Anda di halaman 1dari 4

FORMAT

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

NAMA MAHASISWA : Alini


NAMA PASIEN / RUANG : Tn. O / Elang
NO. MR : 12. 07. 54
HARI / TANGGAL : Selasa / 13 November 2017
HARI KE / PERTEMUAN KE : 2/2
FASE : Kerja

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi Klien
Data Subjektif
Klien mengatakan sering melihat bayangan-bayangan wanita raksasa. Bayangan
itu kadang-kadang membuat saya sangat takut

Data Objektif:
- Klien tampak tenang, kontak mata kurang
- Klien tampak sering berbicara sendiri
- Klien terlihat lemas dan malas melakukan aktivitas

2. Diagnosa Keperawatan
Gangguan sensori persepsi : Halusinasi penglihatan

3. Tujuan Keperawatan
Tujuan khusus:
a) Klien mampu menyebutkan isi, waktu terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya
halusinasi, situasi yang menyebabkan halusinasi muncul dan respon pasien
saat halusinasi muncul
b) Klien mampu memperagakan cara mengontrol halusinasinya dengan
menghardik.
4. Tindakan Keperawatan
a) Membantu pasien mengenali halusinasi: isi halusinasi (apa yang didengar),
waktu terjadi halusinasi, frekuensi terjadinya halusinasi, situasi yang
menyebabkan halusinasi muncul dan respon pasien saat halusinasi muncul
b) Melatih pasien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik halusinasi.
Tahapan tindakan meliputi:

 Menjelaskan cara menghardik halusinasi


 Memperagakan cara menghardik
 Meminta pasien memperagakan ulang
 Memantau penerapan cara ini, menguatkan perilaku pasien

B. Strategi Komunikasi Terapeutik


1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik
”Assalamualaikum Pak Oman, apa kabar? ”
Pak Oman masih ingat dengan saya? Ayo,siapa coba namanya saya? Iya, betul
sekali nama saya Alini, mahasiswa yang sedang praktek disini.

b. Evaluasi / Validasi

”Bagaimana perasaan Pak Oman hari ini? Oh iya, tadi pagi Pak Oman bangun
jam berapa? Kemudian sudah melakukan apa saja pagi ini? Apa Pak Oman
sudah mandi?” Apa keluhan Pak Oman saat ini? “Pak Oman masih ingat apa
yang kemarin kita bicarakan? Hari ini kita mau berbincang-bincang tentang
apa?

c. Kontrak
Baiklah pak, hari ini kita bercakap-cakap tentang bayangan-bayangan yang
Pak Oman lihat selama ini tetapi tidak nampak wujudnya, dimana kita
duduk? Di ruangan tamu? Berapa lama? Bagaimana kalau 30 menit?
2. Fase Kerja
“Apakah bapak Oman melihat bayangan tanpa ada wujudnya, apa yang
dikatakan bayangan itu? “Apakah terus-menerus melihat atau sewaktu-waaktu?
“Kapan yang paling sering bapak Oman melihat bayangan tersebut? “Berapa
kali bapak Oman alami? “Pada keadaan apa bayangan itu terlihat? “Apakah
pada waktu sendiri?”Apa yang bapak Oman rasakan pada saat melihat
bayangan itu?” ”Apa yang bapak Oman lakukan saat melihat bayangan itu?
Apakah dengan cara itu bayangan-bayangan itu hilang? Bagaimana kalau kita
belajar cara-cara untuk mencegah bayangan-bayangan itu muncul? “Bapak
Oman, ada empat cara untuk mencegah bayangan-bayangan itu muncul.
Pertama, dengan menghardik bayangan tersebut. Kedua, dengan cara bercakap-
cakap dengan orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan
yang ke empat minum obat dengan teratur.””Bagaimana kalau kita belajar satu
cara dulu, yaitu dengan menghardik”.”Caranya sebagai berikut: saat bayangan-
bayangan itu muncul, langsung bapak Oman bilang, pergi saya tidak mau lihat,
… Saya tidak mau lihat. Kamu bayangan palsu. Begitu diulang-ulang sampai
suara itu tak terdengar lagi. Coba bapak Oman peragakan! Nah begitu, … bagus!
Coba lagi! Ya bagus bapak Oman sudah bisa”

3. Fase Terminasi
a. Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan
Evaluasi Subjektif :
“Bagaimana perasaan Pak Oman setelah peragaan latihan tadi?”

Evaluasi Objektif :
”Coba Pak Oman ulangi lagi apa yang sudah kita pelajari hari ini? Iya bagus
Pak Oman”

b. Rencana Tindak Lanjut :


”Kalau bayangan-bayangan itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut!
Terus berlatih ya Pak Oman walaupun saya sedang tidak ada. Bagaimana
kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja latihannya?
c. Kontrak Yang Akan Datang :
Topik : “Baiklah Pak Oman besok kita akan bertemu untuk belajar dan
melatih cara kedua mengontrol halusinasi dengan cara bercakap-cakap
dengan orang lain.”
Waktu : ”Jam berapa Pak Oman bisa. Bagaimana kalau jam 10 saja?
Waktunya mau berapa lama pak Oman?.”
Tempat : “Pak Oman mau dimana tempatnya? Oh Pak Oman ingin di tempat
tidur yah?”
“Baiklah, sampai jumpa. Assalamu’alaikum”

Anda mungkin juga menyukai