OKSOGENASI
Nama kelompok
1. Anggraini Meisya M.P (04)
2. Chantika dwi lestari (08)
3. Febi Anaya Yudhistiara (20)
Pengertian
Sistem pernapasan terdiri dari organ pertukaran gas yaitu paru paru dan sebuah pompa ventilasi yang terdiri atas dinding dada, otot-
otot pernapasan, diagfragma, isi abdomen, dinding abdomen dan pusat pernapasan di otak. Pada keadaan istirahat frekuensi
pernapasan 12-15 kali per-menit. Ada 3 langkah dalam proses oksigenasi yaitu ventilasi, perfusi paru dan difusi.
yang terdiri dari :
1) SistemRespirasi
a. Fisiologi ventilasi paru
Masuk dan keluarnya udara antara atmosfer dan alveoli paru. Pergerakan udara ke
dalam dan keluar paru disebabkan oleh:
1. Tekanan pleura : tekanan cairan dalam ruang sempit antara pleura paru dan pleura
dinding dada.
2. Tekanan alveolus : tekanan udara di bagian dalam alveoli
paru. Ketika glotis terbuka dan tidak ada udara yang mengalir
ke dalam atau keluar paru, maka tekanan pada semua jalan
nafas sampai alveoli, semuanya sama dengan tekanan atmosfer
(tekanan acuan 0 dalam jalan nafas) yaitu tekanan 0 cm H2O.
b. Fisiologi kendali persarafan pada pernafasan
Terdapat dua mekanisme neural terpisah bagi pengaturan pernafasan.
1. Mekanisme yang berperan pada kendali pernafasan volunter.
b. Menurunnya konsentrasi O, yang diinspirasi seperti pada obstruksi napas bagian atas
saluran.
d. Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil, luka, dan lain-
lain.
c. Anak usia sekolah dan remaja, risiko infeksi saluran pernapasan dan merokok.
ekspansi paru, gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen berkurang, diet
yang tinggi lemak menimbulkan arteriosklerosis.
a. Tempat kerja.
b. Suhu lingkungan.
2. Perubahan cardiac output, menurunnya cardiac output seperti pada klien decompensasi cordis
menimbulkan hipoksia jaringan.
3. Kerusakan fungsi katup seperti pada stenosis, obstruksi, regurgitasi darah yang mengakibatkan ventrikel
bekerja lebih keras.
4. Myocardial iskhemial infark mengakibatkan kekurangan pasokan darah dari arteri koroner ke miokardium.
Perubahan Fungsi
Pernapasan
Hiperventilasi
Merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan O, dalam paru paru agar pernapasan
lebih cepat dan dalam.
Tanda-tanda dan gejala hiperventilasi adalah takikardia, napas pendek, nyeri dada
(chest pain), menurunkan konsentrasi, disorientasi, tinnitus.
Hipoventilasi
Tanda-tanda dan gejala pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri kepala, penurunan
kesadaran, disorientasi, kardiak distritmia, ketidakseimbangan elektrolit, kejang dan
kardiak arrest.
Hipoksia
Tidak adekuatnya pemenuhan O, seluler akibat dari defisiensi O, yang diinspirasi atau meningkatkan penggunaan O, pada
tingkat seluler. Hipoksia dapat disebabkan oleh:
a. Menurunnya hemoglobin.
b. Berkurangnya konsentrasi O, bila berada di puncak gunung. c. Ketidakmampuan jaringan mengikat O, seperti pada
keracunan sianida.
Permasalahan dalam hal pemenuhan kebutuhan oksigen tidak terlepas dari adanya gangguan yang terjadi pada sistem respirasi baik pada
anatomi maupun fisiologi dari organ-organ respirasi Gangguan pada sistem respirasi dapat disebabkan diantaranya oleh karena
peradangan, obstruksi, trauma, kanker, degeneratif, dan lain lain. Gangguan tersebut akan menyebabkan kebutuhan oksigen dalam tubuh
tidak terpenuhi secara adekuat. Secara garis besar, gangguan respirasi dikelompokkan menjadi tiga. Yaitu:
3.Hipoksia
Masalah keperawatan yang umum terjadi terkait dengan kebutuhan
oksigen ini, antara lain:
a .Tidak Efektifnya Jalan Napas
b.Tidak Efektifnya Pola Napas
c. Gangguan pertukaran gas
d. Penurunan perfusi jaringan
e . Intoleransi aktivitas
f. Perubahan pola tidur
g . Risiko terjadinya iskemik otak
TERIMAKASIH