Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

DIABETES MELITUS PADA LANSIA

Nama KK : St. Lukman


Nama Klien : St. Lukman
Umur : 70 tahun
Alamat : Perumahan Griya Permata 2 RT 06 Blok A3
Materi Penyuluhan : Diabetes Melitus Pada Lansia

SATUAN ACARA PENYULUHAN

A. Sasaran : Lansia DM di Perumahan Griya Permata 2 RT 06 Blok A3


B. Topik : Diabetes Melitus pada Lansia
C. Sub Pokok Bahasan :
 Pengetian diabetes melitus
 Penyebab diabetes melitus
 Klasifikasi diabetes melitus
 Gejala klinis diabetes melitus
 Penatalaksanaan diabetes melitus
 Makanan untuk diabetes melitus
D. Tujuan Penyuluhan :
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan para lansia dapat mengetahui tentang
penyakit Diabetes Melitus sehingga dapat menjaga kesehatan mereka.
b. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah mendapatkan penyuluhan lansia mampu :
 Menjelaskan pengertian diabetes melitus
 Memahami penyebab dari diabetes melitus
 Memahami klasifikasi diabetes melitus
 Memahami gejala klinis dari diabetes melitus
 Menjelaskan penatalaksanaan dari diabetes melitus
 Menjelaskan makanan untuk diabetes melitus

E. Waktu : 15 Menit
F. Hari/Tanggal : Sabtu, 1 Desember 2012
G. Tempat : Perumahan Griya Permata 2 RT 06 Blok A3
H. Metode : Ceramah
I. Media : Leaflet
J. Materi : Terlampir
K. Kegiatan Penyuluhan
N Tahap Waktu Kegiatan
o
Penyuluhan Audien
1. Pembukaan 5 menit Ø Mengucapkan salam Ø Menjawab salam
Ø Memperkenalkan diri
Ø Menjelaskan tujuan penyuluhan Ø Mendengarkan

2. Isi 20 menit Ø Menggali pengetahuanlansia tentang Ø Memberikan


pengertian diabetes melitus pendapat

Ø Menggali pengetahuan lansia Ø Memberikan


tentang penyebabdiabetes melitus pendapat
Ø Menggali pengetahuan lansia tentang
klasifikasi diabetes melitus
Ø Menggali pengetahuanlansia tentang gejala
klinis diabetes melitus
Ø Menggali
pengetahuanlansia tentangpenatalaksanaandiabete
s melitus Ø Memberikan
Ø Menggali pendapat
pengetahuanlansia tentang makanandiabetes
melitus
Ø Menjelaskan pengertiandiabetes melitus Ø Mendengarkan
dan memperhatikan
Ø Menjelaskan tentangpenyebab diabetes melitus Ø Mendengarkan
dan memperhatikan
Ø Menjelaskan tentangklasifikasi diabetes Ø Mendengarkan
melitus dan memperhatikan
Ø Menjelaskan tentang gejala klinis diabetes Ø Mendengarkan
melitus dan memperhatikan
Ø Menjelaskan tentangpenatalaksanaandiabetes
melitus
Ø Menjelaskan tentangmakanan untuk diabetes
melitus
Ø Memberikan kesempatanlansia untuk bertanya Ø Mengajukan
pertanyaan
Ø Menjawab pertanyaan Ø Mendengarkan
dan
memperhatikannya
3. Penutup 5 menit Ø Menyimpulkan materi Ø Memperhatikan
Ø Melakukan evaluasi lisan Ø Menjawab
pertanyaan
Ø Mengucapkan salam penutup Ø Menjawab salam

L. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur

a. Menyiapkan SAP

b. Menyiapkan media

c. Menyiapkan tempat

d. Kontrak waktu dan sasaran

2. Evaluasi Proses

a. Kegiatan Penyuluhan di lakukan sesuai jadwal yang di rencanakan

b. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan

3. Evaluasi Lisan
 Jelaskan Pengetian diabetes melitus !
 Jelaskan Penyebab diabetes melitus !
 Jelaskan Klasifikasi diabetes melitus !
 Jelaskan Gejala klinis diabetes melitus !
 Jelaskan Penatalaksanaan diabetes melitus !
 Jelaskan Makanan untuk diabetes melitus !

LAMPIRAN MATERI
DIABETES MELITUS PADA LANSIA

1. PENGERTIAN
Diabetes Mellitus (DM) adalah suatu penyakit kronis yang terjadi ketikapankreas tidak dapat
menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup, atau ketika tubuh tidak dapat menggunakan
insulin yang dihasilkan dengan efektif. Menurut American Diabetes Assosiation (ADA), DM
adalah suatu penyakit dimana tubuh tidak dapat menghasilkan atau menggunakan insulin secara
normal.
Menurut kriteria who (1999), kadar glukosa normal darah vena pada waktu puasa tidak melebihi
126 mg/dl dan 2 jam sesudah beban glukosa oral 75 gr tidak melebihi 200mg/dl. apabila hormon
insulin yang dihasilkan oleh sel beta pankreas tidak memadai untuk mengubah glukosa menjadi
sumber energi bagi sel, maka glukosa tersebut akan tetap berada dalam darah dan kadar glukosa
dalam darah akan meningkat sehingga timbullah DM.

2. PENYEBAB
Pada lansia cenderung terjadi peningkatan berat badan, bukan karena mengkonsumsi kalori
berlebih namun karena perubahan rasio lemak-otot dan penurunan laju metabolisme basal. Hal ini
dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya diabetes mellitus. Penyebab diabetes mellitus pada
lansia secara umum dapat digolongkan ke dalam dua besar:
g. Proses menua/kemunduran (Penurunan sensitifitas indra pengecap, penurunan fungsi
pankreas, dan penurunan kualitas insulin sehingga insulin tidak berfungsi dengan baik).
h. Gaya hidup (life style) yang jelek (banyak makan, jarang olahraga, minum alkohol, dll.)
Keberadaan penyakit lain, sering menderita stress juga dapat menjadi penyebab terjadinya diabetes
mellitus. Selain itu perubahan fungsi fisik yang menyebabkan keletihan dapat menutupi tanda dan
gejala diabetes dan menghalangi lansia untuk mencari bantuan medis. Keletihan, perlu bangun pada
malam hari untuk buang air kecil, dan infeksi yang sering merupakan indikator diabetes yang
mungkin tidak diperhatikan oleh lansia dan anggota keluarganya karena mereka percaya bahwa hal
tersebut adalah bagian dari proses penuaan itu sendiri.

3. KLASIFIKASI
a. Diabetes melitus tipe I
Destruksi sel beta, umumnya menjurus ke defisiensi insulin absolut baik melalui proses imunologik
maupun idiopatik. Karakteristik Diabetes Melitus tipe I:
· Mudah terjadi ketoasidosis
· Pengobatan harus dengan insulin
· Biasanya kurus
· Biasanya terjadi pada umur yang masih muda
· 10%nya ada riwayat diabetes pada keluarga
b. Diabetes melitus tipe II
Bervariasi mulai yang predominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai
yang predominan gangguan sekresi insulin bersama resistensi insulin. Karakteristik DM tipe II:
· Sukar terjadi ketoasidosis
· Pengobatan tidak harus dengan insulin
· Gemuk atau tidak gemuk
· Biasanya terjadi pada umur > 45 tahun
· 30%nya ada riwayat diabetes pada keluarga
· ± 100% kembar identik terkena
4. GEJALA KLINIS
Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada lansia umumnya tidak ada.
Osmotik diuresis akibat glukosuria tertunda disebabkan ambang ginjal yang tinggi, dan dapat
muncul keluhan nokturia disertai gangguan tidur, atau bahkan inkontinensia urin. Perasaan haus
pada pasien DM lansia kurang dirasakan, akibatnya mereka tidak bereaksi adekuat terhadap
dehidrasi. Karena itu tidak terjadi polidipsia atau baru terjadi pada stadium lanjut. Sebaliknya yang
sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh
darah dan saraf.
Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran
klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. Keluhan
yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada
tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan
pengobatan lazim.
Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah :
a. Katarak
b. Glaukoma
c. Retinopati
d. Gatal seluruh badan
e. Pruritus Vulvae
f. Infeksi bakteri kulit
g. Infeksi jamur di kulit
h. Dermatopati
i. Neuropati perifer
j. Neuropati viseral
k. Amiotropi
l. Ulkus Neurotropik
m. Penyakit ginjal
n. Penyakit pembuluh darah perifer
o. Penyakit koroner
p. Penyakit pembuluh darah otak
q. Hipertensi

5. PENATALAKSANAAN
Tujuan utama terapi diabetes mellitus adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar
glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi vaskuler serta neuropati. Tujuan
terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah mencapai kadar glukosa darah normal.
Ada 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes :
a. Diet
Suatu perencanaan makanan yang terdiri dari 10% lemak, 15% Protein, 75% Karbohidrat kompleks
direkomendasikan untuk mencegah diabetes. Kandungan rendah lemak dalam diet ini tidak hanya
mencegah arterosklerosis, tetapi juga meningkatkan aktivitas reseptor insulin.
b. Latihan
Latihan juga diperlukan untuk membantu mencegah diabetes. Pemeriksaan sebelum latihan
sebaiknya dilakukan untuk memastikan bahwa klien lansia secara fisik mampu mengikuti program
latihan kebugaran. Pengkajian pada tingkat aktivitas klien yang terbaru dan pilihan gaya hidup
dapat membantu menentukan jenis latihan yang mungkin paling berhasil. Berjalan atau berenang,
dua aktivitas dengan dampak rendah, merupakan permulaan yang sangat baik untuk para pemula.
Untuk lansia dengan NIDDM, olahraga dapat secara langsung meningkatkan fungsi fisiologis
dengan mengurangi kadar glukosa darah, meningkatkan stamina dan kesejahteraan emosional, dan
meningkatkan sirkulasi, serta membantu menurunkan berat badan.
c. Pemantauan
Pada pasien dengan diabetes, kadar glukosa darah harus selalu diperiksa secara rutin. Selain itu,
perubahan berat badan lansia juga harus dipantau untuk mengetahui terjadinya obesitas yang dapat
meningkatkan resiko DM pada lansia.
d. Terapi (jika diperlukan)
Sulfoniluria adalah kelompok obat yang paling sering diresepkan dan efektif hanya untuk
penanganan NIDDM. Pemberian insulin juga dapat dilakukan untuk mepertahankan kadar glukosa
darah dalam parameter yang telah ditentukan untuk membatasi komplikasi penyakit yang
membahayakan.
e. Pendidikan
· Diet yang harus dikomsumsi
· Latihan
· Penggunaan insulin

6. MAKANAN UNTUK DIABETES


a. Kacang polong
Kacang polong tinggi serat. Serat merupakan komponen tumbuhan yang membuat Anda kenyang,
menstabilkan kadar gula darah, dan bahkan menurunkan kolesterol. Setengah cangkir kacang hitam
mengandung sekitar tujuh gram serat. Selain itu, kacang polong juga mengandung kalsium, mineral
yang terbukti membantu membakar lemak tubuh. Setengah cangkir mengandung sekitar 100 gram
kalsium, sekitar 10 persen dari asupan harian. Di samping itu, kacang polong juga merupakan
sumber makanan yang kaya protein.Berbeda dengan sumber protein hewan (daging), kacang
polong rendah lemak jenuh, lemak yang menyumbat arteri dan memicu penyakit jantung.
b. Susu, Produk susu, seperti susu, keju dan yogurt, kaya kalsium dan vitamin D
Sebuah studi, seperti dikutip situs perevention.com, menemukan, perempuan yang mengonsumsi
lebih dari 1.200 mg kalsium atau lebihdari 800 internasional unit (IU) vitamin D sehari berisiko 33
persen lebih rendah menderita diabetes dibandingkan mereka yang mengonsumsi kedua nutrisi ini
dalam jumlah kurang. Tapi, pastikan memilih produk susu yang rendah atau bebas lemak.
c. Salmon
Salmon kaya asam lemak omega-3. Tiga ons salmon menyediakan sekitar 1.800 mg omega-3. Jenis
lemak sehat ini berfungsi mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan berat badan,
mengurangi peradangan, serta memperbaiki resistensi insulin. Selain itu, ikan ini juga mengandung
vitamin D.
d. Tuna
Tuna merupakan jenis ikan sehat yang juga kaya asam lemak omega-3. Tiga ons tuna
menyumbangkan 1.300 mg omega-3 dan sejumlah vitamin D.
e. Oats
Oats juga kaya serat, setengah cangkir oat instan menyumbangkan empat gram serat. Penelitian
menunjukkan bahwa pencinta oat bisa menrunkan kadar kolesterol total dan kolesterol jahat LDL
serta memperbaiki resistensi insulin. Kandungan serat dalam oat memperlambat proses pemecahan
dan penyerapan karbohidrat. Karena itu, kadar gula darah Anda akan tetap stabil.
f. Biji Rami
Biji rami kaya akan serat dan alpha-linolenic acid (ALA), yang akan diubah tubuh menjadi omega-
3 EPA dan DHA. Beberapa studi besar telah menemukan hubungan antara peningkatan asupan
ALA dan penurunan kejadian penyakit jantung, serangan jantung, serta gangguan kardiovaskular
lainnya. Biji berukuran kecil ini juga dinyatakan bisa menurunkan kadar kolesterol dan gula darah.
g. Kenari
Satu ons kacang sehat ini (sekitar tujuh biji) mengandung dua gram serat dan dua koma enam gram
ALA. Tapi, jumlah tersebut juga menyumbangkan 185 kalori. Jadi, perhatikan jumlah asupan jika
Anda sedang mempertahankan berat badan.
h. Selai Kacang
Beberapa studi telah menyatakan bahwa selai kacang bisa mengurangi risiko diabetes. Kandungan
serat di dalamnya (dua sendok makan mengandung dua gram serat) turut berperan dalam
penurunan risiko ini. Selain itu, selai kacang juga mengandung lemak tunggal tidak jenuh yang baik
untuk jantung. Tapi, makanan ini juga kaya kalori. Karena itu, perhatikan takaran asupan Anda.
i. Cokelat Hitam (dark chocolate)
Cokelat ini kaya antioksidan flavonoid, yang berfungsi memperbaiki kadar kolesterol baik dan
jahat serta mengurangi tekanan darah.

TIPS MAKAN UNTUK DIABETES MELITUS


1. Perbanyak Sayuran
Penderita DM bisa memperbanyak porsi sayuran setiap hari karena manfaatnya yang sangat
baik untuk tubuh. Konsumsi sayur-sayuran sangat penting untuk mengontrol tubuh dengan serat
yang dapat mengikat karbohidrat untuk diabetes. Sayuran menyediakan sumber besar serat, mineral
dan vitamin. Adapun sayur-sayuran yang sangat dianjurkan adalah kubis, bayam, brokoli, buncis,
wortel, tomat dan paprika.
2. Makan Buah-buahan
Berbagai buah-buahan juga memberikan serat, mineral dan vitamin yang diperlukan untuk
tubuh.
3. Makan Sedikit Lemak
Penderita diabetes juga dapat makan makanan yang mengandung banyak protein semisal
daging. Jika makan daging cobalah agar makan daging dengan sedikit lemak seperti misalnya dada
ayam, ikan, daging tanpa lemak atau kalkun tanpa kulit.
4. Perbanyak Air Putih
Air putih sangat dibutuhkan untuk tubuh karena dapat melarutkan racun-racun yang ada dalam
tubuh. Hindari minuman manis dan bersoda, ini bisa berdampak buruk untuk kesehatan.
5. Minum Susu Rendah Lemak
Susu merupakan salah satu sumber diperlukan banyak elemen-elemen penting yang dibutuhkan
tubuh. Sumber bebas lemak susu seperti yoghurt dan susu rendah lemak sangat baik untuk tubuh.
6. Batasi Karbohidrat
Pastikan untuk menghindari atau membatasi asupan karbohidrat yang meliputi jagung sirup, madu,
permen, gula, beras putih, roti putih atau item yang mengandung fruktosa, glukosa atau sukrosa.

Anda mungkin juga menyukai