DISUSUN OLEH:
P27220021218
2021/2022
BAB I
KONSEP TEORI
A. Definisi
B. Etiologi
1. Faktor fisiologis
a. Menurunnya kapasitas O2 seperti pada anemia
b. Menurunnya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi saluran nafas
bagian atas
c. Hypovolemia sehingga tekanan darah menurun mengakibatkan transport O2
terganggu
d. Meningkatkan metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu hamil, luka dan
lain-lain
a. Kondisi yang mempengaruhi pergerakkan dinding dada seperti pada kehamilan,
obesitas, muskoloskeletal yang abnormal, serta penyakit kronis seperti Tuberkulosis
(TB)
2. Faktor Perkembangan
3. Faktor Perilaku
a. Nutrisi: pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi paru, gizi yang buruk
menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen berkurang, diet yang tinggi lemak
menimbulkan arteriosclerosis
b. Latihan dapat mengangkat kebutuhan oksigen
c. Merokok, nikotin yang ada dalam rokok menyebabkan vasokonstriksi pembuluh
darah
d. Penyalahgunaan substansi (alkohol dan obat-obat) menyebabkan intake nutrisi Fe
menurun mengakibatkan penurunan hemoglobin, alkohol menyebabkan depresi pusat
pernafasan
e. Kecemasan menyebabkan metabolisme meningkat
4. Faktor Lingkungan
b. Temperature lingkungan.
C. Menifestasi Klinis
Manifestasi klinis berupa sesak napas dan sesak bertambah ketika beraktivitas terjadi
akibat penimbunan cairan dalam alveoli yang mengganggu pertukaran gas. Dispnea
bahkan dapat terjadi saat istirahat atau dicetuskan oleh gerakan yang minimal atau
sedang. Mudah lelah dan juga sesak napas saat beraktivitas terjadi akibat curah jantung
yang kurang dan menghambat jaringan dari sirkulasi normal dan oksigen serta
menurunnya pembuangan sisa katabolisme. Juga terjadi akibat meningkatnya energi yang
digunakan untuk bernapas (Brunner & Suddarth, 2016).
1. Bunyi nafas tambahan (misalnya ronki basah halus, ronki basah kasar)
2. Perubahan pada irama dan frekuensi pernafasan
3. Batuk tidak ada atau tidak efektif
4. Sianosis
5. Kesulitan untuk bersuara
6. Penurunan bunyi nafas
7. Ortopnea
8. Sputum
D.Patofisiologis
(SDKI,2017,NANDA,2015)
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Elektrokardiografi (EKG)
1. Sinus takikardia
2. Sinus bradikardia
3. Atrial takikardia / futer / fibrilasi
4. Aritmia ventrikel
5. Iskemia / infark
6. Gelombang Q menunjukkan infark sebelumnya dan kelainan segmen ST
menunjukkan penyakit jantung iskemik
7. Hipertrofi ventrikel kiri dan gelombang T terbalik menunjukkan stenosis aorta dan
penyakit jantung hipertensi
8. Blok atrioventikular
9. Mikrovoltase
10. Left bunddle branch block (LBBB) kelainan segmen ST/T menunjukkan disfungsi
ventrikel kiri kronis k. Deviasi aksis ke kanan, right bundle branch block, dan
hipertrofi kanan menunjukkan disfungsi ventrikel kanan.
2. Ekokardiografi
Gambaran yang aling sering ditemukan pada akibat penyakit jantung iskemik,
kardiomiopati dilatasi, dan beberapa kelainan katup jantung adalah dilatasi
ventrikel kiri yang disertai hipokinesis seluruh dinding ventrikel.
3. Rontgen Toraks
4. Pemeriksaan laboratorium
5. Pemeriksaan sputum
G.Penatalaksanaan
H.Komplikasi
1) Retensi karbondioksida
2) Asidosis respiratorik
3) Penurunan dorongan hipoksik untuk bernafas
4) Kekeringan mukosa dan disfungsi mukosiliar
5) Dehidrasi akibat sekresi respirasi dan retensi sputum
BAB II
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Seperti nama, umur, jenis kelamin, alamat, no registrasi. Umur pasien bisa
menunjukkan tahap perkembangan pasuen baik secara fisik maupun psikologis, jenis
kelamin, dan pekerjaan perlu dikaji untuk mengetahui hubungan dan pengaruhnya
terhadapt terjadinya masalah atau penyakit, dan tingkat Pendidikan dapat
berpengaruh terhadap pengetahuan klien tentang masalahnya atau penyakitnya.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang paling dirasakan menganggu oleh klien pada saat
perawat mengkaji, dan pengkajian tentang riwayat keluhan utama seharusnya
mengandung unsur PQRST.
b. Riwayat Penyakit
Sekarang Keluhan sampai saat pasien pergi ke rumah sakit atau pada saat pengkajian
meliputi keluhan/gangguan yang berhubungan dengan gangguan/penyakit yang
dirasakan saat ini.
c. Riwayat Keluarga
Keluarga Dalam hal ini perlu dikaji apakah ada anggota keluarga yang mengalami
masalah atau penyakit yang sama.
d. Riwayat Alergi
Kaji adanya riwayat alergi pada obat-obatan atau pada makanan tertentu yang pernah
di alami pasien. Riwayat Psikososial
3. Aktivitas sehari-hari
a. Pola Nutrisi
b. Pola Eliminasi
c. Pola Personal Hygiene
d. Pola Istirahat dan Tidur
e. Pola Aktivitas dan Latihan
f. Seksualitas/reproduksi
g. Konsep Diri
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum pada pasien asma yaitu composmentis, terlihat pucat, lemah, lemas dan
sesak nafas.
1. TTV
1) TD : Biasanya terjadi hipotensi atau hipertensi
2) RR : Takipnea
3) P : Takikardia
4) S : Bisa terjadi hipotermia atau hipertermia
5) Pemeriksaan kepala dan muka Simetris, tidak ada nyeri tekan, warna rambut
hitam atau putih, tidak ada lesi. Biasanya pada pasien asma muka pucat.
6) Pemeriksaan telinga Simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan, ada
serumen atau tidak.
7) Pemeriksaan mata
8) Simetris, konjungtiva merah mudah, seklera putih, tidak ada nyeri tekan, tidak
ada benjolan.
9) Pemeriksaan hidung Simetris, terdapat rambut hidung, terdapat kotoran atau
tidak, tidak ada nyeri tekan, pada pasien asma biasanya terdapat cuping
hidung.
10) Pemeriksaan mulut dan faring Mukosa bibir lembab, pada penderita asma
biasanya tidak ada nyeri tekan, tidak ada lesi, biasanya ada kesulitan untuk
menelan.
11) Pemeriksaan leher Simetris, ada pembesaran vena jugularis atau tidak, ada
nyeri tekan atau tidak, ada benjolan atau tidak.
12) Pemeriksaan payudara dan ketiak Ketiak tumbuh rambut atau tidak, tidak ada
lesi, tidak ada benjolan, payudara simetris.
13) Pemeriksaan Thoraks
b) Pemeriksaan Jantung
c. Pemeriksaan integument
Adanya nyeri tekan atau tidak, struktur kulit halus, warna kulit sawo matang, tidak ada
benjolan.
d.Pemeriksaan Ekstremitas
B. Diagnosa Keperawatan
C.Intervensi Keperawatan
E. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi adalah aspek penting dalam proses keperawatan karena kesimpulan yang
ditarik dari evaluasi dan menentukan intervensi harus diakhiri, dilanjutkan, atau diubah.
Evaluasi merupakan aktivitas yang direncanakan, berkelanjutan, dan terarah pada pasien
dan professional kesehatan menentukan kemajuan klien mencapai tujuan atau hasil dan
keefektifan rencana asuhan keperawatan
DAFTAR PUSTAKA