Anda di halaman 1dari 66

EDUKASI PADA KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS

& WANITA USIA SUBUR (WUS)


R A T I H R U H A Y A T I, S.ST., M.KEB
PENGERTIAN EDUKASI

Ahmad D Marimba
Edukasi adalah suatu bimbingan yang dilakukan secara sadar oleh pihak pendidikan untuk perkembangan
baik jasmani maupun rohani supaya menjadi lebih baik.

Notoatmodjo
Edukasi adalah pendidikan atau suatu upaya yang telah direncanakan seseorang agar dapat memberi
pengaruh lebih baik kepada orang lain.

Aristoteles
Edukasi adalah tindakan mengajar seseorang untuk mencapai tujuan dengan memanfaatkan
kemampuannya sebagai bagian dari masyarakat.
TUJUAN EDUKASI

Tujuan edukasi atau pendidikan adalah untuk


mencerdaskan kehidupan suatu kaum atau untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia menjadi insan yang beriman serta berbudi
pekerti luhur.

Edukasi memungkinkan seseorang mempunyai


pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani
dan rohani, kepribadian yang matang, mandiri, serta
mempunyai rasa tanggung jawab dan berbangsa dan
bernegara.
MANFAAT EDUKASI

1. Kesempatan Mengembangkan Diri


Edukasi memungkinkan seseorang memiliki kesempatan untuk tumbuh sebagai individu berkompetensi,
mencoba banyak hal baru dan bereksperimen, serta menemukan jati diri.

2. Memperluas Koneksi Sosial


Edukasi memungkinkan seseorang memiliki koneksi sosial yang lebih luas, sehingga bisa menemukan
berbagai kesempatan untuk menjadikan hidupnya lebih baik.

3. Memperbaiki Kondisi Ekonomi


Edukasi memungkinkan seseorang atau suatu kelompok terbebas dari lingkaran kemiskinan. Sebab, orang
yang mendapatkan edukasi yang baik mampu memikirkan cara agar kualitas hidupnya dan orang-orang di
sekitarnya lebih baik.
MANFAAT EDUKASI

4. Memiliki Gaya Hidup Sehat


Seseorang dengan edukasi yang baik memiliki pemahaman lebih tentang gaya hidup yang sehat. Dengan
menerapkan gaya hidup sehat tersebut, seseorang bisa terhindar dari penyakit berbahaya.

5. Mengerjakan Passion atau Minat


Seseorang umumnya memiliki passion atau minat terhadap suatu hal. Edukasi memungkinkan seseorang
mengerjakan passion atau minatnya tersebut dan mengembangkan diri.
6. Menambah Percaya Diri
Mendapatkan edukasi yang baik hingga memiliki pengetahuan membuat seseorang akan lebih percaya
diri dalam mengerjakan sesuatu, saat bertemu dengan orang lain, atau ketika menghadapi masalah karena
dia yakin bisa memecahkan masalahnya.
MANFAAT EDUKASI

7. Memperkuat Kesetaraan
Ketimpangan sosial, gender, dan ekonomi kerap terjadi pada suatu masyarakat yang kurang teredukasi.
Dengan mendapatkan edukasi yang tepat, masyarakat dapat lebih menerima perbedaan dan terciptalah
kesetaraan.

8. Komunikasi yang Lebih Baik


Edukasi memungkinkan seseorang atau kelompok dapat berkomunikasi dengan lebih baik. Kurangnya
edukasi memperbesar kemungkinan salah paham dan menimbulkan konflik.

9. Mengurangi Angka Kriminalitas


Secara tidak langsung, edukasi dapat mengurangi angka kejahatan. Sebab, masyarakat yang teredukasi
dengan baik cenderung memiliki pemecahan masalah yang lebih baik ketimbang melakukan kejahatan.
JENIS-JENIS EDUKASI

1. Edukasi Formal
Edukasi formal adalah jalur pendidikan yang dilaksanakan di sekolah atau madrasah dan memiliki
peraturan yang mengikat. Edukasi formal dibagi ke dalam jenjang-jenjang pendidikan, mulai dari TK,
SD, SMP, SMA/SMK, hingga perguruan tinggi.

2. Edukasi Non Formal


Edukasi nonformal adalah jalur pendidikan dalam sebuah lembaga pendidikan di luar lembaga pendidikan
formal. Contohnya taman pendidikan Alquran (TPA/TPQ) dan lembaga kursus.

3. Edukasi Informal
Edukasi informal adalah jalur pendidikan dalam keluarga dan lingkungan sekitar di mana seseorang
tinggal dan dibesarkan. Proses pembelajaran dan pendidikan berlangsung secara mandiri dan dalam
kehidupan sehari-hari.
EDUKASI SAAT KEHAMILAN
KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TRIMESTER 1

Trimester pertama kehamilan bisa membawa begitu banyak perubahan dan gejala yang mungkin terasa tidak nyaman.
Berikut berbagai keluhan yang dirasakan ibu selama hamil muda.
1. Keluarnya bercak darah
Meski identik dengan kondisi medis yang serius, keluarnya bercak darah atau spotting selama trimester awal kehamilan
sebenarnya cukup sering terjadi. Kebanyakan dari ibu hamil yang mengalami spotting tetap bisa melanjutkan kehamilan
dengan aman dan sehat. Tanda utama spotting ialah keluarnya darah berwarna merah, merah muda, cokelat, atau cokelat
gelap. Darah yang keluar biasanya tidak banyak, jauh lebih sedikit apabila dibandingkan dengan volume darah menstruasi.
2. Morning Sickness
Ketidakseimbangan antara asupan magnesium dan kalium, kekurangan vitamin B6, dan gula darah yang rendah selama awal
kehamilan diduga menjadi penyebabnya. Morning sickness bisa terjadi selama minggu ke-6 dan ke-14 kehamilan. Meskipun
sulit dicegah, kondisi ini dapat diatasi dengan menghindari makanan pemicu mual, makan dengan porsi yang lebih kecil,
minum air putih, serta memperbanyak asupan protein.
KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TRIMESTER 1
3. Vagina Gatal atau Iritasi
Rasa gatal pada vagina umumnya disebabkan oleh infeksi jamur yang disebut Candida albicans. Siapa pun bisa mengalami
ini, tapi perubahan hormon estrogen selama awal kehamilan membuat ibu hamil lebih rentan terhadap infeksi. Selain gatal-
gatal pada vaginna, ibu hamil yang terinfeksi jamur vagina biasanya juga mengalami keputihan. Keputihan akibat infeksi
jamur tampak berwarna putih dan padat, berbeda dengan keputihan biasa yang tampak bening atau sedikit putih.
4. Kaki Nyeri atau Bengkak
Kondisi ini berawal dari penumpukan darah pada kaki. Darah mungkin keluar dari pembuluh, mengisi jaringan kaki, dan
akhirnya menyebabkan kaki bengkak. Berikut hal-hal yang dapat menyebabkan penumpukan darah pada kaki.
 Hormon-hormon membuat pembuluh darah jadi lebih tipis sehingga tidak mampu bekerja dengan baik.

 Tubuh ibu memproduksi lebih banyak darah untuk mendukung perkembangan janin.

 Rahim yang makin membesar karena terisi janin menghalangi aliran darah dari kaki kembali ke jantung.
KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TRIMESTER 1

5. Mudah Lelah
Sangat wajar apabila ibu hamil lebih mudah lelah, terutama selama 12 minggu pertama kehamilan. Selain lelah, mungkin
juga akan merasa tidak nyaman, panas, atau lebih emosional. Masalah kehamilan ini terjadi akibat perubahan hormon-
hormon dalam tubuh selama trimester 1.
Bahkan, ibu hamil terkadang juga merasa ingin pingsan. Ini terjadi karena kehamilan memengaruhi peredaran darah. Jika
aliran darah menuju otak tidak cukup, otak berisiko mengalami kekurangan oksigen sehingga kamu menjadi lebih mudah
pingsan.
6. Sembelit
Sembelit Ini karena selama hamil, tubuh menghasilkan lebih banyak hormon progesteron. Progesteron membuat otot usus
lebih rileks sehingga usus tidak cukup kuat untuk mendorong feses keluar dari anus. Makin lama feses berada dalam saluran
pencernaan, makin banyak air dari feses yang akan diserap kembali oleh usus. Akibatnya, feses lebih sulit untuk dikeluarkan
karena teksturnya semakin padat dan keras.
KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TRIMESTER 1

7. Masalah dalam Buang Air Kecil


Selama awal kehamilan, mungkin akan lebih sering buang air kecil dibandingkan sebelumnya. Kondisi ini bahkan bisa
berlanjut hingga akhir kehamilan, sebab janin yang tumbuh semakin besar akan menekan kandung kemih. Selain itu, banyak
pula ibu hamil muda yang memiliki keluhan susah menahan buang air kecil. Mungkin ada sedikit urine yang keluar ketika
ibu hamil batuk, bersin, tertawa, atau bergerak. Namun, jangan khawatir, sebab kondisi ini biasanya berakhir begitu ibu
melahirkan.
8. Sakit Punggung dan Kaki Kram
Perubahan hormon-hormon selama awal kehamilan dapat membuat ligamen (jaringan ikat antara otot dan tulang) menjadi
relaks. Ini membuat beban pada punggung bawah dan panggul menjadi lebih besar dari sebelumnya sehingga ibu hamil
sering mengalami sakit punggung. Tidak hanya itu, ibu hamil biasanya juga mengeluhkan masalah nyeri dan kram pada betis
atau kakinya. Guna mengatasinya, cobalah meregangkan dan menggerakkan kaki dengan arah memutar beberapa kali hingga
kram berkurang.
KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TRIMESTER 3

Rasa lelah
Pertambahan berat badan dan membesarnya ukuran janin bisa membuat ibu hamil lebih mudah kelelahan. Untuk mengatasi
hal tersebut, ibu hamil bisa melakukan hal-hal berikut ini:
 Perbanyak waktu istirahat dan tidur lebih awal.

 Konsumsi makanan sehat setiap hari untuk menambah tenaga dan mencukupi kebutuhan nutrisi harian ibu hamil

 Rutin melakukan olahraga, seperti berjalan kaki, berenang, atau yoga, setidaknya selama 20–30 menit setiap hari.
Olahraga rutin bisa mengurangi rasa lelah yang dialami selama trimester akhir ini.
 Minum air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi.

 Batasi kegiatan yang tidak penting. Jika ibu hamil membutuhkan bantuan untuk melakukan sesuatu, jangan ragu meminta
bantuan suami atau keluarga.
KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TRIMESTER 3

Nyeri punggung
Nyeri punggung saat trimester tiga umumnya terjadi karena punggung ibu hamil harus menopang bobot tubuh yang lebih
berat. Rasa nyeri ini juga dapat disebabkan hormon relaksin yang mengendurkan sendi di antara tulang-tulang di daerah
panggul. Kendurnya sendi-sendi ini dapat memengaruhi postur tubuh dan memicu nyeri punggung. Untuk mengatasi hal
tersebut, ibu hamil bisa melakukan :
 Lakukan latihan panggul, seperti senam hamil, peregangan kaki secara rutin, atau senam Kegel.

 Letakkan bantal di punggung saat tidur untuk menyangga punggung dan perut ibu hamil. Jika ibu hamil tidur dengan
posisi miring, letakkan bantal di antara tungkai.
 Duduk dengan tegak dan gunakan kursi yang menopang punggung dengan baik.

 Gunakan sepatu yang nyaman, contohnya sepatu hak rendah.

 Kompres punggung dengan handuk hangat.


KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TRIMESTER 3

Sering buang air kecil


Semakin mendekati persalinan, janin akan bergerak turun ke area panggul dan membuat ibu hamil
merasakan adanya tekanan pada kandung kemih. Kondisi tersebut mungkin bisa membuat frekuensi
buang air kecil meningkat dan membuat urine mudah keluar saat ibu hamil bersin atau tertawa. Untuk
mengatasi hal tersebut, ibu hamil bisa melakukan :
 Hindari mengonsumsi minuman berkafein, seperti kopi, teh, atau minuman bersoda.
 Pastikan minum air putih setidaknya 8 gelas sehari. Namun, hindari minum sebelum tidur.
 Jangan menahan rasa ingin buang air kecil.
KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TRIMESTER 3

Sesak napas
Otot yang berada di bawah paru-paru dapat tergencet oleh rahim yang terus membesar. Hal ini membuat
paru-paru sulit untuk mengembang dengan sempurna, sehingga kadang bisa membuat ibu hamil sulit
untuk bernapas. Jika ibu hamil mengalami hal demikian, cobalah lakukan hal-hal berikut:
 Topang kepala dan bahu dengan bantal ketika tidur.
 Lakukan olahraga ringan secara rutin untuk memperbaiki posisi tubuh, sehingga paru-paru bisa
mengembang dengan baik.
TANDA BAHAYA KEHAMILAN

1. Perdarahan dari vagina


Ibu hamil harus waspada jika mengalami pendarahan, hal ini bisa menjadi tanda bahaya yang dapat
mengancam baik pada janin maupun ibu. Jika mengalami pendarahan pada saat usia kehamilan muda,
bisa menjadi tanda mengalami keguguran, kehamilan anggur atau kehamilan di luar kandungan yang
terganggu. Namun, jika mengalami pendarahan pada usia hamil tua, bisa menjadi pertanda plasenta
menutupi jalan lahir.
2. Mual dan muntah terus menerus
Pada trimester pertama kehamilan ibu hamil sering mengalami mual-muntah. Namun jika mual-muntah
tersebut terjadi terus-menerus dan berlebihan bisa menjadi tanda bahaya pada masa kehamilan. Hal itu
dikarenakan dapat menyebabkan tubuh lemah, nafsu makan berkurang, berat badan menurun, kekurangan
gizi, dehidrasi, dan penurunan kesadaran. Jika ibu hamil mengalami hal ini segera datang ke pelayanan
kesehatan untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
TANDA BAHAYA KEHAMILAN

3. Demam
Hal ini harus diwaspadai oleh ibu hamil karena bisa saja menandakan adanya infeksi, ibu hamil yang
mengalami demam tinggi harus segera periksa ke pelayanan kesehatan untuk mendapat penanganan lebih
cepat.
4. Janin kurang aktif bergerak
Jika gerakan janin dirasa berkurang atau tidak aktif bergerak atau bahkan tidak bergerak segera datang ke
pelayanan kesehatan untuk memastikan kondisi janin. Berkurangnya gerakan janin bisa disebabkan oleh
kondisi ibu atau kondisi janin yang bersangkutan mengalami sesuatu yang tidak normal.
TANDA BAHAYA KEHAMILAN

5. Bengkak-bengkak di beberapa bagian tubuh


Perubahan bentuk tubuh seperti penambahan berat badan sering dialami oleh ibu hamil. Ibu juga bisa
mengalami bengkak- bengkak pada tangan dan kaki. Akan tetapi jika bengkak terjadi di muka yang
disertai dengan adanya keluhan pusing kepala, pandangan kabur, nyeri ulu hati, atau kejang, ibu hamil
segera periksa ke pelayanan kesehatan karena bisa saja merupakan tanda terjadinya pre eklampsia pada
ibu hamil.
6. Air ketuban pecah sebelum waktunya
Jika ibu hamil merasakan air ketuban pecah sebelum waktunya melahirkan, segera periksa ke pelayanan
kesehatan. Hal ini dapat membahayakan kondisi ibu dan janin, bisa mempermudah terjadinya infeksi
dalam kandungan dan bisa saja tanda terjadi persalinan prematur.
BODY MEKANIK PADA KEHAMILAN

 Body mekanik merupakan penggunaan tubuh yang efisien, terkoordinir


dan aman untuk menghasilkan pergerakan dan mempertahankan
keseimbangan selama aktivitas.
 Body mekanik pada kehamilan adalah Suatu sikap tubuh yang baik
untuk menyesuaikan perubahan tubuh pada ibu hamil terutama tulang
punggung yang lordosis.
 Manfaat body mekanik yaitu untuk membentuk aktifitas sehari – hari
yang aman dan nyaman selama kehamilan, untuk menghindari keluhan
sakit punggung.
 Macam – macam gerakan body mekanik pada ibu hamil yaitu :cara
berdiri yang benar, posisi saat duduk, bangun dari posisi tidur, dan
posisi mengangkat beban.
BODY MEKANIK PADA KEHAMILAN
CARA BERDIRI YANG BENAR
BODY MEKANIK PADA KEHAMILAN
CARA TIDUR YANG BENAR
BODY MEKANIK PADA KEHAMILAN
POSISI DUDUK YANG BENAR
BODY MEKANIK PADA KEHAMILAN
BANGUN DARI POSISI TIDUR YANG BENAR
BODY MEKANIK PADA KEHAMILAN
MENGANGKAT BEBAN YANG BENAR
EDUKASI SAAT PERSALINAN
PERSIAPAN PERSALINAN

 Pastikan ibu akan bersalin dimana atau memilih tempat persalinan, cari rute tercepat menuju tempat
persalinan dan perkirakan waktu tempuhnya
 Tanya tenaga kesehatan kapan harus ke tempat persalinan saat tanda persalinan sudah muncul
 Sering berlatih relaksasi, posisi dan teknik pernafasan
 Persiapkan Hospital Bag/ tas untuk persalinan di usia kehamilan 8 (delapan) bulan
 Jika tidak ada mobil, rencanakan transportasi lain yang bisa diandalkan atau digunakan.
 Minta bantuan dari keluarga/teman setelah lahiran agar ibu bisa fokus ke bayi
 Waspadai komplikasi kehamilan yang mungkin muncul (tanyakan ke dokter komplikasi kehamilan apa
saja yang dapat muncul)
PERSIAPAN PERSALINAN

 Kartu identitas (KTP), kartu asuransi (BPJS maupun yang lainnya) serta setiap dokumen penting ibu
termasuk pemeriksaan rutin dokter/ bidan bila diperlukan.
 Baju ganti minimal 3 hari dan sebisa mungkin pilih baju longgar dan tidak terlalu rumit pemakaiannya
 Sarung atau kain jarit untuk memudahkan gerak ibu saat persiapan menjelang persalinan ketika air
ketuban mulai pecah
 Celana dan bra, minimal untuk 3 hari
 Jubah mandi dan perlengkapan mandi
 Barang apapun yang membantu ibu meredakan kecemasan dan lebih rileks menjelang persalinan,
misal: bantal kesayangan, murottal Al Quran, buka tentang persiapan persalinan, snack dan
sebagainya.
PERSIAPAN PERSALINAN UNTUK PERLENGKAPAN BAYI

 Baju Bayi baru lahir, minimal untuk 3 hari


 Popok bayi, persiapkan sebanyak mungkin
 Topi untuk menghangatkan kepala
 Kaus kaki untuk menjaga kaiki bayi agar tetap hangat
 Selimut untuk membungkus bayi agar tetap hangat
 Tisu basah untuk bayi baru lahir atau kulit sensitif
 Sarung tangan, karena kebanyakan bayi baru lahir memiliki kuku panjang, sehingga mencegah mereka
untuk menggaruk wajah dan bagian tubuh lainnya.
PROGRAM P4K

 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) merupakan salah satu upaya
percepatan penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru Lahir melalui peningkatan akses dan mutu
pelayanan antenatal, pertolongan persalinan, pencegahan komplikasi dan keluarga berencana oleh
bidan atau tenaga kesehatan lainnya.
 Tujuan P4K antara lain suami, keluarga dan masyarakat paham tentang bahaya persalinan;
 Adanya rencana persalinan yang aman;
 Adanya rencana kontrasepsi yang akan di pakai;
 Adanya dukungan masyarakat, Toma, kader, dukung untuk ikut KB pasca persalinan;
 Adanya dukungan sukarela dalam persiapan biaya, transportasi, donor darah;
 Memantapkan kerjasama antara bidan, dukun bayi dan kader.
PROGRAM P4K
Tujuan Umum
 Meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi baru lahir melalui peningkatan peran aktif
keluarga dan masyarakat dalam merencanakan persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi dan tanda
bahaya kebidanan bagi ibu sehingga melahirkan bayi yang sehat.
Tujuan Khusus
 1) Terdatanya status ibu hamil dan terpasangnya Stiker P4K disetiap rumah ibu hamil yang memuat informasi tentang
lokasi tempat tinggal ibu hamil, identitas ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan, pendamping persalinan,
fasilitas tempat persalinan, calon donor darah, transportasi yang akan digunakan serta pembiayaan.
 2) Adanya perencanaan persalinan, termasuk pemakaian metode KB pasca persalinan yang sesuai dan disepakati ibu
hamil, suami, keluarga dan bidan.
 3) Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi selama, hamil, bersalin maupun
nifas.
 4) Meningkatnya keterlibatan tokoh masyarakat baik formal maupun non formal, dukun/pendamping persalinan dan
kelompok masyarakat dalam perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi dengan stiker, dan KB pasca salin
sesuai dengan perannya masing-masing.
PROGRAM P4K

Tujuan Pemasangan Stiker P4K


 1) Penempelan stiker P4K disetiap rumah ibu hamil dimaksudkan agar ibu hamil terdata, tercatat dan
terlaporkan keadaannya oleh bidan dengan melibatkan peran aktif unsur-unsur masyarakat seperti
kader, dukun dan tokoh masyarakat.
 2) Masyarakat sekitar tempat tinggal ibu mengetahui ada ibu hamil dan apabila sewaktu-waktu
membutuhkan pertolongan masyarakat siap sedia untuk membantu. Dengan demikian, ibu hamil yang
mengalami komplikasi tidak terlambat untuk mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.
PENAPISAN DALAM PERSALINAN

1) Riwayat Sectio Caesarea


2) Perdarahan
3) Umur Kehamilan < 37 minggu
4) KPD Mekonial Kental
5) KPD
6) KPD dengan kehamilan < 37 minggu
7) Ikterus
8) Anemia Berat
9) Infeksi
PENAPISAN DALAM PERSALINAN

10) Hipertensi
11) Preeklampsia / eclampsia
12) TFU 40 cm atau lebih
13) Gawat Janin
14) CPD : Cephalopelvic disproportion atau CPD adalah komplikasi persalinan yang terjadi karena ukuran
kepala atau tubuh bayi terlalu besar untuk melewati panggul ibu
15) Presentasi Janin Bukan kepala
16) Presentasi Majemuk
17) Gemeli
PENAPISAN DALAM PERSALINAN

18) Tali Pusat menumbung


19) Syok
20) Partus lama (Kala 1 memanjang, Kala 2 memanjang)
21) Kehamilan postterm
22) Kehamilan dgn penyakit sistemik
23) Kehamilan dgn penyakit HIV, sifilis,HBsAg+
24) Kehamilan dgn mioma uteri
EDUKASI SAAT NIFAS

&

BAYI BARU LAHIR


TANDA BAHAYA MASA NIFAS

1. Perdarahan berlebihan pascamelahirkan


 Perdarahan pasca melahirkan dapat menjadi tanda bahaya. Hal ini perlu dicurigai jika ibu harus
mengganti pembalut lebih dari satu kali per jam. Keadaan ini juga bisa disertai dengan pusing dan
detak jantung yang tidak teratur.
 Bila mengalaminya, ibu dianjurkan untuk segera mencari pertolongan medis ke dokter atau rumah
sakit terdekat. Kondisi ini mungkin menandakan masih ada plasenta atau ari-ari yang tertinggal di
dalam rahim, sehingga perlu dilakukan tindakan kuretase sebagai penanganannya.
2. Demam tinggi lebih dari 38°C
 Demam tinggi dan tubuh mengigil bisa menjadi tanda infeksi. Keluhan ini juga bisa disertai dengan
nyeri pada bagian perut, selangkangan, payudara, ataupun bekas jahitan, bila melahirkan dengan
operasi. Selain demam, darah nifas yang berbau menyengat juga dapat menjadi gejala infeksi.
TANDA BAHAYA MASA NIFAS

3. Sakit kepala hebat


 Sakit kepala yang terjadi satu minggu pertama masa nifas mungkin merupakan efek sisa pemberian
obat anestesi saat melahirkan. Namun, jika sakit kepala terasa sangat mengganggu disertai dengan
penglihatan kabur, muntah, nyeri ulu hati, ataupun bengkaknya pergelangan kaki perlu diwaspadai.
Kondisi tersebut bisa menjadi tanda komplikasi, seperti preeklampsia pascamelahirkan.
4. Nyeri tak tertahankan pada betis
 Nyeri tak tertahankan pada betis yang disertai dengan rasa panas, pembengkakan, dan kemerahan bisa
menjadi tanda adanya penggumpalan darah. Bisa berakibat fatal bila gumpalan darah tersebut
berpindah ke bagian tubuh lain, misalnya paru-paru.
TANDA BAHAYA MASA NIFAS

5. Kesulitan bernapas dan nyeri dada


 Nyeri dada yang disertai dengan sesak napas bisa menjadi tanda emboli paru. Emboli paru adalah
kondisi tersumbatnya aliran darah di paru-paru akibat gumpalan darah. Kondisi ini bisa mengancam
nyawa, apalagi bila disertai muntah darah atau penurunan kesadaran.
6. Gangguan buang air kecil
 Tidak bisa buang air kecil (BAK), tidak bisa mengontrol keinginan BAK, ingin BAK terus-menerus,
nyeri saat BAK, hingga gelapnya warna air kencing bisa menjadi tanda kondisi medis tertentu.
 Tergantung gangguan BAK yang dialami, masalah tersebut bisa menjadi tanda dehidrasi, gangguan
pada otot usus atau panggul, bahkan infeksi pada kandung kemih ataupun ginjal.
TANDA BAHAYA MASA NIFAS

7. Merasa sedih terus-menerus


 Perubahan kadar hormon dan munculnya tanggung jawab setelah melahirkan bisa membuat ibu
mengalami baby blues. Gejala yang muncul bisa berupa perasaan gelisah, marah, panik, lelah atau
sedih. Kondisi ini umumnya hilang dalam beberapa hari atau minggu.
 Namun, bila perasaan tersebut tak juga hilang, bahkan disertai rasa benci, keinginan bunuh diri, dan
halusinasi, kemungkinan itu merupakan tanda depresi pasca melahirkan. Kondisi ini tergolong
berbahaya dan perlu segera mendapat penanganan.
 Itulah berbagai tanda bahaya masa nifas yang perlu diketahui. Jika ibu mengalami salah satu di
antaranya, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
TANDA-TANDA BAHAYA PADA
BAYI

a. Pernapasan sulit / lebih dari 60x/menit.


b. Terlalu hangat (>380C ) atau terlalu dingin (<360C )
c. Bayi kulit kering (terutama 24 jam pertama) berwarna biru , pucat
atau memar.
d. Isapan saat menyusu lemah, rewel, sering muntah,dan mengatuk
berlebihan.
e. Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan, berbau busuk,dan
berdarah.
TANDA-TANDA BAHAYA PADA
BAYI

a. Terdapat tanda-tanda infeksi seperti suhu tubuh meningkat, merah,


bengkak, bau busuk, keluar cairan, dan pernafasan sulit.
b. Tidak BAB dalam 3 hari, tidak BAK dalam 24 jam, feses lembek atau
cair, sering berwarna hijau tua, dan terdapat lendir atau darah.
c. Menggigil, rewel, lemas, mengantuk, kejang, tidak bisa tenang,
menangis terus menerus.
PENYULUHAN
BAYI
SEBELUM PULANG
I. PERAWATAN TALI PUSAT

II. PEMBERIAN ASI


III. MENJAGA
KEHANGATAN
IV. TANDA-TANDA
BAHAYA
V. IMUNISASI
CARA PERAWATAN TALI PUSAT

•Tali pusat dapat dibiarkan terbuka, tanpa menggunakan apa pun.


•Tali pusat dapat dibungkus dengan kain kassa kering, tanpa
menggunakan alkohol, bethadin dll. Kain kassa harus diganti setiap
hari.
•Bagian ujung tali pusat yang . dilakukan pemotongan dan diberi
bethadin jika keluar darah.
•Tali pusat boleh terkena air dan sabun saat bayi mandi, lalu
dikeringkan.
KEBUTUHAN ASI
KEBUTUHAN ASI

• Bayi usia 1 hari : 7 ml (1 sendok teh) ASI dalam sekali minum


• Bayi usia 2 hari : 14 ml (2 sendok teh) ASI dalam sekali minum
• Bayi usia 3 hari : 25-38 ml (3-4 sendok makan) ASI dalam sekali minum
• Bayi usia 1 minggu : 45-60 ml ASI dalam sekali minum
• Bayi usia 1 bulan : 80-150 ml ASI dalam sekali minum
• Bayi usia 6 bulan : 720 ml ASI per hari
• Bayi usia 1 tahun : 550 ml ASI per hari
Cara mencegah hipotermi:

a. Keringkan bayi dengan seksama Tujuannya untuk mencegah


evaporasi cairan ketuban pada tubuh bayi dan rangsangan taktil untuk
memulai bayi mulai bernapas.
b. Selimuti bayi dengan selimut/ kain bersih dan hangat Kain basah
di dekat tubuh bayi dapat menyerap panas tubuh bayi melalui proses
radiasi.
c. Selimuti bagian kepala bayi Bagian kepala bayi memiliki luas
permukaan yang relatif luas. Bayi akan cepat kehilangan panas tubuh.
Cara mencegah hipotermi:

d. Anjurkan ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya.


Dapat menjaga kehangatan tubuh dan mencegah kehilangan panas tubuh.
Pemberian ASI harus dimulai dalam waktu 1 jam pertama setelah
kelahiran.
e. Cara menimbang dan memandikan BBL
Penimbangan dilakukan sambil bayi diselimuti. Bayi sebaiknya dimandikan
6 jam setelah lahir. Kurang dari 6 jam dapat menyebabkan bayi
mengalami hipotermia.
f. Tempatkan bayi dilingkungan yang hangat.
Ditempatkan berbarengan dengan ibunya dapat menjaga bayi tetap
hangat.
JADWAL IMUNISASI 2023
IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BALITA

1) 0-7 Hari : HB – 0
2) 1 Bulan : BCG & Polio 1
3) 2 Bulan : Pentabio 1, PCV 1 & Polio 2, Rotavirus 1
4) 3 Bulan : Pentabio 2, PCV 2 & Polio 3, Rotavirus 2
5) 4 Bulan : Pentabio 3, IPV 1 & Polio 4, Rotavirus 3
6) 9 Bulan : Campak/MR 1 & IPV 2
7) 12 Bulan : PCV 3
8) 18 Bulan : Pentabio 4 (booster)
9) 19 Bulan : MR 2 (booster)
JADWAL IMUNISASI ANAK SEKOLAH
EDUKASI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS)
EDUKASI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS)

 Usia menjadi salah satu faktor yang memengaruhi peluang keberhasilan untuk hamil. Semakin
produktif usia, maka semakin tinggi peluangmu untuk bisa hamil, begitu pula sebaliknya.
 Pada dasarnya, setiap wanita tanpa masalah pada sistem reproduksi dan belum menopause memiliki
kesempatan untuk hamil. Jadi, tidak ada patokan khusus usia terbaik untuk hamil. Namun,
umumnya kesuburan seorang wanita akan menurun seiring pertambahan usia.
 Di samping itu, kehamilan di usia tua maupun muda juga sudah sejak lama diketahui bisa
meningkatkan risiko terjadinya komplikasi, baik bagi ibu hamil maupun janin. Itulah sebabnya, tetap
ada rentang usia yang dikatakan ideal untuk hamil.
EDUKASI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS)

Hamil di Usia 20-an


 Saat seorang wanita berada di usia 20-an, dari segi biologis, penelitian menunjukkan bahwa tingkat
kesuburan sedang sangat tinggi dan kualitas sel telur yang dihasilkan pun baik. Inilah sebabnya, usia
20-an dikatakan ideal untuk hamil.
 Wanita yang hamil di usia 20-an juga memiliki kemungkinan untuk tetap terlihat muda saat anak sudah
beranjak besar.
EDUKASI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS)

Hamil di Usia 30-an


 Saat memasuki usia 30-an, wanita yang sudah siap memiliki anak disarankan untuk tidak menunda-nunda
kehamilan. Soalnya, walaupun belum drastis, tetapi kesuburuan wanita sudah mulai mengalami
penurunan. Penurunan drastis akan terjadi setelah wanita menginjak usia 35 tahun.
 Selain kesuburan yang menurun, wanita yang memutuskan untuk hamil pada usia di atas 35 tahun juga lebih
berisiko mengalami gangguan kehamilan, seperti:
 Keguguran
 Bayi lahir cacat
 Komplikasi kehamilan, termasuk gawat janin
 Persalinan lama hingga akhirnya harus menjalani operasi Caesar

 Sebenarnya tidak selalu negatif, hamil dan memiliki anak di usia 30-an juga punya dampak positif. Ibu dengan
usia 30 umumnya lebih matang dari sisi finansial dan umumnya akan lebih tenang saat menjalani kehamilan.
EDUKASI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS)

Hamil di Usia 40-an ke Atas


 Jika dilihat dari teori dan kondisi ibu, hamil di usia 40-an tentunya bukan hal yang ideal. Di usia ini,
kesempatan yang dimiliki tiap bulannya untuk hamil hanya sekitar 5% saja. Hal ini berkaitan dengan
pasokan sel telur yang memang sudah berkurang dan kualitasnya yang sudah menurun.
 Tidak hanya itu saja, risiko keguguran, bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, kelahiran prematur,
dan bayi lahir cacat juga dikatakan lebih tinggi. Selain itu, komplikasi kehamilan, seperti hipertensi
kehamilan, diabetes gestasional, bahkan gangguan dan masalah pada plasenta, juga meningkat.
 Setiap rentang usia memiliki plus minusnya masing-masing. Kesiapan tiap wanita untuk hamil dan
memiliki bayi pun berbeda-beda. Namun, jika dilihat dari sisi biologis, bisa dibilang usia 20-an tahun
adalah usia yang cukup ideal untuk hamil.
EDUKASI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS)

 Imunisasi TT bertujuan untuk mencegah infeksi tetanus yang mematikan. Vaksin TT diberikan
sebanyak beberapa kali, khususnya bagi yang berisiko terinfeksi.
 Infeksi bakteri penyebab tetanus bisa memengaruhi sistem saraf yang menimbulkan beragam gejala,
mulai dari mulut sulit dibuka, demam, kejang, hingga koma. Apabila penanganannya tidak tepat,
penderita tetanus berisiko mengalami kematian.
 Mengingat hal ini, dibutuhkan langkah pencegahan terhadap penyakit tetanus, salah satunya berupa
imunisasi TT (tetanus toxoid) atau pemberian vaksin tetanus.
EDUKASI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS)

Mengenal Dosis dan Penerima Imunisasi TT


 Pemberian vaksin TT diulang setiap 10 tahun. Misalnya, anak yang mendapatkan vaksin DPT pada
usia 7 tahun, sebaiknya kembali diberikan suntikan penguat atau booster saat usianya 17 tahun.
 Wanita yang akan menikah juga disarankan oleh pemerintah untuk melakukan imunisasi TT, terutama
bagi masyarakat pedesaan yang kerap melakukan persalinan di dukun beranak. Pasalnya, peralatan
persalinan tidak cukup steril dan bisa meningkatkan risiko terjadinya tetanus pada ibu dan bayi.
 Bagi ibu hamil, imunisasi TT juga diberikan untuk mencegah ibu dan janin terkena tetanus. Dosisnya
akan ditentukan berdasarkan riwayat kehamilan serta jumlah dan waktu pemberian vaksin TT yang ibu
hamil peroleh sebelumnya.
 Selain itu, biasanya memberikan imunisasi TT bagi orang yang baru saja mengalami luka dalam
setelah tertusuk benda tajam, seperti setelah menginjak paku.
EDUKASI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS)
EDUKASI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS)

 Anemia merupakan suatu kondisi dimana tubuh seseorang mengalami penurunan atau jumlah sel darah
merah yang ada di dalam tubuh berada di bawah batas normal.
 Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan kurangnya hemoglobin di dalam tubuh, sehingga mempengaruhi
jumlah produksi sel darah merah.
 Anemia juga merupakan salah satu masalah kesehatan yang banyak ditemukan pada golongan remaja.
Hal ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kekurangan nutrisi hingga
pendarahan akibat menstruasi.
EDUKASI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS)

Gejala Anemia pada Remaja


Secara umum, sebagian orang tidak memperlihatkan gejala atau tanda. Namun demikian, terdapat
beberapa gejala anemia, diantaranya adalah:
 Terlihat sangat lelah
 Mengalami perubahan suasana hati
 Kulit yang terlihat lebih pucat
 Sering mengalami pusing
 Mengalami jaundice (kulit dan mata menjadi kuning)
 Detak jantung berdebar lebih cepat dari biasanya.
 Mengalami sesak nafas, sindrom kaki gelisah hingga kaki dan tangan bengkak apabila mengalami
anemia berat.
EDUKASI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS)

Anemia juga menimbulkan berbagai macam masalah kesehatan,


diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Penurunan imunitas
2. Penurunan konsentrasi
3. Mengalami penurunan prestasi dalam belajar
4. Tidak bugar dan mengalami penurunan produktivitas
5. Pada remaja putri, Anemia dapat memperbesar resiko kematian saat melahirkan, bayi lahir prematur,
dan berat badan bayi yang cenderung rendah.
EDUKASI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS)
STATUS GIZI PADA WUS :
Secara umum, status gizi dapat dilihat dari beberapa kriteria, antara lain :
Lingkar Lengan Atas :
 Status gizi tidak hanya diukur dengan cara menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan saja, tetapi juga dari
ukuran lingkar lengan atas atau yang sering disebut sebagai ukuran LILA. LILA dianggap merupakan cara pengukuran
yang efisien dan efektif untuk mengetahui risiko kekurangan energi kronis yang lebih banyak terjadi pada kaum wanita,
termasuk ibu hamil. Ukuran LILA yang normal pada ibu hamil bisa membantu menentukan kondisi kesehatan ibu dan
janin selama masa kehamilan.
 Batas nilai normal yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk pengkuran LiLA yaitu 23,5 cm. Jika seorang
wanita atau ibu hamil memiliki LILA yang kurang dari 23,5 cm, dianggap memiliki status gizi yang kurang dan
mengalami KEK.
 Lemak subkutan merupakan lemak yang berfungsi sebagai cadangan energi di dalam tubuh. Ketika energi yang
didapatkan dari gula sudah habis, tetapi tubuh masih membutuhkan energi untuk melakukan fungsi tubuhnya, maka
lemak yang ada di bawah kulit ini yang akan diubah menjadi gula. Gula ini yang kemudian menjadi bahan dasar dari
energi tubuh.
EDUKASI PADA WANITA USIA SUBUR (WUS)

STATUS GIZI PADA WUS :


Indeks Massa Tubuh :
 Indeks massa tubuh adalah ukuran yang digunakan untuk
mengetahui status gizi seseorang yang didapatkan dari
perbandingan berat dan tinggi badan. Maka itu, setiap
orang harus menghitung berapa nilai IMT-nya agar tahu
status gizi tubuhnya normal atau tidak.
 Perhitungan IMT adalah dengan membagi berat badan
(dalam kilogram) dengan tinggi badan (dalam meter
kuadrat).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai