Kelompok 2 :
1. Bernice Aleska
2. Dahlia Novianti
3. Nova Fauziyah
4. Noverina Amelia
5. Shinta Pesona
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini berjalan lancar dan
terselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas fisiologi
dengan pokok bahasan “Memenuhi kebutuhan oksigenasi ”, untuk mengetahui
metode terapi oksigen, indikasi terapi oksigen
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat serta menjadi jembatan bagi
penyusunan makalah selanjutnya.Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
bersufat konsruktif sangat kami harapkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Tangerang,januari 2020
Penulis
i
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1 latar belakang
2 rumusan masalah
BAB II Isi
A.Pengertian oksigen........................................................................ 4
B.Etiologi .......................................................................................... 4
C. Penyakit pada kekurangan oksigen............................................... 4-5
D.Cara mencegah hipoksia................................................................ 5
E. Pencegahan obstruksi jalan nafas.................................................5-6
F. Indikasi terapi oksigen...................................................................6
G.Metode pemberian oksigen ..........................................................6-8
BAB III PENUTUP................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Oksigenasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang mengandung
oksigen (O2) kedalam tubuh serta menghembuskan karbondioksida (CO2)
sebagai hasil sisa oksidasi. Penyampaian oksigen ke jaringan tubuh ditentukan
oleh sistem respirasi (pernafasan), kardiovaskuler dan hematology.
Oksigenasi adalah memberikan aliran gas oksigen (O2) lebih dari 21% pada
tekanan 1 atmosfer sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh.
(Kristina (2013) dalam saryono dan widianti 2010)
2. Rumusan masalah
a) Pengertian oksigen
b) Etiologi
c) Penyakit pada kekurangan oksigen
d) Cara mencegah Hipoksia
e) Pencegahan obstruksi jalan nafas
f) Indikasi terapi oksigen
g) Metode pemberian oksigen
3. Tujuan
Untuk mengetahui Patofisiologi tanda dan gejala, Pemeriksaan penunjang,
Indikasi terapi oksigen, Metode pemberian terapi oksigen
3
BAB II
ISI
A. Pengertian Oksigenasi
Oksigenasi merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel – sel tubuh. Secara
normal elemen elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 setiap kali
bernapas. Masuknya oksigen kejaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi
kardiovaskuler dan keadaan hematologi (Wartonah & Tarwoto 2013). Terapi
oksigen adalah pemberian oksigen dengan konsentrasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan oksigen di atmosfer. Konsentrasi oksigen dalam udara
ruangan adalah 21% .Tujuan terapi oksigen adalah memberikan transport oksigen
yang adekuat dalam darah sambil menurunkan upaya bernapas dan mengurangi
stres pada miokardium (Mutaqqin, 2005)
Tujuan terapi oksigenasi:
1) Mengembalikan PO2 arterial pada batas normal.
2) Mengoreksi kondisi hipoksia dan oksigenasi dapat diberikan secara adekuat
3) Mengembalikan frekuensi pernapasan dalam batas normal.
B. Etiologi
Adapun faktor – faktor yang menyebabkan pasien mengalami gangguan
oksigenasi menurut NANDA (2011), yaitu hiperventilasi, hipoventilasi, deformitas
tulang dan dinding dada, nyeri, cemas, penurunan energy atau kelelahan,
kerusakan neuromuscular, kerusakan muskoloskeletal, kerusakan kognitif atau
persepsi, obesitas, posisi tubuh, imaturitas neurologis kelelahan otot pernapasan
dan adanya perubahan membran kapiler – alveoli.
4
2. Gangguan obstruksi jalan napas
kondisi ketika individu berisiko mengalami gangguan pernapasan terkait
dengan ketidakmampuan untuk batuk secara efektif. Dapat disebabkan
oleh adanya sekresi yang kental atau berlebihan
tanda klinis : batuk tidak efektif atau tidak dapat batuk sama sekali, tidak
mampu mengeluarkan sekret yang ada di jalan napas,suara sumbatan
napas, frekuensi, irama dan kedalaman pernapasan tidak normal
5
3. Makan perlahan.
4. Awasi anak kecil saat makan.
5. Kunyah dengan seksama sebelum menelan.
6. Jauhkan benda-benda kecil dari anak-anak.
7. Jangan merokok
6
kanula. Masukan ujung kanula ke lubang hidung Fiksasi selang oksigen Alirkan
oksigen sesuai yang diingiinkan. Keuntungan Toleransi klien baik Pemasangannya
mudah Klien bebas untuk makan dan minum Harga lebih murah Kerugian Mudah
terlepas Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44% Suplai
oksigen berkurang jika klien bernafas lewat mulut Mengiritasi selaput lender,
nyeuri sinus Sungkup muka / masker / facemask 1. Face mask sederhana Aliran
oksigen melalui alat ini sekitar 5-8lt/menit dengan koonsentrasi 40-60%. Cara
pemasangan : Terangkan prosedur pada klien Atur posisi yang nyaman pada klien
(semi fowler) Hubungkan selang oksigen pada sungkup muka sederhana dengan
humidiflier. Tepatkan sungkup muka sederhana, sehingga menutupi hidung dan
mulut klien Lingkarkan karet sungkunp kepada kepala klien agar tidak lepas
Alirkan oksigen sesuai kebutuhan. Keuntungan Konsentrasi oksigen lebih tinggi
dari nasal kanula system humidifikasi dapat di tingkatkan Kerugian Umumnya
tidak nyaman bagi klien Membuat rasa panas, sehingga mengiritasi mulut dan pipi
Aktivitas makan dan berbicara terganggu Dapat menyebabkan mual dan muntah,
sehingga dapat menyebabkan aspirasi Jika alirannya rendah dapat menyebabkan
penumpukan karbondioksida 2. Sungkup muka dengan kantung rebresthing
Konsentrrasi ooksigen yang di berikan lebih tinggi dari pada sungkup muka
sederhana yaitu 60-80% dengan aliran oksigen 8-12lt/menit. Indikasi penggunaan
adalah pada klien dengan kadar tekanan karbondioksida yang rendah, udara
inspirasi sebagian tercampur dengan udara ekspirasi sehingga konsentrasi
karbondioksida lebih tinggi dari pada sungkup sederhana. Cara pemakaian :
Terangkan prosedur pada klien Hubungkan selang oksigen dengan humidiflier
dengan aliran rendah Isi oksigen kedalam kantong dengan cara menutup lubang
antara kantung dengan sungkup Atur tali pengikat sungkup sehingga menutup
rapat dan nyaman. Bila perlu pakai kasa pada daerah yang tertekan. Sesuaikan
aliran oksigen, sehingga kantung akan terisi waktu ekspirasi dan hampir kuncup
waktu inspirasi Keuntungan Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada sungkup
muka sederhana Tidak mengeringkan selaput lendir Kerugian Kantung oksigen
bisa terlipat Menyebabkan penumpukan oksigen jika aliran terlalu rendah 3.
Sungkup muka non breathing Memberikan konsentrasi oksigen sampai 99%
dengan aliran yang sama pada kantong rebreathing. Pada prinsipnya, udara
7
inspirasi tidak tercampur dengan ekspirasi. Indikasi penggunaan adalah pada klien
dengan kadar tekanan karbondioksida yang tinggi. Cara pemasangan sama
dengan sungkup muka kantong rebreathing. Keuntungan Konsentrasi oksigen
hampir diperoleh 100% karena adanya katup satu arah antara kantong dan
sungkup, sehingga kantung mengandung konsentrasi oksigen yang tinggi dan
tidak tercampur dengan udara ekspirasi. Tidak mengeringkan selaput lender
Kerugian Kantung oksigen bisa terlipat Berisiko untuk terjadi keracunan oksigen
Tidak nyaman bagi klien Silahkan simpan pertanyan atau ada istilah yg tidak
dimengerti di koment bawah Buat yg udah expert jngn sungkan kasih kontribusi
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Oksigenasi merupakan salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untuk mempertahankan kelangsungan hidup sel – sel tubuh. Secara
normal elemen elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 setiap kali
bernapas. Masuknya oksigen kejaringan tubuh ditentukan oleh sistem respirasi
kardiovaskuler dan keadaan hematologi (Wartonah & Tarwoto 2013). Terapi
oksigen adalah pemberian oksigen dengan konsentrasi yang lebih tinggi
dibandingkan dengan oksigen di atmosfer. Konsentrasi oksigen dalam udara
ruangan adalah 21% .Tujuan terapi oksigen adalah memberikan transport oksigen
yang adekuat dalam darah sambil menurunkan upaya bernapas dan mengurangi
stres pada miokardium (Mutaqqin, 2005)
Tujuan terapi oksigenasi:
1) Mengembalikan PO2 arterial pada batas normal.
2) Mengoreksi kondisi hipoksia dan oksigenasi dapat diberikan secara adekuat
3) Mengembalikan frekuensi pernapasan dalam batas normal.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis
mohon kritik dan saran guna perbaikan untuk masa yang akan datang.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/lutfialpian/54f94b1ca333116f068b4ac3/teknik-
pemberian-oksigen-dengan-face-mask-dan-nasal-kanul
https://www.slideshare.net/nanangawaw/134454836-lpoksigenasi
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pernapasan
10