Oleh:
Nama : Fransisca Mareta D A
NIM : P17212225011
c) Dispnea
d) Hemoptysis
e) Mengi
f) Chest pain
3. Riwayat Penyakit Saat Ini
Pengkajian riwayat penyakit saat ini seperti menanyakan tentang riwayat
penyakit sejak timbulnya keluhan hingga pasien meminta pertolongan.
Misal sejak kapan keluhan dirasakan, berapa lama dan berapa kali
keluhan tersebut terjadi, bagaimana sifat dan hebatnya keluhan, dimana
keluhan pertama kali timbul, apa yang dilakukan ketika keluhan ini
terjadi, keadaan apa yang memperberat atau memperingan keluhan,
adakah usaha untuk mengatasi keluhan ini sebelum meminta
pertolongan, berhasil atau tidak usaha tersebut.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit dahulu memberikan data tentang informasi kesehatan
klien. Kaji klien tentang kondisi kronis manifestasi pernapasan, karena
kondisi ini memberikan petunjuk tentang penyebab masalah baru.
Dapatkan pula informasi tentang sejak kapan terjadi penyakit, apakah
pasien pernah dirawat sebelumnya, dengan penyakit apa, apakah pernah
mengalami penyakit yang berat, apakah pernah mempunyai keluhan
yang sama.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Pengkajian riwayat keluarga pada pasien dengan gangguan oksigenasi
sangat penting untuk mendukung keluhan dari penderita. Perlu dicari
riwayat keluarga yang memberikan predisposisi keluhan kepada pasien
(Andarmoyo, 2012)
b. Pemeriksaan Fisik
1) Mata
- Lesi kuning pada kelopak mata (hiperlipidemia)
- Konjungtiva pucat (anemia)
- Konjungtiva sianosis (hipoksemia)
2) Hidung
- Pernapasan dengan cuping hidung
- Membran mukosa sianosis (penurunan oksigen)
- Bernapas dengan mengerutkan mulut (dikaitkan dengan penyakit paru
kronik)
3) Kulit
- Sianosis perifer (vasokontriksi)
- Sianosis secara umum (hipoksemia)
- Penurunan turgor (dehidrasi)
4) Jari dan kuku
- Sianosis perifer (kurangngnya suplai O2 ke perifer)
- Clubbing finger ( hipoksemia kronik)
5) Dada dan Thoraks
a. Inspeksi
Dada diinspeksi terutama mengenai postur, bentuk, dan kesimetrisan
ekspansi serta keadaan kulit. Inspeksi pada dada bisa dikerjakan pada saat
bergerak aray pada saat diam. Amati juga pergerakan pernapasan klien.
Sedangkan untuk mengamati adanya kelainan tulang punggung baik kifosis,
skoliosis, maupun lordosis, akan lebih mudah dilakukan pada saat bergerak
dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi (eupnea, bradipnea,
dan takipnea), sifat (pernapasan dada, diafragma, stoke, kussmaul, dll).
b. Palpasi
Palpasi dilakukan untuk mengkaji kesimetrisan pergerakan dada,
mengobservasi abnormalitas, mengidentifikassi keadaan kulit, dan
mengetahui taktil fermitus. Kaji abnormalitas saat inspeksi seperti: masa,
lesi, dan bengkak. Kaji juga kelembutan kulit, terutama jika klien mengeluh
nyeri. Taktil fremitus (getaran pada dinding dada yang dihasilkan ketika
berbicara).
c. Perkusi
1. Perkusi langsung
Perkusi langsung, yakni pemeriksaan memukul thoraks klien dengan
bagian palmar jaritengan keempatujung jari tangannya.
2. Perkusi Tak Langsung
Perkusi taklangsung, yakni pemeriksa menempelkan suatu objek padat
yang disebut pleksimeter pada dada klien, lalu sebuah objek lain yang
disebut pleskor untuk memukul pleksimeter tadi, sehingga
menimbulkan suara.
d. Auskultasi
Biasanya pada penderita tuberkulosis paru didapatkan bunyi napas
tambahan (ronkhi) pada sisi yang sakit. Penting bagi perawat untuk
mendemonstrasikan daerah mana didapatkan adanya ronkhi (Andarmoyo,
2012).
K. Diagnosa Keperawatan
1. D.0001 Bersihan jalan nafas tidak efektif b,d hipersekresi jalan napas
2. D.0003 Gangguan pertukaran gas b.d ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi
3. D.0005 Pola napas tidak efektif b.d hambatan upaya napas
(penumpukan cairan intrapleural)
L. Intervensi Keperawatan
1. D.0001 Bersihan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1.01006 Latihan Batuk Efektif
jalan nafas tidak …x24 jam diharapkan masalah pasien Observasi
efektif b,d teratasi dengan luaran 1. Identifikasi kemampuan batuk
hipersekresi jalan 2. Monitor adanya retensi sputum
L.01001 Bersihan jalan napas meningkat
napas
dengan kriteria hasil Terapeutik
1. Batuk efektif meningkat
1. Atur posisi semi fowler atau fowler
2. Produksi sputum cukup menurun
2. Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
3. Mengi menurun
3. Buang secret pada tempat sputum
4. Frekuensi napas membaik
5. Pola napas membaik Edukasi
Edukasi
3. D.0005 Pola napas Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1.01011 Manajemen Jalan Napas
tidak efektif b.d …x24 jam diharapkan masalah pasien
Observasi
hambatan upaya teratasi dengan luaran
napas 1. Monitor pola napas (frekuensi kedalaman napas)
L.01004 Pola Napas membaik dengan
(penumpukan 2. Monitor bunyi napas buatan
kriteria hasil
cairan intrapleural) Terapeutik
1. frekuensi napas membaik
1. Pertahankan kepatenan jalan napas
2. pernapasan pursed lip menurun 2. Berikan minuman hangat
Edukasi