.10 O : KU: cukup membaik
WIB - Berat badan 2800 gr
- OGT dilepas
P : Intervensi dihentikan
Hari keempat
DO :
39
- Frekuensi nafas baik (RR: 53
x/menit)
- OGT dilepaskan
- O2 dilepaskan
- SPO2 88%
40
DAFTAR PUSTAKA
Amin, Z., & Purwoto, J. (2009). Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS).
In: Sudoyo AW, Seyohadi B, Alwi I. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Balai Penerbit FK UI.
Fajariyah, S. U., Bermawi, H., & Tasli, J. M. (2016). Terapi Surfaktan pada
Penyakit Membran Hyalin. Jurnal Kedokteran dan Kesehatan, 3, 194-202.
41