Anda di halaman 1dari 24

KASUS PENYAKIT TIDAK

MENULAR (PTM)
PADA PASIEN DENGAN DIABETES
MELITUS
KELOMPOK 12 C

Dosen Pembimbing :
Alfi Maziyah, SST, M.Tr.Kep
Rachmaniyah, SKM, M.Kes
Nama Kelompok:
• Rahmawati Yuliana • Yuningsih
• Nadia Salsabila
• Qurrota A’yun Muhbubah
• Tri Muliati Ningse
• Putri Romadloni
• Hanifah Putri Ramadhani
• Lailatul Maghfiroh
• Silvi Dwi Septiana
• Suci Yusti Rahmadani
• Zakiyah Mutiatur Rohmah
• Yulianah Firdausiyah • Rifkha Tazkiyah A
• Windy Handriani Salsabila Suri • Selsa Pracylia
• Tarisa Caroline Italiani • Niken Arlintya Ramadhani

• Shofiyya Fi Rhomadho • Wilda Khaira Ummah

• Soffia Firdaus

• Febri Risdha Tria Amanda

• Rofiatul Adawiyah
SKENARIO
Ny. A berusia 57 tahun menderita diabetes melitus sejak
tahun 2021. Diketahui nafsu makannya sangat tinggi karena
sering lapar sehingga dalam sehari bisa makan 4-5 kali sehari.
Klien juga mengeluh mudah haus dan sering buang air kecil di
malam hari lebih dari 5 kali, sering paresthesia pada ujung-ujung
jari tangan dan kaki, susah tidur pada malam hari, merasa gatal
pada kulit serta penglihatan kabur. Gula darah sewaktu 265
mg/dl.
Selain diabetes melitus, klien juga menderita penyakit
hipertensi dan kolesterol tinggi. Hal ini merupakan salah satu
faktor penyebab terjadinya diabetes melitus pada klien, selain itu
juga disebabkan karena dulu klien suka mengonsumsi kopi, teh
dan makanan manis dengan gula yang banyak. Tidak ada riwayat
diabetes melitus dari orang tua klien, tetapi ada riwayat
hipertensi dari orang tua yaitu ibu klien. Tanda-tanda vital yang
didapatkan setelah melakukan observasi, TD 145/90 mmHg, N :
95x/m, RR : 21x/m, dan Suhu : 36,30C. Berat badan klien 65 Kg,
Tinggi badan 155 cm, dan IMT: 27,05.
Klien tinggal bersama suami dan anak ketiganya karena anak
pertama sudah menikah dan anak kedua kerja di luar kota. Klien
mengetahui penyakit yang ia derita dan apa penyebabnya. Klien
mengatakan masih sering mengonsumsi makanan yang mengandung
gula dengan jumlah banyak, malas mengonsumsi obat, suami dan
anakanya terkadang tidak mengingatkan untuk minum obat. Kondisi
tempat tinggal klien kurang mendapat cahaya matahari dan ventilasi
serta jendela rumah kurang. Banyak barang-barang yang berserakan
di gudang dan halaman belakang rumah klien.
STUDI KASUS
TAHAP 1 DISKUSI KELOMPOK X TUGAS FASILITATOR
PENULIS SKENARIO Kelompok 12C IPE
Memahami penanganan penyakit tidak Fasilitator
menular pada pasien diabetes melitus. menyampaikan
SASARAN bahwa diskusi saat ini
PEMBELAJARAN mencakup
sasaran yang telah
ditentukan
Memahami mengenai perawatan dan
pengobatan pada pasien diabetes melitus

LINGKUP BAHASAN
1. Pengetahuan tentang diabetes melitus Fasilitator harus
2. Pengetahuan tentang penyebab diabetes menggali
melitus pengetahuan awal
3. Pengetahuan tentang tanda dan gejala bila diskusi tidak
penyakit diabetes melitus berjalan.
4. Pengetahuan perawatan pada pasien (Apabila tidak
PENGETAHUAN AWAL
dengan diabetes melitus mampu
menyebutkan
pengetahuan awal,
cukup di catat saja)

Ny. A berusia 57 tahun dengan keluhan nafsu


makannya sangat tinggi karena sering lapar
PEMICU sehingga dalam sehari bisa makan 4-5 kali
sehari.
Klien juga mengeluh mudah haus dan sering
buang air kecil di malam hari lebih dari 5 kali,
sering paresthesia pada ujung-ujung jari
tangan dan kaki, susah tidur pada malam hari,
merasa gatal pada kulit serta penglihatan
kabur. Klien juga menderita hipertensi dan
kolesterol tinggi. Ini merupakan salah satu
faktor penyebab terjadinya diabetes melitus
pada klien, selain itu juga disebabkan karena
dulu klien suka mengonsumsi kopi dan teh
dengan gula yang banyak. Tidak ada riwayat
diabetes melitus dari orang tua klien, tetapi
ada riwayat hipertensi dari orang tua yaitu ibu
klien. Klien mengatakan memiliki riwayat
diagnosa diabetes mellitus sejak tahun 2021.
Paresthesia (Kesemutan)
Gleanpirid
TD (Tekanan Darah)
KATA BARU RR (Respiratory Rate)
N (Nadi)

• Ny. A adalah klien dengan diagnosa diabetes melitus


berusia 57 tahun. Gejala yang sering dialami oleh klien
yakni sering merasa lapar dan mudah haus, sering buang air
kecil di malam hari, sering paresthesia pada ujung-ujung jari
tangan dan kaki, susah tidur pada malam hari, merasa gatal
pada kulit serta penglihatan kabur.
• Klien memiliki riwayat diabetes mellitus sejak tahun 2021
(±2 tahun yang lalu).
• Gula darah sewaktu 265 mg/dl
• Klien tidak melakukan diet dengan tepat, tidak mengurangi
konsumsi makanan manis
IDENTIFIKASI FAKTA Keluarga klien tidak mengingatkan untuk minum obat.

• Kondisi tempat tinggal klien kurang mendapat cahaya
matahari dan ventilasi serta jendela rumah yang kurang.
Banyak barang-barang yang berserakan
• Banyak barang-barang yang berserakan di gudang dan
halaman belakang rumah klien.

• Diabetes Mellitus

MASALAH UTAMA
• Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi
terjadinya penyakit diabetes melitus?
• Apa tanda dan gejala penyakit diabetes
melitus?
• Bagaimana cara penanganan penyakit
diabetes melitus?
RUMUSAN MASALAH

• Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu


• Pemeriksaan Gula Darah Puasa
• Pemeriksaan Gula Darah 2 Jam Post Prandial
• Pemeriksaan HbA1C
• Pemeriksaan Urine Lengkap
• Pemeriksaan Profil Lipid
DATA TAMBAHAN • Pemeriksaan Serum Creatinin
• Pemeriksaan Albumin
JURUSAN KEPERAWATAN
• Bagaimana keadaan umum klien?
• Apa penyebab penyakit diabetes melitus
Ny.N?
• Apakah klien dan keluarga mengetahui
penyakit serta tanda gejala penyakit
diabetes melitus?
LEARNING ISSUE • Apakah Ny.N termasuk dalam kategori
YANG MUNGKIN obesitas?
TERJARING • Apakah mempunyai riwayat keluarga yang
menderita penyakit diabetes melitus?
• Apakah Ny.N memiliki riwayat penyakit
hipertensi yang dapat menimbulkan DM?
• Apakah keluarga klien mengetahui peran
dalam memantau asupan makanan yang
dikonsumsi pasien?
• Apakah Ny.N telah mengkonsumsi obat
secara teratur ?
• Bagaimana cara keluarga agar dapat
menjadi pengingat agar pasien rutin dalam
meminum obat diabetes?
• Apakah klien dan keluarga mengetahui
komplikasi dari penyakit diabetes melitus?
JURUSAN KEBIDANAN
• Apa faktor resiko yang dapat menyebabkan
diabetes melittus pada ibu hamil?
• Apa saja komplikasi pada ibu dan bayi yang
dapat terjadi pada ibu hamil dengan diabetes
melittus?
JURUSAN GIZI
• Apakah berat badan seseorang dapat
mempengaruhi seseorang tersebut terserang
penyakit diabetes mellitus?
• Diabetes melitus ditandai dengan gangguan
metabolisme zat gizi apa?
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO MEDIK
• Alat apa yang digunakan untuk memeriksa
kandungan darahpada pasien diabetes
melitus?
• Alat apa yang di butuhkan untuk
mengeluarkan darah dari tubuh pasien
diabetes melitus?
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
• Apakah edukasi yang diberikan pada pasien
diabetes mellitus?
• Bagaimana upaya mengurangi komplikasi
penyakit dibetes melitus?
JURUSAN KESEHATAN GIGI
• Adakah manisfestasi rongga mulut penyakit
diabetes mellitus pada pasien?
• Bagaimana menifestasi rongga mulut
penyakit diabetes pada pasien?
• Bagaimana pelaksaan tindakan oral hygiene
pada pasien diabetes mellitus?
• Bagaimana upaya promotif dan preventif
pada kesehatan gigi dan mulut pasien
diabetes mellitus?
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
• Pemeriksaan apa saja yang diperlukan untuk
diagnosa Diabetes Mellitus (DM)?
• Bagaimana cara pengambilan sampel yang
benar untuk pasien Diabetes Mellitus (DM)?
• Bagaimana hasil pemeriksaan yang
menunjukkan bahwa pasien mengalami
Diabetes Mellitus (DM)?
• Apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum
pengambilan sampel untuk diagnosa
penyakit Diabetes Mellitus (DM)?
PERAN SETIAP PROFESI
DALAM PENANGANAN
PERAN PERAWAT
• Melakukan pengkajian dan pemeriksaan fisik
• Mengidentifikasi pemahaman klien tentang kondisi saat ini
• Mengidentifikasi tingkat pengetahuan klien dan keluarga tentang
penyakit diabetes melitus
• Monitor gula darah klien
• Catat hal-hal yang dilaporkan seperti mual, nyeri abdomen, muntah,
distensi lambung, kekurangan cairan dan elektrolit mengubah motilitas
lambung, yang sering menimbulkan muntah sehingga terjadi kekurangan
cairan atau elektrolit.
• Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri, abdomen, mual, muntah.
Hiperglikemi dapat menurunkan motilitas/ fungsi lambung (distensi atau
ileus paralitik) yang akan mempengaruhi pilihan intervensi.
• Memberikan edukasi pada klien dan keluarga tentang proses penyakit
diabetes melitus meliputi tanda dan gejala, penyebab, pencegahan, dan
penatalaksanaan diabetes melitus, serta memberikan edukasi tentang
pentingnya minum obat.
• Edukasi tentang pola hidup sehat dengan rajin berolahraga dan
memperhatikan makanan yang dikonsumsinya
• Edukasi pasien dan keluarga agar selalu kontrol rutin meskipun tidak
mengalami rasa sakit
• Edukasi pasien dan keluarga agar selalu kontrol rutin meskipun tidak
mengalami rasa sakit
• Edukasi pasien mengenai aktivitas yang sesuai dengan kondisi fisiknya.
• Libatkan keluarga pada perencanaan makan sesuai indikasi. Memberikan
informasi pada keluarga untuk memahami kebutuhan nutrisi pasien.
• Tingkatkan upaya pencegahan dengan mencuci tangan bagi semua orang
yang berhubungan dengan pasien, meskipun pasien itu sendiri.
• Pertahankan teknik aseptik prosedur invasif. Kadar glukosa tinggi akan
menjadi media terbaik bagi pertumbuhan kuman.
• Menganjurkan untuk makan dan minum adekuat. Menurunkan
kemungkinan terjadinya infeksi.
• Memanajemen lingkungan nyaman. Buat lingkungan yang bersih,
ventilasi yang baik dan cukup, pencahayaan di dalam rumah yang baik
dan cukup, dan mengajarkan kepada keluarga untuk tetap menjaga
kebersihan lingkungan rumah.
• Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemenuhan dan pemantauan diit pada
penderita diabetes melitus.
PERAN BIDAN
• Mengidentifikasi masalah diabetes mellitus pada pasien

• Memberkan terapi Non farmakologis (terkait gaya hidup) seperti pemberian


terapi nutrisi medis (pengaturan terapis) kebutuhan kalori = 35 kkal /kg x
BBI, BBI = (TB─100)─ 10% (TB─100) , IMT > 30 kg/m2  25 kkal/kg
Karbohidrat 30-35% dari kalori total.
• Melakukan aktiitas fisik intensitas sedang 150 menit/ minggu

• Menjaga berat badan . Penikatan BB ~7 kg or ~18 kg jika IMT < 18.5 kg/m2
Wanita obese ↑ BB tidak boleh melebihi 11,4 kg
• Memberikan terapi medis seperti insulin (first line) perlu disesuaikan
dosisnya untuk mencapai target GD
• Memberikan metrofin , lebih dipilih terutama bila GD dapat terkontrol

• Memberikan sulfonylurea, inferior disbanding insulin dan metformin, tinggi


resiko hipoglikemia pada bayi dan makrosomia
• Melakukan pemeriksaan medis secara teratur seperti memeriksa tekanan
darah dan sempel urine
• Memeriksa rutin kadar gula darah
PERAN GIZI
• Mengidentifikasi status gizi pasien.

• Menggali data terkait dietary history pasien.

• Memberikan diet sesuai dengan kebutuhan pasien.


• Memberikan edukasi serta motivasi kepada pasien terkait diet
yang harus dijalankan.
PERAN TEKNIK ELEKTRO
MEDIK
• Memastikan alat yang digunakan untuk memeriksa pasien
dalam keadaan yang baik.
• Melakukan kalibrasi alat pada lembaga kalibrasi yang
bersertifikat secara rutin terjadwal setiap tahun untuk
menjaga keakuratan.
• Memberikan pelatihan kepada tenaga kesehatan yang
menggunakan alat kesehatan mengenai cara penggunaan dan
penyimpanan alat secara tepat.
• Melakukan maintenance pada alat sesuai jadwal secara rutin
agar alat memiliki life time yang panjang.
PERAN KESEHATAN
LINGKUNGAN
• Melakukan penyehatan rumah pasien.
• Melakukan penyuluhan kepada pasien mengenai pentingnya
perilaku hidup bersih dan sehat, serta fasilitas sanitasi dasar
seperti air minum, air bersih, jamban keluarga, dan
pembuangan sampah rumah tangga.
PERAN ANALIS KESEHATAN
• Memberikan penjelasan mengenai pemeriksaan laboratorium
yang dibutuhkan untuk diagnosa penyakit Diabetes Mellitus (DM)
• Melakukan pengambilan sampel untuk pemeriksaan
laboratorium penyakit Diabetes Melitus (DM)
• Melakukan pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui
diagnosa penyakit Diabetes Melitus (DM)
• Melakukan identifikasi terhadap pemeriksaan yang telah
dilakukan untuk menunjang hasil diagnosa penyakit Diabetes
Melitus (DM)
PERAN KEPERAWATAN GIGI
• Mengidentifikasi kelainan/masalah yang ada di rongga mulut
pasien diabetes mellitus
• Menjelaskan masalah kesehatan gigi dan mulut yang terdapat
pada pasien diabetes mellitus
• Menjelaskan tentang penanganan oral hygiene yang dapat
dilakukan dirumah pada pasien diabetes mellitus
• Memberikan upaya promotif yang sesuai dengan kasus berupa
edukasi pada pasien dan keluarga pasien tentang hal-hal yang
baik maupun tidak baik bagi kesehatan gigi dan mulut
• Memberikan edukasi tentang tindakan preventif pada pasien
diabetes mellitus dan keluarga berupa menggosok gigi yang
benar dan baik, diberikan larutan fluor jika memungkinkan.
“THANK YOU FOR
YOUR ATTENTION”

Anda mungkin juga menyukai