Disusun oleh :
KELOMPOK IV
Setelah membaca laporan praktek balajar lapangan ini menurut pertimbangan kami,
telah memenuhi persyaratan sebagai laporan praktek belajar lapangan
Disetujui oleh :
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukuran kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya karena berkat taufik dan rahmatnya Laporan Praktek Kerja
Lapangan dapat diselesaikan tepat pada waktunya dengan judul “ASUHAN
KEPERAWATAN PADA Ny.S DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN
(DEMAM THYPOID) DI RUANGAN TULIP 6 RUMAH SAKIT UMUM SWASTA
KUNINGAN MEDICAL CENTER ”.
Kami sampaikan terima kasih pada semua pihak yang telah terlibat dan berperan
serta dalam penyusunan laporan ini dari awal samapai akhir . Oleh karena itu, sebagai
rasa syukur kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada yang
terhormat :
10. Seluruh staf ruangan RPU 02,03,04,&05 Rumah sakit kuningan medical
keahlian keperawatan
13. Bunga Dewi pertiwi ,S.kep selaku ketua program studi keperawatan SMK
17. Seluruh Bapak dan Ibu beserta staf TU SMK YPIB Majalengka
Semoga atas keridhoan dan izin Allah SWT ,berkenan membalas budi baik dari
semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusuinan laporan akhir ini.
Kami menyadari bahwa makalh ini jauh dari kata sempurna oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan untuk
perbaikan kami selanjutnya.
Akhir kata, kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat ,khususnya bagi
kami sendiri maupun bagi pengembangan ilmu keperawatan pada umumnya.
Wassalamualaimkum Wr.Wb
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................
1.3
1.4
1.5
1.6
A.
B.
C.
D.
E.
F.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. saran
BAB I
PENDAHULUAN
Antara insiden demam thypoid pada wanita dan pria.Penyakit thypoid dapat
sangat berbahaya apa bila terjadi selama kehamilan atau pada periode setelah
melahirkan.kebnaykan penyebaran penyakit demam thypoid ini tertular pada manusia
pada daerah-daerah berkrmbang ini dikarekan pelayanan kesehatan yang belum
baik.hygienne personal yang buruk.salah satu contoh di Negara Nigeria ,dimana
terdapat 467 kasus dari tahun 1996 sampai dengan 2000.
Dalam lingkungan kita menjadi endemic di selatan dan Amerika utara ,Timur
Tengah ,Tenggara dan hampir seluruh Asia termasuk India.Di seluruh dunia tercatat
sekitar 33juta kasus dari demam thypoid dan menyebabkan lebih dari 500.000
kematian.
Tujuan khusus :
Adapun teknik yang di gunakan penyusunan dalam pengumpulan data ini sebagai
berikut ;
1. Studi Dokumentasi
pengumpulan data dengan cara membaca,mempelajari data data yang terdapat
kasus klien dan buku buku catatan yang ada hubungannya dengan masalah
yang penyusun bahasa dalam laporan ini.
2. Wawancara
Pengumpulan data dengan cara berkomunikasi dengan lisan baik secara
langsung dengan klien atau dengan keluarga klien.
3. Observasi
Mengamati secara langsung keadaan klien beserta respon yang di perlihatkan
bersama klien.
4. Partisipatif
Penyusunan melibatkan klien dan keluarganya dalam usaha pemecahan
masalah yang di alami klien baik biologi,fisikologi,social,dan spiritual.
5. Studi pustaka
Penyusunan memakai berbagai sumber pustaka yang relevan dengan kondisi
klien dan melandasi konsep konsep yang berhubungan dengan kasus yang di
bahas.
TINJAUAN TEORITIS
2.2. Etiologi
1. Demam
Demam berlangsung selama 1 minggu
Minggu I : Demam remiten,biasanya menurun pada pagi hari dan
meningkat pada sore dan malam hari, pusing, nyeri kepala, nyeri otot,
anoreksia, mual , muntah, obstpasi atau diare, perasan tidak enak di
perut, batuk dan epitaksis, pada pemeriksaan fisik tidak hanya di dapat
peningkatan suhu badan
2. Gangguan pada saluran pencernaan
Lidah kotor yaitu ditutupi selaput kecoklatan kotor,ujung dan tepi
kemerahan,jarang disertai tremor.
Hati dan limpa membesar yang nyeri pada perabaan
Terdapat konstipasi,diare
3. Gangguan kesadaran
Kesadaran yaitu apatis-somnolen
Gejala lain “ROSEOLA” (bintik bintik kemerahan karena emboli hasil
dalam kapiler kulit)(Rahmad Juwano,1996).
2.4. Klasifikasi
1. Possible Case
Dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik di dapatkan gejala demam,
gangguan saluran cerna, gangguan pola buang air besar dan hepao /
splenomegali. Sindrom demam tyifoid belum lengkap. Diagnosis ini hanya
dibuat pada pelayanan kesehatan dasar.
2. Probable Case
Telah didapatkan gejala klinis lengkap atau hampir lengkap, serta di dukung
oleh gambara laboratorium yang menyokong demam thyfoid (titer widal O<
1/160 atau H>1/60 satu kali pemeriksaan).
3. Definite Case
Diagnosis pasti, ditemukan S.Thypi pada pemeriksaan biakan atau pasitif
S.Thypi pada pemeriksaan PCR atau terdapat kenaikan titer widal 4 kali lipat
(pada pemeriksaan ulang 5-7 hari) atau titer widal O > 1/320, H > 1/640 (pada
pemeriksaan sekali)
2.5. Patofisiologi
pathway
Makanan
↓
Salmonella thyposa
Saluran pencernaan
usus halus
↓ ↓ ↓
↓
↓
Perforasi
a. Komplikasi intestinal
1) Perdaraha usus
2) Perporasi usus
3) Iiius paralitik
b. Komplikasi extra intestinal
1) Komplikasi kardiovaskuler : kegagalan sirkulasi (renjatan sepsis), miokarditis,
trombosis, tromboplebitis.
2) Komplikasi darah : anemia hemolitik, trobositopenia, dan syndroma urenia
hemolitik.
3) Komplikasi paru : pneumonia, empiema, dan pleuritis
4) Komplikasi pada hepar dan kandung empedu : hepatitis, kolesistitis
5) Komplikasi ginjal : glomerulus nefritis, pyelonepritis dan perinepritis
6) Komplikasi pada tulang : osteomyolitis, osteoporosis, spondilitis dan arthritis
7) Komplikasi neuropsikiatrik : delirium, meningiusmus, meningitis, polineuritis
perifer, sindroma Guillain bare dan sidroma katatonia.
2.7.Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan leukosit
Di dalam beberapa literatur dinyatakan bahwa demam typhoid terdapat
leukopenia dan limposistosis relatif tetapi kenyataanya leukopenia tidaklah
sering di jumpai. Pada kebanyakan kasus demam typhoid, jumlah leukosit
pada sediaan darah tepi berada pada batas-batas normal bahkan kadang-
kadang terdapat leukosit walaupun tidak ada komplikasi atau infeksi
sekunder. Oleh karena itu pemeriksaan jumlah leukosit tidak berguna untuk
diagnosa demam tyhpoid.
b. Pemeriksaan hemoglobin
Normal 12-16 g/dll
2.8 Penatalaksanaan
Minum air yang telah dimasak. Masak air sekurang kurang lima menit penuh
(apabila air sudah masak biarkan ia selama lima menit lagi). Buat air batu
menggunakan air yang dimasak. Sekiranya dalam perjalanan, gunakan air botol atau
minuman berdosis berkarbonat tanpa ais. Hendaknya lebih berhati hati dengan ais
kacang atau air batu campur yang menggunakan air hancur, terutama sekali dalam
keadaan sekarang. Makan makanan yang baru dimasak.
1. Pengkajian
a. identitas
meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, pendidikan, no. registrasi,
status perkawinan, agama, pekerjaan, TB, BB, dan tanggal masuk RS.
b. Riwayat keperawatan
1). Keluhan utama
2. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
Biasanya pada pasien thypoid mengalami badan
lemah,panas,pucat,mual,perut tidak enak,anorexia.
b. Kepala dan leher
Kepala idak ada benjolan,rambut normal,kelopak mata
normal,konjungtiva anemia,mata cowong,muka tidak edema,pucat/bibir
kering,lidah kotor,ditepi dan di tengah merah,fungsi pendengaran
normal leher simetris,tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.
c. Dada dan abdomen
Dada normal,bentuk simetris,pola nafas teratur,di daerah abdomen
ditemukan nyeri tekan.
d. System respirasi
Apa ada pernapasan normal,tidak ada suara tambahan , dan tidak
terdapat cuping hidung.
e. System kardiovaskuler
Bias anya pada pasien dengan thypoid yang ditemukan tekanan darah
yang meningkat akan tetapi bisa didapatkan tachiardi saat pasien
mengalami peningkatan suhu tubuh
f. System integument
Kulit bersih,turgor kulit menuirun,pucat,berkeringat banyak,akral
hanghat.
g. System eliminasi
Pada pasien thypoid kadang kadang diare atau konstifasi,produk kemih
pasien bisa mengalami penurunan (kurang darinnormal). N ½ -1 cc/kg
BB/jam
h. System muskuloskolesal
Apkahada gangguan pada extrimitas atas dan bawah atau tidak ada
gangguan
i. System endokrin
Apakah di dalam penderita thypoid ada pembesaran kelenjar toroid dan
tonsil.
j. System persyarafan
Apakah ksadaran itu penuh tau apatis, somnolen dan koma, dalam
penderita penyakit thypoid.
Kriteria hasil : tanda tanda vital dalam bnatas normal,turgor kulit kembali
Membaik.
Intervensi :
2. perubahan nutrisi atau cairan dan elektrolit kurang dri kebutuhan tubuh
Intervensi :
Intervensi:
a. Tentukan tingkat pengetahuan dan kesiapan belajar.
b. Dorongan penggunaan tekhnik relaksasi dan management stress lain, mis,
visualisasi, bimbingan imajinasi, umpan balik biologi.
c. Berikan penyuluhan kepada orang tua tentang hal hal sebagai berikut :
Klien tidak boleh tidur dengan anak-anak lain, klien harus istirahat mutlak,
pemberian obat dan pengukuran suhu dilakukan seperti di rumah sakit,
feses dan urine harus dibuang kedalam lubang WC dan disiram air
sebanyak banyak nya.
5. Nyeri sehubungan dengan proses peradangan
kriteria hasil : - melaporkan nyeri hilang atau terkontrol
- Tampak rileks dan mampu tidur dan istirahat dengan tepat
Intervensi :
Intervensi :
a. Observasi tanda-tanda vital (S,N,RR Dan RR). Observasi kelancaran
tetesan infuse, monitor tanda-tanda infeksi dan antiseptic sesuai dengan
kondisi balutan infuse
b. Awasi batas pengunjung sesuai indikasi
c. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antibiotik sesuai indikasi
d. Bantu irigasi dan drainase bila di indikasikan.
C.IMPLEMENTASI
Pelaksaan tindakan atau implementasi adalah pemberian tindakan keperawatan
yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan rencana tindakan yang telah disusun setiap
tindakan keperawatan yang dilakukan dan dicacat dalam pencatatan keperawatan agar
tindakan keperawatan terhadap klien berlanjut. Prinsip dalam melaksanakan tindakan
keperawatan yaitu cara pendekatan pada klien efektif, teknik komunikasi terapi serta
penjelasan untuk setiap tindakan yang diberikan pada klien.
D.EVALUASI
Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang
menandakan seberapa jauh diagnosa keperawatan , rencana tindakan dan
pelaksanaannya sudah berhasil dicapai kemungkinan terjadi pada tahap evaluasi
adalah masalah dapat diatasi, masalah teratasi sebagian, masalah sebelum teratasi
atau timbul masalah yang baru. Evaluasi dilakukan yaitu evaluasi proses dan evaluasi
hasil.
A.Pengkajian
1. Identitas
a) identitas klien
Nama : Ny.S
Umur : (50) 05 november 1967
Alamat : ds.citapen kec.hantara kab.kuningan
Jenis kelamin : perempuan
Pendidikan : S1
Pekerjaan : PNS
Status : menikah
Tanggal Masuk : 15 januari 2018
Pukul : 09:00
Diagnosa : demam thypoid
No Medrect : 017467
Tanggal Pengkajian : 15 januari 2018
3. Istirahat/tidur
a.tidur siang Frekuensi : 2-3jam Frekuensi : 1-2jam /hari
tetapi kurang
b.tidur malam Frekuensi : 8jam nyenyak
Frekuensi : 6jam /hari
tetapi kurang
nyenyak
5. Eliminasi
a.BAK Frekuensi : 6-8x/hari Frekuensi : 8-10x/hari
Warna : kuning jernih Warna : kuning jernih
bau : khas (ureum) Bau : khas (ureum)
Frekuensi :1-2x/hari Frekuensi :1x/hari
b.BAB Jumlah : 28gram Jumlah : 24gram
Warna : kuning Warna : kuning khas
Aroma : khas (feses) Aroma : khas (feses)
B.Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum :
Kesadaran : composmentis
Berat badan : 59 kg
Tinggi badan :168 cm
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Respirasi : 22x/menit
Suhu : 39,2° c
Nadi : 82x/menit
2. Kulit
Warna kulit sawo matang,tidak terdapat luka atau lesi,turgor kulit
elastisitas,lembab dan dapat merespon rangsangan ketika di cubit.
3. kepala
bentuk kepala oval,dengan keadaan rambut lurus panjang,berwarna hitam
dan tidak ada luka tidak ada lesi dan kelainan.
4. Mata
Keadaan sklera putih,konjungtiva ananemis (tidak pucat),pergerakan mata
normal terbukti dengan melirik kanan dan kiri.Reflek pupil normal terlihat
ketika di periksa dengan penlight.
5. Telinga
Fungsi pendengaran normal,terbukti klien masih bisa mendengar suara
perawat dan bisa meresponnya,bentuk simentris,tidak terdapat serumen.
6. Hidung
Fungsi penciuman normal terbukti klien masih bisa membedakan bau minyak
kayu putih dan alcohol. Tidak terdapat kelainan terdapat lender/serumen cair.
7. Mulut
Bentuk bibir simentris,mukosa bibir tidak kering ,gigi terlihat bersih dan
lengkap fungsi pengecapan normal, terbukti saat klien dikaji atau di Tanya
mengenai pengecapan rasa pada makanan,yaitu rasa
asin,manis,pahit,asam,pada lidah bagian tengah ufula terlihat menjuntai
kebawah,tonsil normal, stomatihs, caries
8. Leher
Pergerakan leher normal,terbukti klien bisa menengok kanan dan kiri, tidak
terdapat pembesaran kelenjar tiroid, tidak, fungsi tenggorokan normal bisa
menelan makanan dan minuman
9. Dada
Bentuk dada simetris tidak terdapat luka atau lesi,frekuensi nafas
22x/menit,tidak terdapat bunyi lain. Suara jantung normal,tidak terdapat
nyeri,tekanan darah 120/80 mmHG,suara paru paru tidak putus putus.
10. Punggung
Bentuk simetris,tidak terdapat luka dan tidak ada nyeri tekan.
11. Abdomen
Bagian abdomen bawah berlipat lipat (cekung)atau rata,terdapat nyeri tekan
di sebelah kanan abdomen dan tidak ada benjolan,bunyi bising usus
12X/menit.
12. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas:bagian tangan klien terdapat pemasangan infuse asering
dengan tetesan 20 tetes/menit daerah sekitar infuse tidak terdapat
kelainan atau pembengkakan dan mobilisasi bagian tangan kiri seperti
biasa.
b. Ekstremitas bawah
Bagian kaki tidak terdapat lesi atau luka,reflex patella bisa bergerak bebas
(normal).
a. Hasil laboratorium
Nama : Ny.S
Um : (50) 05 november 1967
Diagnosa medis : demam thypoid
No.RM : 017467
Perencanaan keperawatan
No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
.
1. Dx1 Setelah dilakukan tindakan -observasi keadaan umum dan ttv -Mengetahui
Gangguan keperawatan selama perkembangan keadaan
keseimbangan suhu 2x24jam diharapkan suhu vital dan untuk
tubuh berhubungan dalam batas normal dengan menentukan intervensi
dengan infeksi bakteri kriteria hasil : selanjutnya
salmonella thyposa di - Suhu 36,0◦C. - menganjurkan kompres dengan -Dengan vasodalitasi
usus halus - Tidak terjadi lagi air hangat dapat meningkatkan
infeksi pada usus penguapan yang
DS : -Klien mengeluh halus mempercepat
panas kurang penurunan suhu tubuh
lebih 1 Minggu -Anjurkan klien untuk banyak -indicator dehidrasi
minum air putih keadekuatan pengganti
DO : -39,2°C cairan
- Anjurkan klien untuk istirahat 8 -untuk memonitor waktu
jam/hari dan pola tidur klien
apakah klien mengalami
gangguan tidur/tidak
-kolaborasi dengan perawat dan -untuk pemberian terapi
dokter tentang pemberian terapi obat untuk penurun
obat,antipiretik dan antibiotik demam
2. Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan -anjurkan klien untuk dikompres -untuk mengurangi rasa
nyaman nyeri keperawatan selama oleh air hangat pada bagian nyeri
berhubungan dengan 2x24jam nyeri dapat teratasi perutnya
perabaan pada daerah kriteria hasil :
perut -nyeri perut berkurang -anjurkan klien banyak minum air -pengganti cairan dan
DS : -Klien putih hangat mengurangi mual
mengatakan
sakit perut saat -anjurkan klien untuk beristirahat -untuk memenuhi
diraba kebutuhan nutrisi yang
DO: -klien terlihat baik dalam tubuh
meringis -kolaborasi dengan perawat gizi -mengurangi rasa sakit
kesakitan saat pada bagian perut
diraba perutnya. -kolaborasi dengan dokter -untuk pemberian obat
dengan skala pemberian terapi obat nyeri
nyeri 6/10 -kaji kesakitan nyeri -untuk mengurangi rasa
nyeri
3. Gangguan pemenuhan Setelah dilakukan tindakan -anjurkan klien banyak minum air -indicator dehidrasi
kebutuhan nutrisi keperawatan selama putih hangat keadekuatan pengganti
berhubungan dengan 2x24jam diharapkan nutrisi cairan
mual dan muntah klien terpenuhi dengan -anjurkan klien untuk makan -untuk memenuhi jumlah
DS : -klien kriteria hasil : sedikit tetapi sering asupan kalori dan nutrisi
mengatakan -mual dan muntah -anjurkan klien untuk makan -mengurangi mual dan
mual dan muntah berkurang/teratasi makanan yang masih hangat muntah
DO : -klien terlihat -tubuh terlihat lebih -kolaborasi dengan perawat gizi -untuk memenuhi
lemas segar/sehat (pemberi menu makanan) kebutuhan nutrisi yang
-muntah 5x/hari -klien menghabiskan baik dalam tubuh
-Bb sebelumnya makanan yang disediakan -kolaborasi dengan dokter -untuk pemberian obat
65 kg -berat badan naik pemberian terapi obat (anti mual) anti mual.
Bb sekarang 59
c.
C.Implementasi Keperawatan
Nama : ny.S
N0.rm :017467
Nama : Ny.S
N0.RM :017467
Nama : Ny.S
Umur : 05 november 1967
Diagnosa medis : demam thypoid
No.RM : 017467
Nama : Ny.S
Umur : 05 november 1967
Diagnosa medis : demam thypoid
No.RM : 017467
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Tyohoid adalah suatu penyakit infeksi usus halus yang disebakan oleh
salmonella type A,B dan C yang dapat menular melalui opral, fecal, makanan dan
minuman yang terkontaminasi. Etiologi dem,am typhoid adalah salmonella thypi.
Gejala gejala yang timbul brvariasi. Penyakit dapat ditimbulkan dari berbagai faktor,
dan dapat membahayakan kesehatan bahkan berakibat kematian. Untuk itu
menjaga kebersihan perlu dirasa demi menjaga kesehatan diri dan lingkungan, agar
terhindar dari penyakit yang membahayakan kesehatan kita.
IV.2 Saran
Demam thypoid yang tersebar diseluruh dunia tidak tergantung pada iklim.
Kebersihan perorangan yang buruk merupakan sumber dari penyakit ini meskipun
lingkungan hidup umumnya adalah baik. Dengan kasus demam thypoi, semoga bisa
menjadi acuan pemahaman mengenai bagian bagian yang terkait dengan demam
thypoid, dan dapat mengetahui cara pencegahan yang benar.