Anda di halaman 1dari 10

Teori Leininger

dengan Dx
Diabetes Melitus
Pengkajian
Hasil pengkajian di dapatkan pasien atas nama Ny. Y usia 50 tahun
berjenis kelamin perempuan, pasien mengalami diabetes melitus tipe
2 sejak tahun 2018.

Riwayat kesehatan keluarga tidak memiliki riwayat DM dan klien


tidak pernah dirawat di RS selama menderita penyakit DM, bahkan
klien tidak pernah mengontrol kesehatannya serta mengecek gula
darah setiap bulannya.

Pengkajian primer didapatkan TD: 130/80 mmHg, BB: 41,85kg,


hasil tes gula darah: 490 mg/dl, mukosa bibir kering, turgor kulit
kering, serta adanya bekas luka di bagian ekstermitas atas dan
bawah
INTERVENSI

1. Faktor Teknologi
• Kebiasaan berobat klient tidak memanfaatkan teknologi,
client tidak mengerti dan tidak mau mencobanya dan memilih
cara yang diketahui dan yang lebih simple.
• Penggunaan dan pemanfaatan teknologi untuk mengatasi
permasalahan kesehatan saat inipun client hanya
mengandalkan Dokter kenalannya itupun hanya untuk
mengecek gula darahnya karena dinilai simple, lebih mudah
dan tidak perlu mengantri
2. Faktor Agama dan Falsafah Hidup
• Agama sebagai sumber motivasi yang kuat dalam penyembuhan,
client selalu berusaha penyembuhan dengan obat client juga berusaha
dengan lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan ikhlas
menerima penyakit ini sebagai cobaan tetapi, juga tetap berusaha
untuk kesembuhan dan keberlangsungan hidup
• Kebiasaan agama client yang berdampak positif terhadap kesehatan
pun dilihat saat client melakukan ibadah dimana hal tersebut
membantu pergerakan tubuh yang ringan bagi client.
3. Faktor Sosial dan Keterlibatan Keluarga
• Pengkajian secara umum
• Nama : Ny. Y
• Umur : 50 tahun
• Status perkawinan : Kawin
• Keluarga beserta lingkungannya mengetahui akan penyakitnya. Dan
membantu client dalam bentuk saling mengingatkan dalam hal
makanan yang baik dimakan dan olahraga ringan yang dapat
dilakukan.
4. Faktor Nilai-nilai dan Gaya Hidup
• Client mengetahui apa yang baik dan buruk kesehatannya
• Bahasa yang digunakan client adalah bahasa daerah (Bahasa sunda
dengan bahasa indonesia)
• Kebiasaan makan client cukup teratur hanya saja kurang akan
konsumsi protein yang baik
• Kebiasaan aktivitas sehari-hari client baik. Selain beraktivitas sebagai
ibu rumah tangga client juga melakukan olahraga kecil. Seperti jalan
santai untuk membantu menstabikan penyakitnya
• Persepsi sehat sakit
client beranggapan sakit adalah ketika tidak ada sesuatu hal yang
dirasakan dan hal tersebut tidak mengenakan atau mengganggu bahkan
menyulitkan untuk beraktivitas. Sedangkan, sehat dimana kondisi clienet
tidak merasakan keluhan dan dapat melakukan aktivitas dengan baik.
5. Faktor Kebijakan dan Peraturan yang Berlaku
• Client mengikuti arahan untuk menjaga kestabilan gula darah nya
seperti meminum obat secara terartur, pola makan yang baik dan
sesuai, olahraga ringan dan teratur dan cek gula darah secara rutin
hanya saja, klien sulit memeriksakan dirinya secara keseluruhan selain
lebih mahal klien juga malas mengarti
6. Faktor ekonomi ini berdampak pada lauk pauk yang dimakan ditambah
klien yang tidak bekerja begitu pun dengan suaminya yang sedang sakit
7.Faktor pendidikan
klien sudah beradaptasi dengan penyakitnya dan klien sudah sangat
mengerti akan kodisinya dan penyakitnya.
Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai