KEBUTUHAN OKSIGENASI
Disusun Oleh :
MIFTAHURRAHMAH, S.Kep
NIM : P2305107
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebutuhan oksigen diperlukan untuk proses kehidupan. Oksigen
sangat berperan dalam proses metabolisme tubuh. Masalah kebutuhan
oksigen merupakan masalah utama dalam pemenuhan kebutuhan dasar
manusia. Hal ini telah terbukti pada seseorang yang kekurangan oksigen
akan mengalami hipoksia dan akan terjadi kematian. Kebutuhan oksigen
dalam tubuh harus terpenuhi karena jika kebutuhan oksigen dalam tubuh
berkurang, maka akan terjadi kerusakan pada jaringan otak dan apabila hal
itu berlangsung lama akan menimbulkan kematian. System yang berperan
dalam proses pemenuhan kebutuhan adalah system pernapaan, persarafan,
dan kardiovaskuler.
Kondisi tidak tercukupnya pemenuhan oksigen dalam tubuh akibat
defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen dalam tingkat sel,
ditandai dengan adanya warna kebiruan pada kulit (sianosis) kondisi ini
disebut hipoksia. Pola napas tidak efektif adalah ketidakmampuan proses
sistem pernapasan : inspirasi atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi
adekuat. Pola nafas tidak efektif suatu keadaan dimana inspirasi dan atau
ekspirasi yang tidak memberi ventilasi yang adekuat. Penyebab dari
masalah keperawatan pola nafas tidak efektif antara lain ansietas, posisi
tubuh yang menghambat ekspansi paru, deformitas tulang, deformitas
dinding dada, penurunan energi dan kelelahan, hipervetilasi, sindrom
hipoventilasi, kerusakan musculoskeletal, imaturitas neurologis, kelelahan
otot-otot pernafasan, cedera medulla spinalis. Pola nafas yang terganggu
biasanya terjadi pada pasien dengan asma, pneumonia, TBC, CHF, PPOK,
COVID-19.
C. Manfaat
Pasien dapat terpenuhi kebutuhan oksigenasi
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian
B. Penyebab
1. Faktor fisiologi
b. Temperatur lingkungan
C. Manifestasi Klinis
1. Suara napas tidak normal
2. Perubahan jumlah pernapasan
3. Batuk disertai dahak
4. Penggunaan otot tambahan pernapasan
5. Dispnea
6. Penurunan keluaran urin
7. Penurunan ekspansi paru
8. Takipnea
↓ ↓
Peningkatan frekuensi dan Dispnea
kedalaman pernapasan
↓
Pola napas tidak efektif
F. Fokus Pengkajian
1. Anamnesis
Biodata pasien (umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan). Umur
pasien bisa menunjukkan tahap perkembangan pasien baik secara fisik
maupun psikologis, jenis kelamin dan pekerjaan perlu dikaji untuk
mengetahui hubungan dan pengaruhnya terhadap terjadinya
masalah/penyakit, dan tingkat pendidikan dapat berpengaruh terhadap
pengetahuan klien tentang masalahnya/penyakitnya
2. Keluhan utama
Keluhan utama yang biasa muncul antara lain batuk, peningkatan
produksi sputum, dispnea, hemoptisis, nyeri dada, ronchi (+), demam,
kejang, sianosis daerah mulut, hidung, muntah, dan diare.
a. Batuk
b. Peningkatan produksi sputum
c. Dispnea
d. Homoptisis
e. Nyeri dada
3. Riwayat kesehatan masa lalu
a. Riwayat merokok
b. Pengobatan saat ini dan masa lalu
c. Alergi
d. Tempat tinggal
4. Riwayat kesehatan keluarga
a. Penyakit infeksi tertentu
b. Kelainan alergis
c. Klien bronkitis kronik dan bermukin di daerah yang memiliki
polusi udara tinggi
5. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
G. Diagnosa Keperawatan
Pola napas tidak efektif b.d Depresi pusat pernapasan
H. Intervensi
Manajemen jalan napas
Observasi
Monitor pola napas (frekuensi, kedalaman, usaha napas)
Monitor bunyi napas tambahan (mis. Gurgling, mengi, wheezing,
ronkhi kering)
Monitor sputum ( jumlah, warna, aroma)
Terapeutik
Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tilt dan chin-lift (jaw-
thrust jika curiga trauma servikal)
Posisikan semi-fowler atau fowler
Berikan minum hangat
Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15 detik
Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
Keluarkan sumbatan benda padat dengan forcep McGill
Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
Anjurkan asupan cariran 2000 ml/hari, jika tidak kontraindikasi
Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik, jika
perlu
DAFTAR PUSTAKA
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia (1st
ed.). Dewan Pengurus Pusat PPNI.
(Azim, 2014)
(Aprilia, 2021)