Anda di halaman 1dari 14

MANFAAT ASI: IBU SEHAT, BAYI KUAT

Dengan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan, sederet


manfaat akan didapat oleh bayi maupun sang ibu.

Banyak penelitian telah membuktikan kehebatan ASI. Cairan kehidupan ini


ditengarai memiliki kandungan gizi, nutrisi, dan antibodi yang paling lengkap. Salah
satu hasil penelitian yang dilakukan di 6 negara berkembang membuktikan, bayi usia
0-2 bulan yang tidak mendapat ASI eksklusif lebih rentan terkena infeksi pencernaan
hingga 400%!

Yang dimaksud dengan ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan tanpa
dicampur dengan apa pun, termasuk air bening, vitamin dan obat. Bayi yang sakit
dan terpaksa harus diberi obat berarti sudah tidak mendapat ASI eksklusif lagi.
Namun harap dipahami, pada dasarnya bayi tipis kemungkinan sakit bila 6 bulan
pertama dalam kehidupannya mendapat ASI eksklusif secara benar. Sebab zat
antibodi yang terkandung dalam ASI sedemikian sempurna sehingga bisa
membentengi bayi dari penyakit apa pun.

Satu hal yang harus diyakini terlebih dulu adalah tiap ibu pasti bisa memberikan ASI
untuk bayinya. Tuhan Yang Maha Pemurah telah menciptakan mekanisme produksi
ASI begitu rupa sehingga semua bayi pada dasarnya bisa memperoleh haknya.
Kendala-kendala yang muncul bisa diatasi selama persiapan yang dilakukan dan
teknik pemberiannya benar.

MANFAAT ASI BAGI BAYI

Pemberian ASI secara eksklusif (tidak dicampur apa pun selama 6 bulan berturut-
turut) memberikan sederet manfaat:

* Kesehatan

Kandungan antibodi yang terdapat dalam ASI tetap ampuh di segala zaman.
Karenanya, bayi yang mendapat ASI eksklusif lebih sehat dan lebih kuat dibanding
yang tidak mendapat ASI. ASI juga mampu mencegah terjadinya kanker
linfomamaligna (kanker kelenjar).

ASI juga menghindarkan anak dari busung lapar, seperti yang marak belakangan ini.
Sebab komponen gizi ASI paling lengkap, termasuk protein, lemak, karbohidrat,
mineral, vitamin, dan zat-zat penting lain yang belum terungkap. Apalagi ASI adalah
cairan hidup yang mampu diserap dan digunakan tubuh dengan cepat. Manfaat ini
tetap diperoleh meski status gizi ibu kurang.

* Kecerdasan

Manfaat berikutnya adalah mencerdaskan anak. Dalam ASI terkandung DHA terbaik,
selain laktosa yang berfungsi untuk proses mielinisasi otak. Seperti diketahui,
mielinisasi otak adalah salah satu proses pematangan otak agar bisa berfungsi
optimal. Saat ibu memberikan ASI, terjadi pula proses stimulasi yang merangsang
terbentuknya networking antarjaringan otak hingga menjadi lebih banyak dan
terjalin sempurna. Ini terjadi melalui suara, tatapan mata, detak jantung, elusan,
pancaran dan rasa ASI.

* Emosi

Saat disusui, bayi berada dalam dekapan ibu. Ini akan merangsang terbentuknya EI
(Emotional Intelligence). Selain itu, ASI merupakan wujud curahan kasih sayang ibu
pada buah hatinya. Doa dan harapan yang didengungkan di telinga anak selama
proses menyusui pun akan mengasah kecerdasan spiritual anak.

MANFAAT MEMBERIKAN ASI UNTUK IBU

Selain bermanfaat untuk bayi, proses pemberian ASI juga bermanfaat bagi ibu.
Berikut di antaranya:

* Diet alami

ASI eksklusif adalah diet alami bagi ibu. Dengan memberikan ASI eksklusif, berat
badan ibu yang bertambah selama hamil akan segera kembali mendekati berat
semula. Naiknya hormon oksitosin selagi menyusui, menyebabkan kontraksi semua
otot polos, termasuk otot-otot rahim. Nah, karena ini berlangsung terus-menerus,
nilainya kurang lebih sama dengan senam perut. Begitu juga aktivitas bangun
malam untuk menyusui si kecil yang haus dan mengganti popok basahnya yang
setara dengan olahraga. Belum lagi berbagai kegiatan yang dilakukan di siang hari,
seperti, menggendong, memberi makan, mengajak bermain dan sebagainya.

* Mencegah kanker

Jangan salah, ASI bisa mencegah kanker, khususnya kanker payudara. Pada saat
menyusui, hormon estrogen mengalami penurunan. Sementara tanpa aktivitas
menyusui, kadar hormon estrogen tetap tinggi dan inilah yang diduga menjadi salah
satu pemicu kanker payudara karena tidak adanya keseimbangan antara hormon
estrogen dan progesteron.

* Mengurangi risiko anemia

Saat memberikan ASI, otomatis risiko perdarahan pascabersalin berkurang. Naiknya


kadar hormon oksitosin selama menyusui akan menyebabkan semua otot polos
mengalami kontraksi. Kondisi inilah yang mengakibatkan uterus mengecil sekaligus
menghentikan perdarahan. Harap diketahui, perdarahan yang berlangsung dalam
tenggang waktu lama merupakan salah satu penyebab anemia.

* Manfaat ekonomis

Dengan menyusui, ibu tidak perlu mengeluarkan dana untuk membeli


susu/suplemen bagi si kecil. Cukup dengan ASI eksklusif, kebutuhan bayi selama 6
bulan terpenuhi dengan sempurna. Selain tak perlu repot-repot mensterilkan aneka
peralatan untuk memberikan susu kepada si kecil.

Gazali Solahuddin. Foto: Ferdi/NAKITA


Narasumber:

Dr. I.G.A.N. Partiwi, Sp.A., MARS

JANGAN LUPA, SIAPKAN DIRI SEBELUM


MENYUSUI
Persiapan mental dan fisik yang cukup membuat proses
menyusui menjadi mudah dan menyenangkan.

PERSIAPAN KALA HAMIL

Proses menyusui sebaiknya sudah dipersiapkan jauh hari sebelum


melahirkan. Ini penting supaya ibu benar-benar siap, baik secara
mental maupun fisik. Kesiapan ini akan memengaruhi kualitas dan
kuantitas ASI. Berikut beberapa hal yang harus dipersiapkan:

· NIAT

Niat adalah kunci sukses untuk memberikan ASI eksklusif bagi sang buah hati. Niat ini
harusnya sudah tertanam kuat jauh hari sebelumnya. Ibu harus bertekad akan
memberikan makanan yang terbaik bagi bayinya. Dengan niat bulat, ibu akan berpikir
optimis. Dari situ terbentuk energi positif yang akan memengaruhi kesiapan semua organ-
organ menyusui sehingga ASI pun bisa mengalir lancar. Jika ibu yakin bisa menyusui, ASI
yang keluar pasti banyak. Buang jauh-jauh pikiran negatif, seperti bagaimana kalau ASI
tidak keluar, seandainya payudara bermasalah, dan sebagainya.

· HILANGKAN STRES

Usahakan selalu berpikir positif tentang kehamilan. Seandainya ada masalah,


konsultasikan pada dokter kandungan. Kehamilan hendaknya jangan sampai
memenjarakan Anda. Lakukan semua hal yang menyenangkan selama hamil, seperti
jalan-jalan ke mal, berekreasi, berkumpul dengan teman-teman lama, mendalami hobi
yang memungkinkan, dan sebagainya. Semua aktivitas tersebut sangat penting untuk
menjaga ketenangan batin karena perasaan tenang dan bahagia berpengaruh pada
produksi ASI

· PIJAT PAYUDARA

Pijat payudara sangat baik sebagai persiapan sebelum menyusui. Rangsanglah secara
lembut dan pelan kedua puting susu dengan tangan. Buatlah gerakan memutar dan
lakukan beberapa kali dalam sehari. Konsultasikan aktivitas ini dengan dokter kandungan,
sebab pada kasus tertentu tindakan ini pantang dilakukan, terutama untuk ibu yang
pernah melahirkan bayi prematur.

· PENUHI GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI


Kebutuhan gizi ibu meningkat saat hamil dan menyusui. Selain untuk ibu, janin pun
membutuhkan pasokan gizi yang tidak sedikit. Itulah sebabnya, asupan makan yang
dikonsumsi ibu harus menganut pola makan gizi yang cukup dan seimbang. Sumber
tenaga didapat dari karbohidrat; sumber pembangun ada di protein; sedangkan sumber
pengatur dan pelindung terdapat pada vitamin dan mineral dari sayur dan buah-buahan.
Perhatikan juga pola makan dan usahakan selalu untuk mengonsumsi makanan sehat.
Jauhi jajanan yang tidak terjamin kebersihannya. Ingat, pola makan sehat saat hamil
tidak hanya penting untuk janin, tapi juga memengaruhi kualitas ASI kelak.

· CIPTAKAN GAYA HIDUP SEHAT

Tujuannya agar kehamilan dan persalinan berlangsung lancar dan janin pun berkembang
optimal. Hindari makanan atau minuman yang mengandung kafein dan alkohol, serta
jauhi asap rokok. Agar stamina tubuh terjaga, lakukan olahraga secara teratur. Tentu saja
bukan olahraga yang berat dengan gerakan menghentak, tapi olahraga ringan seperti
berenang atau jalan-jalan pagi. Kondisi ibu yang sehat turut meningkatkan produksi ASI.

Saeful Imam

Narasumber:

dr. Karel A.L Staa, Sp.A, M.D.,


dari RS. Pondok Indah, Jakarta
MASALAH YANG KERAP DIJUMPAI SAAT MENYUSUI
Beragam masalah dapat muncul saat ibu menyusui. Namun dengan
dukungan keluarga, yakinlah masalah tersebut dapat teratasi.

1. STRES

Ibu yang kurang percaya diri saat menyusui biasanya akan dihantui bayangan stres.
Apalagi bila yang dihadapi adalah anak pertama, dimana masih ada rasa "takut"
untuk memegang, menggendong, maupun menyusui. Kondisi ini semakin bertambah
buruk bila lingkungan keluarga terdekat seperti suami, orang tua, mertua atau
saudara yang tinggal serumah tidak memberi dukungan. Padahal bayi yang rewel di
usia 2 minggu, 4 minggu, 3 bulan dan 6 bulan adalah wajar karena sedang
memasuki masa pertumbuhan yang amat pesat.

Cara mengatasi:

Dukungan dari suami dan keluarga untuk menenangkan atau bahkan membantu
perawatan sederhana, seperti mengganti popok, menidurkan, dan sebagainya akan
sangat bermanfaat. Bantuan sekecil apa pun semisal mengangkatkan bayi ke
pangkuan ibu saat akan disusui pasti menumbuhkan rasa percaya diri ibu.
Berikutnya, rasa percaya diri ini berpengaruh langsung pada kelancaran ASI. Bila ibu
percaya diri, produksi ASI-nya dijamin lebih lancar dan berlimpah.

2. BINGUNG PUTING

Bayi yang langsung mengisap susu dari botol, umumnya akan mengalami bingung
puting. Sebab prinsip kerja mengisap botol sangat berbeda dengan mengisap
payudara ibu. Saat mengisap susu botol, bayi tidak perlu menggerakkan lidahnya
karena dotnya sudah berlubang. Sedangkan saat menyusu pada payudara ibu, bayi
harus menggerakkan lidahnya untuk menekan areola sambil melakukan gerakan
mengisap. Jadi, memang butuh keterampilan tersendiri untuk mengisap ASI
langsung dari payudara ibu.

Cara mengatasi:

Untuk mengatasinya ibu harus cermat mengamati tanda-tanda bayi yang mulai lapar
atau haus. Antara lain bibirnya bergerak-gerak ke sana kemari pertanda gelisah atau
langsung menangis. Bila tanda ini mulai terlihat, ibu dapat segera menyusui bayinya.
Jangan panik/cemas bila ia terus menangis dan belum mau mengisap karena
beberapa saat kemudian pastilah ia akan mencobanya lagi terdorong oleh rasa lapar
dan haus. Bila bayi sudah mulai menyusu lagi, hindari pemberian susu melalui botol
dan dot.

3. ASI SEDIKIT

Pada dasarnya produksi ASI sudah disesuaikan dengan kebutuhan. Dalam hal ini
refleks oksitosin yang membuat ASI lancar mengalir dari "gudang susu" yang
terdapat pada areola. Refleks ini bekerja sebelum dan saat menyusui. Isapan bayi
akan menghasilkan rangsangan sensorik dari puting yang selanjutnya menghasilkan
hormon oksitosin dalam darah. Pada saat yang sama terjadi pula rangsang sensorik
dari puting yang menghasilkan hormon prolaktin dalam darah. Prolaktin inilah yang
bertugas memberi perintah langsung kepada "pabrik susu" untuk kembali
memproduksi ASI.

Cara mengatasi:

ASI akan berkurang bila tidak langsung diisap atau diperah. Jika payudara tetap
penuh akan terbentuk PIF (Prolactin Inhibiting Factor), yakni zat yang menghentikan
pembentukan ASI. Jadi, semakin sering diisap, maka produksi ASI pun akan semakin
berlimpah.

4. PUTING LECET

Penyebabnya adalah perlekatan yang salah. Terutama bila areola tidak seluruhnya
masuk ke dalam mulut bayi tapi hanya bagian putingnya. Akibatnya, puting terasa
nyeri dan bila terus dipaksakan untuk menyusui akan lecet.

Cara mengatasi:

Oleskan ASI di puting dan sekitarnya sesaat sebelum menyusui. Efeknya, puting
menjadi tidak kaku sekaligus berfungsi sebagai antibiotik meski yang paling penting
tentunya memperbaiki perlekatan saat menyusui.

5. MASTITIS/PAYUDARA MERADANG

Bila ASI tak berhasil diisap dan tetap tertahan dalam payudara, maka payudara akan
meradang. Untuk menguranginya, mau tidak mau ASI harus dikeluarkan, baik diisap
langsung menggunakan alat khusus atau diperah dengan tangan. Umumnya, bayi
tidak mau mengisap payudara yang tengah mengalami peradangan karena
putingnya kaku.

Cara mengatasi:

Sebagai langkah awal, cobalah mengompres dengan air hangat, kemudian lakukan
pemijatan. Caranya, topang bagian bawah payudara dengan satu telapak tangan.
Gerakkan jari tangan ke arah puting sambil sesekali lakukan gerakan memutar.
Sedangkan untuk memerah, letakkan posisi ibu jari dan telunjuk seperti jarum jam
di angka 3 dan 9 (lihat hlm. 14-15), kemudian tekan tegak lurus ke arah dada lalu
tarik ke arah luar sambil menekan puting. Lakukan gerakan ini secara berulang-
ulang dan sesekali pindahkan jari pada posisi angka 6 dan 12 atau 5 dan 11.

6. PENGGUNAAN ALAT BANTU

Pada bayi-bayi prematur, refleks isap umumnya belum baik. Refleks ini baru
muncul/berfungsi baik di usia 3234 minggu.

Cara mengatasi:

Untuk merangsang kemampuannya mengisap, bantu dengan penggunaan alat


khusus. Alat ini akan menampung ASI yang sudah diperas untuk kemudian dialirkan
melalui selang halus yang ditempelkan pada payudara ibu. Dengan cara ini bayi akan
terangsang untuk mengisap karena ada tetesan ASI melalui selang tadi. Alat ini
kerap dimanfaatkan ibu yang mengadopsi anak. Dengan alat ini diharapkan bayi
akan terangsang mengisap payudara ibu. Selanjutnya, lewat isapan tersebut
produksi oksitosin dan prolaktin akan terpacu sehingga ibu benar-benar
mengeluarkan ASI. Ibu dengan kondisi semacam ini umumnya akan berhasil
memproduksi ASI dalam jangka waktu 1-6 minggu.

Utami Sri Rahayu. Foto: Dok. NAKITA

Konsultan ahli:

Dr. Mulya Rahma Karyanti, SpA.,


Fasilitator Laktasi pada Sentral Laktasi Indonesia
PERTANYAAN FAVORIT SEPUTAR ASI
Banyak ilmu yang masih "abu-abu" seputar ASI. Apakah memang
demikian faktanya ataukah sekadar mitos belaka?

* Jika ibu mengalami kesundulan (hamil lagi dalam jarak dekat), apakah
pemberian ASI harus dihentikan?

Fakta: Hal ini masih kontroversial. Ada dokter kandungan yang melarang
ibu hamil menyusui karena khawatir terjadi kontraksi rahim yang bisa menyebabkan
keguguran. Namun ada juga yang tidak melarang. Belum ada penelitian yang betul-betul
membuktikan hal tersebut. Juga tak ada anjuran yang pasti dalam keadaan bagaimana
seorang ibu hamil harus ekstra hati-hati. Kalau memang merasa nyeri perut dan memiliki
riwayat keguguran, bermasalah dengan kandungan, atau malah pernah mengalami
perdarahan, sebaiknya hentikan. Akan tetapi kalau kehamilannya sehat-sehat saja alias
tidak ada masalah, pemberian ASI bisa diteruskan.

* Sebelum menyusui, ASI yang keluar pertama harus dibuang dulu?

Fakta: Tidak perlu. ASI pertama yang keluar adalah kolostrum yang mengandung banyak
zat antibodi untuk kekebalan tubuh. Anggapan ASI yang keluar pertama adalah basi juga
tidak benar karena ASI selalu terlindungi dalam payudara ibu. Dengan tujuan membunuh
kuman, tiap tetes ASI yang keluar sebelum menyusui boleh saja dioleskan di seputar
puting susu ibu.

* Benarkah ASI bisa anyep/dingin/basi?

Fakta: ASI selalu dalam keadaan terlindungi dalam payudara, sehingga tak mungkin basi
atau dingin karena selalu sesuai dengan suhu tubuh, kecuali kalau ASI sudah dikeluarkan.
Dalam suhu ruang ASI bisa bertahan sekitar 6 jam, dan 2 minggu hari bila ditaruh di
kulkas serta 3 bulan di suhu freezer, asalkan tidak sering dibuka-tutup.

* ASI bisa berubah rasa dan warna?

Fakta: Rasa ASI memang bisa berubah dan lebih variatif sesuai dengan makanan yang
dikonsumsi ibu. Komposisinya pun tergantung usia anak. Warna ASI juga bisa berubah
sesuai kebutuhan zat gizi yang diperlukan bayi.

Inilah urutannya:

- Kolostrum

ASI yang pertama keluar adalah kolostrum yang warnanya agak kekuning-kuningan.
Kolostrum banyak mengandung zat antibodi yang bermanfaat bagi tubuh.

- Mature milk

Setelah beberapa hari, tubuh ibu memproduksi susu matang (mature milk) dengan
komposisi:
1. Foremilk

Selama 5 menit pertama ASI yang keluar berwarna kebiru-biruan dan tampak encer,
dinamakan foremilk. Di dalamnya terkandung protein, laktosa dan nutrisi lainnya.

2. Hindmilk

Selanjutnya, ASI yang diproduksi tubuh disebut hindmilk. Warnanya putih


dan mengandung banyak lemak.

* Benarkah payudara kanan mengandung makanan dan yang kiri


minuman?

Fakta: Biasanya payudara mana yang disusukan pada bayi tergantung


pada kenyamanan posisi ibu. ASI yang dikeluarkan, baik dari payudara
kanan maupun kiri, sama-sama mengandung foremilk dan hindmilk atau dengan kata lain
memiliki komposisi yang sama. Puaskan bayi pada satu payudara selama kira-kira 15
menit. Bila masih belum puas, barulah pindah ke payudara lainnya. Biasanya ASI yang
keluar adalah bagian yang encernya dulu (foremilk), kemudian baru hindmilk.

* Makanan pedas dan bersantan yang dikonsumsi ibu bisa membuat bayi mencret?

Fakta: Tak pernah terjadi bayi mencret hanya gara-gara makanan yang dikonsumsi
ibunya. Meski demikian, sebaiknya jangan mengonsumsi makanan yang terlalu
merangsang karena ada juga bayi yang menjadi kembung karenanya.

* Ibu menyusui sebaiknya tidak minum es karena membuat bayinya pilek?

Fakta: Tidak ada hubungannya sama sekali. Suhu ASI dalam payudara tetap hangat 37
derajat Celsius. Apa pun yang dikonsumsi ibu akan diserap darah dan nantinya diproduksi
menjadi ASI.

* Apakah obat aman dikonsumsi ibu menyusui yang sedang sakit?

Fakta: Rata-rata obat yang diresepkan dokter untuk ibu menyusui kala sakit aman bagi si
bayi. Kalaupun ada yang sampai terbawa melalui ASI, pengaruhnya tidak signifikan atau
membahayakan bayi. Konsumsi obat juga tidak menyebabkan berkurangnya produksi
ASI, kecuali obat-obatan yang mengandung hormon estrogen seperti pil KB, atau obat
jenis diuretik yang menyebabkan berkurangnya produksi ASI.

* Jika bayi sakit pilek/batuk maka ibunyalah yang minum obat?

Fakta: Tidak benar. Bila bayi yang sakit, maka obatnya pun harus diminum si bayi dan
bukan ibunya. Biasanya obat yang diberikan kepada bayi hanyalah obat-obatan yang
sifatnya mengurangi gejala saja. Kalau ibunya yang minum obat, meski keluar melalui
ASI, jumlahnya sangat kecil dan tidak bisa dipastikan dosisnya.

* Semasa menyusui ibu harus makan dua porsi lebih banyak?


Fakta: Sebetulnya tidak demikian. Yang terpenting adalah konsumsi menu seimbang.
Kalau merasa lapar silakan makan, tapi jangan dipaksa kalau sudah kenyang. Yang harus
diperhatikan adalah keseimbangan dan kecukupan gizinya. Sebaiknya ibu pun tidak diet
karena komposisi ASI bisa terganggu selain produksinya juga akan berkurang.

* Payudara besar identik dengan ASI berlimpah?

Fakta: Tidak benar. Payudara besar menandakan banyaknya


lemak yang menunjang. Sedangkan banyak sedikitnya produksi
ASI tergantung pada gudang ASI dimana terdapat kelenjar-
kelenjar susu yang menghasilkan ASI. Setiap ibu mempunyai
kelenjar yang banyaknya kurang lebih sama.

* Payudara jadi kendur bila menyusui?

Fakta: Justru proses menyusui membuat payudara jadi


kencang. Karena adanya kontraksi dari otot-otot dan kelenjar
payudara.

* Menyusui bisa mempercepat rahim mengecil kembali?

Fakta: Selama menyusui, refleks isap bayi pada puting susu


mem-feedback hormon di otak ibu. Ini menyebabkan kontraksi rahim. Selain
mempercepat mengecilnya rahim, kontraksi juga akan mengeluarkan darah nifas yang
mungkin masih tertinggal usai melahirkan.

* Bila anak sudah 2 tahun ASI tak bagus lagi?

Fakta: Memang ada anjuran ASI diberikan sampai anak usia 2 tahun saja. Produksi ASI
sendiri masih tetap baik. Demikian pula dengan komposisi kandungan gizinya, meskipun
telah berubah sesuai usia anak.

* Bayi dengan ASI eksklusif akan susah diberi makanan pendamping lainnya?

Fakta: Justru bayi yang mendapat ASI eksklusif nantinya lebih mudah menerima variasi
rasa makanan pendamping. Karena bayi sudah terbiasa memperoleh rasa ASI yang
variatif.

* Setelah ibu bekerja produksi ASI akan berkurang?

Fakta: Tidak selalu. Caranya, sebelum dan sesudah bekerja ibu tetap memberikan ASI
langsung kepada bayinya. Sementara selama ibu bekerja, ASI tetap dikeluarkan dengan
cara diperah tiap 3 jam sekali. Kalau hanya diperah saja tanpa disusukan langsung,
produksinya pun akan berkurang karena isapan bayi dapat merangsang kerja otak untuk
menghasilkan hormon prolaktin. Bila hanya diperah, rangsang yang ditimbulkannya jelas
berbeda.

* Bisakah ASI dikeluarkan kembali setelah menyusuinya terhenti sementara?


Fakta: Sangat mungkin ibu yang pernah menyusui dan memberhentikan ASI-nya
kemudian ingin menyusui lagi. Caranya dengan proses relaktasi, yaitu dirangsang melalui
isapan bayinya. Butuh waktu beberapa hari untuk bisa keluar lagi. Lebih mudah bila usia
bayi kurang dari 2 bulan dibanding bayi 6 bulan ke atas. Namun prinsipnya, bila bayi
sering didekatkan, maka suara, tangisan, isapan pada puting susu dan kedekatan ibu
dengan bayinya akan membantu produksi ASI kembali, berapa pun usia si bayi.

* Meski ibu malnutrisi komposisi ASI tetap tak berubah?

Fakta: ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Kalaupun


sampai terjadi malnutrisi, kualitas ASI tetap terjaga dengan
mengorbankan sang ibu. Namun kompensasi ini ada batasnya,
misalnya ibu dengan malnutrisi berkepanjangan sampai titik
tertentu bisa membuat komposisi ASI berubah. Meski demikian
tetap lebih baik ASI diberikan daripada tidak sama sekali.

* Bayi yang disusui sampai usia 2 tahun akan lebih lekat


dengan orang tuanya?

Fakta: Berdasarkan banyak pengalaman, ikatan anak dengan


ibunya menjadi lebih kuat. Kecerdasan emosinya pun lebih
stabil dan bagus. Nantinya anak tumbuh menjadi pribadi yang
mantap dan penuh percaya diri. Secara intelektual pun anak
mempunyai kemampuan yang baik.

*ASI bisa menyebabkan obesitas?

Fakta: Tidak. ASI merupakan cairan hidup. Kandungan yang terdapat di dalamnya begitu
diserap tubuh akan menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. Semua zat yang dibutuhkan
seperti AA/DHA terdapat dalam ASI dan begitu masuk ke tubuh secara otomatis pula
enzim-enzim berharga itu tercipta.

* Bila mengenai pipi bayi, ASI akan menyebabkan eksim/dermatitis?

Fakta: ASI relatif aman. Kemungkinan dermatitis pada pipi bayi karena ASI kecil sekali.

*Bila ASI terkena alat kelamin bayi laki-laki kelak bisa menyebabkan impoten?

Fakta: Tak ada hubungannya sama sekali antara ASI sebagai penyebab impotensi kelak.

*Bayi yang sakit mata bisa sembuh hanya dengan ditetesi ASI?

Fakta: Belum ada penelitiannya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan lebih baik
segera bawa si kecil ke dokter mata.

* Dilarang menyusui saat magrib karena takut si bayi "kemasukan"?

Fakta: Ini jelas-jelas mitos yang tak ada alasannya. Bayi bisa disusui kapan pun dia
membutuhkannya.

*Bolehkah bayi minum ASI donor?

Fakta: Meski bukan ASI dari ibunya, pengaruhnya tetap lebih baik buat si bayi dibanding
bila ia mendapat susu formula.

*Bila bayi kuning, ASI harus dihentikan?

Fakta: Bayi kuning awal biasanya terjadi di hari kedua atau kesepuluh dalam
kehidupannya. Untuk mencegah agar tak semakin parah, justru sangat dianjurkan
pemberian ASI yang lebih banyak. Jadi, jangan batasi frekuensinya dan tak perlu
memberi tambahan cairan lainnya seperti air mineral dan sebagainya.

Dedeh Kurniasih. Ilustrator: Pugoeh

Narasumber:

dr. Nanis Sacharina Marzuki, Sp.A.,


Konselor Laktasi dari Klinik Anakku, Cinere, Jakarta
PENYIMPANAN DAN PEMBERIAN ASI
Setelah diperah, ASI harus disimpan dengan baik agar dapat bertahan
lama.

Berikut trik menyimpan ASI:


- Simpanlah ASI dalam botol atau gelas yang sudah disterilkan terlebih dahulu, lalu tutup
rapat-rapat.

- Sebaiknya cantumkan jam dan tanggal ASI diperah.

- ASI yang berada di suhu ruangan hanya dapat bertahan 6-8 jam.

- ASI yang disimpan dalam termos es dapat bertahan selama 24 jam.

- ASI yang disimpan di lemari es dapat bertahan 2 minggu (usahakan tempatnya terpisah
dari bahan makanan lain).

- Jika dimasukkan dalam freezer, ASI bisa tahan sampai 3 bulan. Akan tetapi jangan
disimpan di bagian pintu freezer karena di bagian inilah perubahan dan variasi suhu udara
paling besar terjadi.

Meski bisa disimpan lama, ASI dianjurkan segera dikonsumsi dalam waktu 2 hari atau 48
jam saja. Kenapa? Karena jika disimpan di lemari es selama 2 minggu kemungkinan ada
zat antibodi yang mati akibat udara dingin. Makin lama disimpan tentunya makin banyak
zat yang mati. Jadi sebaiknya jangan lewat dari waktu itu supaya kualitas atau
komposisinya tidak berubah.

CARA DAN WAKTU PEMBERIAN

Sebelum diberikan kepada bayi, sebaiknya ASI dihangatkan lebih dulu. Tak perlu
dipanaskan di atas api karena zat-zat yang terkandung di dalamnya justru akan mati.
Jadi, sebatas "dipanaskan" dengan cara merendam gelas/cangkir tempat menyimpan ASI
di dalam mangkuk yang telah diisi air hangat.

Berikan ASI perah dengan sendok atau pipet khusus agar si kecil tidak terbiasa mengisap
dot dan jadi sulit menyusu pada payudara ibu. Setelah terbiasa dengan dot, bayi hanya
akan mengisap ujung puting ibu seperti saat mengedot. Padahal cara menyusu yang
benar adalah seluruh aerola ibu masuk ke mulut sang bayi. Alhasil, biasanya ASI yang
keluar sedikit, di sisi lain puting ibu malah lecet. Jadi, jalan terbaiknya adalah
memberikan ASI perah dengan cara disuapi menggunakan sendok. Tularkan keterampilan
ini pada pengasuh, saudara, nenek/kakek sang bayi atau siapa pun yang akan mengasuh
si kecil selama ditinggal bekerja.
Lalu kapan sebaiknya ASI perah diberikan? Ya setiap saat si bayi menginginkannya.
Sentuhlah pipi si kecil dengan jari. Kalau bayi merespons dengan cara segera membuka
mulut dan menoleh ke arah sentuhan tersebut, berarti dia lapar/haus. Segeralah berikan
ASI perahan yang sudah disiapkan sebelumnya.

Satu lagi, tak perlu khawatir jika ASI yang berhasil diperah tergolong sedikit. Toh,
sebenarnya bayi secara perlahan akan terbiasa dengan kondisi seperti itu. Awalnya
mungkin si kecil gelisah karena merasa kurang kenyang, namun 3-4 hari kemudian, bayi
akan beradaptasi sambil menunggu ibu kembali ke rumah.

Hilman Hilmansyah. Foto: Ferdi/NAKITA

Konsultan ahli:

dr. Utami Roesli, SpA., MBA., CIMI., IBCLC,


Ketua Yayasan Sentra Laktasi Indonesia

Anda mungkin juga menyukai