Pathway
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah. 2014. Kebutuhan Dasar Manusia Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta :
Trans Info Media
Ambarwati, Fitri Respati. 2014. Konsep Kebutuhan Dasar Manusia. Yogyakarta : Dua
Satria Offset.
Carpenito-Moyet, Lynda Juall. 2012. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, Edisi 13.
Jakarta: EGC.
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2015. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Buku 2. Jakarta:
Salemba Medika.
NANDA International. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta:
EGC.
Nanda NIC-NOC. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis
Edisi Revisi Jilid 1. Jakarta : EGC.
Potter, Patricia A., Perry, Anne Griffin. 2012. Buku Ajar Fundamental Keperawatan:
Konsep, Proses Dan Praktik. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Saputra, Lyndon. 2013. Catatan Ringkas : Kebutuhan Dasar Manusia. Tanggerang
Selatan : Binarupa aksara publisher.
Tarwoto & Wartonah. 2011. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
Tarwoto dan Wartonah. 2015. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi
5. Jakarta: Salemba Medika.
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
Genogram
Keterangan :
: Laki – laki
: Perempuan
: Meninggal
: Tinggal satu rumah
: Pasien
4 4
4 4
Keterangan
4 = Mampu melakukan gerakan normal, tapi tidak bisa melawan tahanan
maksimal pemeriksa
g. Pemeriksaan Penunjang
1) Laboratorium
Hari/Tanggal : Kamis, 21 Oktober 2021 Pukul : 20.10 WIB
2) Rontgen Thorax
Kesan : Masih tampak bercak pada paru kiri
h. Terapi
Cara
Tanggal Nama Obat Dosis Kegunaan
Pemberian
25 1. Anbacim Intravena 1 gr/12jam - Antibiotik /mencegah
Oktober infeksi
2021 2. Methyl Intravena 62,5 mg/12jam - Meredakan peradangan
prednisolone
09.00 3. Omeprazole Intravena 40 mg/12 jam - Mengatasi gangguan
sodium lambung
4. Furosemid Intravena 1 amp/24jam - Diuretik/mengeluarkan
kelebihan cairan
26 1. Anbacim Intravena 1 gr/12jam - Antibiotik /mencegah
Oktober infeksi
2021 2. Methyl Intravena 62,5 mg/12jam - Meredakan peradangan
prednisolone
09.00 3. Omeprazole Intravena 40 mg/12 jam - Mengatasi gangguan
sodium lambung
4. Ketorolac Intravena 1 amp/24jam - Analgesik/anti nyeri
4. Analisa Data
N TGL/JAM DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
O
1 25 Oktober Data Subyektif : Hiperventilasi Ketidakefektifan
2021, jam - Pasien mengatakan sesak pola napas
09.30 napas, ngos-ngosan
Data Obyektif :
- TTV =
TD : 118/77 mmhg
S : 36,3°C
RR : 27 x/menit
ND : 70 x/menit
Spo2 : 99%
- Tampak penggunaan otot
bantu napas
2 25 Oktober Data Subyektif : Agen percedera Nyeri akut
2021, jam P = post punksi paru fisik
09.30 Q = nyeri seperti tertusuk
R = dada sebelah kiri
S = skala 3 (nyeri ringan)
T = terus menerus ,
memberat jika tidak diberi
pereda nyeri
Data Obyektif :
- Pasien tampak
memegangi dada kiri
- Pasien tampak
mengernyitkan dahi
3 25 Oktober Data Subyektif : Ketidakseimbangan Intoleransi
2021, jam -Pasien mengatakan lemas, antara suplai dan aktivitas
09.30 aktivitas sebagian kebutuhan oksigen
dibantu keluarga seperti
berpakaian, ke kamar
mandi, makan dan
minum.
-Pasien mengatakan sesak
napas memberat setelah
mengobrol dengan
orang lain.
Data Obyektif :
-Kekuatan otot ekstremitas
menurun
4 4
4 4
-Pasien tampak melakukan
gerakan secara terbatas
5. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan hiperventilasi (D.0005)
b. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (D.0077)
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen (D.0056)
6. Intervensi Keperawatan
Tgl/ Tujuan Dan
No Diagnosa Intervensi Rasionalisasi TTD
Jam Kriteria Hasil
TGL/
NO NO DX IMPLEMENTASI RESPON TTD
JAM
1 Senin, 25 1 Memonitor pola napas S : Pasien mengatakan sesak Desy
oktober napas, ngos-ngosan
2021 O:
10.15 wib - RR = 27 x/menit
- Pasien tampak
menggunakan otot bantu
napas
10.25 wib 1 Memposisikan semi fowler
S : Pasien mengatakan mau
di posisikan semi fowler
O : Pasien tampak setengah
duduk
12.15 wib 2 Mengidentifikasi lokasi,
karakteristik, durasi, S : Pasien mengatakan nyeri
frekuensi, kualitas, tertusuk-tusuk dada kiri
intensitas nyeri bekas diambil cairan pada
paru dengan skala 3, nyeri
terus menerus
O : Pasien tampak
memegangi dada sebelah
kiri
12.20 wib 2 Menjelaskan penyebab nyeri
S : Pasien mengatakan
mengerti jika setelah
diambil cairan pada parunya
akan timbul luka dan
mengakibatkan nyeri
12.30 wib 2 Memberikan teknik O:-
nonfarmakologis (relaksasi
S : Pasien mengatakan nyeri
napas dalam) untuk
sedikit berkurang menjadi
mengurangi rasa nyeri
skala 2
O : Pasien tampak
Mengidentifikasi gangguan melakukan napas dalam
3
13.00 wib fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan S : Pasien mengatakan
badan terasa lemas, jika
aktivitas mandi, makan,
minum, ketoilet dibantu
keluarga
3 Menganjurkan pasien O : Pasien tampak lemah
13.10 wib
melakukan aktivitas secara
bertahap S : Pasien mengatakan mau
melakukan aktivitas sendiri
semampunya
O:-
2 Selasa, 26 1 Memonitor pola napas S : Pasien mengatakan Desy
oktober masih sesak napas, ngos-
2021 ngosan
08.00 wib O:
- RR = 29 x/menit
- Pasien tampak
menggunakan otot bantu
napas
08.30 wib 1 Mengkolaborasi pemberian
kanule oksigen 3 lpm S : Pasien mengatakan mau
dipasang oksigen dan
merasa nyaman
O : Penggunaan otot bantu
napas berkurang
RR = 24x/menit
08.40 wib 2 Mengidentifikasi skala nyeri
S : Pasien mengatakan
masih nyeri dada sebelah
kiri skala 2 nyeri hilang
timbul seperti ditekan
O : Pasien tampak
memegangi dada sebelah
2 kiri
09.10 wib Mengkolaborasi pemberian
analgetik (injeksi ketorolac) S : Pasien mengatakan nyeri
berkurang setelah diberi anti
nyeri
O : Pasien tampak lebih
13.00 wib 3 Melakukan latihan rentang rileks
gerak
S : Pasien mengatakan mau
mulai aktivitas mandiri
seperti makan dan minum
O : Pasien tampak duduk
3 Rabu, 27 1 Memonitor pola napas S : Pasien mengatakan sesak Desy
oktober napas berkurang dan sudah
2021 tidak ngos-ngosan
14.30 wib O : RR : 22x/menit
8. Evaluasi
Nyeri akut S:
P = Post punksi
berhubungan dengan
Q = Nyeri seperti tertusuk-tusuk
agen pencedera fisik
R = Dada sebelah kiri
(D.0077)
S = Skala 3 menjadi 2
T = Nyeri dirasakan terus menerus
Nyeri akut S:
berhubungan dengan P : Post punksi
agen pencedera fisik Q : Nyeri cenat-cenut
(D.0077) R : Dada sebelah kiri
S : Skala 1
T : Hilang timbul
O : Pasien tampak masih
memegangi dada kiri
A : Masalah teratasi (Nyeri
terkontrol)
P : Intervensi dihentikan