Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KASUS

PERAN KOLABORASI ANTAR PROFESI


DALAM PENERAPAN
PENYAKIT TIDAK MENULAR PADA
DIABETES MELITUS
KELOMPOK 14C
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
1. Allisya Rafaela Cantika 12. Riski Wulan Ari Agustin
2. Amalia Rachma Firdiana 13. Salimah Zahro Rozi
3. Dian Ayu Febriyanti 14. Salma Gita Pramesti
4. Finka Astri Astuti 15. Selia Karista
5. Fyorella Sherly Patricia Anjani 16. Silvia Febriana
6. Ibnu Bagas Salmanjaya 17. Siti Nurhidayati
7. Indah Puspita Pramesti 18. Suji Mara Kartika
8. Lucyola Marcha Puteri Munia 19. Tasya Aisyah Al Fatin
9. Putri Ayu Rizky 20. Vera Neneng Syarofa
10. Rahma Aprilia Ahmadi Putri 21. Zha Zha Andrea Dinda Caesar
11. Ratih Ayu Kusumawardani 22. Zulfan Ali Wahab
SKENARIO
T 0
Kegiatan sehari-hari adalah bekerja dan sesekali berkebun di pekarangan rumah. Tn. A
yang berusia 58 tahun, menderita DM sejak 6 tahun lalu. Pasien bekerja sebagai guru.
Sejak 6 tahun yang lalu klien selalu dirawat inap setiap tahun karena kadar gula darah
yang meningkat drastis karena klien suka makan - makanan manis, berminyak dan saus. Akibat
tidak menerapkan pola makan yang sehat, mulai mengaliami keluhan antara lain sering lapar,
haus, buang air kecil dimalam hari, pandangan kabur dan terkadang kulit gatal. Klien memiliki
beberapa luka di kakinya akibat garukan berlebihan yang dapat menular dan sulit sembuh.
Klien mengatakan bahwa dia hanya hanya tau bahwa diabetes adalah gula arah tinggi,
tetapi dia tidak tau tentang penyebab, tanda dan gejala, dan tentang pengobatannya atau
pencegahan diabetes melitus. Klien kurang mendapat perawatan kesehatan dari dirinya maupun
anaknya karena sibuk bekerja.
Klien biasanya mengkonsumsi glibenclamide 2x/hari setelah makan. Pelanggan hanya
akan melakukan pemeriksaan kesehatan di layanan kesehatan terdekat jika gejala di nomor
berulang. Hasil pemeriksaan menunjukkan : gula darah puasa 230mg/dl. BMI 28. Pasien
mendapatkan terapi Metformin 3 x 500mg. Pasien dianjurkan menemui edukator diabetes
untuk konsultasi diet.
PEMICU

T 1
Penyakit Tidak Menular
Diabetes Melitus
TAHAP 1 DISKUSI KELOMPOK TUGAS FASILITATOR
PENULIS SKENARIO Kelompok 14 C IPE
SASARAN Memahami penanganan penyakit tidak menular Fasilitator menyampaikan bahwa diskusi saat
PEMBELAJARAN pada pasien diabetes melitus. ini mencakup sasaran yang telah ditentukan.

LINGKUP BAHASAN 1. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya  


diabetes melitus.
2. Tanda dan gejala penyakit diabetes melitus.
3. Penanganan penyakit tidak menular pada
pasien diabetes melitus.
PENGETAHUAN AWAL 1. Pengetahuan tentang diabetes melitus dan Falitator harus menggali pengetahuan awal
faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya bila diskusi tidak berjalan. (apabila tidak
diabetes melitus. mampu menyebutkan pengetahuan awal,
2. Pengetahuan tentang tanda dan gejala cukup di catat saja)
penyakit diabetes melitus.
3. Pengetahuan tentang penanganan penyakit tidak menular
pada pasien diabetes melitus.
PEMICU Sejak 6 tahun yang lalu klien selalu dirawat inap setiap tahun
karena kadar gula darah yang meningkat drastis karena klien suka
makan - makanan manis, berminyak dan saus. Akibat tidak
menerapkan pola makan yang sehat, mulai mengaliami keluhan
antara lain sering lapar, haus, buang air kecil dimalam hari,
pandangan kabur dan terkadang kulit gatal. Hasil pemeriksaan
menunjukkan : gula darah puasa 230mg/dl. BMI 28. Pasien
mendapatkan terapi Metformin 3 x 500mg. Pasien dianjurkan
menemui edukator diabetes untuk konsultasi diet.
KATA BARU 1. Glibenclamide
(Kata Baru adalah kata yang
menurut anggota kelompok
sebagai kata yang baru
diketahuinya)

T 0
IDENTIFIKASI FAKTA 1. Klien memiliki riwayat diabetes melitus sejak 6 tahun
(Identifikasi fakta adalah yang lalu. Status penyakit klien dalah tamah
fakta-fakta dari pemicu yang pengobatan.
dianggap menjadi masalah 2. Klien suka makan makanan manis, makanan
atau bagian dari masalah) berminyak, dan makanan bersaus.
3. Klien mengeluh sering lapar, sering buang air kecil
dimalah hari, penglihatan menjadi buram, dan
terkadang kulitnya terasa gatal.
4. Klien kurang mendapat perawatan kesehatan dari
dirinya maupun anaknya karena sibuk kerja.
5. Klien mengatakan hanya mengetahui diabetes
melitus adalah gula darah tinggi, namun belum
mengetahui tenyang penyebab, tanda dan gejala,
serta penanganan atau pencegahan diabetes
melitus.
6. Hasil pemeriksaan menunjukkan : gula darah puasa
230mg/dl.
MASALAH UTAMA Kadar gula tinggi atau hiperglikemi akibat tidak
menerapakan pola makan yang sehat, an memiliki
beberapa luka kakinya akibat terlalu sering digaruk.
RUMUSAN MASALAH 1. Apakah klien mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya diabetes melitus?
2. Apakah klien mengetahui tanda dan gejala penyakit
diabetes melitus?
3. Apakah klien mengetahui penanganan penyakit
diabete melitus?
DATA TAMBAHAN 1. Pemeriksaan gula darah sewaktu
(Dapat ditanyakan pada 2. Pemeriksaan gula darah puasa
falitator) 3. Pemeriksaan gula darah 2 jam Post Prandial
4. Pemeriksaan HbA1C
5. Pemeriksaan urine lengkap
6. Pemeriksaan profil lipid
7. Pemeriksaan serum creatinin
8. Pemeriksaan albumin
LEARNING ISSUE Jurusan Keperwatan :
1. Tn. A sudah memanfaatkan fasilitas pelayanan
YANG MUNGKIN
kesehatan dengan benar?
TERJARING 2. Apakah Tn. A sudah mendapatkan perawatan
terhadap DM nya dengan benar?
(Kelompok membuat
3. Bagaimana cara meningkatkan pemahaman Tn.
pertanyaan- A terhadap penyakitnya?
4. Apakah Tn. A memiliki riwyat kesehatan
pertanyaan yang
keluarga dengan DM?
bertujuan untuk 5. Bagaimana tindakan keperawatan yang
diberikan jika penderita DM memiliki luka yang
menjawab/menyelesai
tak kunjung sembuh?
kan masalah pada 6. Bagaimana tindakan keperawatan yang
diberikan jika penderita DM kurang akan
pemicu)
pengetahuan tentang penyakit yang
diderutanya? 
 
Jurusan Kebidanan :
1. Apakah terdapat riwayat penyakit
keturunan DM pada keluarga pasien?
2. Apakah penyakit DM yang saat ini
diderita oleh pasien bisa menurun ke
keturunan selanjutnya?

Jurusan Keperawatan Gigi:


3. Apakah manifestasi rongga mulut
pada pasien DM?
4. Bagaimana manifestasi rongg mulut
pada pasien penderita DM?
5. Bagaimana pelaksanaan tindakan oral
hygiene pada pasien penderita DM?
6. Bagaimana upaya promotif dan
preventif kesehatan gigi dan mulut
pada penderita DM?

T 0
Jurusan Analis :
1. Sampel apa yang dibutuhkan untuk
pemeriksaan laboratorium?
2. Pemeriksaan penunjang apa yang
dilakukan dalam penyakit diabetes
melitus?

Jurusan Tekmed :
3. Alat apa yang digunakan dalam
pemeriksaan diabetes melitus?
4. Bagaimana alat dapat bertahan sesuai
dengan lifetime yang berlaku?
5. Bagaimana hasil nilai pada alat tetap
terjaga keakuratannya?
Jurusan Sanitasi :
1. Bagaimana pola kebiasaan hidup dan
sanitasi higiene pada penderita diabetes
melitus?

Jurusan Gizi :
2. Bagaimana hasil pengukuran antrropometri
pada pasien?
3. Bagaimana hasil recall 1x24 jam pasien?
4. Apakah ada keluhan yang dirasakan
pasien?
5. Bagaimanakah kondisi sosial ekonomi
keluarga pasien?
ANALISIS MASALAH Klien mengatakan
hanya mengetahui
diabetes melitus
adalah gula darah
Kurangnya tinggi, namun belum
pengetahua mengetahui tentang
n penyebab, tanda dan
gejala, serta
penanganan atau
pencegahan iabetes
melitus.
Tn. A menderita
Diabetes
Sosial Klien bekerja
ekonomi sebagai guru

Klien tidak menerapkan


Gaya hidup pola makan yang
sehat.

T 2
HIPOTESIS Penyebab Diabetes pada Tn. A dikarenakan pola makan
yang tidak tepat
REFERENSI TERKAIT PERKENI 2015. Konsensus Pengadilan dan
Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia,
Jakarta: PB PERKENI

PERTANYAAN REFLEKSI 1. Apakah ada pengetahuan baru yang diperoleh


INTERPROFESI menangani penanganan pasien diabetes melitus?
2. Apakah ada informasi yang tidak diketahui oleh
kelompok?
3. Apakah semua anggota tiap kelompok memahami
keilmuan atau profesi masing-masing?
SOLUSI/PENANGANAN
KASUS DARI TIAP
PROFESI:

T 2
A. Keperawatan

1. Memberikan edukasi tentang penyakit diabetes secara detail meliputi


penyebab, tanda dan gejala, serta pencegahan DM untuk menambah
pengetahuan penderita tentang penyakitnya.
2. Memberikan edukasi tentang luka yang tak kunjung sembuh akibat DM
3. Memberikan edukasi tentang pola makan pasien DM dengan
menjelaskan makanan yang boleh di makan dan tidak boleh dimakan,
menghindari makanan tinggi gula, untuk makan tepat waktu.
4. Mengajarkan pola hidup sehat dengan menghindari makanan yang tinggi
gula agar gula darahnya tidak naik atau stabil.
5. Menganjurkan pasien untuk selalu cek gula darah setiap bulannya
B. Kebidanan
1. Melakukan anamnesa
2. Menanyakan kepada pasien/keluarga apakah terdapat riwayat penyakit DM
3. Memberikan edukasi pada pasien/keluarga bahwa penyakit DM bisa
disebabkan karena faktor keturunan, sehingga tidak menutup kemungkinan
terjadi penyakit DM pada keturunan beliau
4. Memberikan edukasi pada pasien/keluarga mengenai komplikasi DM dan
kemungkinan terjadinya Diabetes Mellitus Gestasional pada keturunan beliau
5. Mengingatkan pasien/keluarga untuk rutin melakukan kontrol ke fasilitas
pelayanan kesehatan
6. Mengingatkan pasien/keluarga untuk rutin melanjutkan pengobatan diabetes
menggunakan insulin (suntik) dibantu keluarga
7. Memberikan dukungan dan motivasi kepada pasien/keluaga untuk selalu
bersemangat hidup sehat
T 2
C. Terapis Gigi dan Mulut
1. Melakukan identifikasi masalah pada rongga mulut pasien
penderita DM
2. Menjelaskan tentang oral hygiene yang dapat dilakukan oleh
pasien penderita DM
3. Memberikan upaya promotif, berupa edukasi pada pasien dan
keluarga pasien yang berkaitan dengan hal-hal yang baik dan
tidak baik bagi kesehatan gigi dan mulut penderita DM
4. Memberikan edukasi terkait dengan upaya preventif pada
pasien dan keluarga pasien yang berupa tindakan scalling
(pembersihan karang gigi) dan pengolesan larutan fluor.
D. Analis Kesehatan

1. Melakukan pemeriksaan Gula darah sewaktu


2. Melakukan pemeriksaan HbA1C
E. Teknik Elektromedik

1. Melakukan pemeriksaan tersebut membutuhkan alat


yang akurat yaitu Glukometer, Hematologi Analyzer,
Urine Analyzer, dn Centrifuge
2. Melakukan perawatan dan pemeliharaan secara
berkala sesuai dengan prosedu alat tersebut
sehingga dapat dipakai sesuai lifetime yang berlaku
3. Melakukan kalibrasi alat pada nilai ukur agar sesuai
keakuratan saat pemakaian.
F. Sanitasi

1. Melakukan hyigiene sanitasi makanan da minuman


2. Melakukan promosi kesehatan kepada pasien
(mengenai pentingnya mengatur takaran dan menu
makanan yang sehat, menjaga pola makan yang
teratur, dan pengecekan gula darah secara rutin).
G. Gizi
1. Mengukur antropometri pasien
2. Melakukan recall 1x24 jam kepada pasien
3. Menghitung status gizi, recall, dan kebutuhan gizi
pada pasien
4. Menetapkan diagnosa gizi sesuai dengan identifikasi
masalah pasien
5. Melakukan konseling tentang diet DM pada pasien
6. Memberikan contoh menu sehari pada pasien
7. Melakukan monitoring dan evaluasi dengan
memantau asupan makanan pasien
SEKIAN,
TERIMAKASIH
T 4

Anda mungkin juga menyukai