GASTROENTERITIS DIKAMAR II
LAPORAN PRAKTEK KERJA DI
Disusun oleh
NISN : 004890362
2021
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui / Mengesahkan
Nama / NISN
Mengetahui,
Dengan memanjatkan Puji syukur kepada Allah SWT atas berkat dan
rahmatNya sehingga laporan ini dapat disusun dan selesai dengan baik.
Laporan ini kami susun berdasarkan pengalaman dan data-data yang kami
peroleh selama melaksanakan PRAKERIN di Klinik Universitas Advent
Indonesia. Laporan ini disusun sedemikian rupa dengan tujuan untuk memenuhi
salah satu syarat laporan akhir pelaksanaan praktek kerja industri.
i
ii
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………...…….………...iii
PENDAHULUAN……………………………………………………….………...1
1.2 Tujuan…………………………………………….……………….…..2
BAB II…………………………………………………………………………….4
URAIAN UMUM…………………………………………………………....……4
2.3 kepegawaian……………………………………...……………………6
BAB III..................................................................................................................8
URAIAN KHUSUS……………………………………………………...……….8
3.4 Pembahasan…………………………………….………………........16
BAB IV
4.1 Kesimpulan……………………………………………………..........27
4.2 Saran……………………………………………………....................27
iii
iv
4.4 Lampiran..............................................................................................30
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
kematian nomor 2 pada balita didunia, nomor 3 pada bayi, dan nomor 5
bagi segala umur. Data UNICEF memberitakan bahwa 1,5 juta anak
meninggal setiap tahunnya karena diare.
Secara global dengan derajat kesakitan dan kematian di perkirakan
lebih dari 10 juta anak berusia kurang dari 5 tahun meninggal setiap
tahunnya, sekitar 20% meninggal karena diare. Kematian yan disebabkan
diare diantara anak-anak terlihat menurun dalam kurun waktu lebih dari 50
tahun. Meskipun moralitas dari diare dapat diturunkan dengan program
rehidrasi atau terapi cairan namun angka kesakitannya masih tetap tinggi.
Pada saat ini angka kematian yang disebabkan diare adalah 3,8 per 1000
pertahun, median insidens secara keseluruhan pada anak usia dibawah 5
tahun adalah 3,2 episode anak pertahun (Kemenkes RI,2011).
1.2 TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Mengetahui dan melaksanakan asuhan keperawatan pada An.A
dengan gangguan system pencernaan gastroenteritis di kamar II rawat
inap anak Klinik Universitas Advent Indonesia.
2. TUJUAN KHUSUS
URAIAN UMUM
2. Visi danMisi
Visi: Menjadi klinik terbaik dalam pelayanan kesehatan
Misi: Berdasasrkan kasih Allah klinik UNAI memberikan
pelayanan seoptimal mungkin.
5
Kepala Klinik
Untung Sudharmono,S.Kep,Ners,M.Kes
Reniati
Dr. Riani Dr. Albert Dr. Jethro
Kabag Pelayanan
2.3 Kepegawaian
Kabag pemeriksaan (dokter): 6 orang
Kabag admin keuangan: 1 orang
Kabag pelayanan (perawat): 9 orang
URAIAN KHUSUS
3.1.1 DEFINISI
3.1.2 ETIOLOGI
1. Diare akut
8
Virus : Rotavirus, Adenvirus, Norwalk Virus.
Parasit :Protozoa, Giardia Lambdia, Entamoeda Hystolitica,
Trikomonas Hominis, Isospora sp, Cacing (A.
Lumbricoides, A. Duodenale, N. Americanus, T. Trichiura,
O. Vermicularis, S. Strecolaris, T. Saginata, T. Sollium).
Bakteri:Yang memproduksi Enterotoksin (S.Aureus, C.
Perfringens,
E Coli, V Cholera, C Difficile) dan yang menimbulkan
inflamasi mukosa usus (Shingella, Salmonella spp,
Yersinia)
2. Diare Kronik
Umumnya diare kronik dapat dikelompokan dalam 6 kategori
pathogenesis terjadinya;
Diare Osmotic
Diare Sekretotik
Diare karena gangguan motilitas
Diare Inflamatonik
Malabsorbsi
Infeksi Kronis
3.1.3 KLASIFIKASI
Diare dapat di klasifikasikan berdasarkan: (Sudoyo Aru,dkk 2009)
a. Lama waktu diare:
Akut : Berlangsung kurang dari 2 minggu
Kronik : Berlangsung kurang dari 2 minggu
b. Mekanisme Patofisiologi: Osmotik atau Sekretonik dll
c. Berat ringan diare: kecil atau besar
d. Penyebab infeksi atau tidak: infeksi atau non infeksi
e. Penyebab embran atau tidak: organic atau fungsional
10
f. Kebutuhan dehidrasi pral (CRO) menuurut usia untuk 4 jam pertama
pada anak (Djuanda Adhi)
Menurut keadaan klinis dehidrasi dibagi menjadi:
a. Dehidrasi Ringan (kehilangan cairan 2-5% dari BB semula) haus,
gelisah, denyut nadi 90-110x/menit, nafas normal, turgor kulit
baik, pengeluaran urine kurang, suhu tubuh meningkat
b. Dehidrasi Sedang (kehilangan cairan 5% dari BB semula) haus
meningkat, nadi cepat dan lemah, turgor kulit kurang baik,
embrane mukosa kering, pengeluaran urine semakin kurang, suhu
tubuh meningkat
c. Dehidrasi Berat (kehilangan cairan 8% dari BB semula)
penurunan kesdaran, lemah, lesu, takikardi, mata cekung,
pengeluaran urine tidak ada, hipotensi, ekstremitas dingin
3.1.4 PATOFISIOLOGI
Diare dapat disebabkan oleh satu atau lebih patofisiologi/patomekanisme
dibawah ini: (Simadibrata, 2006)
1. Diare Sekretonik
Diare tipe ini disebabkan oleh meningkatnya sekresi air dan
elektrolit dari usus, menurunnya embran. Yang khas pada diare ini
yaitu secara klinis ditemukan diare dengan volume tinja yang banyak
sekali.Diare tipe ini akan tetapi berlangsung walaupun dilakukan
puasa makan/minum.
11
2. Diare Osmotik
Diare tipe ini disebabkan oleh meningkatnya tekanan osmotic
intralumen dari usus halus yang disebabkan oleh obat-obat/zat kimia
yang hiperosmotik (antara lain; MgS04, Mg(OH)2), malabsorbsi imun
dan efek dalam absorbs mukosa usus missal pada defisiensi di
sakaridase, malabsorbsi glukosa/galaktosa.
3. Malabsorbsi asam empedu dan lemak
Diare tipe ini didapatkan pada gangguan pembentukan atau
produksi micelle empedu dan penyakit-penyakit saluran bilier dan
hati.
4. Motilitas dan waktu transit usus yang abnormal
Diare ini disebabkan oleh hipermotilitas dan iregularitas motilitas
usus sehingga menyebabkan absorbs yang abnormal di usus halus.
Penyebabnya antaralain; diabetes mellitus, pasca vagotomi,
hipertiroid.
5. Gangguan permeabilitas usus
Diare tipe ini disebabkan permeabilitas usus yang abnormal
disebabkan adanya kelainan morfologi membran epitel spesifik pada
usus halus.
6. Diare Inflamasi
Proses inflamasi di usus halus dan kolon menyebabkan diare pada
bebrapa keadaan. Akibat kehilangan sel epitel dan kerusakan tight
junction, tekanan hidrostatik dalam pembuluh darah dan limfatik
menyebabkan air, elektrolit, mucus, protein dan seringkas sel darah
merah dan sel darah putih menumpuk dalam lumen. Biasanya diare
akibat inflamasi ini berhubungan dengan tipe diare lain seperti diare
osmotic dan diare sekretorik (Juffrie, 2010)
12
Pathway Gastroenteritis
13
2. Diare Kronik
Serangan lebih sering selama 2-3 periode yang lebih panjang
Pennurunan BB dan nafsu makan
Demam indikasi terjadi infeksi
Dehidrasi tanda-tandanya hipotensi takikardia, denyut lemah
(Yuliana Elin, 2009)
3.1.6 KOMPLIKASI
1. Dehidrasi
Diare adalah berkurangnya cairan tubuh total. Dapat berupa
hilangnya air lebih banyak dari natrium (Dehidrasi Hipertonik), atau
hilangnya air dan natrium dalam jumlah yang sama (Dehidrasi Isotonik)
atau hilangnya natrium yang lebih banyak dari pada air (Dehidrasi
Hipotonik) (Sudoyo Aru,dkk 2009)
14
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diare berhubungan dengan masuknya bakteri
Hipertermia berhubungan dengan adanya invasi bakteri
Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan adanya mual dan muntah
15
FARMASI
• Memberikan dan menjelaskan
obat yang dibawa pulang
PASIEN DI IJINKAN
• Mengambil dan menandatangan PULANG
slip pasien pulang
16
3.4 PEMBAHASAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An.A DENGAN GANGGUAN
SISTEM PENCERNAAN GASTROENTERITIS KAMAR II DI
KLINIK UNAI
1. PENGKAJIAN
A. Identitas :An.A
Jenis Kelamin :Perempuan
Umur :2 tahun
Alamat :Kp.Cihanjuang rt02 rw08
Suku :Sunda
No.medrec :48859
Diagnosa Medis :Gastroenteritis
Tanggal Masuk Klinik :04 November 2021 Jam 13.30 WIB
Tanggal Pengkajian :04 November 2021 Jam 14.00 WIB
17
2. RIWAYAT KESEHATAN
a.Keluhan utama
Ibu klien mengatakan bahwa anaknya diare
b.Riwayat kesehatan sekarang
Pada tanggal 04-11-2021 pukul 13.30 WIB. Pasien masuk ke klinik
dengan keluhan diare sejak 2 hari yang lalu, keluhan disertai dengan
demam, muntah. Keluhan dirasakan mengganggu aktivitas anak. Anak jadi
rewel, keluhan dirasakan berkurang setelah minum obat, terdapat nyeri di
perut dan anus, skala nyeri 5.
c.Riwayat penyakit dahulu
Ibu klien mengatakan klien tidak pernah mengidap penyakit berat dan
menular, klien belum pernah dirawat dirumah sakit atau klinik
d.Riwayat kesehatan keluarga
Ibu klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang mengalami
riwayat penyakit berat atau menular
3. PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran umum :Klien tidur,lemas,pucat
TTV
BB sebelum dikaji :12kg
BB saat dikaji :11kg
Suhu :38,5°c
Respirasi :25x/mnt
Pulse :78x/mnt
Spo2 :98%
5 5
2 5
19
4. POLA AKTIVITAS
n JENIS AKTIVITAS SEBELUM SAKIT SAAT SAKIT
o
1. Nutrisi
a.makan
Jenis 4 sehat 5 sempurna+air Asi+bubur ,RL 40,
putih+asi air putih
b.Minum
Air putih, asi
Jenis minum
Kurang Air putih, asi
Frekuensi
Tidak ada keluhan Setiap saat
Keluhan
mual
2. Istirahat tidur
a.malam 12 jam 5 jam
b.siang 3 jam 1 jam
c.pola tidur Nyenyak Terbangun tiap jam
d.kebiasaan sebelum Minum asi Minum asi
tidur
e.kesulitan tidur Tidak ada Tidak nyaman
3. Eliminasi
a. BAB
Tempat Kamar mandi, popok Tempat tidur, popok
pembuangan
Frekuensi + 1x sehari + 4x sehari
Warna kunimg, cair Warna kuning, cair
Konsistensi
Khas feses Khas feses
Bau
Tidak ada Tidak ada
Kesulitan
Tidak ada Tidak ada
Obat pencahar
4. Personal hygiene
a. mandi
Cara Dimandikan Diseka
c. gunting kuku
Cara Diguntingkan ibunya -
Frekunsi 1x seminggu -
d. gosok gigi
Cara Digosokan ibunya -
frekuensi 3x sehari -
*mobilitas dan aktivitas tidak dikaji karena klien baru berusia 2 tahun
21
5. DATA PSIKOSOSIAL
Klien dapat berhubungan baik dengan keluarganya dan pasien lain.
6. DATA SPIRITUAL
Klien masih belajar tentang keagamaan karena klien masih berusia 2 tahun
7. DATA PENUINJANG
A. laboratorium
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal Keterangan
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11,8 91dl 10.8-12.8
Leukosit 8.600 /µl 6000-17000
Hematrokit 35.0 % 35-43
Trombosit 294.000 µl 239.000-553.000
Eritrosit 4.5 10ˆbul 3.6-5.2
MCV 76.5 fl 73-101
MCH 25.7 pg 23-31
MCHC 33.6 g/dl 26-34
B. Terapi
RL 40 mgtt
ONDANCENTRON 8mg 2x 0,8mg
LIPROLAC 1x1 sach
CEFOTAXIME 3x400mg
DIAZEPAM SYRP10mg (bila kejang)
ZINC 1x1 cth: 5ml
PARACETAMOL
22
No Data Etiologi Masalah
1. Ds: Ibu klien mengatakan Infeksi bakteri/usus Diare
anaknya mencret dengan
feses cair. Saluran cerna
Hipertemia (demam)
3. Ds: Ibu klien mengatakan Penurunan volume cairan Gangguan
anaknya mual dan muntah pemenuhan nutrisi
sudah 3× Peristaltic usus meningkat kurang dari
kebutuhan
Merangsang mukosa
23
lambung
9. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Diare berhubungan dengan masuknya bakteri
2. Hipertemia berhubungan dengan adanya invasi bakteri
3. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan adanya mual dan muntah
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Pada pengkajian An.A dengan diagnose medis gastroenteritis akut didapatkan
data bahwa ibu klien tidak mengetahui bahwa penyakit yang diderita oleh anaknya
terjadi karena makanan yang dikonsumsi oleh klien menimbulkan gastroenteritis.
Pada proses pengkajian didapatkan hasil data yang menunjukan beberapa msalah
kesehatan yang didapat dan ditemui oleh penulis An.A yaitu diare berhubungan
dengan masuknya bakteri yang ditandai dengan mencret secara sering.
Hipertermia berhubungan dengan adanya invasi bakteri ditandai dengan
meningkatnya suhu tubuh. Rasa aman nyaman nyeri pada perut. Gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan distensi abdomen
ditandai dengan mual dan muntah.
Dengan diagnosa diatas yang timbul pada gastroenteritis akut ini penulis
mengatasinya dengan membuat beberapa rencana atau intervensi yang bertujuan
untuk mengatasi atau mengurangi masalah keperawatan pada An.A dan yang bisa
dilakukan oleh perawat. Faktor berikut sertaan keluarga juga mendukung
keberhasilan proses keperawatan karena klien yang menderita adalah anak
berumur 2 tahun jadi peran penting keluarga dalam merawat dan menjaga klien
selama masa penyembuhan. Proses implementasi keperawatan yang dilakukan
setelah penyususun membuat intervensi yang dilakukan kepada klien, pada
implementasi yang dilakukan penyusun terdapat beberapa hasil yang baik yang
dapt diberikan kepada klien, dan diperoleh hasil bahwa proses keperawatan yang
dilakukan pada pasien teratasi secara maksimal.
4.2 SARAN
4.2.1 Bagi Masyarakat
Untuk meningkatkan kesehatan bagi masyarakat penulis menyarankan
masyarakat diberi penyuluhan kesehatan oleh para petugas kesehatan,
didalamnya harus ikut serta pemerintahan harus ikut mendukung proses
27
28
DAFTAR PUSTAKA
http://scholar.unand.ac.id/71185/7/BAB%20I-dikonversi.pdf
https://id.scribd.com/document/360357283/BAB-II-docx
http://repository.unmuha.ac.id/xmlui/bitstream/handle/
123456789/1359/15.%20BAB%20II%20TINJAUAN
%20KEPUSTAKAAN.pdf?sequence=16&isAllowed=y
LAMPIRAN