Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM

MUSKULOSKELETAL (REUMATOID ARTRITIS) PADA Ny.N

DI PANTI WREDA SITI KHODIJAH

KOTA CIREBON
Diajukan untuk memenuhi laporan praktik kerja industri

Disusun oleh :

KELOMPOK VI

1. Indah siti sopiah


2. Cika nur NIS : 16175194
3. Dewi nurwidiyanti NIS : 16175202
4. Nur khanah NIS : 16175225
5. Tanti febriyanti NIS :

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN YPIB MAJALENGKA


PROGRAM, KEPERAWATAN
JL. Gerakan koperasi No.003 Majalengka
2017/2018
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

DI PANTI WREDA SITI KHADIJAH KOTA CIREBON


Dianjurkan untuk memenuhi tugas akhir praktek belajar lapangan

Setelah membaca laporan praktek balajar lapangan ini menurut pertimbangan kami, telah
memenuhi persyaratan sebagai laporan praktek belajar lapangan

Majalengka, Maret 2018

Disetujui oleh :

Pembimbing DU/DI Pembimbing internal

Maman Suparman Tresna komala sari S.Kep,.Ners

Mengetahui :

Kepala Sekolah Ketua Program Study

SMK YPIB MAJALENGKA


Keperawatan

Oki Okiat,S.Kep
Bunga Dewi Pertiwi,S.kep
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah yang maha kuasa yang telah
senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah nya sehingga kami dapat menyusun laporan
praktek kerja industry ke panti sosial wreda siti khadijah ini dengan baik.

Laporan ini disusun sebagai tanda bahwa kami telah mengikuti kegiatan praktek kerja
industry. Seluruh laporan ini disusun berdasarkan obsevasi kegiatan di tempat praktek,
sosial media internet.

Selama proses menyusun laporan ini, kami tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
berupa bimbingan, saran, dan petunjuk berbentuk moril, spiritual maupun materil yang
berharga dalam mengatasi hambatan yang di temukan. Oleh karena itu, sebagai rasa
syukur dengan segala kerendahahn hati, kami mengucapkan terimakasih kepada yang
terhormat:

1. Maman suparman selaku kepala panti sosial wreda siti khadijah sekaligus sebagai
pembimbing eksternal
2. Tresna komalasari, S.Kep.Ners selaku pembimbing internal
3. Isah selaku juru masak
4. Ida selaku tukang cuci
5. Seluruh staff dan pengurus panti sosial wreda siti khadijah
6. Oki okiat, S.Kep.Ners selaku kepala sekolah
7. Bunga dewi pertiwi,S.Kep selaku kaprodi keperawatan
8. Seluruh guru produktif keperawatan
9. Kedua orang tua
10. Teman teman

Semoga atas keridhoan dan ijin Allah SWT, berkenan membalas budi baik dari semua pihak
yang telah berpartisipasi membantu kami dalam menyusun laporan ini. Kami menyadari
sepenuhnya masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharap saran dan kritik
yang dapat membangun motivasi kami agar dapat menjadi lebih baik dan maju untuk masa
yang akan dating.

Harapan kami semoga laporan yang kami buat ini dapat bermanfaat bagi kami dan para
pembaca pada umumnya.

Majalengka,03 maret 2018


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................


1.1 Latar Belakang .....................................................................................................
1.2 Tujuan .........................................................................................................
...............................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................
1.3 Manfaat ................................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi ..................................................................................................................

2..2 Etiologi ........................................................................................................

2.3 Anatomi Fisiologi............................................................................................

2.4 Patofisiologi....................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Rematik adalah penyakit yang menyerang sendi dan tulang atau jaringan

Penunjang sekitar sendi. Golongan penyakit ini merupakan penyakit Autoimun


yang banyak di derita oleh kaum lanjut usia (usia 50 tahun ke atas). Penyakit ini lebih
sering terjadi pada perempuan dan biasanya menyerang orang yang berusia lebih dari 40
tahun (Arif Muttaqin,2008).Rematik terutama menyerang sendi-
sendi,tulang,ligamentum,tendon dan persendian,pada laki-laki maupun perempuan dengan
segala usia.

Dampak dari keadaan ini dapat mengancam jiwa penderita atau hanya
menimbulkan gangguan kenyamanan,dan masalah yang di sebabkan oleh penyakit
rematik tidak hanya berupa keterbatasan yang tampak jelas pada mobilitas hingga terjadi
hal yang paling di takuti yaitu menimbulkan kecacatan seperti kelumphan dan gangguan
aktivitas hidup sehari-hari tetapi juga efek sistemik yang tidak jelas tetapi tidak dapat
menimbulkan kegagalan organ dan kematian atau mengakibatkan masalah seperti rasa
nyeri. Keadaan mudah lelah,perubahan citra diri serta resiko tinggi terjadi cidera.

Angka kejadian rematik pada tahun 2008 yang di laporkan oleh organisasi
kesehatan dunia WHO adalah mencapai 20 % dari penduduk duna yang telah terserang
rematik,dimana 5-10 % adalah mereka yang berusia 5-20 tahun dan 20 % adalah mereka
yang berusia 55 tahun (Wiyono,2010).

Berdasarkan penelitian terakhir dari Zeng Qy et al 2014, prevalansi nyeri


rematik di Indonesia mencapai 25,6% hingga 35,8% angka ini menunjukan bahwa nyeri
akibat rematik sudah sangat mengganggu aktivitas masyarakat Indonesia.

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) indonesia tahun 2013,


prevalansi penyakit sendi adalah 11,9% dan kecenderungan prevalansi penyakit
sendi/rematik/encok 24,7 % lebih rendah di banding 20017 (30,3%)..

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan rheumatoid artritis?


2. Bagaimana pemecahan masalah dari rheumatoid rheumatoid artritis ?
1.3 Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan rheumatoid artritis
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui definisi rheumatoid artritis
b. Mengetahu ietiologi rheumatoid artritis
c. Mengetahui klasifikasi rheumatoid artritis
d. Mengetahui patofisiologi rheumatoid artritis
e. Mengetahui manifestasi klinis rheumatoid artritis
f. Mengetahui pemeriksaan penunjangan rheumatoid artritis
g. Mengetahui penatalaksanaan rheumatoid artritis
h. Mengetahui komplikasi rheumatoid artritis
i. Mengetahui asuhan keperawatan pasien dengan rheumatoid arthritis
1.4 Manfaat
Teoritis
Dapat menambah pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien dengan rheumatoid arthritis.
a. Siswa dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi semua siswa tentang
asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem muskuloskeletal
sehingga menunjang pembelajaran dalam materi anatomi fisiologi persendian.
b. Institusi Sekolah sebagai referensi tambahan untuk melengkap proses
pembelajaran disekolah.
c. Lahan praktek dapat membantu pengurus panti dalam merawat lansia.
d. Tenaga keperawatan dapat memberikan asuhan keperawatan yang baik dan
tepat pada pasien dengan rheumatoid artritis.
e. Masyarakat memberikan informasi tentang penyakit rheumatoid artriti, penyebab,
dan gejala, secara perawatan pengobatannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi
Kata artritis berasal dari dua kata yunani. Pertaman, arthron, yang berarti sendi.
Kedua, itis yang berarti peradangan. Secara harfiah, artritis berarti radang sendi.
Sedagkan rheumatoid artritis adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian
( biasanya sendi tangan dan kaki ) mengalami peradangan, sehingga terjadi
pembengkakan, nyeri dan sering kali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian
dalam sendi ( Gordon, 2002), Engram (1998) mengatakan bahwa, rheumatoid
artritis adalah penyakit jaringan penyambung sistemik dan kronis
dikarakteristikan oleh inflamasi dari membran sinovial dari sendi diartroidial.

Penyakit rematik adalah penyakit inflamasi non-bakterial yang bersifat sistematik,


progresif cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara
simetris. ( Rasjad Chairuddin. Pengetahuan ilmu bedah Orthopedi, hal. 165 )

Reumatik dapat terjadi pada semua jenjang umur dari kanak-kanak sampai usia
lanjut. Namun resiko akan meningkat dengan meningkatnya umur ( Felson
dalam Budi Darmojo, 2002 ).

rheumatoid artritis adalah suatu penyakit inflamasi dengan manifestasi utama


poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. ( Arif Mansjour. 2005 )

2.2 Etiologi

Hingga kini penyebab remotoid arthritis (RA) tidak


diketahui,tetapi beberapa hipotesa menunjukan bahwa RA dipengaruihi oleh faktor-faktor :

1. Mekanisme IMUN(antigen-antibody) seperti interaksi antara IGC dan faktor reumatoroid

2. gangguan metabolisme
3. genetik

4. faktor lain : nutrisi dan lingkungan (pekerjaan dan psikososial)

Penyebab penyakit rematoroid arthritis belum diketahui secara


pasti,namun faktor predisposisinya adalah mekanisme imunitas (antigen-antibody)
,faktormetabolik,dan infeksi virus(suratun,heryati,manurung & raenah,2008)

Adapun faktor risiko yang akan meningkatkan risiko terkena reumatoroid arthritis adlah :

 Jenis kelamin
Perempuan lebih mudah terkena RA daripada laki-laki .perbandingannya adalah
2-3:1.
 Umur
Reumatorid arthritis biasanya timbul antara 40-60 tahun ,namun penyakit ini juga
dapat terjadi pada dewasa tua dan anak-anak (arthritis reumatoroid juvenil)
 Riwayat keluarga
Apabila anggota keluarga anda ada yang menderita penyakit reumatoroid
arthritis maka anda kemungkinan besar akan terkena juga.
 Perokok
Merokok dapat meningkatkan risiko terkena reumatorois arthritis. Pasien-pasien
dengan RA akan menunjukan tanda dan gejala seperti :

1. Nyeri persendian
2. Bengkak (reumatoroid nodule)
3. Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
4. Terbatsnya pergerakan
5. Sendi-sendi terasa panas
6. Demam (pireksia)
7. Anemia
8. Berat badan menuruin
9. Kekuatan berkurang
10. Tampak warna kemerahan di sekitar sendi
11. Perubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal
12. Pasien tampak anemis

2.3 Anatomi fisiologi

2.4 patofisiologi
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny. N

DENGAN DIAGNOSA MUSKULOSKELETAL(REUMATOROID ARTITIS) PADA Ny. N

DI PANTI SOSIAL WREDA SITI KHADIJAH

KOTA CIREBON

A. Pengkajian
1. Identitas
a) identitas klien
Nama : Ny. N
Jenis kelamin : perempuan
Tempat tanggal lahir : Cirebon,01 April 1946
Umur :
Agama : Islam
Status perkawinan : Janda
Pendidikan terakhir : SD
Pekerjaan : IRT
Penampilan umum : Bersih,rapih,bertubuh kurus
Suku :Sunda/indonesia
Alamat :Jl.ketimun Gg. Jamblang lebu
Tanggal Pengkajian : 09 februari 2018
b). Identitas Penanggung jawab

Penanggung jawab : Keponakan


Jenis kelamin :Laki-laki

Alamat :cempaka arum

Sumber biaya : Keponakan


1.keluhan utama
Sakit lutut seperti ditusuk-tusuk

2. riwayat kesehatan sekarang


Sakit lutut seperti ditusuk-tusuk apabila duduk terlalu lama atau berjalan terlalu lama.

3.riwayat kesehtan dahulu


Tidak terdapat penyaki

4.riwayat kesehatan keluarga


Tidak terdapat penyakit

5.aspek sosial
Klien dapat bersosialisasi dengan klien lain nya,sering jalan-jalan disekitar panti hanya
untuk melemaskan otot tubuh dan duduk santai didepan panti

6.aspek psikologis
Emosi stabil kooperatif saat diajak bicara,klien senang bercerita tentang masalalunya

7.aspek spiritual
Klien beragama islam dan mengatkan rajin melaksanakan sholat 5waktu.

Pemeriksaan Fisik
Kesadaran umum

Tingkat kesadaran : Composmentis

Fisik : Keadaan baik,rambut bergelombang tampak beruban,

Kulit keriput,masih bisa untuk berjalan tetapi agak

Lambat,postur tubuh yang kecil

Tanda – tanda vital :TD:140/60 mmHg

P : 72 x/menit

R : 23 x/menit

S : 35,8 c

a. Kulit
Tekstur kulit terlihat kendur ( kriput dan kering ). ( warna kulit sawo matang dan tidak ada
kelainan )
b. Kepala dan leher
Bentuk kepala simetris, rambut tampak beruban dan bersih, leher silindris dan bersih,
tidak ada benjolan atau pembengkakan kelenjar
c. Mata
Bentuk mata simetris kiri kanan, konjungtiva anemis, pupil normal ketika di cek
menggunakan pen ligt.
d. Telinga
Bentuk telinga simetris kiri kanan, terdapat serumen cairan agak padat, fungsi
pendengaran normal buktinya dapat merespon apa yang dikatakan perawat
e. Hidung
Fungsi oenciuman normal, terdapat skret padat, dapat membedakan antara bau
antiseptic dengan minyak wangi.
f. Mulut
Bentuk bibir normal tiidak ada kelainan,dibuktikan dengan dapat membedakan rasa pahit
dan manis,keadaan lidah dan gigi kurang bersih.
g. Dada
Bentuk dada simetris pergerakan dada saat bernafas normal,tidak ada benjolan dan tidak
terdapat whezeeng dan raunchy

h. Punggung
Bentuk punggung lordosis
i. Abdomen
Bentuk abdomen tidak berlipat-lipat,tidak ada nyeri tekan pada daerah abdomen dan
tidak ada benjolan
j. Ekstremitas atas
Bentuk tangan simetris dan tidak ada kelainan
k. Ekstremitas bawah
Kaki masih bisa berjalan tanpa bantuan apapun,tetapi terkadang Ny.N merasa nyeri pada
kedua lututnya pada saat berdiri lama atau duduk terlalu lama,berjalan agak lambat,dan
tidak tegak seperti orang normal lainnya.

I. Pengkajian Keseimbangan
No Tes koordinasi Dengan bantuan Dengan bantuan mandiri skor
. sebagian penuh
1. Berdiri dengan postur √ 4
normal
2. Berdiri dengan postur √ 4
normal,menutup mata
3. Berdiri dengan kaki √ 4
rapat
4. Berdiri dengan satu √ 4
kaki
5. Berjalan sepanjang √ 4
garis lurus
6. Berjalan menyamping √ 4
7. Berjalan mundur √ 4

8. Berjalan mengikuti √ 4
lingkaran
9. Berjalan mengikuti √ 4
gambar pada lantai
10. Berdiri fleksi trunk √ 4
Jumlah 40

Ket :

4= mampu melakukan aktivitas dengan lengkap


3= mampu melakukan aktivitas dengan bantuan
2= mampu mekakukan aktivitas dengan bantuan maksimal
1= tidak mampu melakukan aktivitas

Nilai :

42-51 = mampu melakukan aktivitas


28-41 = mampu melakukan aktivitas dengan sedikit bantuan
14-21 = mampu melakukan aktivitas dengan bantuan maksimal
14 = tidak mampu melakukan aktivitas

Kesimpulan :

Jumlah nilai = 40

Mampu melakukan aktivitas dengan sedikit bantuan

a. Modifikasi dari Barthel Indeks


Pola kebutuhan sehari-hari

No Kebutuhan dasar Dipanti


.
1. Makan Frekuensi : 3x/hari
Porsi 1 porsi
Jenis : nasi,lauk pauk,sayur
2. Minum Frekuensi : 4-5x/hari
Porsi : 1 gelas
Jenis : air putih
3. Istirahat / tidur Lamanya : -
Siang : Kesulitan : tidak ada
Malam : Lamanya : 8jam
Kesulitan : tidak ada
4. Personal hygiene Mandi :
Frekuensi : 2x/hari
Keterangan : menggunakan sabun
Gosok gigi :
Frekuensi : -
Keterangan : tidak menggosok gigi
Keramas :
Frekuensi : 1x/minggu
Keterangan : menggunakan shampoo
5. Eliminasi (BAK) Frekuensi : 1x/hari
Jumlah : 200cc
Warna : kuning jernih
Bau : amoniak
6. Eliminasi (BAB) Frekuensi : 2x/hari
Warna : khas
Bau : khas
b. Katz indeks/bartel indeks

No Criteria Bantuan Mandiri Bantuan skor


. sebagian penuh
1. Makan/minum √ 2
2. Berpindah tempat tidur √ 2
3. Kebersihan diri (cuci √ 2
muka,menyisir
rambut,gosok gigi)
4. Keluar masuk √ 2
toilet(mencuci
pakaian,menyeka
tubuh,menyiram)
5. Mandi √ 2
6. Jalan dipermukaan datar √ 2
7. Keluar masuk kamr √ 2
8. Mengenakan pakaian √ 2
9. kontrol bladder (BAK) √ 2
10. kontrol bowel (BAK) √ 2

Keterangan :

Skor :

0= bantuan penuh
1= bantuan sebagian
2= mandiri

Interpretasi hasil :

20 : mandiri
12-19 : ketergantungan ringan
9-11 : ketergantungan sedang
5-8 : ketergantungan berat
0-4 : ketergantungan total

Jumlah skor : 20

Kesimpulan : mandiri
c. Identifikasi tingkat kerusakan intelektual dengan menggunakan Short Portable Mental
Status Questioner (SPMSQ)/MMSE
Intruksi :
Anjurkan pertanya 1-10 pada daftar ini dan catat semua jawaban
Catat jumlah kesalahan total berdasarkan 10 pertanyaan
BENAR SALAH NO PERTANYAAN

No PERTANYAAN B
. ENAR SALAH
1. Tanggal berapa hari ini ? 
2. Hari apa sekarang ini ? 
3. Apa nama tempat ini ? 
4. Dimana alamat anda ? 
5. Berapa umur anda ? 
6. Kapan anda lahir ? (minimal tahun lahir) 
7. Siapa presiden Indonesia sekarang? 
8. Siapa presiden Indonesia sebelumnya? 
9. Siapa nama ibu anda 
10. Kurang 3 dari 20 dan tetap pengurangan 3 dari setiap angka 
baru,sermua secara menurun
Score total = Benar 6
Salah 4
Salah 4-5 kerusakan intelektual ringan

Interpretasi hasil
a. Salah 0-3 : Fungsi intelektual utuh
b. Salah 4-5 : Kerusakan inteektual ringan
c. Salah 6-8 : kerusakan intelektual sedang
d. Salah 9-10 : kerusakan intelektual ber

Analisa Data
Nama klien : Ny.N

Umur : 01-04-1946

NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH


.
1. DS Reaksi faktor reumatik Gangguan rasa
- Ny.N mengatakan rasa dengan antibody,faktor nyaman nyeri
kesemuan dan linu bertambah metabolic,infeksi
jika Ny.N terlalu lama berdiri dengan kecenderungan
- Ny.N mengatakan kakinya virus
terkadang terasa kaku ↓
DO Reaksi peradangan
- Ny.N tampak meluruskan ↓
kakinya Nyeri
- Skala nyeri 5
- Ny.N tampak selalu memegangi
kaki nya
2. DS Reaksi faktor rematik Gangguan mobilitas
- Ny.N mengatakan merasa nyeri dengan antibodi,faktor fisik
pada kedua lututnya pada saat metabolic,infeksi
berdiri lama atau duduk terlalu dengan kecenderungan
lama virus
DO ↓
- Ny.N tampak kesulitan dalam Reaksi peradangan
beraktivitas ↓
- Jalan klien tampak lambat Kekakuan sendi

Gangguan metabolic
fisik
3. DS Reaksi faktor rematik Kurang
- Ny.N mengatakan sedikit paham dengan antibodi,faktor pengetahuan
akan penyakit reumatik metabolic,infeksi
DO dengan kecenderungan
- Ny.N tampak lebih paham virus
setelah dijelaskan kembali ↓
tentang penyakit reumatik Reaksi peradangan

Informasi tentang
proses penyakit

Kurang pengetahuan

Diagnosa keperawatan
a. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses imflamasi sendi kaki
b. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot
c. Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengetahui sumber-sumber informasi
Rencana Asuhan Keperawatan
Nama klien : Ny.N

Umur : 01-04-1946

Jenis kelamin : perempuan

Tanggal pengkajian : 09 februari 2018

Diagnose medis : Reumatoid atritis

No Diagnsa tujuan Intervensi Rasional


keperawatan
1. Gangguan rasa Setelah dilakukan tindakan  Kaji sekala nyeri  Mengkaji sekala nyeridengan hasil
nyaman nyeri asuhan keperawatan,  Anjurkan klien unuk mempermudah pengkajian
berhubungan selama 3x24 jam. Klien mandi air hangat  Membantu dalam menentukan
dengan proses mengatakan rasa  Kompres sendi-sendi kebutuhan-kebutuhan manajemen
inflamasi pada kesemutan berkurang yang sakit dengan air nyeri dan keefektifan program
daerah sendi kaki setelah kakinya digerakan hangat  Panas meningkatkan relaksasi otot
 Klien dapat  Berikan masase yang dan mobilitas menurunkan rasa
beraktivitas lembut sakit
beraktivitas kembali  Anjurkan pada klien  Meningkatkan relaksasi/mengurangi
untuk selalu tegangan otot
meluruskan dan  Istirahat sistemik dianjurkan selama
menggerakan kakinya ekserbasi akut dan seluruh fase
pada saat setelah penyakit yang penting untuk
beraktivitas mencegah kelelahan
mempertahankan kekuatan
2. Ganguan mobilitas Setelah dilakukan tindakan  Pertahankan body  Mencegah iritasi dan komplikasi
fisik berhubungan asuhan keperawatan alignment dan posisi  Mempertahankan keamanan pasien
dengan penurunan selama 2x24 jam. Klien yang nyaman  Meningkatkan sirkulasi dan
kekuatan otot diharapkan gangghuan  Cegah pasien jatuh mencegah kontraktur
mobilitas fisik berkurang  Lakukan latihan aktif  Meningkatkan fungsi faru
atau teratasi, dengan maupun pasif  Memaksimalkan mobilitas
kriteria hasil :  Lakukan fisioheraphy
 Klien dapat dada dan postural
melakukan aktivitas  Tingkatkan aktifitas
adekuat sesuai batas toleransi
 Tidak terjadi cidera
 Klien meningkatkan
aktivitas sesuai
batas toleransi
3. Kurang Setelah melakukan  Kaji tingkat  Menambah pengetahuan klien
pengetahuan tindakan asuhan pengetahuan klien tentang penyakit yang dideritanya
berhubungan keperawatan selama 1x24  Berikan informasi  Menjaga agar sedi tidak meregang
dengan tidak jam. Klien di harapkan tentang rematik dan dan tidak fleksi
mengetahui mampu menerima cara megatasinya  Mengetahui sejauh mana klien
sumber-sumber informasi yang di berikan  Evaluasi tingkat memahami tentang penyakit yang
informasi tentang penyakit rematik pengetahuan klien dideritanya
dengan kriteria hasil :
 Klien mengatakan
paham mengenai
penyakitnya

Implementasi
Nama klien : Ny.N

Umur : 01-04-1946

Jenis kelamin : perempuan


Tanggal pengkajian : 09 februari 2018

Diagnose medis : Reumatoid atritis

No Tanggal Waktu Diagnosa implementasi paraf


1. 09 februari 13.00 Gangguan rasa nyaman T : mengkaji skla nyeri
2018 nyeri dengan proses R : klien mengatakan nyeri seperti di tusuk-tusuk
implementasi pada daerah dengan skala nyer 5:10
sendi kaki T : menganjurkan klien untuk mandi air hangat
R : klien bersedia mandi air hangat
T : menganjurkan mengompres dengan air
hangat
R : klien bersedia di kompres dengan air hangat
dengan hasil linu sedikit berkurang
T : memberikan masase yang lembut
R : klien bersedia di masase dengan hasil
dengan has
2. 10 Februari 09.00 Gangguan mobilitas fisik T : pertahankan body alignment dan posisi yang
2018 berhubungan dengan Nyaman
penurunan kekuatan otot R : klien bersedia untuk tidak melakukan
Olahraga secara berlebihan
T : mencegah pasien jatuh
R : klien mau di bantu saat berpindah dan mandi
Sehingga mencegah terjadinya jatuh
T : melakukan latihan aktif maupun pasif
R : klien bersedia melakukan latihan aktif
dengan berjalan di tempat selama 1 menit

3. 10 februari 14.00 Kurang pengetahuan T : mengkaji tingkat pengetahuan klien


2018 berhubungan dengan tidak R : klien dapat mengetahui tentang penyakit
mengetahui sumber-sumber Reumatik
informasi T : memberikan informasi kesehatan tentang
reumatik tentang reumatik dan cara
mengatasinya
R : klien dapat menerima informasi kesehatan
tentang reumatik dan cara mengatasinya
T : mmengevaluasi tingkat pengetahuan klien
R : klien dapat mencerna dan dapat sedikit
mengulang kembali informasi yang di
berikan
4. 11 februari 14.35 Gangguan rasa nyaman T : mengkaji skala nyeri
2018 nyeri berhubungan dengan R : Klien mengatakan nyerinya seperti di cubit
proses imflamasi pada dengan skala 2
daerah sendi kaki T : mengompres dengan air hangat
R :: klien bersedia di kompres dengan air hangat
dengan hasil linu sedikit berkurang
T : memberikan masase yang lembut
R : klien bersedia di masase dengan hasil nyeri
sedikit berkurang

5. 11 februari 14.35 Gangguan mobilitas fisik T : mencegah pasien jatuh


2018 berhubungan dengan R : klien mengatakan tidak ingin di bantu karena
penurunan kekuatan otot dapat beraktifitas
6. 12 februari 15.00 Gangguan rasa nyaman T : mengkaji skala nyeri
2018 nyeri berhubungan dengan R : klien mengatakan kakinya sudah tidak nyeri
proses imflamasi pada Lagi
daerah sendiri kaki
EVALUASI
Nama : Ny.N

Umur : 01-04-1946

Jenis kelamin : Perempuan

No Tanggal Waktu Diagnosa Evaluasi Paraf


1. Jumat 13.35 Gangguan rasa S : klien mengatakan nyeri di lututnya
09-02- nyaman nyeri Sedikit berkurang
2018 berhubungan O : klien terlihat selalu meluruskan kakinya
dengan proses A : masalah teratasi sebagian
imflamasi pada P : intervensi di lanjutkan
daerah sendi kaki : Mengkaji skla nyeri
: Mengkompres dengan air hangat
: Memberikan masase yang lembut
:Menganjurkanmempertahankan istirahat tirah
berbaring duduk
: Mengajarkan teknik relaksasi
2. Sabtu 14.00 Gangguan S : klien mengatakan masih merasa terlalu
10-02- mobilitas fisik Lemah
2018 berhubungan O:
dengan penurunan - aktivitas klien meningkat
kekuatan otot - Tidak terjadi cidera
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan
: pertahankan body alignment dan posisi yang
nyaman
: mencegah pasien jatuh
: melakukan latihan aktif maupun pasif
3. Senin 14.20 Kurang S : klien mengatakan sudah faham tentang
12-02- pengetahuan Penyakit reumatik
2018 berhubungan O : klien terlihat sudah faham
dengan tidak A : masalah teratasi
mengetahui P : intervensi di hentikan
sumber-sumber
informasi
4. Selasa 14.45 Berhubungan rasa S : klien mengatakan nyeri di lututnya
13-02- nyama nyeri Berkurang seperti di cubit
2018 berhubungan O : klien terlihat sering jalan jalan kakinya
dengan prose Skala nyeri 2
imflementasi pada A : masalah teratasi sebagian
daerah sendi kaki P : intervensi di lanjutkan
: mengkaji skala nyeri
: mengompres dengan air hangat
: memberikan masase yang lembut
: menganjurkan mempertahankan
Istirahat tirah baring duduk
: mengajarkan teknik relaksasi
5. Rabu 13.20 Gangguan S : klien mengatakan sudah kuat untuk
14-02- mobilitas fisik Berdiri lama
2018 berhubungan O : klien terlihat tidak kesulitan dalam
dengan penurunan Beraktivitas
kekuatan otot A : masalah teratasi
P : intervensi di hentikan
6. Kamis 13.05 Gangguan rasa S : klien mengatakan kakinya sudah tidak
15-02- nyaman nyeri Nyeri
2018 berhubungan O : klien terlihat sering jalan jalan dsn dapat
dengan proses Beraktivitas dengsn msndiri
imflamansi pada A : masalah teratasi
daerah sendi kaki P : intervensi di hentikan
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Melakukan asuhan keperawatan yang kami laksanakan pada Ny.N dengan gangguan system gerak dipanti wreda
Siti Khadijah di proleh kesimpulan bahwa dalam proses asuhan keperawatan dengan gangguan system gerak di
butuhkan suatu koordinasi yang tepat sehingga dapat menunjuk kea rah tercapainya tujuan,salah satu koordinasi itu
merupakan bentuk kerja sama antara perawat atau pasien.

B. SARAN
Agar terhindar dari penyakit Reumatoid Artritis yaitu dengan melakukan olahraga secara teratur namun masih
dalam batas toleransi dari nutrisi yang menjadi penyebabnya seperti kopi karena mengandung kafein,daging
merah dll dalam jumlah banyak.

Anda mungkin juga menyukai