Anda di halaman 1dari 18

PEMENUHAN OKSIGENASI

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Indah siti sopiah
2. Kintana
3. Luthfiyah salsabilah
4. Tengku rafli maulana

Kelas: Reguler C
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON
(STIKES)
S1 KEPERAWATAN
JL.BRIJEN DHARSONO NO 12 B BYPASS CIREBON
TELP.(0231) 247852 FAX. (0231)221395
2019
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah keperawatan dasar 1 dengan judul
“Pemenuhan Oksigenasi”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.


DAFTAR ISI
BAB I................................................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN...............................................................................................................................................................5
A.Latar belakang.........................................................................................................................................................5
B. Rumusan masalah...................................................................................................................................................5
C.Tujuan.......................................................................................................................................................................5
Bab II..............................................................................................................................................................................7
Pembahasan...................................................................................................................................................................7
A.Definisi Oksigenasi...................................................................................................................................................7
B.Respirasi...................................................................................................................................................................7
1.Respirasi eksternal...............................................................................................................................................7
2.Respirasi internal..................................................................................................................................................8
C.Sistem Tubuh yang berperan dalam kebutuhan Oksigen........................................................................................8
1. Saluran Pernapasan Bagian Atas.........................................................................................................................8
2. Saluran Pernapasan Bagian Bawah.....................................................................................................................9
D.Terjadinya Proses Oksigenasi.................................................................................................................................10
Volume dan Kapasitas Paru...................................................................................................................................11
Pengaturan pernapasan........................................................................................................................................11
Mekanisme pernapasan........................................................................................................................................12
Inspirasi.................................................................................................................................................................12
Ekspirasi................................................................................................................................................................12
Otot-otot pernapasan...........................................................................................................................................12
1.Otot-otot inspirasi..............................................................................................................................................13
E.Faktor-Faktor Yang mempengaruhi kebutuhan Oksigenasi dan pernapasan........................................................13
Faktor –faktor yang mempengaruhi oksigenasi....................................................................................................13
Faktor faktor yang memengaruhi fungsi pernapasan...........................................................................................14
Tipe Kekurangan Oksigen Dalam Tubuh................................................................................................................15
Perubahan Fungfsi Pernapasan.............................................................................................................................16
G.Terapi oksigen........................................................................................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar belakang

Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang di butuhkan oleh manusia dalam
mempertahanankan keseimbangan fisiologi maupun psikologi. Salah satunya adalah
kebutuhan oksigen. Oksigen adalah salah satu komponen gas dan unsur vital dalam proses
metabolisme untukmempertahankan kelangsungan hidup seluruh sel-sel tubuh. Secara
normal elemen ini diperoleh dengan cara menghirup O2 ruangan setiap kali bernapas.
(Wartonah Tarwanto, 2006) Oksigen merupakan kebutuhan dasar paling vital dalam
kehidupan manusia, dalam tubuh, oksigen berperan penting dalam proses metabolisme sel
tubuh. Kekurangan oksigan bisa menyebabkan hal yangat berarti bagi tubuh, salah satunya
adalah kematian. Karenanya, berbagai upaya perlu dilakukan untuk mejamin pemenuhan
kebutuhan oksigen tersebut, agar terpenuhi dengan baik. Dalam pelaksanannya pemenuhan
kebutuhan oksigen merupakan tugas perawat tersendiri, oleh karena itu setiap perawat
harus paham dengan manisfestasi tingkat pemenuhan oksigen pada klienya serta mampu
mengatasi berbagai masalah yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan tesebut. Oleh
karena itu, kebutuhan oksigen merupakan kebutuhan yang paling utama dan sangat vital
bagi tubuh. Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem pernapasan
secara fungsional. Bila ada gangguan pada salah satu organ sistem respirasi, maka
kebutuhan oksigen akan mengalami gangguan. Sering kali individu tidak menyadari terhadap
pentingnya oksigen. Proses pernapasan dianggap sebagai sesuatu yang biasa-biasa saja.
Banyak kondisi yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan dalam pemenuhan
kebutuhan oksigen, seperti adanya sumbatan pada saluran pernapasan. Pada kondisi ini,
individu merasakan pentingnya oksigen.

B. Rumusan masalah
1.Pengertian oksigenasi?
2.sebutkan macam-macam Respirasi?
3.sistem tubuh apa saja yang berperan dalam kebutuhan oksigenasi?
4.Bagaimana terjadinya proses oksigenasi?
5.Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi?
6.Sebutkan frekuensi pernapasan berdasarkan umur
7.Pengertian Terapi Oksigen

C.Tujuan
1.Mengetahui pengertian oksigenasi
2.Mengetahui macam-macam respirasi
3.Mengetahui sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan oksigenasi
4. Mengetahui terjadinya proses oksigenasi
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi
6.Mengetahui Frekuensi pernpasan berdasarkan umur
7. Mengetahui terapi Oksigen
Bab II
Pembahasan

A.Definisi Oksigenasi

Oksigen (O2) merupakan gas yang sangat vital dalam kelangsungan hidup sel dan jaringan tubuh
karena oksigen diperlukan untuk proses metabolisme tubuh secara terus-menerus. Oksigen diperoleh
dari atmosfer melalui proses bernapas. Pada atmosfer, gas selain oksigen juga terdapat karbon dioksida
(CO), nitrogen (N), dan unsur-unsur lain seperti argon dan helium. Pemenuhan kebutuhan oksigen tubuh
sangat ditentukan oleh asekuatnya sistem pernapasan, sistem kardiovaskular, dan sistem hematologi.

B.Respirasi

Respirasi adalah proses pertukaran gas oksigen dan karbondioksida baik yang terjadi di paru-
paru, maupun di jaringan. Sistem pernapasan atau respirasi berperan dalam menjamin ketersediaan
oksigen untuk kelangsungan metabolisme sel-sel tubuh dan pertukaran gas.
Proses respirasi dibagi menjadi dua, yaitu respirasi eksternal (pernapasan luar) dan respirasi internal
(respirasi seluler / respirasi dalam).

1.Respirasi eksternal.

Merupakan proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida di paru-paru dan kapiler pulmonal
dengan lingkungan luar.

Respirasi eksternal melibatkan kegiatan-kegiatan berikut :


a.Pertukaran udara dari luar atmosfer dengan udara alveoli melalui reaksi mekanik yang disebut
ventilasi.
b.pertukaran oksigen dan karbondioksida antara alveoli dengan kapiler pulmonal melalui proses
difusi.
c.pengangkutan oksigen dan karbondioksida oleh darah dari paru-paru ke seluruh tubuh dan
sebaliknya.
d.pertukaran oksigen dan karbondioksida darah dalam pembuluh kapiler jaringan dengan sel-sel
jaringan melalui proses difusi.

Respirasi eksternal tergantung dari perbedaan tekanan parsial, luas area permukaan untuk
pertukaran gas, jarak difusi melewati membran alveoli dengan kapiler, serta kecepatan aliran udara
masuk dan keluar paru-paru.
2.Respirasi internal

Merupakan proses pernapasan oksigen dalam sel yang terjadi di mitokondria untuk metabolisme
dan produksi karbondioksida. Proses pertukaran gas pada respirasi internal hampir sama dengan
proses respirasi eksternal. Adanya peranan tekanan parsial gas dan proses difusi untuk pertukaran
gas antara kapiler sistemik dengan ke jaringan. Tekanan parsial oksigen (PO2) di jaringan selalu lebih
rendah dari darah arteri sistemik dengan perbandingan 40 mmHg dan 104 mmHg.

C.Sistem Tubuh yang berperan dalam kebutuhan Oksigen

Sistem pernapasan berperan dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi sistem terdiri atas saluran
pernapasan bagian atas, dan saluran pernapasan bagian bawah.

1. Saluran Pernapasan Bagian Atas

a. Hidung Proses oksigenasi diawali dengan masuknya udara melalui hidung. Pada hidung
terdapat nares anterior (saluran di dalam lubang hidung) yang mengandung kelenjar sebaseus
dan ditutupi rambut yang kasar. bagian ini bermuara ke rongga hidung, sebagai bagian hidung
lainnya, yang dilapisi oleh selaput lendir dan mengandung pembuluh darah. Udara yang masuk
melalui hidung akan disaring oleh rarmbut yang ada di dalam vestibulum (bagian rongga hidung)
kemudian dihangatkan dan dilembabkan.
b. Faring merupakan pipa yang memiliki otot, memanjang dari dasar tengkorak sampai dengan
esofagus. yang terletak di belakang hidung (nasofaring) di belakang mulut (orofaring) dan
dibelakang laring (laringofaring).
c. Laring (tenggorokan) Laring merupakan saluran pernapasan setelah faring yang terdiri atas
bagian dari tulang rawan yang diikat bersama ligament dan membran yang terdiri atas dua
lamina yang bersambung di garis tengah.
d. Epiglotis Epiglotis merupakan katup tulang rawan yang bertugas membantu menutup laring
saat proses menelan.

2. Saluran Pernapasan Bagian Bawah

a. Trakea Trakea (batang tenggorok) merupakan kelanjutan dari laring sampai kira-kira ketinggian
vertebra torakalis kelima. Trakea memiliki panjang ± 9 cm dan tersusun atas 16-20 lingkaran tak
lengkap yang berupa cincin. Trakea dilapisi oleh selaput lendir dan epithelium bersilia yang dapat
mengeluarkan debu atau benda asing.

b. Bronkus Bronkus merupakan kelanjutan dari trakea yang bercabang menjadi bronkus kanan
dan kiri. Pada bagian kanan lebih pendek dan lebar daripada bagian kiri. Bronkus kanan memiliki
tiga lobus atas, tengah, dan bawah. Sedangkan Bronkus kiri lebih panjang dari bagian kanan yang
berjalan dari lobus atas dan bawah.

c. Bronkhiolus Bronkiolus merupakan saluran percabangan setelah bronkus, yaitu anak cabang
dari batang tenggorok yang terdapat dalam rongga tenggorokan kita dan akan memanjang
sampai ke paru-paru. Jumlah cabang bronkiolus yang menuju paru-paru kanan dan kiri tidak
sama. Bronkiolus yang menuju paru-paru kanan mempunyai 3 cabang, sedangkan bronkiolus
yang menuju paru-paru sebelah kiri hanya bercabang 2. Bronkiolus adalah cabang dari bronkus
dan memiliki dinding yang lebih tipis, pada ujung
bronkiolus terdapat banyak sekali gelembung-gelembung kecil yang dinamakan alveolus.fungsi
dari bronkiolus adalah sebagai media yang menghubungkan oksigen yang kita hirup agar
mencapai paru-paru.

d. Paru-paru Paru merupakan organ utama dalam sistem pernapasan. Paru terletak di dalam
rongga torak setinggi tulang selangka sampai dengan diafragma. Paru terdiri atas beberapa lobus
yang diselaputi oleh pleura yaitu pleura parfetalis dan pleura viseralis, serta dilindungi oleh
cairan pleura yang berisi cairan surfaktan. Paru sebagai alat pernapasan utama terdiri dari dua
bagian (paru kanan dan paru kiri) dan pada bagian tengah dari organ tersebut terdapat organ
jantung beserta pembuluh darah yang berbentuk kerucut, dengan bagian puncak di sebut apeks.
Paru memiliki jaringan yang bersifat elastik, berpori dan memiliki fungsi sebagai tempat
pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida. Anatomi paru Paru-paru merupakan sebuah organ
yang sebagian terdiri dari gelembung-gelembung udara atau alveoli.
Paru-paru dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1) Paru-paru kanan, terdiri dari 3 lobus, yaitu lobus superior, lobus media, dan lobus inferior.
2) Paru-paru kiri, terdiri dari 2 lobus, yaitu lobus superior dan lobus inferior. (Syaifuddin, 1997).

D.Terjadinya Proses Oksigenasi

Proses terjadinya Oksigenasi adalah proses penambahan oksigen O2 ke dalam sistem


(kimia atau fisika). Oksigenasi merupakan gas tidak berwarna dan tidak berbau yang sangat
dibutuhkan dalam proses metabolisme sel. Sebagai hasilnya, terbentuklah karbon dioksida,
energi, dan air. Akan tetapi penambahan CO2 yang melebihi batas normal pada tubuh akan
memberikan dampak yang cukup bermakna terhadap akrivitas sel. (wahit iqbal Mubarak, 2007)
Udara masuk secara berurutan, yaitu : Rongga hidung - faring – laring –trakea – bronkus –
bronkiolus- alveolus.

Pertukaran dan Transpor Gas Pernapasan

Pertukaran gas terjadi antara udara luar dengan darah dalam membran respiratori.
pernapasan adalah pertukaran gas oksigen dan karbondioksida pada alveolus, tingkat kapiler
(pernapasan eksternal) dan sel dalam jaringan (pernapasan internal).

Udara yang kita butuhkan dari atmosfer agar dapat dimanfaatkan oleh tubuh
membutuhkan proses yang kompleks, meliputi proses ventilasi, perfusi, difusi ke kapiler dan
transportasi.

1.Ventilasi
adalah Pergerakan udara masuk dan keluar dari paru-paru.

2.Difusi
Difusi adalah proses pertukaran oksigen dan karbondioksida dari alveolus ke kapiler
pulmonal melalui membran, dari area dengan konsentrasi tinggi ke area dengan konsentrasi
rendah.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan difusi adalah :
a.perbedaan tekanan pada membran. Semakin besar perbedaan tekanan, maka semakin cepat
pula proses difusi.
b.besarnya area membran semakin luas area membran difusi, maka semakin cepat difusi
melewati membran.
c.keadaan tebal tipisnya membran. Semakin tipis, maka semakin cepat proses difusi.
d.Koefisien difusi, yaitu kemampuan terlarut suatu gas dalam cairan membran paru. Semakin
tinggi koefisien, maka semakin cepat pula difusi terjadi.

3.Perfusi paru
Perfusi paru adalah pergerakan aliran darah melalui pulmonal.

Volume dan Kapasitas Paru

1. Volume paru
pengukuran volume paru menunjukkan Jumlah udara dalam paru-paru selama berbagai siklus
pernapasan. Volume udara yang masuk dan keluar paru-paru sekali bernapas disebut volume
tidal.

2.Kapasitas paru
pengukuran kapasitas paru merupakan kombinasi volume-volume paru, terdiri atas kapasitas
inspiras, kapasitas residual fungsional, kapasitas vital, dan kapasitas total paru.

a.Kapasitas vital (KV), adalah total jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan dengan kuat
setelah inspirasi maksimum.

b.Kapasitas inspirasi (KI) merupakan total jumlah volume tidal (VT) dan volume cadangan
inspirasi (VCI), jumlahnya sekitar 3.500 ml.

c.kapasitas residual fungsional (KRF), merupakan jumlah udara sisa setelah ekspirasi normal,
besarnya jumlah volume residual (VR) dengan volume cadangan ekspirasi (VCE) sekitar 2.300 ml.

d.kapasitas total paru (KTP), merupakan jumlah total udara yang dapat ditampung dalam paru-
paru. Besarnya sama dengan Kapasitas vital (KV) ditambah dengan volume residual (VR) sekitar
5.800 ml.

Pengaturan pernapasan

Pengendalian dan pengaturan pernapasan dilakukan oleh sistem persarafan, mekanisme kimia,
dan mekanisme nonkimia.

1.pengendalian oleh sistem persarafan.


Pengaturan pernapasan oleh persarapan dilakukan oleh korteks serebri, medula oblongata, dan
pons.
a. Korteks serebri. Korteks serebri berperan dalam pengaturan pernapasan yang bersifat
volunter sehingga memungkinkan kita dapat mengatur napas dan menahan napas, misalnya
pada saat bicara atau makan.
b.Medula oblongata Medula oblongata terletak pada batang otak, berperan dalam pernapasan
otomatis atau spontan.
c.Pons Pada pons terdapat dua pusat pernafasan, yaitu pusat apneutik dan pusat pneumotaksis.

2.kendali kimiawi.

Ada banyak faktor yang memengaruhi laju dan kedalaman pernapasan yang sudah di atur
oleh pusat pernapasan yaitu adanya perubahan kadar oksigen karbon dioksida, dan ion
hidrogen dalam darah alteri.

3.pengaturan oleh mekanisme non kimiawi Beberapa faktor non kimiawi yang memengaruhi
pengaturan pernapasan di antaranya.

Mekanisme pernapasan

pernapasan atau ventilasi pulmonal merupakan proses pemindahan udara ke paru-paru. Proses
pernapasan terdiri atas dua fase yaitu : inspirasi (periode ketia aliran udara luar masuk ke paru-
paru) dan ekspirasi (periode ketika udara meninggalkan paru-paru keluar ke atmosfer)

Proses bernapas merupakan proses yang kompleks dan tergantung pada perubahan volume
yang terjadi pada rongga toraks dan perubahan tekanan. Tekanan yang berperan dalam proses
bernapas adalah tekanan atmosfer, tekanan intrapulmonal atau intraalveoli, perubahan rongga
toraks menjadi lebih besar atau mengecil.

1.Tekanan atmosfer, yaitu tekanan udara luar besarnya sekitar 760 mmHg. Tekanan ini
diakibatkan oleh kandungan gas yang berada di atmosfer.
2.Tekanan intrapulmonal atau intraalveoli yaitu tekanan yang terjadi dalam alveoli paru-paru.
3.Tekanan intrapleura, adalah tekanan yang terjadi pada rongga pleura yaitu ruang antara pleura
parietatis dan viseralis.

Inspirasi
Inspirasi terjadi ketika tekanan alveoli di bawah tekanan atmosfer. Otot yang paling penting
dalam inspirasi adalah diafragma bentuknya melengkung dan melekat pada iga paling bawah
dan otot interkosta eksterna.

Ekspirasi
Selama pernapasan biasa, ekspirasi merupakan proses pasif, tidak ada kontraksi otot-otot aktif.
Otot-otot pernapasan

1.Otot-otot inspirasi
Inspirasi adalah proses aktif dengan peranan satu atau lebih otot-otot berikut :

a.otot diafragma otot ini berbentuk lengkung pada keadaan tidak berkontraksi
b.kontraksi dari otot-otot interkosta eksterna membantu dalam inspirasi dengan mengangkat
iga-iga sehingga rongga toraks menjadi membesar.
c.otot-otot aksesori, otot interkosta interna, sternokleidomastoideus, seratus anterior, pektoris
minor, torasikus transversus, oblikus eksternal dan internal, serta rektus abdominalis memegang
peranan dalam peningkatan kecepatan dan jumlah pergerakan iga.

2.Otot-otot ekspirasi.
Ekspirasi merupakan proses pasif atau aktif tergantung aktivitas pernapasan.
a.otot interkosta interna dan transversus untuk menurunkan iga dan rongga toraks.
b.otot intraabdominalis, termasuk obliquus eksterna dan interna, transversus abdomialis dan
rektus abdominalis, berperan dalam membantu otot interkosta internal untuk ekspirasi dengan
menekan abdomen dan mengangkat diafragma.

E.Faktor-Faktor Yang mempengaruhi kebutuhan Oksigenasi dan pernapasan

Faktor –faktor yang mempengaruhi oksigenasi

Beberapa faktor yang mempengaruhi kebutuhan oksigenasi di antaranya faktor


fisiologis,perkembangan,perilaku,dan lingkungan.

 Faktor fisiologis
1.menurunnya kapasitas O2 seperti pada anemia
2.menurunya konsentrasi O2 yang diinspirasi seperti pada obstruksi saluran nafas bagian
atas,penyakit asma.
3.meningkatnya metabolisme seperti adanya infeksi
4.kondisi yang mempengaruhi pergerakan dinding dada seperti pada kehamilan,obesitas.

 Faktor perkembangan
1.bayi prematur,yang di sebabkan kurangnya pembentukan sulfaktan.
2.anak usia sekolah dan remaja ; resiko infeksi saluran pernapasan dan merokok
3.dewasa muda dan pertengahan; diet yang tidak sehat,kurang aktivitas dan stres
4.dewasa tua;adanya proses penuaan yang mengakibatkan kemungkinan arteriosis,dan ekspensi
menurun.

 Faktor prilaku
1.nutrisi:misalnya pada obesitas mengakibatkan penurunan ekspansi paru,gizi yang buruk
menjadi anemia sehingga daya ikat oksigen berkurang ,diet yang tinggi lemak menimbulkan
arteriosklorosis.
2.latihan: dapat meningkatkan kebutuhan oksigen karena meningkatnya metabolisme
3.merokok:nikotin menyebabkan vasokontriksi pembuluh darah perifer dan koroner.
4.penyalahgunaan substansi (alkohol dan obat-obatan):menyebabkan intake nutrisi-fe menurun
mengakibatkan penurunan hemoglobin,alkohol menyebabkan depresi pusat pernapasan.
5.kecemasan :menyebabkan metabolisme meningkat degan meningkatkan hormon
kortisol,serta epinerfin dan norepinefrin.

 Faktor lingkungan
1.tempat kerja (polusi),polusi udara merusak ikatan hemoglobin dengan oksigen,sedangkan zat
polutan dapat mengiritasi mukosa saluran pernafasan.
2.temperatur lingkungan,suhu yang panas akan meningkatkan konsumsi oksigen tubuh.
3.ketinggian tempat dari permukaan laut,semakin tinggi suatu tempat kanungan oksigen makin
berkurang.

Faktor faktor yang memengaruhi fungsi pernapasan

1.posisi tubuh Pada keadaan duduk atau berdiri pengembangan paru dan pergerakan
diagfragma lebih dari pada posisi datar atau tengkurap sehingga pernapasan lebih mudah.

2. Lingkungan Oksigen di atmosfer sekitar 21%,namun keadaan ini tergantung dari tempat atau
lingkungannya, contoh:pada tempat yang tinggi, daratan tinggi dan daerah kutub akan
membuat kadar oksigen menjadi berkurang, maka tubuh akan berkompensasi dengan
meningkatkan jumlah pernapasan.

3.polusi udara Polusi udara yang terjadi baik karena industri maupun kendaraan bermotor
berpengaruh terhadap kesehatan paru paru dan kadar oksigen karena mengandung karbon
monooksida yang dapat merusak ikatan oksigen dengan hemoglobin.

4.zat alergen
Beberapa zat alergen dapat mempengaruhi fungsi pernapasan,seperti makanan zat kimia,atau
benda sekitar yang kemudian merangsang membranmukosa saluran pernapasan

5.gaya hidup dan kebiasaan


Kebiasaan merokok dapat menyebabkan penyakit pernapasan seperti bronkitis,kanker,dan
infeksi paru-paru.

6.nutrisi
Nutrisi mengandung unsur nutrien sebagai sumber energi dan untuk memperbaiki sel –sel
rusak.

7.peningkatan aktivitas tubuh


Aktivitas tubuh membutuhkan metabisme untuk ,menghasikan energi

8.gangguan pergerakan paru


Kemampuan pengembangan paru juga berpengaruh terhadap kemampuan kapsitas dan volume
paru.

9.obstruksi saluran pernapasan


Obstruksi saluran pernapasan seperti pada penyakit asma dapat menghambat aliranudara ke
paru-paru.

F. Frekuensi pernapasan bedasarkan umur

Umur Frekuensi pernapasan


Bayi baru lahir dan bayi 30-60
1-5 tahun 20-30
6-10 tahun 18-26
10-dewasa 12-20
60 tahun keatas 16-25

Tipe Kekurangan Oksigen Dalam Tubuh

jika oksigen dalam tubuh berkurang, maka ada beberapa istilah yang dipakai sebagai manifestasi
kekurangan oksigen tubuh,yaituhipoksemia,hipoksia,dan gagal nafas.status oksigenasi tubuh dapat
diketahui dengan melaukan pemeriksaan analisis gas darah (AGD) dan oksimetri.

1. Hipoksemia
Merupakan keadaan di aman terjadi penurunan konsentrasi oksigen dalam darah arteri
(pao2)atau saturasi o2 arteri (sao2) di bawah normal (normal pao 85-100mmHg,saO295%).
2. Hipoksia
Merupakan keadaan kekurangan oksigen seluler akibat defisiensi oksigen yang diinspirasi atau
meningkatnya penggunaan oksigen pada tingkat seluler.
Penyebab lain hipoksia antara lain:
a.menurunnya hemoglobin
b. berkurangnya konsentrasi oksigen,misalnya jika kita berada di puncak gunung.
3. Gagal nafas
Merupakan keadaan di aman terjadi kegagalan tubuh memenuhi kebutuhan oksigen karena
pasien kehilangan kemampuan ventilasi secara adekuat sehingga terjadi kegagalanpertukaran
gas karbondioksida dan oksigen.
4. Perubahan pola napas
Pada keadaan normal frekuensi pernafasan pada orabg dewasa sekitar 12-20x?menit.dengan
irama teratur serta insfirasi lebih panjang dari ekspirasi.perubahan pola napas dapat berupa hal
hal sebagai berikut.
a.dipsnea,yaitu kesulitan bernafas ,misalnya dengan pasien asma
b.apnea,yaitu tidak bernapas,berhenti bernapas
c.takipnea,yaitu pernapasan lebih dari cepat dari normal dengan frekuensi lebih dari 24 kali
permenit.
d.bradipnea,yaitu pernapasan lebih lambat (kurang)dari normal dengan frekuensi kurang dari 16
kali permenit.
e.kussmaul,yaitu pernapasan dengan panjang ekspirasi dan inspirasi sama
f.cheyne stokes,merupakan pernapasan cepat dan dalamkemudian berangsur-angsur dangkal
dan dikuti periode apnea yang berulang secara teratur.
g.biot, adalah pernpasan dalam dan dangkal disertai masa apnea dengan periode yang tidak
teratur,mislanya pada meningitis.

Perubahan Fungfsi Pernapasan

1. hiperventilasi
merupakan upaya tubuh dalam meningkatkan jum,lahO2 dalam paru-paru agar pernapasan
lebih cepat dan dalam.hiperventilasi dapat disebabkan oleh hal-hal berikut ini.
a.kecemasan
b.infeksi atau sepsis
c.keracunan obat –obatan
Tanda-tanda dan gejala hiperventilasi adalah takikardi,napas pendek, dan nyeri dada (chest
pain)
2. hipoventilasi
hipoventilasi terjadi ketika ventilasi alveolar tidak adekuat untuk memnuhi pengunaan
oksigen tubu atau untuk mengeluarkan karbondioksida dengan cukup.
Tanda dan gejala pada keadaan hipoventilasi adalah nyeri kepala ,penurunan
kesadaran,diorientasi,ketidak seimbangan elektrolit,kejang dan henti jantung.
G.Terapi oksigen

Terapi oksigen adalah pemberian oksigen lebih dari udara atmosfer .tujuan terapi
oksigen adalah mengoptimalkan oksigenasi jaringan dan mencegah asidosis
respiratorik,mencegah hipoksia jaringan,menurunkan kerja napas dan kerja otot jantung.

Indikasi terapi oksigen diberikan pada keadaan-keadaan berikut.


1.perubahan frekuensi atau pola napas
2.perubahan atau gangguan pertukaran gas atau penurunan
3.hipoksemia
4.menurunya kerja napas
5.menurunya kerja miokard
6.trauma berat
Bab III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kebutuhan oksigenasi adalah kebutuhan fisiologis yang merupakan kebutuhan dasar manusia yang
digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh, untuk mempertahankan hidupnya, dan untuk
aktivitas berbagai organ atau sel. Sistem pernapasan berperan dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi
terdiri atas saluran pernapasan bagian atas yaitu, hidung, faring, laring, epiglottis. Dan saluran pernapasan
bagian bawah yaitu, trakea, bronkus, bronkiolus, dan paru-paru yang merupakan organ utama dalam sistem
pernapasan. Proses pemenuhan oksigenisasi dalam tubuh terdiri atas tiga tahapan yaitu, ventilasi, difusi dan
transpor. Dimana tahapan-tahapan itu mempunyai prosedur-prosedur tersendiri dalam mempraktekkanya.
Selain itu, ada juga cara untuk dapat mengatasi masalah kebutuhan oksigenasi yaitu dengan latihan napas,
latihan batuk efektif, pemberian oksigen, dan fisioterapi dada.

B. SARAN
Semoga, apa yang kita pelajari dalam makalah ini dapat kita pelajari dengan sungguh-sungguh, dan dapat
kita terapkan dengan baik. Demikianlah makalah tentang
Pemenuhan oksigenasi ini kami buat, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua baik kami yang
membuat maupun anda yang membaca. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca ,kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

- Ambarwati, eny retna dan tri sunarsih. KDPK Kebidanan Teori dan Aplikasi. Jogjakarta. Nuha medika
tahun 2009 - Eko, Nurul. Dan andriani sulistiani. KDPK (keterampilan dasar praktik klinik) Kebidanan.
Yogyakarta.pustaka rihama tahun 2010 - Syaifuddin. Anatomi Fisiologi.buku kedokteran EGC. Jakarta tahun 2006 -
Uliyah, musrifatul dan aziz alimul hidayat. Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk kebidanan. Jakarta. Salemba
medika tahun 2008 - Tarwoto, Wartonah. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Edisi 3. Jakarta :
Salemba Mardika tahun 2006

Anda mungkin juga menyukai