LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR OKSIGENASI
DI RUANG KENANGA RSUD SLEMAN
Disusun Oleh :
SULISTIARNI
3216099
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN MASALAH
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR OKSIGENASI
DI RUANG KENANGA RSUD SLEMAN
Disahkan pada
Hari/ tanggal :
Oleh
Mahasiswa
Pembimbing Klinik/CI
Pembimbing Akademik
Sulistiarni
Deby Zulkarnain
Rahadian Syah., MMR
sebagai
penghasil
suara,
laring
juga
berfungsi
alveolar,
proses
proses
Pernapasan internal
Pernapasan internal (pernapasan jaringan) mengaju pada
proses metabolisme intra sel yang berlangsung dalam
mitokondria, yang menggunakan oksigen dan menghasilkan
CO2 selama proses penyerapan energi molekul nutrien. Pada
proses ini darah yang banyak mengandung oksigen dibawa ke
seluruh tubuh hingga mencapai kapiler sistemik. Selanjutnya
terjadi pertukaran O2 dan CO2 antara kapiler sistemik dan sel
jaringan. Seperti di kapiler paru, pertukaran ini juga melalui
proses difusi pasif mengikuti penurunan gradien tekanan
parsial.
3. Etiologi
Faktor-faktor yang menyebabkan klien mengalami gangguan
oksigenasi
menurut
NANDA
(2015),
yaitu
hiperventilasi,
transport O2 terganggu.
Meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi, demam, ibu
b. FaktorPerkembangan
Bayi prematur yang disebabkan kurangnya pembentukan
surfaktan.
Bayi dan toddler adanya risiko infeksi saluran pernapasan akut.
Anak usia sekolah dan remaja, risiko infeksi saluran
paru-paru.
Dewasa tua : adanya proses penuaan yang mengakibatkan
kemungkinan arteriosklerosis, elastisitas menurun, ekspansi
paru menurun.
c. Faktor Perilaku
Nutrisi : misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan
ekspansi paru, gizi yang buruk menjadi anemia sehingga daya
ikat oksigen berkurang, diet yang tinggi lemak menimbulkan
arterioklerosis.
Exercise akan meningkatkan kebutuhan oksigen.
Merokok : nikotin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah
nutrisi/Fe
menurun
mengakibatkan
penurunan
d. Faktor Lingkungan
Tempat kerja
Suhu lingkungan
Ketinggian tempat dan permukaan laut.
5. Patofisiologi
Proses pertukaran gas dipengaruhi oleh ventilasi, difusi dan
trasportasi. Proses ventilasi (proses penghantaran jumlah oksigen yang
masuk dan keluar dari dan keparu-paru), apabila pada proses ini
terdapat obstruksi maka oksigen tidak dapat tersalur dengan baik dan
sumbatan tersebut akan direspon jalan nafas sebagai benda asing yang
alveoli
kejaringan)
yang
terganggu
akan
menyebabkan
endokarditis)
2. Kulit
Sianosis perifer (vasokontriksi dan menurunnya aliran darah
3.
4.
5.
6.
7.
perifer)
Penurunan turgor (dehidrasi)
Edema.
Edema periorbital.
Jari dan kuku
Sianosis.
Clubbing finger.
Mulut dan bibir
Membrane mukosa sianosis
Bernapas dengan mengerutkan mulut.
Hidung
Pernapasan dengan cuping hidung.
Vena leher
Adanya distensi / bendungan.
Dada
Retraksi otot Bantu pernapasan (karena peningkatan aktivitas
a.
b.
c.
d.
sumbatan arteri.
e. Resiko penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan
factor-faktor listrik, penurunan karakteristik miokard.
f. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan , iskemik,
kerusakan otot jantung, penyempitan / penyumbatan pembuluh
darah arteri koronaria.
g. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan gangguan aliran
darah ke alveoli atau kegagalan utama paru, perubahan membran
alveolar- kapiler (atelektasis , kolaps jalan nafas/ alveolar edema
paru/efusi, sekresi berlebihan / perdarahan aktif ).
h. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai oksigen miocard dan kebutuhan, adanya iskemik/ nekrotik
jaringan miocard ditandai dengan gangguan frekuensi jantung,
tekanan darah dalam aktifitas, terjadinya disritmia, kelemahan
umum.
D. RENCANA INTERVENSI
N
O
D
X
1
TUJUAN
NOC
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama x 24 jam
diharapkan bersihan jalan
napas
efektif
sesuai
dengan kriteria:
1. Memiliki RR dalam
batas normal
2. Memiliki irama
pernafasan yang
normal
3. Mampu mengeluarkan
sputum dari jalan nafas
4. Bebas dari suara nafas
tambahan
INTERVENSI
NIC
1.
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama.X24
jam
diharapkan pola napas
efektif dengan kriteria :
1.
Memiliki
RR
dalam batas normal
2.
Mampu inspirasi
dalam
3.
Memiliki
dada
yang
mengembang
secara simetris
4.
Dapat
bernafas
dengan mudah
5.
Tidak
menggunakan otot-otot
tambahan
dalam
bernafas
6.
Tidak mengalami
dispnea
1.
Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan
selama .X 24 jam
diharapkan pertukaran gas
baik dengan kriteria :
1.
Dapat bernafas
dengan mudah
2.
Tidak mengalami
dispnea
3.
Tidak mengalami
sianosis
4.
Tidak mengalami
somnolen
5.
Memiliki perfusi
ventilasi yang
seimbang
1.
Setelah
dilakukan Energy Management
tindakan
keperawatan 1.
Kaji perasaan verbal tentang
selama x 24 jam
kecukupan energy
diharapkan tidak terjadi 2.
Kaji penyebab kelelahan
DAFTAR PUSTAKA
Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan.
Edisi 4. Salemba Medika : Jakarta
Brunner & Suddarth. (2002). Keperawatan Medikal Bedah. EGC. Jakarta
Mubarak, Wahit Iqbal & Cahyani, Nurul. 2007. Kebutuhan Dasar. Jakarta : EGC
Nanda International (2015). Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi. 2015-2017.
Penerbit buku kedokteran EGC : Jakarta
Nursing Invention Classifications (NIC), Edition 5, United States Of America: Mosby
Elseveir Acadamic Press, 2004.
Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. Nursing Out Comes (NOC), United States Of
America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004.