Anda di halaman 1dari 41

“ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DEMAM THYPOID

PADA Tn.B DI RUANG ANGGREK PUSKESMAS


PAMULANG TANGERANG SELATAN
TAHUN 2018”

LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI


Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan


Mengikuti Ujian Nasional (UN)
Tahun Pelajaran 2018/2019

Di susun oleh:
ERNAWATI OKTAPIANA
NIS: 11621770

SMK SASMITA JAYA 1


Pamulang - Tangerang Selatan
LEMBAR PERSETUjUAN

Laporan Karya Tulis ini disetujui dan di sahkan dihadapkan penguji


Penguji Keahlian Kesehatan
Paket Keahlian Keperawatan

SMK SASMITA JAYA 1

Pamulang
RIWAYAT HIDUP

Nama : Ernawati Oktapiana


Tempat Tanggal Lahir : Bogor,31 Oktober 2000
Jenis kelamin : Perempuan
NIS : 11621770
Sekolah : SMK Sasmita Jaya 1
Kelas : XII Keperawatan 3
Agama : Islam
Warga Negara : Indonesia
Alamat : Jl padurenan 3 RT 01/04
Telepon : 081515595432

Riwayat pendidikan
SDN Cidokom 02 : 2007-2013
SMPN 1Gunungsindur : 2013-2016
SMK Sasmita Jaya 1 : 2016-Sekarang
MOTO
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada ALLAH SWT karena atas berkatnya lah penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan dengan
Puji Thypoid Fever pada Tn. B di Ruang Anggrek Puskemas Pamulang
Tangerang Selatan Tahun 2018”
Dalam menyelesaikan karya tulis ini penulis memperoleh banyak bimbingan,
saran, dari berbagai pihak. Sehubung dengan itu penulis ingin menyampaikan
terima kasih sebanyak-banyaknya kepada:
1. Drs. Aser Simamora, MM selaku Kepala Sekolah SMK Sasmita jaya 1
2. Ns. Neni Sriwahyuni, S. Kep selaku ketua program studi dan Herma Nurmala,
SKM selaku pembimbing karya tulis SMK SASMITA JAYA 1
3.PUSKESMAS PAMULANG TANGERANG SELATAN yang telah
memberikan izin dan kesempatan lahan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan
4. Bagja Prayoga, S. Kep selaku pembimbing lahan
5. Lilis Suryani S.Ag selaku pembimbing prakerin
6. Untuk kedua orang tua yang sangat mendukung penulis dalam menyelesaikan
karya tulis ini.
Penulis menyadari bahwa isi maupun penulisan dari karya tulis ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kemajuan yang akan
datang.

Pamulang, juli 2018

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demam Thypoid menjadi masalah kesehatan, yang umumnya terjadi di
negara yang sedang berkembang karena akibat kemiskinan, kriminalitas dan
kekurangan air bersih yang dapat diminum. Diagnosa dari pelubangan
penyakit thypoid dapat sangat berbahaya apabila terjadi selama kehamilan
atau pada periode setelah melahirkan. Kebanyakan penyebaran penyakit
demam thypoid ini tertular pada manusia pada daerah – daerah berkembang,
ini dikarenakan pelayanan kesehatan yang belum baik, hygiene personal yang
buruk.
Angka kejadian penyakit tifus atau demam thypoid di INDONESIA rat-rata
900.000 kasus/tahun dengan angka kematian lebih dari 20.000 dimana 91%
kasus terjadi pada usia 3-19 tahun. Prevalensi demam thypoid di Indonesia
berdasarkan data riskesdas 2007 adalah 1,6%. Sedangkan prevalensi di
Provinsi Banten sekitar 2,2%. Insiden thypoid bervariasi ditiap daerah dan
biasanya terkait dengan sanitasi lingkungan. (Riskesdas, 2007).
Data statistic kasus thypoid di Tangerang pada tahun 2014 diperkirakan
lebih dari 609 pasien/tahun yang setiap tahunnya meningkat.
Kasus thypoid di Tangerang Selatan pada tahun 2013 tidak mencapai sekitar
2,8% setiap tahunnya. Presentase penderita thypoid dengan usia diatas 12-29
tahun 70-80%, usia 30-39 tahun 10-20%,>40 tahun 5-10%.
Menurut WHO, diperkirakan terjadi 16 juta kasus per tahun dan 600 ribu
diantaranya berakhir dengan kematian. Sekitar 70 % dari seluruh kasus
kematian itu menimpa penderita demam thypoid di Asia.
Dema thypoid merupakan masalah global terutama di negara dengan higiene
buruk. Etiologi utama di Indonesia adalah Salmonella enterika subspesies
enterika serovar Typhi (S.Typhi) dan Salmonella enterika subspesie enterika
serovar
Paratyphi A (S. Paratyphi A). CDC Indonesia melaporkan prevalensi
Demam thypoid mencapai 358-810/100.000 populasi pada tahun 2007
dengan 64% penyakit ditemukan pada usia 3-19 tahun, dan angka mortalitas
bervariasi antara 3,1 – 10,4 % pada pasien rawat inap.

B. Tujuan penulisan
1. Tujuan umum
Mampu melaksanakan Asuhan Keperawatan dengan Demam Thypoid pada
Tn.B di Puskesmas Pamulang Tangerang Selatan Tahun 2018.
2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan penyakit Demam
thypoid
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada klien dengan penyakit
Demam thypoid
c. Mmpu menyusun rencana keperawatan pada klien dengan penyakit
demam thypoid
d. Mampu melaksanakan tindakan pada klien dengan penyakit Demam
thypoid
e. Mampu melakukan evaluasi dan tindakan keperawatan yang dilakukan
pada penyakit Demam thypoid
C. Pengertian Kerja Industri
Prakerin adalah Kependekan dari Praktek kerja industri adalah kegiatan
pendidikan pelatihan dan pembelajaran yang dilaksanakan didunia usaha atau
industri dalam upaya pendekatan atau untuk meningkatkan mutu para siswa-
siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan Kopetensi siswa sesuai
bidangnya dan untuk menambah bekal untuk masa-masa mendatang guna
memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta ketat dalam persaingan
seperti masa sekarang ini.
Dalam Proses pelaksanaan prakerin ini diharapkan setiap siswa mampu
mengikuti kegiatan kerja serta memahami kegiatan kerja yang dilakukan
didunia usaha maupun dunia industri, agar siswa tersebut dapat mencapai serta
mendapatkan sesuatu yang lebih baik yang berguna bagi dirinya serta agar
siswa tersebut mampu menunjukan kinerjanya secara maksimal apa yang telah
dilakukan selama berada didunia usaha atau dunia industri sehingga mampu
membuat dirinya diperhitungkan didunia usaha atau dunia industri.

D. Tujuan Praktek Kerja Industri


Pelaksanaan praktik kerja industri (Prakerin) diselenggarakan Sekolah
Menengah Kejuruan dengan tujuan :
1. Mengimplementasikan materi yang dirapatkan diskolah.
2. Membentuk pola pikir yang membangun bagi siswa prakerin.
3. Melaih siswa untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara profesional
didunia kerja yang sebenarnya.
4. Membentuk semangat kerja yang baik bagi siswa prakerin.
5. Mengembangkan ilmu pengetahuan dasar yang dimiliki oleh siswa sesuai
bidang masing-masing.
6. Menambah jenis keterampilan yang dimiliki oleh siswa agar dapat
dikembangkan dan di implementasikan dikehidupan sehari-hari.
7. Menjalin kerja sama yang baik antara sekolah dan dunia Industri.

E. Metode Pengumpulan Data


Komponen atau metode pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai
berikut:
1. Observasi
Dalam metode ini penulis mengadakan observasi atau tinjauan langsung ke
tempat kerja untuk mengetahui secara langsung dan terperinci mengenai hal-
hal pekerjaan yang dikerjakan oleh para karyawan dan penulis turut serta
membantu melakukan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan tersebut.

2. Wawancara (Interview)
Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data untuk dapat
memperoleh data dan informasi dari narasumber secara lisan. Adapun proses
wawancara yang dilakukan dengan cara tatap muka secara langsung dengan
narasumbernya. Dalam proses wawancara maka narasumber akan diajukan
pertanyaan baik dengan meminta ataunjawaban dari pertanyaan yang diberkan
dan membuat catatan mengenai hal-hal diungkapkan.
3. Pemeriksaan Fisik
Upaya pemeriksan fisik klien dengan inspeksi, palpasi, auskultasi, observasi,
dan perkusi untuk menentukan masalah klien.
4. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah metode pengumpulan data melalui penelitian
riwayat penyakit yang lalu guna mendapatkan diagnosa keperawatan yang
tepat.

F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan karya tulis terdiri dari:
1. BAB I : Pendahuluan
Pendahuluan merupakan BAB pertama yang berisi jawaban apa dan
mengapa penelitian itu perlu dilakukan. Bagian ini memberikan gambaran
mengenai topik penelitian yang hendak disajikan. Pada BAB Pendahuluan
memuat latar belakang masalah,, dan tujuan penelitian, engertian praktek
kerja industri, metode pengumpulan data, dan sistematika penulisan.
2. BAB II : Tinjauan Tempat Praktek
Tinjauan Tempat Praktek yaitu BAB yang menjelaskan sejarah tentang
tempat praktek dimana kasus tersebut terjadi dan berlangsung. Pada BAB ini
terdapat latar belakang berdirinya lahan praktek, visi dan misi, tujuan lahan
praktek dan pelayanan yang diberikan oleh instansi terkait.

3. BAB III : Tinjauan Teori


Pada BAB ini membahas tentang beberapa definisi secara teori tentang
penyakit demam thypoid, penyebab, tanda dan gejala dari penyakit demam
thypoid, pencegahan, komplikasi dan penanganan terhadap penyakit demam
thypoid.
4. BAB IV : Tinjauan Kasus
Tinjauan Kasus yaitu BAB dimana tahap pendokumentasian dari kasus
demam thypoid, terdiri dari beberapa rangkaian atau tahapan yang dimulai
dari pengkajian, perencanaan tindakan, pelaksanakan tindakan dan evaluasi
tindakan yang telah diberikan agar mencapai kesembuhan pada pasien dan
asuhan keperawatan yang diberikan berhasil atau membantu menyembuhkan
pasien.
5. BAB V : Penutup
BAB penutup yaitu BAB yang menyimpulkan tentang apa yang telah
dijelaskan pada karya tulis ini dan terdapat kritik dan merupakan suatu
rangkuman singkat yang berisi pemahaman penulis terhadap tema penyakit
yang dikaji. Merujuk kepada penjelasan yang dihasilkan melalui
pembahasan yang kemudian di analisis.
BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PRAKTEK

A. Sejarah Singkat Tempat Praktek


Puskesmas pamulang berada disebelah timur kota Tangerang Selatan, terletak
dikelurahan Pamlang Barat wilyah Kecamatan Pamulang dan mempunyai
luas.
wilayah 16,38km2, dengan batas wilayah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan ciputat
2. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Pondok Benda
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kota Depok
4. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Ciputat Timur dan Kota
Depok
Wilayah kerja puskesmas pamulang meliputi 4 Kelurahan yaitu:
1. Kelurahan Pamulang Barat
2. Kelurahan Pamulang Timur
3. Kelurahan Pondok Cabe Ilir
4. Kelurahan Pondok Cabe Udik
Puskesmas Pamulang memiliki jejaring kerja berupa puskesmas pembantu
(pustu) 1 unit yang berada dikelurahan pondok cabe udik.
B. Visi dan Misi tempat praktek
Visi :
Terwujudnya puskesmas pamluang dengan pelayanan kesehatan yang
bermutu, yang menyeluruh dan terpadu tahun 2018.
Misi :
1. Memberikan pelayanan prima disemua sektor
2. Menjadi pusat pelayanan kesehatan tingkat dasar
3. Menjadi pusat pemberdayaan masyarakat dan keluarga
4. Meningkatkan kemitraan dengan berbagai sektor
C. Tujuan Tempat Praktek
Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional
yakni meningkatkan kesdaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang yang bertempat inggal diwilayah kerja puskemas
agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka
mewujudkan indonesia yang sehat.

D. Pelayanan Kesehatan Tempat Praktek


Macam-macam pelayanan yang ada dipuskesmas pamulang :
1. Pengobatan umum
Tempat pelayanan yang bertugas melakukan penanganan medis serta
seleksi terhadap pasien.
2. Pelayanan anak
Polis spesialis anak-anak yang melayani pemeriksaan pada anak-
anak yang mengalami sakit maupun konsultasi dan penyediaan
imunisasi bagi bayi dan anak.
3. Pengobatan Gigi
Tempat pelayanan yang bertugas melakukan penanganan dan
perawatan kesehatan gigi seta seleksi terhadap pasien.
4. Pelayanan Kesehatah Ibu dan Anak
Meningkatkan kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan
ibu dan anak.
5. Pelayanan KB
Suatu program yang dicanagkan pemerintah dalam upaya peningkata
kepedulian dan pern serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan.
6. Pelayanan ASKES dan RUJUKAN
ASKES adalah jaminan pemberian pelayanan kesahatan yang
diberikan kepada PNS, RUJUKAN adalah pengoperan pasien yang
sulit ditangani.
7. Pelayanan UGD 24 Jam
Unit terdepan dari bagian pelayanan puskesmas yang memberikan
pelayanan pada pasien gawat darurat atau emergency dan falue
emergency bekerjasama dengan unit terkait lainnya
8.Klinik MTBS
Sewatu bentuk pengelolaan balita yang mengalami sakit, yang
bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan anak serta pelayanan
kesehatan anak.
9. Klinik Konsultasi Remaja
Program klinik remaja yang mempunyai konsep dasar yang membantu
remaja terkait dengan permasalahhan yang mereka hadapi.
10. Pelayanan Rawat Inap
Rawat inap merupakan suatu bentuk perawatan, dimana pasien
Dirawat dan tinggal dipuskesmas untuk jangka waktu tertentu.
11. Klinik Lansia
Klinik yang melayani dan mengatasi berbagai masalah kesehatan
Pada lansia.
12. Laboratorium
Ada tempat untuk melaksanakan pemeriksaan spesimen yang
Bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan
terutama untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan
penyakit dan pemuihan kesehatan.
BAB III
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
Demam thypoid atau yang lebih awam disebut demam tifus menurut
WHO adalah penyakit bakteri, disebabkan oleh salmonella thypi. Hal
ini ditularkan melalui menelan makanan atau minuman yang
terkontaminasi oleh feses atau urine orang yang terinfeksi minuman
yang telah tercemar oleh tinja.(WHO,1993).
Demam thypoid adalah suatu infeksi yang disebabkan oleh bakteri
salmonella thypi yang ditularkan melalui makanan yang tercemar oleh
tinja dan urine penderita.(Depkes RI,2007).
Demam thypoid atau thypoid fever adalah suatu sindrom sistematik
diseabkan oleh Salmonella thypi. Demam thypoid merupakan jenis
terbanyak dari salmonelosis (Widagdo, 2011).
B. Etiologi dari demam thypoid
Demam thypoid disebabkan oleh bakteri salmonella thypi atau
salmonella paratyphi dari Genus Salmonella. Bakteri ini berbentuk
batang,gram negatif, tidak membentuk spora, motil, berkapsul dan
mempunyai flagela (bergerak dengan rambut getar) bakteri ini dapat
hidup sampai beberapa minggu dialam bebas seperti didalam air, es,
sampah dan debu. Bakteri in dapat mati dengan pemanasan (suhu
60C)
selama 15-20 menit (Rahayu E. 2013). Salmonella thypi adalah bakteri
batang gram negatif yang menyebabkan demam thypoid.
C. Tanda dan Gejala dari demam thypoid adalah:
1. Demam dapat mencapai 39-40°c. Awalnya, demam hanya samar-
samar saja, selanjutnya suhu tubuh naik turun, pada pagi lebih
rendah atau normal sedangkan pada sore dan malam lebih tinggi.
2. Gangguan saluran pencernaan. Contohnya bibir kering dan
terkadang
pecah-pecah, sering mengeluh nyeri perut disertai mual dan
muntah.
3. Bradikardia relatif dan gejala lain bradikardia relatif adalah
Peningkatan suhu tubuh yang tidak diikuti oleh peningkatan
frekuensi nadi.
4. Rose spot (bintik kemerahan pada kulit), yang biasanya di perut
bagian atas jarang ditemukan pada anak.

D. Komplikasi dari demam thypoid adalah


1.Pendarahan usus, umumnya di tandai dengan perut membesar,
keluhan nyeri perut, nyeri pada perabaan, terjadi syok.
2. Komplikasi yang jarang terjadi, contohnya pneumonia, infeksi ginjal
atau kandung kemih, peradangan pankreas, infeksi dan
pembengkakan selaput otak.
3. Komplikasi dalam usus. Contohnya panas tinggi sampai tidak sadar
dan perut kembung.
E. Pencegahan dari demam thypoid adalah
Cara pencegahan yang dilakukan pada demam thypoid adalah cuci
tangan setelah dari toilet dan khususnya sebelum makan atau
mempersiapkan makanan, hindari minum susu mentah, hindari minum
air mentah, rebus air sampai mendidih dan hindari makanan pedas
karena akan memperberat kerja usus dan pemberian vaksin.
F. Penatalaksanaan dari demam thypoid adalah
Tatalaksana demam thypoid masih menganut trilogi penatalaksanaan
yang meliputi: istirahat yang cukup, diet dan terapi penunjang (baik
simptomatik maupun suportif), dan pemberiadn anti mikroba.
Pemberian antimikroba yang bisa memberikan ganti lama sakit dan
kematian. Klorampenikol, ampisilin, amoksisilin dan kontimoksasol
merupakan obat konvensional yang mengeluarkan beberapa masalah
dengan satu strain MDR.
BAB IV
TINJAUAN KASUS

Tanggal masuk : 25-02-2018


Jam : 09:10 Wib
No. RM : 3674
Tgl pengkajian : 25-02-2018
Jam : 11:15 WIB
Diagnosa medis : Demam Thypoid

A. Pengkajian
1. Identitas pasien dan penanggung jawab
Identitas pasien Identitas penanggung jawab
Nama :Tn B Nama :Ny N
Umur :28 Tahun Umur :24 Tahun
Agama :Islam Agama :Islam
Jenis kelamin :Laki-laki Jenis kelamin :Perempuan
Alamat :Jl. Selada II RT Alamat :Jl. Selada II RT
01/11 01/11
Suku/bangsa :Indonesia Suku/bangsa :Indonesia
Pekerjaan :Wiraswasta Pekerjaan :Ibu rumah tangga
Pendidikan :SMA Pendidikan :SMA
Status :Menikah Status :Menikah
Hub dgn klien :Istri
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengatakan demam
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Waktu terjadinya sakit
Klien mengatakan demam sejak 3 hari yang lalu
2. Proses Terjadinya Sakit
Klien mengatakan memakan makanan sembarangan
3. Upaya yang Telah dilakukan
Klien mengatakan upaya yang telah dilakukannya adalah minum obat
warung (paramex)
4. Hasil pemeriksaan sementara/ sekarang
Td : 90/60 mmHg N: 85x/mnt S : 39,00C RR : 19x/mnt
P : klien mengatakan nyeri dibagian perut karena makan sembarangan
Q : Klien mengtakan sakit seperti dililit
R : Klien mengatakan nyeri dibagian perut tengah
S : Skala nyeri tampak 3
T : Klien mengatakan nyeri hilang timbul

3. Riwayat Kesehatan Dahulu

a. Penyakit dahulu
Klien mengatakan tidak mempunyai penyakit dahulu
b. Dirawat di RS
Klien mengatakan tidak pernah dirawat dirumah sakit
c. Alergi obat / makanan
Klien mengatakan tidak ada alergi obat, makanan dan lingungan.
d. Obat-obatan sekarang :
Jenis obat Dosis Cara Pemberian
INFD RL 30 tpm/menit Intravena
Paracetamol 3X1 Oral
Ciprofoxacin 3X1 Oral
Ondancetron 3X1 Intravena

e. Riwayat kesehatan keluarga

Klien mengatakan tidak ada penyakit genetik

f. Genogram

Tn. B
Demam Thypoid

Keterangan:

: Wanita
: laki-laki
: Wanita sakit

: Laki-laki sakit
: Wanita meninggal
: Laki-laki meninggal
Kesan :
Dari genogram di atas bahwa anggota keluarga klien tidak memiliki
penyakit genetik.
4. Pola fungsi kesehatan
a. Pola manajemen kesehatan – persepsi kesehatan
1) Tingkat pengetahuan kesehatan / penyakit
Klien mengatakan mengetahui penyakit yang dideritanya
2) Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan
Klien mengatakan mengurangi mengonsumsi makanan sembarangan
3) Factor-factor resiko sehubungan dengan kesehtan
Kliem mengatakan mengetahui resiko kedepannya yang dideritanya
b. Pola aktivitas dan latihan

1) Sebelum sakit
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan 
Mandi 
Berpakaian 
Eliminasi 
Mobilisasi ditempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi 
Naik tangga 
2) Saat sakit
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan 
Mandi 
Berpakaian 
Eliminasi 
Mobilisasi ditempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi 
Naik tangga 

keterangan :
1 : Di bantu sebagian
2 : Di bantu orang lain
3 : Di bantu orang dan peralatan
4 : Ketergantungan / tidak mampu

c. Pola istirahat tidur


1) Sebelum sakit
Klien mengatakan tidak tidur siang dan tidur malam normal 8 jam dari
jam 21-09 WIB.
2) Saat sakit
Klien mengatakan tidur siang kurang lebih 30 menit dan tidur malam 4
jam dari jam 22-03.00 WIB, dengan kualitas tidur tidak nyenyak karena
berada di rumah sakit.
d. Pola nutrisi dan metabolik
1) Sebelum sakit
Klien mengatakan makan teratur 3 kali sehari, menghabiskan makanan
sebanyak 1 porsi dengan menu nasi, sayur, ikan, dan minum sebanyak 8
gelas.
2) Saat sakit
Klien mengatakan makan 1 kali sehari 1 porsi tidak habis, dengan menu
nasi, sayur, ikan dan klien mengatakan tidak nafsu makan karena klien
merasa mual.

e. Pola eliminasi
1) Sebelum sakit
Klien mengatakan BAB lancar 1x sehari warna kuning dan konsistensi
Padat dan BAK kurang lebih 4x sehari dengan warna kuning bau
amoniak.
2) Saat sakit
Klien mengatakan BAB lancar 1x sehari warna kuning dan konsistensi
padat dan BAK kurang lebih 4x sehari dengan warna kuning bau amoniak

f. Pola kognitif dan perceptual


1) Sebelum sakit
Klien mengatakan perduli terhadap penyakitnya
2) Saat sakit
Klien mengatakan perduli terhadap penyakitnya

g. Pola konsep diri


1). Sebelum sakit
Klien mengatakan memiliki percaya diri yang baik
2) Saat sakit
Klien mengatakan tidak malu dengan penyakitnya
h. Pola toleransi stress –koping
1. Sebelum sakit
Klien mengatakan mengatasi stress dengan membaca buku
2. Saat sakit
Jenis kelamin laki-laki sudah menikah memiliki 2 anak dan sudah mimpi
Basah
i. Pola reproduksi-seksualitas
1) Sebelum sakit
Klien mengatakan sudah menikah jenis kelamin laki-laki memiliki 2
anak dan sudah mengalami mimpi basah
2) Saat sakit
Klien mengatakan sudah menikah jenis kelamin laki-laki memiliki 2
anak dan sudah mengalami mimpi basah
j. Pola hubungan peran
1) Sebelum sakit
Klien mengatakaan berperan sebagai ayah dan pegawai swasta
2) Saat sakit
Klien mengatakan berperan sebagai pasien
k. Pola nilai dan keyakinan
1) Sebelum sakit
Klien mengatakan shalat 3 waktu
2) Saat sakit
Klien mengatakan tidak shalat selama sedang sakit.

5. Pengkajian fisik
a. Penampakan umum
Keadaan umum Klien tampak sakit sedang,
klien tampak tidak nafsu
makan, klien tampak tidak
menghabiskan
makanannya,klien tampak
mual saat makan.
Kesadaran Composmetis
BB 75 Kg
TB 175 Cm
TTV TD : 90/80 mmHg
Suhu : 39,00C
RR : 19x/mnt
Nadi : 85x/mnt

b. Kepala dan leher


1) Rambut
a) Inspeksi
Rambut klien tampak kotor, bau, warna rambut hitam, dan jenis
rambut lembut.
b) Palpasi
Rambut klien tampak lembab dan lengket.
2) Mata
a) Inspeksi
Mata klien tampak tidak simetris, sklera mata tampak kemerahan
konjungtifa
klien berwarna merah muda, terdapat kantung mata.
b)Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
3) Telinga
a) Inspeksi
Daun telinga klien tampak simetris, bersih dan tidak terdapat lesi
b) Palpasi
Telinga klien tampak tidak ada kotoran
4) Hidung
a) Inspeksi
Septum nasal tampak lurus tidak ada lesi dan tidak ada sumbatan
b) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
5) Mulut
a) Inspeksi
Gigi klien tampak bersih, tidak terdapat karies, jumlah gigi
lengkap, lidah bersih, warna mukosa mulut merah muda, tidak
terdapat stomatitis dan tidak terdapat tonsil
b) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
6) Leher
a) Palpasi
Leher klien tampak bersih tidak ada lesi
b) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
(benjolan)
7) Dada
a) Inspeksi
Dada klien tampak simetris, frekuensi nafas normal
b) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan
c) Perkusi
Terdengar sonor
d) Auskultasi
Bunyi pernafasan klien terdengar bunyi vesikulers
8) Jantung
a) Inspeksi
Jantung klien tidak tampak dari luar
b) Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan di area jantung klien
c) Perkusi
Tidak di lakukan pemeriksaan
d) Auskultasi
Bunyi jantung klien terdengar normal, terdengar bunyi lup dup
9) Abdomen
a) Inspeksi
Perut klien tampak bersih dan tidak ada lesi
b) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan di area abdomen klien
c) Perkusi
Abdomen klien tidak tampak flatulen
d) Auskultasi
Terdengar bising usus sebanyak 12x /menit
10) Inguinal dan genetalia
a) Inspeksi
Jenis kelamin klien laki-laki, tampak tidak terpasang kateter
b) Palpasi
Tidak di lakukan pemeriksaan pada area inguinal dan
Genetalia
11) Ekstreminitas
a) Inspeksi
Terdapat infus sebelah kiri (RL) 30Tpm/menit
b)Palpasi
Tidak terdapat nyeri tekan dibagian lengan dan kaki, turgor
kulit elastis
c) Kekuatan otot

4 4
4 4
Keterangan :
0 : Tidak ada pergerakan otot
1 : Pergerakan otot yang dapat terlihat, namun tidak ada pergerakan sendi
2 : Pergerakan sendi, namun tidak dapat melawan gravitasi
3 : Pergerakan melawan gravitasi, namun tidak melawan tahanan
4 : Pergerakan melawan tahanan, namun kurang dari normal
5 : Kekuatan normal

6. Data Penunjang
Tanggal : 25 Februari 2018
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
Lekosit 14.200 /mm3 13,2-17,3
Eritrosit 2,31 Mm0 4,5-6juta/mmo
Trombosit 175.000 /mm3 150.000-
400.000
Hemoglobin 12,1 9% 14-18
Hematrokit 37,3 % 40-52

7. Therapy saat ini


Terapi Dosis Cara pemberian
INFD RL 30 Tpm/menit Intravena
Paracetamol 3X1 Oral
Ciprofoxacin 3X1 Oral+Inj
Ondancetron 3X1 Intravena
DATA FOKUS

Data subyektif Data obyektif


-Klien mengatakan demam -Dx : Demam Thypoid
-Klien mengatakan demam sejak 3 -TTV : TD : 90/80 mmHg
hari yang lalu N : 85x/menit
-Klien mengatakan tidak nafsu makan S : 39,00C
-Klien mengatakan tidur hanya 4 jam RR : 19x/menit
-Klien mengatakan tidur tidak -Skala nyeri 3
nyenyak -Sklera mata klien tampak kemerahan
-Klien mengatakan nyeri dibagian -Klien tampak terdapat kantung mata
perut karena memakan makanan -Klien tampak tidak nafsu makan
sembarangan -Klien tampak tidak menghabiskan
-Klien mengatakan sakit seperti di lilit makanannya
-Klien mengatkan nyeri dibagian -Klien tampak mual saat makan
perut tengah
-Klien mengatakan nyeri hilang timbul
-Klien mengatakan mual
-Klien mengatakan tidak bisa tidur
karena tidak nyaman berada dirumah
sakit
ANALISA DATA

NO Symtom Etiologi Problem


1. Ds Adanya proses Gangguan
-Klien mengatakan demam penyakit peningkatan suhu
-Klien mengatakan demam tubuh
sejak 3 hari yang lalu
Do
-TTV : TD : 90/80
N : 85x/menit
S : 39,00C
RR : 19x/menit
2. Ds Adanya rasa mual Gangguan
-Klien mengatakan tidak pemenuhan nutrisi
nafsu makan kurang dari
-Klien mengatakan mual kebutuhan tubuh
Do
-Klien tampak tidak nafsu
makan
-Klien tampak tidak
menghabiskan makanannya
3. Ds Adanya rasa nyeri Gangguan nyaman
-Klien mengataknyeri di dibagian perut dan nyeri
bagian perut
-Klien mengatakan nyeri
dibagian abdomen tengah
-Klien mengatakan nyeri
seperti di lilit
Do
-Skala nyeri 3
-TTV : TD : 90/80 mmHg
N : 85x/menit
S : 39,00C
RR: 19x/menit
-Klien tampak sakit sedang
4. Ds Adanya efek Gangguan istirahat
-Klien mengatakan tidak bisa hospitalisasi dan tidur
tidur karena tidak nyaman
berada di rumah sakit
Do
-Sklera mata klien tampak
kemerahan
-Klien tampak terdapat
kantung mata
PRIORITAS MASALAH

1. Gangguan peningkatan suhu tubuh


2. Gangguan nutrisi
3. Gangguan nyaman dan nyeri
4. Gangguan istirahat dan tidur

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan peningkatan suhu tubuh berhubungan dengan proses penyakit
2. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan adanya rasa mual
3. Gangguan nyaman dan nyeri berhubungan dengan adanya rasa nyeri
dibagian perut
4. Gangguan pola istirahat dan tidur berhubungan dengan adanya efek
hospitalisasi
C. RENCANA KEPERAWATAN

Hari/tgl Jam No Tujuan Intervensi Ttd


Dx
Minggu 14.45 1. Setelah dilakukan -Kaji TTV Erna
25-02- tindakan keperawatan -Beri kompres hangat
2018 selama 3x24 jam di -Kaji penyebab demam
harapkan ganguan -Observasi skala nyeri
peningkatan suhu -Ajurkan klien untuk
tubuh dapat teratasi banyak
dengan kriteria hasil : mengkonsumsi
-Klien sudah tidak air putih
demam lagi -Kolaborasi pemberian
-Suhu tubuh klien Obat
kembali normal 360C-
37,50C
Minggu 14.55 2. Setelah dilakukan -Jauhkan benda yang Erna
25-02- tindakan keperawatan tidak enak di pandang
2018 selama 3x24 jam di klien
harapkan gangguan -Beri makanan klien
pemenuhan nutrisi sedikit tapi sering
kurang dari kebutuhan -Beri klien minuman
tubuh dapat teratasi hangat
dengan kriteria hasil: -Observasi pola nutrisi
-Klien mampu -Anjurkan klien makan
menghabiskan selagi hangat
makanan sebanyak 1 -Anjurkan klien makan
porsi dengan menu yang
-Mualnya hilang berbeda
-Nafsu makan -Kolaborasi dengan
Meningkat ahli gizi

Minggu 15.10 3. Setelah dilakukan -Kaji TTV Erna


25-02- tindakan keperawatan -Kaji keadaan klien
2018 selama 3x24 jam di -Beri kompres hangat
harapkan gangguan di abdomen
nyaman dan nyeri -Observasi skala nyeri
dapat teratasi dengan -Ajarkan klien untuk
kriteria hasil: melakukan relaksasi
-Skala nyeri 0 -Kolaborasi dalam
pemberian obat nyeri
Minggu 15.30 4. Setelah di lakukan -Beri suasana nyaman Erna
25-02- tindakan keperawatan -Beri posisi lateral
2018 selama 3x24 jam di -Kaji faktor penyebab
harapkan gangguan gangguan tidur
istirahat dan tidur -Observasi pola tidur
dapat teratasi dengan -Anjurkan klien untuk
kriteria hasil: melakukan aktivitas
-Kualitas tidur yang mudah tidur
nyenyak -Kolaborasi dengan
-Kantung mata hilang ahli gizi dalam
-Sklera mata putih pemberian susu
D. TINDAKAN KEPERAWATAN

Hari/tgl Jam No Tindakan Respon Paraf


Dx
Senin 15.00 1. Mengkaji TTV Ds : Erna
26-02- -Klien bersedia
2018 dilakukan TTV
Do:
-TD : 90/80 mmHg
N : 85x/menit
S : 39,00C
RR : 19x/menit
Senin 15.45 4 Memberikan susu Ds : Erna
26-02- hangat kepada klien -Klien mengatakan
2018 bersedia minum susu
hangatnya
Do :
-Klien tampak
menghabiskan susu
Senin 16.30 2 Menganjurkan klien Ds : Erna
26-02- makan selagi hangat -Klien mengatakan
2018 bersedia memakan
makanan hangat
Do
-Klien tampak
menerima anjuran
Senin 16.55 3 Mengobservasi skala DS: Erna
26-02- nyeri -klien mengatakan
2018 nyeri nya sudah
sedikit menghilang
DO:
-skala nyeri klien
tampak 1
Selasa 21.20 2 Memberi makan klien DS: Erna
27-02- sedikit tapi sering -klien mengatakan
2018 bersedia memakan
makanannya
DO:
-klien tampak
memakan
makanannya
Selasa 21.55 1 Menganjurkan klien DS: Erna
27-02- untuk banyak minum -klien mengatakan
2018 air putih bersedia meminum
air putih
DO:
-klien tampak
menerima anjuran
Selasa 05.25 3 Menganjurkan klien DS: Erna
27-02- untuk melakukan -klien mengatakan
2018 teknik relaksasi bersedia melakukan
teknik relaksasi
DO:
-klien tampak
menerima anjuran
Selasa 05.45 4 Menganjurkan klien DS: Erna
27-02- untuk melakukan -klien mengatakan
2018 aktivitas yang bersedia melakukan
mempermudah tidur aktivitas yang
mempermudah tidur
DO:
-klien tampak
menerima anjuran
Rabu, 07.05 3 Mengobservasi skala DS: Erna
28-02- nyeri -klien mengatakan
2018 sudah tidak
merasakan nyeri lagi
DO:
-skala nyeri klien
tampak 0
Rabu, 07.30 2 Mengobservasi pola DS: Erna
28-02- makan -klien mengatakan
2018 nafsu makan
meningkat dan sudah
tidak terasa mual
lagi
DO:
-nafsu makan klien
tampak meningkat
Rabu, 08.20 1 Mengobservasi suhu DS: Erna
28-02- klien TD : 120/80 mmHg
2018 N : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
S : 37,2 °C
DO:
-klien tampak sudah
tidak demam lagi
Rabu, 09.15 4 Mengobservasi pola DS: Erna
28-02- tidur -klien mengatakan
2018 pola tidurnya sudah
normal, kualitas
tidurnya nyenyak,
dan kantung mata
klien menghilang
DO:
-pola tidur klien
tampak sudah
normal
E. CATATAN PERKEMBANGAN

Hari/tgl Jam No Dx Evaluasi Paraf

Senin 20.10 1 S : Klien mengatakan bersedia dilakukan Erna


26-02- TTV
2018 O : TD : 90/80mmHg
N : 80x/menit
S : 38,00C
RR : 19x/menit
A. Maslah belum teratasi.
P. Intervensi dilanjutkan
- Beri kompres hangat
- Observasi suhu tubuh
- Anjurkan klien untuk banyak minum
air putih
- Kolaborasi pemberian obat
Senin 20.15 2 S : Klien mengatakan bersedia memakan Erna
26-02- makanan hangat
2018 O :Klien tampak menerima anjuran
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan
- Beri makan klien sedikit tapi sering
- Observasi pola nutrisi
- Amjurkan klien makan dengan menu
yang berbeda
- Kolaborasi dengan ahli gizi
Senin 20.23 3 S : klien mengatakan nyeri nya sudah sedikit Erna
26-02- menghilang
2018 O : skala nyeri klien tampak 1
A : masalah teratasi sebagian
P : intervensi di lanjutkan
- Kaji ttv
- Observasi skala nyeri
- Anjurkan klien untuk melakukan
relaksasi
- Kolaborasi dalam pemberian obat
nyeri
Senin 20.35 4 S : Klien mengatakan mau minum susu Erna
26-02- hangat
2018 O : Klien tampak menghabiskan susu
hangatnya
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi di lanjutkan
- Beri suasana nyaman
- Observasi pola tidur
- Anjurkan klien untuk melakukan
aktivitas yang mempermudah tidur
- Kolaborasi dengan ahli gizi dalam
pemberian susu hangat
Selasa 06.12 1 S : klien mengatakan bersedia meminum air Erna
27-02- putih
2018 O : klien tampak menerima anjuran
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan.
- Beri kompres hangat
- Observasi suhu tubuh
- Anjurkan klien untuk banyak minum
air putih
- Kolaborasi pemberian obat
Selasa 06.19 2 S : klien mengatakan bersedia memakan Erna
27-02- makanannya
2018 O: klien tampak memakan makanannya
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
- Beri makan klien sedikit tapi sering
- Observasi pola nutrisi
- Amjurkan klien makan dengan menu
yang berbeda
- Kolaborasi dengan ahli gizi
Selasa 06.27 3. S : klien mengatakan bersedia melakukan Erna
27-02- teknik relaksasi
2018 O : klien tampak menerima anjuran
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan.
- Kaji ttv
- Observasi skala nyeri
- Anjurkan klien untuk melakukan
relaksasi
- Kolaborasi dalam pemberian obat
nyeri
Selasa 06.39 4 S : klien mengatakan bersedia melakukan Erna
27-02- aktivitas yang mempermudah tidur
2018 O : klien tampak menerima anjuran
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
- Beri suasana nyaman
- Observasi pola tidur
- Anjurkan klien untuk melakukan
aktivitas yang mempermudah tidur
- Kolaborasi dengan ahli gizi dalam
pemberian susu hangat
Rabu, 13.15 1 S : TD : 120/80 mmHg Erna
28-02- N : 80 x/menit
2018 RR : 20 x/menit
S : 37,2 °C
O : klien tampak sudah tidak demam lagi
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
Rabu, 13.29 2 S : klien mengatakan nafsu makan meningkat Erna
28-02- dan sudah tidak terasa mual lagi
2018 O : nafsu makan klien tampak meningkat
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
Rabu, 13.45 3 S : klien mengatakan sudah tidak merasakan Erna
28-02- nyeri lagi
2018 O : skala nyeri klien tampak 0
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
Rabu, 13.55 4 S : klien mengatakan pola tidurnya sudah Erna
28-02- normal, kualitas tidurnya nyenyak, dan
2018 kantung mata klien menghilang
O : pola tidur klien tampak sudah normal
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai