Kebutuhan Oksigenasi
Di susun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Keperawatan Dasar
Di susun oleh :
Kelompok : 4
Kelas : 1A
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah yang
berjudul “Penyebab dan Gejala Penyakit Yang Berhubungan Dengan Kebutuhan
Oksigenasi“ ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
Daftar Isi
K AT A P EN GAN T A R ....................................................................................... II
D A FT AR I SI ............................................................................................... II I
Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem pernapasan
secara fungsional. Bila ada gangguan pada salah satu organ sistem respirasi, maka
kebutuhan oksigen akan mengalami gangguan. Sering kali individu tidak menyadari
terhadap pentingnya oksigen. Proses pernapasan dianggap sebagai sesuatu yang biasa-
biasa saja. Banyak kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan dalam
pemenuhan kebutuhan oksigen, seperti adanya sumbatan pada saluran pernapasan.
Pada kondisi ini, individu merasakan pentingnya oksigen.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui penyebab dan gejala dari penyakit yang berhubungan dengan
kebutuhan oksigenasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2. Sianosis
Sianosis adalah tanda fisik berupa kebiruan pada kulit dan selaput lendir,
seperti pada mulut atau bibir yang terjadi akibat rendahnya kadar oksigen
dalam sel darah merah. Hal ini juga dapat menunjukkan rendahnya
kadar protein (Hemoglobin) yang membawa oksigen dalam sel darah merah.
Saat jumlah oksigen dalam darah sangat rendah, maka warna darah akan
berubah dari warna merah terang menjadi lebih gelap. Hal inilah yang
membuat kulit dan bibir terlihat berubah menjadi kebiruan. Umumnya, warna
biru lebih mudah ditemukan di bibir, gusi, dan di sekitar mata.
a. Gejala Penyakit
Kehilangan kesadaran.
Berkeringat.
Batuk.
b. Penyebab Penyakit
Beberapa penyebab dari hipoksia, antara lain:
Hipoksia hipoksik. Hal ini terjadi ketika kadar oksigen dalam
pembuluh arteri turun.
Hipoksia stagnan atau hipoperfusi. Keadaan ini terjadi akibat
gangguan aliran darah.
Hipoksia anemik. Hipoksia anemik terjadi ketika kemampuan darah
yang membawa oksigen berkurang kapasitasnya
Hipoksia histotoksik. Kondisi ini terjadi ketika terjadi gangguan
pada sel dalam menggunakan oksigen. Keracunan sianida merupakan
salah satu contoh hipoksia histotoksik.
Selain kondisi di atas, peradangan dan sepsis juga dapat
mengakibatkan hipoksia. Hipoksia jenis ini disebut cytopathic
hypoxia.
2.2.2 Asma
a. Gejala Penyakit
Gejala awal pada anak-anak bisa berupa rasa gatal di dada atau di
leher. Batuk kering di malam hari atau ketika melakukan olah raga juga
bisa merupakan satu-satunya gejala.
b. Penyebab Penyakit
2.2.3 Pneumonia
a. Gejala Penyakit
b. Penyebab Penyakit
2.2.4 Anoksia
Anoksia adalah kondisi ekstrem yang terjadi ketika tubuh sudah
benar-benar kehilangan simpanan oksigen. Anoksia biasanya tidak
terjadi tiba-tiba, melainkan berkembang dari kondisi hipoksia yang
tidak tertangani. Hipoksia itu sendiri adalah kondisi jaringan tubuh
yang kekurangan asupan oksigen.
a. Gejala Penyakit
b. Penyebab Penyakit
1. Faktor Eksternal
Karbon monoksida
Dataran tinggi
Merokok
2. Faktor Internal
Amyotrophic lateral sclerosis (ALS, juga dikenal
sebagai penyakit Lou Gehrig; penyakit neuromuskular yang
parah yang menyebabkan kelemahan otot dan kecacatan)
Gagal jantung
Penyakit paru obstruktif kronik ( PPOK; termasuk
emfisema dan bronkitis kronis)
Gagal jantung
Infark miokard ( serangan jantung )
Kegagalan pernafasan
Asma berat dan alergi
Pukulan
3. Faktor Lain
Tersedak
Komplikasi anestesi
Tenggelam
Overdosis obat
Tekanan darah rendah (hipotensi)
Pencekikan
Mati lemas
Trauma ke jaringan atau organ
2.2.5 Emfisema
a. Gejala Penyakit
b. Penyebab Penyakit
2.2.6 Influenza
Influenza adalah infeksi virus yang menyerang sistem pernapasan,
termasuk hidung, tenggorokan, cabang tenggorokan dan paru-paru. flu
seperti pilek biasa dengan hidung yang berair, bersin dan pembengkakan
tenggorokan. Tapi pilek biasanya berkembang secara lambat, dan flu
datang secara tiba-tiba.
a. Gejala Penyakit
b. Penyebab Penyakit
Tipe C cukup stabil, tapi tipe A dan B secara konstan berubah dan
memunculkan kekhawatiran baru bagi masyarakat secara reguler.
Sekali anda terkena flu, antibodi yang terbentuk akan menekan
penyebabnya, tetapi tidak akan melindungi anda dari virus yang telah
bermutasi. Itulah mengapa dokter merekomendasikan suntikan flu
setiap tahun.
2.2.7 TBC
a. Gejala Penyakit
1. Gejala TBC Paru Primer
Pada beberapa orang, terutama anak-anak, tidak memiliki gejala
selain demam dan badan lemas. Gejala lain yang bisa diamati
antara lain:
Batuk
Sakit dada
Keringat malam
Nafsu makan yang buruk
Berat badan turun atau rendah
b. Penyebab Penyakit
a. Gejala Penyakit
Masa inkubasi (selang waktu antara virus masuk ke tubuh sampai
menimbulkan gejala) SARS berkisar antara 2-10 hari dengan rata-
rata 6 hari. Gejala yang khas pada SARS adalah batuk, sesak nafas
atau sulit bernafas, nafas pendek, dan demam lebih dari 38⁰C.
Penyakit SARS memiliki 3 fase perkembangan gejala. Pada fase
pertama (terjadi dalam minggu pertama setelah infeksi), pasien
akan merasakan gejala seperti influenza, antara lain demam, badan
terasa lemah, nyeri otot, kaku pada seluruh tubuh atau menggigil,
dan sakit kepala.
Penyakit SARS akan semakin berkembang sehingga pada minggu
kedua pasien mulai merasakan gejala yang lebih hebat dan masuk
ke dalam fase kedua. Gejala yang dirasakan adalah batuk
(umumnya kering tanpa dahak), sesak nafas, dan diare. Diare yang
diderita pasien adalah diare dengan jumlah yang banyak dan cair
tanpa lendir dan darah. Pada minggu kedua tingkat oksigen yang
terlarut dalam darah (saturasi oksigen) mulai menurun.
Pada fase ketiga, terjadi gangguan pernafasan yang berat sehingga
pasien memerlukan bantuan pernafasan melalui alat ventilator.
Pada fase ini, umumnya terjadi komplikasi berupa sepsis (infeksi
dimana kuman penyebab beredar dalam aliran darah), kerusakan
organ tubuh, dan kematian.
Pada orang tua yang terkena SARS, akan muncul gejala-gejala
yang tidak khas seperti demam dan penyakit sekunder (disebabkan
infeksi dari kuman lain) seperti radang jaringan paru-paru
(pneumonia). Gejala tidak khas juga muncul pada pasien dengan
penyakit lain, seperti diabetes mellitus (kencing manis), tekanan
darah tinggi (hipertensi), penyakit jantung iskemik (penyakit
jantung akibat jantung kekurangan oksigen), dan penyakit penyerta
lainnya.
Pasien anak-anak yang terkena penyakit SARS, umumnya lebih
jarang dibandingkan dewasa. Gejala SARS yang timbul pada anak-
anak juga lebih ringan dibanding pasien dewasa. Selain itu, anak-
anak lebih cepat sembuh dibandingkan orang dewasa. Namun, saat
ini belum diketahui alasan SARS lebih ringan pada anak-anak
dibandingkan dewasa.
Penyakit SARS yang mengenai wanita hamil meningkatkan risiko
kehilangan atau kematian janin pada awal kehamilan. Bila infeksi
SARS terjadi pada akhir kehamilan, maka risiko kematian ibu
lebih tinggi dibandingkan tanpa infeksi SARS. Untuk mengetahui
penyakit SARS, seseorang dengan gejala di atas akan menjalani
beberapa pemeriksaan, seperti pemeriksaan
foto rontgen thorax (rontgen dada), pemeriksaan darah, dan
pemeriksaan virus. Tidak ada satu tes pun yang dapat langsung
mendeteksi SARS dengan ketepatan yang tinggi. Komplikasi yang
terjadi akibat SARS adalah sepsis, gagal nafas, gagal jantung,
gagal hati, dan kematian.
b. Penyebab Penyakit
a. Gejala Penyakit
b. Penyebab Penyakit
Asfiksia neonatorum dapat terjadi jika salah satu atau lebih dari
kondisi berikut terjadi: sumbatan pada saluran napas bayi.
2.2.10 Faringitis
a. Gejala Penyakit
Bersin
Pilek
Sakit kepala
Batuk
Merasa kelelahan
Pegal-pegal
Menggigil
Demam (demam ringan sampai demam tinggi)
b. Penyebab Penyakit
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Hipoksia 6. Influenza
2. Asma 7. TBC
3. Pneumonia 8. SARS
4. Anoksia 9. Asfiksi
5. Emfisema 10. Faringitis
3.2 Saran
Semoga, apa yang kita pelajari dalam makalah ini dapat kita pelajari dengan
sungguh-sungguh, dan dapat kita terapkan dengan baik. Demikianlah makalah tentang
kebutuhan dasar oksigenasi ini kami buat, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita
semua baik kami yang membuat maupun anda yang membaca. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang bersifat membangun dari pembaca ,kami harapkan demi kesempurnaan makalah
ini.