Anda di halaman 1dari 6

Konsep Asuhan Keperawa tan pada Pasien Resiko Bunuh Diri

1. Pengkajian Faktor Resiko Perilaku bunuh Diri


a) Jenis kelamin : Resiko meningkat pada pria
b) Usia : Lebih tua, masalah semakin banyak
c) Status perkawinan: menikah dapat menurunkan resiko, hidup sendiri
merupakan masalah.
d) Riwayat keluarga: meningkat apabila ada keluarga dengan percobaan bunuh
diri / penyalahgunaan zat.
e) Pencetus ( peristiwa hidup yang baru terjadi): Kehilangan orang yang
dicintai, pengangguran, mendapat malu di lingkungan social.
f) Faktor kepribadian: lebih sering pada kepribadian introvert/menutup diri.
g) Lain – lain: Penelitian membuktikan bahwa ras kulit putih lebih beresiko
mengalami perilaku bunuh diri.

2. Data yang perlu dikaji


Data subjektif :
a) Mengungkapkan ingin diakui jati dirinya
b) Mengungkapkatidak ada lagi yang peduli
c) Mengungkapkan tidak bisa apa-apa
d) Mengungkapkan dirinya tidak berguna
e) Mengkritik diri sendiri

Data objektif
a) Merusak diri sendiri
b) Merusak orang lain
c) Menarik diri dari hubungan sosial
d) Tampak mudah tersinggung
e) Tidak mau makan dan tidak tidur
3. Masalah keperawatan
a. Resiko Perilaku bunuh diri
DS : Menyatakan ingin bunuh diri / ingin mati saja, tak ada gunanya hidup.
DO : Ada isyarat bunuh diri, ada ide bunuh diri, pernah mencoba bunuh
diri.
b. Koping maladaptive
DS : menyatakan putus asa dan tak berdaya, tidak bahagia, tak ada harapan.
DO : nampak sedih, mudah marah, gelisah, tidak dapat mengontrol impuls.

4. Diagnosa Keperawatan
a) Resiko bunuh diri.
b) Gangguan konsep diri: harga diri rendah.
c) Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.

5. Intervensi
Diagnosa 1 : Resiko bunuh diri
Tujuan umum : Klien tidak melakukan percobaan bunuh diri
Tujuan khusus :
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Tindakan :
a) Perkenalkan diri dengan klien
b) Tanggapi pembicaraan klien dengan sabar dan tidak menyangkal.
c) Bicara dengan tegas, jelas, dan jujur.
d) Bersifat hangat dan bersahabat.
e) Temani klien saat keinginan mencederai diri meningkat.

2) Klien dapat terlindung dari perilaku bunuh diri


Tindakan :
a) Jauhkan klien dari benda benda yang dapat membahayakan (pisau, silet,
gunting, tali, kaca, dan lain lain).
b) Tempatkan klien di ruangan yang tenang dan selalu terlihat oleh perawat.
c) Awasi klien secara ketat setiap saat.

3) Klien dapat mengekspresikan perasaannya


Tindakan :
a) Dengarkan keluhan yang dirasakan.
b) Bersikap empati untuk meningkatkan ungkapan keraguan, ketakutan dan
keputusasaan.
c) Beri dorongan untuk mengungkapkan mengapa dan bagaimana
harapannya.
d) Beri waktu dan kesempatan untuk menceritakan arti penderitaan,
kematian, dan lain-lain.
e) Beri dukungan pada tindakan atau ucapan klien yang menunjukkan
keinginan untuk hidup.

4) Klien dapat meningkatkan harga diri


Tindakan :
a) Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya.
b) Kaji dan kerahkan sumber sumber internal individu.
c) Bantu mengidentifikasi sumber sumber harapan (misal: hubungan antar
sesama, keyakinan, hal hal untuk diselesaikan).

5) Klien dapat menggunakan koping yang adaptif


Tindakan :
a) Ajarkan untuk mengidentifikasi pengalaman pengalaman yang
mvenyenangkan setiap hari (misal : berjalan-jalan, membaca buku favorit,
menulis surat dll.)
b) Bantu untuk mengenali hal hal yang ia cintai dan yang ia sayang, dan
pentingnya terhadap kehidupan orang lain, mengesampingkan tentang
kegagalan dalam kesehatan.
c) Beri dorongan untuk berbagi keprihatinan pada orang lain yang
mempunyai suatu masalah dan atau penyakit yang sama dan telah
mempunyai pengalaman positif dalam mengatasi masalah tersebut dengan
koping yang efektif

Diagnosa 2 : Gangguan konsep diri: harga diri rendah


Tujuan umum : Klien tidak melakukan kekerasan
Tujuan khusus :
1) Klien dapat membina hubungan saling percaya.
Tindakan :
a) Bina hubungan saling percaya : salam terapeutik, empati, sebut nama
perawat dan jelaskan tujuan interaksi.
b) Panggil klien dengan nama panggilan yang disukai.
c) Bicara dengan sikap tenang, rileks dan tidak menantang.

2) Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki.


Tindakan :
a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b) Hindari penilaian negatif setiap pertemuan klien
c) Utamakan pemberian pujian yang realitas

3) Klien mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan untuk diri sendiri
dan keluarga.
Tindakan:
a) Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
b) Diskusikan pula kemampuan yang dapat dilanjutkan setelah pulang ke
rumah

4) Klien dapat merencanakan kegiatan yang bermanfaat sesuai kemampuan


yang dimiliki
Tindakan :
a) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari
sesuai kemampuan.
b) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan yang klien lakukan.
c) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien.

5) Klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi dan kemampuan


Tindakan :
a) Beri klien kesempatan mencoba kegiatan yang telah direncanakan
b) Beri pujian atas keberhasilan klien
c) Diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah

6) Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada


Tindakan :
a) Beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien
b) Bantu keluarga memberi dukungan selama klien dirawat
c) Bantu keluarga menyiapkan lingkungan di rumah
d) Beri reinforcement positif atas keterlibatan keluarga

Diagnosa 3 : Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan


Tujuan umum : Pasien tidak mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Tujuan khusus :
a) Pasien mendapatkan perlindungan dari lingkungannya
b) Pasien mampu mengungkapkan perasaannya
c) Pasien mampu meningkatkan harga dirinya
d) Pasien mampu menggunakan cara penyelesaiaan masalah yang baik
Tindakan :
1) Mendikusikan cara mengatasi keinginan mencederai diri sendiri, orang
lain dan lingkungan
2) Meningkatkan harga diri pasien dengan cara :
a) Memberikan kesempatan pasien mengungkapkan perasaannya
b) Memberikan pujian jika pasien dapat mengatakan perasaan yang
positif
c) Meyakinkan pasien bahawa dirinya penting
d) Mendiskusikan tentang keadaan yang sepatutnya disyukuri oleh pasien
e) Merencanakan yang dapat pasien lakukan
3) Tingkatkan kemampuan menyelesaikan masalah dengan cara :
a) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalahnya
b) Mendiskusikan dengan pasien efektfitas masing-masing cara
penyelesian masalah
c) Mendiskusikan dengan pasien cara menyelesaikan masalah yang lebih
baik

6. Implememtasi
Melakukan tindakan sesuai intervensi.

7. Evaluasi
Mengevaluasi tindakan yang sudah dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai