Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pencegahan Diare pada Bayi dan Balita Di Posyandu Kasih Ibu Pada

wilayah Puskesmas Anggut Atas Kota Bengkulu

Dosen Pembimbing :

Aplina Kartika Sari, S.ST., M.KL

Di Susun Oleh kelompok 3B :

1. Anggi Zuwita Sari Nasution P05160020035

2. Sindi Indriani P05160020052

3. Rico Aprianto P05160020053

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BENGKULU

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI DIII SANITASI

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah selalu terpanjatkan kepada Allah SWT, maha pemberi kekuatan

dan keajaiban sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan pengabdian kepada masyarakat

yang berjudul “Pencegahan Diare pada Bayi dan Balita Di Posyandu Kasih Ibu Pada wilayah

Puskesmas Anggut Atas Kota Bengkulu ” sebagai salah satu pengamalan dari Tridharma dari

Perguruan Tinggi. Kegiatan pelatihan ini dapat terlaksana dengan baik dan berhasil dengan

adanya bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu ucapan terima kasih penulis sampaikan

kepada:

1. Ibu Eliana, SKM., M.P.H, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu 2.

Ibu Yusmidiarti, SKM., MPH, selaku Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Bengkulu.

3. Segenap Tim Dosen mata kuliah promosi Kesehatan Jurusan Kesehatan Lingkungan

3. Seluruh Peserta penyuluhan.

Semoga segala bantuan dan perhatian Bapak/Ibu sekalian menjadi amal saleh dan

mendapatkan imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Aamin.

Bengkulu, September 2022

Penulis
Daftar ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................................i
KATA
PENGANTAR........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................................................1

B. Tujuan .............................................................................................................................1

C. Manfaat...... .......................................................................................................................1

BAB II METODE PELAKSANAAN

A. Metode Pelaksanaan...................................................................................................................2

B.Rancangan Waktu Dan Tempat Pelaksanaan .....................................................................3

C. Susunan Acara Penyuluhan...............................................................................................8

D. Materi Penyuluhan.............................................................................................................9

E. Media Penyuluhan...........................................................................................................12

BAB lll METODE EVALUASI

A. Metode Evaluasi..............................................................................................................16

B. Jenis Evaluasi .................................................................................................................16

C. Kriteria Evaluasi ..............................................................................................................17

Daftar pustaka ..................................................................................................................18


BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang

seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang masih tinggi. Hal ini dapat

dilihat dari meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ke tahun. Survei morbiditas yang

dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat

kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000 IR penyakit Diare 301/ 1000 penduduk, tahun

2003 naik menjadi 374 /1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000 penduduk dan

tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa (KLB) diare juga masih sering

terjadi, dengan CFR yang masih tinggi. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69 Kecamatan

dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 orang (CFR 2,94%). Tahun 2009 terjadi KLB

di 24 Kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kematian 100 orang (CFR

1,74%), sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan dengan jumlah penderita

4204 dengan kematian 73 orang (Kementrian Kesehatan, 2011).

Di Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak FK UNS / RSUD Moewardi, dari 1 Januari

sampai dengan 30 Juni 2007 diare menempati urutan kedua dari semua jenis penyakit yang

dirawat inap yaitu sebesar 21,4 % atau 160 dari 457 anak. Diare akut terdapat pada 158 anak,

sisanya 2 anak mengalami diare kronik. Angka kematian sebesar 1,2% atau 2 dari 160 anak

(Soebagyo, 2008). 2 Obat-obat diare yang diberikan dapat memberikan efek samping yang

tidak dikehendaki misalnya memiliki efek samping mual muntah atau menambah frekuensi

diare itu sendiri. Dengan demikian perlu pemahaman yang baik mengenai obat yang relatif

aman untuk pasien diare akut, agar tidak merugikan pasien.Dasar inilah yang mendorong

dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran penggunaan obat pada pasien diare akut
pada anak di RSUD Dr. Moewardi apakah sudah sesuai dengan standar WGO (World

Gastroenterology Organisation). Beberapa obat diare dapat memberikan efek yang tidak

diinginkan pada anak-anak misalnya racecadotril dapat meningkatkan keparahan diare dan

loperamide dapat menyebabkan komplikasi diare (WGO, 2012). Dengan demikian perlu

pemahaman yang baik tentang obat yang relatif aman untuk pasien balita terkena diare akut,

agar pengobatan pada diare lebih efektif dan tidak merugikan untuk pasien. Penggunaan

probiotik dan zink dapat mengurangi keparahan dan lamanya diare akut pada anak (WGO,

2012).

Kelompok bayi dan balita merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap suatu

masalah kesehatan. Makanan yang sehat dan tidak terkontaminasi dari kuman penyakit

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan

bayi dan balita.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka kelompok tertarik untuk memberikan

penyuluhan pada seluruh orang tua atau keluarga bayi maupun anak di Posyandu kasih ibu

pada wilayah Puskesmas Anggut Atas Kota Bengkulu tentang cara pencegahan dan

penanganan dini diare pada anak. Dengan harapan setelah dilakukan penyuluhan ini,

masyarakat mengetahui tentang penyakit diare dan mampu melakukan penangan pertama jika

ada anggota keluarga menderita diare serta mau memodifikasi diri, keluarga, dan

lingkungannya dalam mewujudkan hidup sehat, bersih dan terhindar dari penyakit diare.

B. Tujuan

1. Tujuan jangka panjang

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga klien dapat mengetahui tentang cara

pencegahan dan penanganan dini diare pada bayi dan balita.

2. Tujuan jangka pendek

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga klien mampu :


a. menjelaskan pengertian diare

b. menjelaskan penyebab diare

c. menjelaskan tanda dan gejala diare

d. menjelaskan cara penanganan diare

e. menjelaskan pencegahan diare

C. Manfaat

1. Manfaat umum

Diharapkan keluarga orang tua dapat mengetahui tentang cara pencegahan dan penanganan

lebih awal tentang diare pada bayi dan balita.

2. Manfaat khusus

1. Peserta penyuluhan mendapatkan informasi mengenai diare

2. penyelenggaraan penyuluhan dapat menjadikan penyuluhan ini sebagai referensi dalam

melakukan penyuluhan diare pada lebih awal.

3. Diharapkan agar peserta bertanya mengenai materi saat penyuluhan, sehingga mereka

dapat lebih paham dan dapat menyebarkannya ke orang tua lainya.

BAB ll

METODE PELAKSANAAN
1. Metode Pelaksanaan

Subjek dalam kegiatan pengabdian ini adalah Bapak dan Ibu Warga Kelurahan Kranji

Purwokerto Timur, Pada tahap awal dilakukan pendekatan dengan warga, penyampaian

materi penyuluhan dengan metode ceramah dan dilanjutkan sesi tanya jawab yang merupakan

upaya mengetahui respon atau evaluasi materi yang dapat dipahami oleh Bapak dan Ibu di

Kelurahan Kranji Purwokerto Timur. Responden yang mampu menjawab atau mejelaskan

kembali materi yang disampaikan akan menjadi hasil atau gambaran keberhasilan penyuluhan

diare

2. Rencana Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Hari / Tanggal : Rabu / 21 September 2022

Jam : 08.30 WIB

Tempat : Pos pelayanan terpadu kasih ibu di wilayah Puskesmas Anggut Atas kota Bengkulu

3. Satuan Acara Penyuluhan

Pokok Bahasan : Pencegahan Diare pada bayi dan balita

Hari/Tanggal : Rabu/21 September 2022

Pukul : 8.30 - selesai WIB

Sasaran : Seluruh orang tua bayi/balita di wilayah Puskesmas Anggut

Atas kota Bengkulu

Tempat : Pos pelayanan terpadu kasih ibu di wilayah Puskesmas Anggut

Atas Kota Bengkulu

4. Materi Penyuluhan (terlampir)

a) Pengertian Diare
b) Penyebab Diare

c) Tanda dan Gejala Diare

d) Akibat lanjut dari diare

e) Penatalaksanaan Diare

f) Pencegahan Diare

5. Media dan Alat Penyuluhan

a. PowerPoint

b. LCD dan proyektor

c. Leaflet

 Sasaran / Target

Sasaran : Seluruh orang tua bayi/balita di wilayah Puskesmas Anggut Atas

Target : Seluruh orang tua bayi/balita yang menderita diare

 Pengorganisasian

a) Moderator dan fasilitator : Anggi Zuwita Sari Nasution

b) Presenter : Rico Aprianto

c) Observer : Sindi Indriani

 Setting Tempat

: Penyaji materi

: LCD dan proyektor

: Fasilitator
 Kegiatan Penyuluhan
: Audien

: observer
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Waktu
I Pembukaan
1. Moderator memberikan salam 1. Menjawab salam
2. Moderator memperkenalkan 2. Mendengar dan
anggota penyuluh Memperhatikan
5 Menit
3. Moderator menjelaskan tentang 3. Mendengar dan
topik penyuluhan Memperhatikan

4. Moderator membuat kontrak 4. Mendengar dan

5. Moderator menjelaskan tujuan Memperhatikan

penyuluhan 5. Mendengar dan


Memperhatikan
II Pelaksanaan
1. Mengemukakan
1. Menggali pengetahuan peserta
pendapat
tentang pengertian diare
2. Mendengar dan
2. Memberikan reinforcement dan
Memperhatikan
meluruskan konsep
3. Mendengar dan
3. Menjelaskan tentang pengertian
Memperhatikan
diare
4. Mengemukakan
4. Menggali pengetahuan tentang
pendapat
penyebab diare
5. Mendengar dan
5. Menjelaskan tentang penyebab 20 Menit
Memperhatikan
Diare
6. Mendengar dan
6. Menjelaskan tentang tanda dan
Memperhatikan
gejala diare
7. Menjelaskan penatalaksanaan
penyakit diare
8. Menjelaskan tentang upaya
pencegahan diare pada anak dan
bayi dengan :
 selalu mencuci tangan sebelum
dan setelah makan. Anak harus
diajarkan untuk mencuci tangan
sedangkan bayi harus sering dilap
tangannya.
 menjaga kebersihan makanan,
minuman dan tempat tinggal
 berikan ASI eksklusif minimal 6
bulan karena mengandung
antibodi untuk bayi
 berikan imunisasi lengkap pada
anak
 Memberikan reinforcement pada
peserta yang mengajukan
pertanyaan

III Penutup
1. Bersama pesenter
1. Presenter menyimpulkan materi
menyimpulkan materi
2. Presenter mengadakan evaluasi
2. Menjawab pertanyaan
tentang pengertian, penyebab, 5 Menit
3. Mendengar dan
tanda dan gejala, penatalaksanaan
Memperhatikan
serta cara pencegahan diare
3. Moderator menyimpulkan hasil 4. Menjawab salam

diskusi
4. Moderator memberikan salam

 Uraian Tugas

1. Penanggung jawab

Mengkoordinir persiapan dan pelaksanaan penyuluhan

2. Moderator

a) Pada acara pembukaan

 Membuka acara

 Memperkenalkan mahasiswa dan dosen pembimbing lahan dan pendidikan

 Menjelaskan topik dan tujuan penyuluhan

 Menjelaskan kontrak waktu ( jam)


b) Kegiatan inti

 Meminta peserta memberikan pertanyaan atas penjelasan yang tidak dipahami

 Memberikan kesempatan pada mahasiswa atas jawaban yang diajukan untuk

menjawab

c) Pada acara penutup

 Menyimpulkan dan menutup diskusi

 Mengucapkan salam

3. Leader / Co-Leader

 Memberikan penyuluhan pada peserta

 Melakukan evaluasi

4. Fasilitator

 Memotivasi peserta agar berperan aktif

 Membuat absensi penyuluhan

 Mengantisipasi suasana yang dapat menganggu kegiatan penyuluhan

5. Observer

 Mengawasi proses pelaksanaan kegiatan dari awal sampai akhir

 Membuat laporan penyuluhan yang telah dilaksanakan

Materi terlampir

PERAWATAN ANAK DENGAN DIARE

1. Pengertian Diare

Diare adalah suatu keadaan dimana frekuensi buang air besar lebih dari 4 x pada bayi

dan lebih dari 3 x pada anak-anak dengan konsistensi encer, dapat berwarana hijau atau

bercampur lendir dan darah atau lendir saja.

2. Penyebab Diare
a. Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit

b. Alergi terhadap makanan, susu atau obat tertentu

c. Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti : campak, infeksi

telinga, infeksi tenggorokan, malaria,dll

d. Pemanis buatan

e. Stress

3. Tanda dan Gejala Diare

Diare merupakan suatu keadaan dimana tinja encer dengan frekuensi 4 x sehari atau

lebih yang kadang disertai :

a. Muntah

b. Badan lesu

c. Panas

d. Tidak nafsu makan

e. Darah dan atau lendir dalam kotoran

4. Akibat lanjut dari diare

a. Tanpa dehidrasi, tanda-tanda :

 Anak tetap aktif

 Tidak haus

 Kelopak mata tidak cekung

 BAK sering
b. Dehidrasi ringan-sedang, tanda-tanda :

 Anak gelisah

 Rasa haus meningkat

 Kelopak mata cekung

 BAK mulai berkurang

c. Dehidrasi berat, tanda-tanda :

 Anak lemas atau tidak sadar

 Sering haus

 Tidak mampu minum

 Kelopak mata sangat cekung

 Turgor kulit buruk

5. Penatalaksanaan Diare

a. Anak diberikan cairan lebih dari biasanya

b.Anak tidak boleh dipuasakan. Makanan harus tetap diberikan tapi hindari sayuran

karena serat sulit untuk dicerna sehingga bisa meningkatkan frekuensi diare

c. Hindari buah-buahan kecuali pisang karena mengandung kaolin, pektin, kalium yang

berfungsi untuk memadatkan tinja serta menyerap racun.

d.Untuk anak yang masih menyusu, tetap berikan ASI

e. Beri cairan oralit dengan cara memasukkan bubuk oralit kemasan kecil ke dalam air

matang satu gelas belimbing ( 200 cc ) atau bubuk oralit kemasan besar ke dalam air
matang satu liter atau lima gelas belimbing. Jangan lupa mencuci tangan sebelum

membuat larutan oralit

f. Jika tidak mempunyai bubuk oralit dapat dibuat di rumah dengan cara :

 Sediakan satu gelas air matang ( sebanyak 200 cc )

 Masukkan gula pasir sebanyak satu sendok teh

 Masukkan garam dapur yang halus seperempat sendok teh

 Aduklah merata

 Bila tidak ada oralit, dapat menggunakan air sayur, air tajin atau air kelapa.

6. Pencegahan Diare

a. Selalu mencuci tangan sebelum dan setelah makan. Anak harus diajarkan untuk

mencuci tangan sedangkan bayi harus sering dilap tangannya.

b.Jaga kebersihan makanan, minuman ,botol susu dan tempat tinggal

c. Berikan ASI eksklusif minimal 6 bulan karena mengandung antibodi untuk bayi

BAB lll

Metode Evaluasi

1. Metode Evaluasi

Menggunakan metode Observasi yaitu metode dipergunakan dalam mengamati dan

mendeskripsikan tingkah laku subjek atau sasaran yang berada di Pos pelayanan

terpadu kasih ibu di wilayah Puskesmas Anggut Atas Kota Bengkulu, Seperti
namanya, observasi ini adalah cara mengumpulkan informasi dan data yang relevan

dengan mengamati.

2. Jenis Evaluasi

Menggunakan jenis Evaluasi berdasarkan ruang lingkup kegiatan yang mana kegiatan

bertempat di Pos pelayanan terpadu kasih ibu di wilayah Puskesmas Anggut Atas Kota

Bengkulu, dengan sasaran Seluruh orang tua bayi/balita

di wilayah Puskesmas AnggutAtas kota Bengkulu

3.Kriteria Evaluasi

 Evaluasi Struktur

Mahasiswa datang sebelum waktu yang ditetapkan untuk mempersiapkan sarana dan

prasarana untuk kegiatan penyuluhan. Semua peserta datang tepat waktu. Penyuluhan

dimulai setelah acara tiba’an selesai.

 Evaluasi Proses

Peserta yang hadir 35 (hampir seluruh peserta tiba’an hadir).Pelaksanaan penyuluhan

berjalan sebagaimana yang diharapkan dimana peserta antusias menjawab pertanyaan

yang diajukan pemateri dan hampir sebagian besar peserta aktif melontarkan

pertanyaan.

 Evaluasi Hasil

Lebih dari 75% dari peserta yang hadir mampu menjawab pertanyaan dari mahasiswa

teentang materi yang disampaikan. Hal ini membuktikan bahwa peserta

memperhatikan materi yang disampaikan. Pertanyaan yang muncul dari peserta antara

lain: 1. Apakah anak yang diare boleh diberikan susu? 2. Bagaimana cara pemberian
oralit/larutan gula garam pada balita yang terkena diare? 3. Apakah anak diare boleh

makan yang manis-manis? Jawaban yang diberikan: 1. Anak diare tetap diberikan ASI

atau susu botol selama anak tersebut tidak alergi terhadap usu botol tersebut.

Pemberian ASI sangat penting pada anak yang diare untuk menambah tenaga karena

anak yang terkena diare biasanya menjadi lemas akibat banyak cairan tubuh yang

keluar. 2. Tiga (3) gelas dalam 3 jam pertama selanjutnya 1 gelas setian anak diare.3.

Boleh, yang terpenting anak tidak boleh diberi makanan pedas.

DAFTAR PUSTAKA

Setyohadi, bambang. 2006. buku ajar ilmu penyakit dalam. jakarta: IPD FK UI

Suryono. 2008. Diare Akut. Jakarta: EGC. http://id.wikipedia.org/wiki/Diare.html. Di akses pada

tanggal 28 September 2016 pada pukul 16.00 WIB.

fahlevi, rizki. 2012. Satuan Acara Penyuluhan Diare Pada Anak. STIKES Mahardika

Cirebon. http://www.scribd.com/document/84634327/satuan-acara-penyuluhan-diare-pada-

anak.html. Di akses pada tanggal 28 September 2016 pada pukul 16.35 WIB.

Anda mungkin juga menyukai