Pencegahan Diare pada Bayi dan Balita Di Posyandu Kasih Ibu Pada
Dosen Pembimbing :
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah selalu terpanjatkan kepada Allah SWT, maha pemberi kekuatan
dan keajaiban sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan pengabdian kepada masyarakat
yang berjudul “Pencegahan Diare pada Bayi dan Balita Di Posyandu Kasih Ibu Pada wilayah
Puskesmas Anggut Atas Kota Bengkulu ” sebagai salah satu pengamalan dari Tridharma dari
Perguruan Tinggi. Kegiatan pelatihan ini dapat terlaksana dengan baik dan berhasil dengan
adanya bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada:
1. Ibu Eliana, SKM., M.P.H, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Bengkulu 2.
Ibu Yusmidiarti, SKM., MPH, selaku Ketua Jurusan Kesehatan Lingkungan Politeknik
3. Segenap Tim Dosen mata kuliah promosi Kesehatan Jurusan Kesehatan Lingkungan
Semoga segala bantuan dan perhatian Bapak/Ibu sekalian menjadi amal saleh dan
Penulis
Daftar ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................................i
KATA
PENGANTAR........................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Tujuan .............................................................................................................................1
C. Manfaat...... .......................................................................................................................1
A. Metode Pelaksanaan...................................................................................................................2
D. Materi Penyuluhan.............................................................................................................9
E. Media Penyuluhan...........................................................................................................12
A. Metode Evaluasi..............................................................................................................16
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
seperti di Indonesia, karena morbiditas dan mortalitas-nya yang masih tinggi. Hal ini dapat
dilihat dari meningkatnya angka kesakitan diare dari tahun ke tahun. Survei morbiditas yang
dilakukan oleh Subdit Diare, Departemen Kesehatan dari tahun 2000 s/d 2010 terlihat
kecenderungan insidens naik. Pada tahun 2000 IR penyakit Diare 301/ 1000 penduduk, tahun
2003 naik menjadi 374 /1000 penduduk, tahun 2006 naik menjadi 423 /1000 penduduk dan
tahun 2010 menjadi 411/1000 penduduk. Kejadian Luar Biasa (KLB) diare juga masih sering
terjadi, dengan CFR yang masih tinggi. Pada tahun 2008 terjadi KLB di 69 Kecamatan
dengan jumlah kasus 8133 orang, kematian 239 orang (CFR 2,94%). Tahun 2009 terjadi KLB
di 24 Kecamatan dengan jumlah kasus 5.756 orang, dengan kematian 100 orang (CFR
1,74%), sedangkan tahun 2010 terjadi KLB diare di 33 kecamatan dengan jumlah penderita
sampai dengan 30 Juni 2007 diare menempati urutan kedua dari semua jenis penyakit yang
dirawat inap yaitu sebesar 21,4 % atau 160 dari 457 anak. Diare akut terdapat pada 158 anak,
sisanya 2 anak mengalami diare kronik. Angka kematian sebesar 1,2% atau 2 dari 160 anak
(Soebagyo, 2008). 2 Obat-obat diare yang diberikan dapat memberikan efek samping yang
tidak dikehendaki misalnya memiliki efek samping mual muntah atau menambah frekuensi
diare itu sendiri. Dengan demikian perlu pemahaman yang baik mengenai obat yang relatif
aman untuk pasien diare akut, agar tidak merugikan pasien.Dasar inilah yang mendorong
dilakukan penelitian untuk mengetahui gambaran penggunaan obat pada pasien diare akut
pada anak di RSUD Dr. Moewardi apakah sudah sesuai dengan standar WGO (World
Gastroenterology Organisation). Beberapa obat diare dapat memberikan efek yang tidak
diinginkan pada anak-anak misalnya racecadotril dapat meningkatkan keparahan diare dan
loperamide dapat menyebabkan komplikasi diare (WGO, 2012). Dengan demikian perlu
pemahaman yang baik tentang obat yang relatif aman untuk pasien balita terkena diare akut,
agar pengobatan pada diare lebih efektif dan tidak merugikan untuk pasien. Penggunaan
probiotik dan zink dapat mengurangi keparahan dan lamanya diare akut pada anak (WGO,
2012).
Kelompok bayi dan balita merupakan kelompok yang sangat rentan terhadap suatu
masalah kesehatan. Makanan yang sehat dan tidak terkontaminasi dari kuman penyakit
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan
penyuluhan pada seluruh orang tua atau keluarga bayi maupun anak di Posyandu kasih ibu
pada wilayah Puskesmas Anggut Atas Kota Bengkulu tentang cara pencegahan dan
penanganan dini diare pada anak. Dengan harapan setelah dilakukan penyuluhan ini,
masyarakat mengetahui tentang penyakit diare dan mampu melakukan penangan pertama jika
ada anggota keluarga menderita diare serta mau memodifikasi diri, keluarga, dan
lingkungannya dalam mewujudkan hidup sehat, bersih dan terhindar dari penyakit diare.
B. Tujuan
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan keluarga klien dapat mengetahui tentang cara
C. Manfaat
1. Manfaat umum
Diharapkan keluarga orang tua dapat mengetahui tentang cara pencegahan dan penanganan
2. Manfaat khusus
3. Diharapkan agar peserta bertanya mengenai materi saat penyuluhan, sehingga mereka
BAB ll
METODE PELAKSANAAN
1. Metode Pelaksanaan
Subjek dalam kegiatan pengabdian ini adalah Bapak dan Ibu Warga Kelurahan Kranji
Purwokerto Timur, Pada tahap awal dilakukan pendekatan dengan warga, penyampaian
materi penyuluhan dengan metode ceramah dan dilanjutkan sesi tanya jawab yang merupakan
upaya mengetahui respon atau evaluasi materi yang dapat dipahami oleh Bapak dan Ibu di
Kelurahan Kranji Purwokerto Timur. Responden yang mampu menjawab atau mejelaskan
kembali materi yang disampaikan akan menjadi hasil atau gambaran keberhasilan penyuluhan
diare
Tempat : Pos pelayanan terpadu kasih ibu di wilayah Puskesmas Anggut Atas kota Bengkulu
a) Pengertian Diare
b) Penyebab Diare
e) Penatalaksanaan Diare
f) Pencegahan Diare
a. PowerPoint
c. Leaflet
Sasaran / Target
Pengorganisasian
Setting Tempat
: Penyaji materi
: Fasilitator
Kegiatan Penyuluhan
: Audien
: observer
No Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Waktu
I Pembukaan
1. Moderator memberikan salam 1. Menjawab salam
2. Moderator memperkenalkan 2. Mendengar dan
anggota penyuluh Memperhatikan
5 Menit
3. Moderator menjelaskan tentang 3. Mendengar dan
topik penyuluhan Memperhatikan
III Penutup
1. Bersama pesenter
1. Presenter menyimpulkan materi
menyimpulkan materi
2. Presenter mengadakan evaluasi
2. Menjawab pertanyaan
tentang pengertian, penyebab, 5 Menit
3. Mendengar dan
tanda dan gejala, penatalaksanaan
Memperhatikan
serta cara pencegahan diare
3. Moderator menyimpulkan hasil 4. Menjawab salam
diskusi
4. Moderator memberikan salam
Uraian Tugas
1. Penanggung jawab
2. Moderator
Membuka acara
menjawab
Mengucapkan salam
3. Leader / Co-Leader
Melakukan evaluasi
4. Fasilitator
5. Observer
Materi terlampir
1. Pengertian Diare
Diare adalah suatu keadaan dimana frekuensi buang air besar lebih dari 4 x pada bayi
dan lebih dari 3 x pada anak-anak dengan konsistensi encer, dapat berwarana hijau atau
2. Penyebab Diare
a. Infeksi oleh bakteri, virus atau parasit
c. Infeksi oleh bakteri atau virus yang menyertai penyakit lain seperti : campak, infeksi
d. Pemanis buatan
e. Stress
Diare merupakan suatu keadaan dimana tinja encer dengan frekuensi 4 x sehari atau
a. Muntah
b. Badan lesu
c. Panas
Tidak haus
BAK sering
b. Dehidrasi ringan-sedang, tanda-tanda :
Anak gelisah
Sering haus
5. Penatalaksanaan Diare
b.Anak tidak boleh dipuasakan. Makanan harus tetap diberikan tapi hindari sayuran
karena serat sulit untuk dicerna sehingga bisa meningkatkan frekuensi diare
c. Hindari buah-buahan kecuali pisang karena mengandung kaolin, pektin, kalium yang
e. Beri cairan oralit dengan cara memasukkan bubuk oralit kemasan kecil ke dalam air
matang satu gelas belimbing ( 200 cc ) atau bubuk oralit kemasan besar ke dalam air
matang satu liter atau lima gelas belimbing. Jangan lupa mencuci tangan sebelum
f. Jika tidak mempunyai bubuk oralit dapat dibuat di rumah dengan cara :
Aduklah merata
Bila tidak ada oralit, dapat menggunakan air sayur, air tajin atau air kelapa.
6. Pencegahan Diare
a. Selalu mencuci tangan sebelum dan setelah makan. Anak harus diajarkan untuk
c. Berikan ASI eksklusif minimal 6 bulan karena mengandung antibodi untuk bayi
BAB lll
Metode Evaluasi
1. Metode Evaluasi
mendeskripsikan tingkah laku subjek atau sasaran yang berada di Pos pelayanan
terpadu kasih ibu di wilayah Puskesmas Anggut Atas Kota Bengkulu, Seperti
namanya, observasi ini adalah cara mengumpulkan informasi dan data yang relevan
dengan mengamati.
2. Jenis Evaluasi
Menggunakan jenis Evaluasi berdasarkan ruang lingkup kegiatan yang mana kegiatan
bertempat di Pos pelayanan terpadu kasih ibu di wilayah Puskesmas Anggut Atas Kota
3.Kriteria Evaluasi
Evaluasi Struktur
Mahasiswa datang sebelum waktu yang ditetapkan untuk mempersiapkan sarana dan
prasarana untuk kegiatan penyuluhan. Semua peserta datang tepat waktu. Penyuluhan
Evaluasi Proses
yang diajukan pemateri dan hampir sebagian besar peserta aktif melontarkan
pertanyaan.
Evaluasi Hasil
Lebih dari 75% dari peserta yang hadir mampu menjawab pertanyaan dari mahasiswa
memperhatikan materi yang disampaikan. Pertanyaan yang muncul dari peserta antara
lain: 1. Apakah anak yang diare boleh diberikan susu? 2. Bagaimana cara pemberian
oralit/larutan gula garam pada balita yang terkena diare? 3. Apakah anak diare boleh
makan yang manis-manis? Jawaban yang diberikan: 1. Anak diare tetap diberikan ASI
atau susu botol selama anak tersebut tidak alergi terhadap usu botol tersebut.
Pemberian ASI sangat penting pada anak yang diare untuk menambah tenaga karena
anak yang terkena diare biasanya menjadi lemas akibat banyak cairan tubuh yang
keluar. 2. Tiga (3) gelas dalam 3 jam pertama selanjutnya 1 gelas setian anak diare.3.
DAFTAR PUSTAKA
Setyohadi, bambang. 2006. buku ajar ilmu penyakit dalam. jakarta: IPD FK UI
fahlevi, rizki. 2012. Satuan Acara Penyuluhan Diare Pada Anak. STIKES Mahardika
Cirebon. http://www.scribd.com/document/84634327/satuan-acara-penyuluhan-diare-pada-
anak.html. Di akses pada tanggal 28 September 2016 pada pukul 16.35 WIB.