DISUSUN OLEH :
Tria Wulandary
2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Sub Pokok Bahasan :Mengenal Tanda dan gejala Prediabetes dan pencegahan dini
prediabetes.
Waktu : 1 x 30 menit
I. LATAR BELAKANG
Dalam hal antisipasi umtuk pencegahan prediabetes ini yang sangat perlu
diperhatikan adalah dengan memberikan penyuluhan kesehatan pada penderita
prediabetes maupun yang beresiko terkena prediabetes.
III. SASARAN
Siswa SMA Negeri 4 Palangka Raya
IV. MATERI
(Terlampir)
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
2. Media
Media yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan PreDiabetes Melitus ini
adalah:
a. Leaflet
b. Slide
1. 3 Pembukaan :
tentang Prediabetes
Menjelaskan pengertian Memperhatikan
Prediabetes
Menyebutkan penyebab
terjadinya Prediabetes Bertanya dan
3. 10 Evaluasi :
VIII. PENGORGANISASIAN
Pamateri : Tria Wulandary
IX. EVALUASI
1. Prosedur: Pre test dan post test
2. Jenis Test: Lisan
3. Butir Soal:
a. Jelaskan pengertian prediabetes!
b. Jelaskan penyebab terjadinya Prediabetes!
c. Sebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala Prediabetes
d. Sebutkan 3 dari 5 pencegahan Prediabetes
LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian Prediabetes
Prediabetes adalah kondisi saat kadar gula dalam darah sudah melebihi batas
normal namun belum dikategorikan ke diabetes tipe 2. Meski demikian, penderita
prediabetes bisa mengalami diabetes tipe 2 jika tidak segera mengubah gaya
hidupnya.
B. Gejala Prediabetes
Prediabetes umumnya tidak menunjukkan gejala tertentu. Meski demikian,
agar dapat lebih waspada, seseorang yang kadar gula dalam darahnya melebihi batas
normal harus mengetahui gejala pada penderita diabetes tipe 2, seperti:
1. Mudah lelah.
2. Penglihatan menjadi kabur.
3. Sering merasa haus dan lapar.
4. Lebih sering buang air kecil.
5. Berat badan menurun.
C. Penyebab Prediabetes
Prediabetes terjadi saat gula (glukosa) mula i menumpuk dalam aliran darah
karena tubuh tidak bisa mengolahnya dengan baik. Glukosa berasal dari makanan,
dan akan masuk ke aliran darah saat makanan dicerna. Agar glukosa bisa diolah
menjadi energi, tubuh membutuhkan bantuan hormon insulin yang dihasilkan oleh
pankreas.
Pada penderita prediabetes, proses tersebut terganggu. Glukosa yang
seharusnya masuk ke sel tubuh untuk diolah menjadi energi, semakin menumpuk di
aliran darah.. Hal tersebut terjadi karena pankreas tidak banyak menghasikan
insulin, atau karena resistensi insulin, yaitu ketika sel tubuh tidak bisa
memanfaatkan insulin dengan seharusnya. Jika kondisi ini terus berlanjut, kadar
gula dalam darah akan terus meningkat, sehingga penderita prediabetes akan terserang
diabetes tipe 2.
D. Faktor Risiko Prediabetes
Faktor risiko pada prediabetes sama seperti faktor risiko pada diabetes
tipe 2. Hal ini karena umumnya penderita diabetes tipe 2 sebelumnya mengalami
kondisi prediabetes. Faktor r isiko tersebut, antara lain:
1. Berusia di atas 45 tahun.
2. Terlalu banyak mengonsumsi soda, makanan kemasan, daging merah dan
minuman manis.
3. Merokok.
4. Aktivitas fisik kurang.
5. Hipertensi.
6. Kolesterol tinggi.
7. Berat badan lahir rendah.
8. Obesitas.
9. Menderita diabetes saat kehamilan (diabetes gestasional).
10. Menderita PCOS.
E. Pencegahan Prediabetes
1. Menurunkan berat badan
Bila Anda memiliki berat badan yang berlebihan, maka kondisi
prediabetes yang Anda alami sangat mungkin berubah menjadi diabetes. Maka
dari itu, sebaiknya buat berat badan Anda menjadi ideal agar semakin jauh
dari risiko diabetes. Menurunkan berat badan sebanyak 5-10% sudah terbukti
dapat menurunkan risiko penyakit diabetes pada orang yang mengalami
prediabetes.
2. Mengatur pola makan
Jangan menunggu terkena diabetes dulu baru Anda mengubah pola
makan Anda. Jika tidak mau terkena diabetes, maka Anda harus mengatur dan
memilih makanan dengan baik. Hindari makanan yang manis, seperti permen,
kue, gula, atau madu.
Sebaliknya, tambah porsi buah-buahan, sayuran, dan makanan yang
mengandung serat yang tinggi. Selain membuat kadar gula darah menjadi
lebih terkendali, mengatur porsi serta memilih makanan yang tepat, juga dapat
membuat berat badan Anda menjadi ideal.
Kurangi juga penggunaan gula dalam makanan dan minuman sehari-
hari. Ganti dengan pemanis lain yang lebih sehat dan rendah kalori, untuk
menjaga berat badan supaya tidak naik, dan gula darah tetap stabil.
3. Tinggalkan gaya hidup sedentari
Gaya hidup sedentari alias kurang gerak, hanya akan membuat risiko
penyakit diabetes semakin tinggi. Karena itu, mulai sekarang Anda harus
membiasakan diri untuk melakukan aktivitas fisik secara rutin.
Untuk memulainya, Anda tak perlu langsung melakukan olahraga yang
berat, mulailah dari yang mudah seperti berjalan kaki santai di sekitar rumah.
Anda juga bisa bersepeda atau berenang. Pastikan bahwa setidaknya Anda
berolahraga selama 30 menit dalam satu hari.
4. Berhenti merokok
Apakah Anda perokok aktif? Hentikan kebiasaan merokok, bila Anda
tidak mau mengalami diabetes. Kebiasaan ini akan meningkatkan risiko
penyakit diabetes, belum lagi risiko penyakit kronis lain yang mengintai,
seperti penyakit jantung dan kanker.
5. Rutin memeriksakan diri ke dokter
Untuk tahu, apakah kadar gula darah Anda kembali normal dan tubuh
sudah sehat, Anda harus sering-sering memeriksakan diri ke dokter. Jadi,
Anda bisa terus memantau kondisi kesehatan Anda.
F. Pengobatan Prediabetes
Pengobatan bagi penderita prediabetes adalah dengan mulai menjalani gaya
hidup sehat. Selain bisa menormalkan kembali kadar gula darah, gaya hidup sehat
juga bisa mencegah prediabetes berkembang menjadi diabetes tipe 2. Penderita
prediabetes bisa memulai gaya hidup sehat dengan memperbanyak aktivitas fisik.
Pilihlah olahraga yang tidak terlalu menyita tenaga, dan lakukan selama 30 hingga 60
menit beberapa hari dalam seminggu. Olahraga akan membuat tubuh menggunakan
glukosa sebagai energi sehingga mencegah penumpukan glukosa dalam darah, dan
bisa menurunkan berat badan berlebih. Mengurangi berat badan 5 hingga 10 persen
dari keseluruhan berat badan bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2 pada penderita
prediabetes. Pada saat yang sama, ubah menu makanan dari yang selama ini menjadi
penyebab tingginya kadar gula dalam darah, ke menu makanan sehat. Pilihlah menu
makanan yang berserat tinggi, namun rendah lemak dan kalori, seperti buah, sayur
dan gandum. Selain itu, kurangi konsumsi alkohol, membatasi asupan garam tidak
lebih dari 1500 mg per hari, dan juga mengurangi makanan manis.
Konsisten pada menu makanan sehat dan olahraga, bisa membuat seseorang
dengan kondisi prediabetes mencapai berat badan optimal dan terhindar dari risiko
terserang diabetes tipe 2. Namun jika penderita berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2,
dokter akan meresepkan metformin. Dokter juga dapat meresepkan obat untuk
penyakit penyerta lainnya seperti darah tinggi dan kolesterol tinggi.
G. Komplikasi Prediabetes
Jika tidak segera ditangani, prediabetes bisa berkembang menjadi diabetes tipe
2 dan penyakit lain, seperti:
1. Stroke.
2. Luka pada kaki yang berisiko amputasi.
3. Infeksi.
4. Penyakit jantung koroner dan penyakit arteri perifer.
5. Gagal ginjal kronis.
6. Kerusakan mata dan kebutaan.
7. Kolesterol tinggi.
8. Tekanan darah tinggi.
9. Masalah pendengaran.
10. Alzheimer.