Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN EDUKSASI PREDIABETES

DISUSUN OLEH :

Tria Wulandary

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA TERAPAN

KELAS REGULER III

2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan :Prediabetes

Sub Pokok Bahasan :Mengenal Tanda dan gejala Prediabetes dan pencegahan dini
prediabetes.

Sasaran : Siswa SMA 4 Palangka Raya

Tempat : SMA Negeri 4 Palangka Raya

Hari/Tanggal : September 2019

Waktu : 1 x 30 menit

Penyuluh : Mahasiswa Dipolma IV Keperawatan Poltekkes Palangka Raya

I. LATAR BELAKANG

Menurut definisi dari the American Diabetes Association and US Department of


Health and Human Services, prediabetes adalah suatu tahapan dimana kadar glukosa
diatas normal tetapi masih di bawah kadar glukosa darah untuk diagnosis diabetes.
Kondisi ini mencakup toleransi glukosa terganggu (TGT) dan / ataupun glukosa puasa
terganggu (GPT). American Diabetes Association (ADA) mendefinisikan prediabetes
sebagai GPT yaitu kadar glukosa puasa 100 mg/dl (5,6 mmol/L) – 125 mg/dl (7,0
mmol/L) atau bila kadar glukosa darah 2 jam setelah beban glukosa 75 gram 140-199
mg/dl (7,8 – 11 mmol/L) yang sering disebut dengan TGT.

Prevalensi prediabetes di Indonesia cukup tinggi, yakni ± 10,2 %, sehingga


diperkirakan 24 juta penduduk Indonesia telah menyandang prediabetes.1,2
Penyandang prediabetes dalam perkembangannya mempunyai 3 kemungkinan: sekitar
1/3 nya akan tetap sebagai prediabetes, 1/3 kasus akan menjadi diabetes mellitus tipe
2 (DMT2), dan 1/3 sisanya dapat kembali menjadi normoglikemi. Prediabetes
meningkatkan risiko absolut menjadi DM sebesar 2-10 kali lipat, bahkan pada
beberapa populasi peningkatan resiko tersebut dapat lebih tinggi lagi.
Resiko terjadinya penyakit kardiovaskular pada prediabetes sama besarnya
dengan DM. Berbagai keadaan tersebut semakin meyakinkan bahwa tindakan dan
program pencegahan dini DM sangat diperlukan, antara lain melalui penanganan
prediabetes. Identifikasi dan penatalaksanaan awal bagi para pasien prediabetes yang
dapat menurunkan insiden DM serta komplikasinya akan sangat bermanfaat tidak
hanya bagi pasien, namun juga bagi keluarga dan pemerintah.
Prediabetes adalah suatu kondisi yang serius. Siapapun yang mempunyai
kondisi prediabetes beresiko besar untuk didiagnosis menjadi diabetes mellitus.

Dalam hal antisipasi umtuk pencegahan prediabetes ini yang sangat perlu
diperhatikan adalah dengan memberikan penyuluhan kesehatan pada penderita
prediabetes maupun yang beresiko terkena prediabetes.

Penyuluhan kesehatan pada penderita prediabetes merupakan suatu hal yang


sangat penting dalam regulasi gula darah penderita prediabetes dan mencegah atau
setidaknya menghambat munculnya/ terjadinya penyakit diabetes melitus. Dalam hal
ini diperlukan kerja sama yang baik antara penderita dan keluarganya dengan para
pengelola atau penyuluh.

Penyuluhan diperlukan karena penyakit pradiabetes adalah penyakit yang


berhubungan dengan gaya hidup. Pengobatan pradiabetes memerlukan keseimbangan
antara beberapa kegiatan yang merupakan bagian integral dari kegiatan rutin sehari-
hari seperti makan, tidur, bekerja dll. Pengaturan jumlah serta jenis makanan serta
olahraga oleh penderita serta keluarganya. Berhasilnya pengobatan pradiabetes
tergantung pada kerjasama antara petugas kesehatan dengan penderita dan
keluarganya. Pasien yang mempunyai pengetahuan cukup tentang prediabetes,
kemudian selanjutnya mengubah perilakunya, akan dapat mengendalikan kondisi
penyakitnya sehingga ia dapat sembuh.

Jadi penyuluhan pradiabetes mellitus disamping sebagai upaya promotif dilakukan


juga upaya preventif serta upaya kuratif dan rehabilitative untuk meningkatkan
peningkatan pwnyakit kronik (Diabetes Melitus).
II. TUJUAN

A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 30 menit, siswa siswi SMA
Negeri 4 Palangka Raya diharapkan mampu mengenal tanda dan gejala serta
pencegahan mengenai prediabetes.

B. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


Setelah proses penyuluhan kesehatan tentang Prediabetes, diharapkan siswa SMA
Negeri 4 Palangka Raya mampu :
1. Menjelaskan pengertian Prediabetes
2. Menjelaskan penyebab terjadinya Prediabetes
3. Menyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala Prediabetes
4. Menyebutkan 7 dari 10 faktor-faktor risiko tejadinya Prediabetes
5. Menyebutkan 3 dari 5 pencegahan Prediabetes
6. Menyebutkan penanganan Prediabetes
7. Menyebutkan komplikasi yang dapat terjadi akibat dari Prediabetes

III. SASARAN
Siswa SMA Negeri 4 Palangka Raya

IV. MATERI
(Terlampir)

V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab

VI. ALAT & MEDIA


1. Alat
Alat yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan Prediabetes ini adalah:
a. LCD
b. Laptop
c. Proyektor
d. Mikrofon
e. Meja
f. Kursi
g. Speaker

2. Media
Media yang digunakan dalam Penyuluhan Kesehatan PreDiabetes Melitus ini
adalah:

a. Leaflet
b. Slide

VII. KEGIATAN PENYULUHAN

No. WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN


PESERTA

1. 3 Pembukaan :

Menit  Membuka kegiatan dengan  Menjawab salam


mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri
 Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan dari
 Memperhatikan
penyuluhan
 Menyebutkan materi yang akan
diberikan  Memperhatikan
2. 15 Pelaksanaan :

menit  Menggali pengetahuan siswa  Memperhatikan

tentang Prediabetes
 Menjelaskan pengertian  Memperhatikan
Prediabetes
 Menyebutkan penyebab
terjadinya Prediabetes  Bertanya dan

 Menyebutkan tanda dan gejala menjawab


pertanyaan yang
Prediabetes diajukan
 Menjelaskan faktor-faktor  Memperhatikan
risiko tejadinya Prediabetes
 Menjelaskan upaya
pencegahan Prediabetes
 Menjelaskan penanganan  Bertanya dan
Prediabetes menjawab
 Menyebutkan komplikasi yang pertanyaan yang
dapat terjadi akibat dari diajukan
Prediabetes

3. 10 Evaluasi :

Menit  Menanyakan kepada peserta  Menjawab


tentang materi yang telah pertanyaan
diberikan, dan reinforcement
kepada masyarakat yang dapat
menjawab pertanyaan.
4. 2 Terminasi :

Menit  Mengucapkan terimakasih atas  Mendengarkan


peran serta peserta.
 Mengucapkan salam penutup
 Menjawab salam

VIII. PENGORGANISASIAN
Pamateri : Tria Wulandary
IX. EVALUASI
1. Prosedur: Pre test dan post test
2. Jenis Test: Lisan
3. Butir Soal:
a. Jelaskan pengertian prediabetes!
b. Jelaskan penyebab terjadinya Prediabetes!
c. Sebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala Prediabetes
d. Sebutkan 3 dari 5 pencegahan Prediabetes
LAMPIRAN MATERI

A. Pengertian Prediabetes
Prediabetes adalah kondisi saat kadar gula dalam darah sudah melebihi batas
normal namun belum dikategorikan ke diabetes tipe 2. Meski demikian, penderita
prediabetes bisa mengalami diabetes tipe 2 jika tidak segera mengubah gaya
hidupnya.

B. Gejala Prediabetes
Prediabetes umumnya tidak menunjukkan gejala tertentu. Meski demikian,
agar dapat lebih waspada, seseorang yang kadar gula dalam darahnya melebihi batas
normal harus mengetahui gejala pada penderita diabetes tipe 2, seperti:
1. Mudah lelah.
2. Penglihatan menjadi kabur.
3. Sering merasa haus dan lapar.
4. Lebih sering buang air kecil.
5. Berat badan menurun.

C. Penyebab Prediabetes
Prediabetes terjadi saat gula (glukosa) mula i menumpuk dalam aliran darah
karena tubuh tidak bisa mengolahnya dengan baik. Glukosa berasal dari makanan,
dan akan masuk ke aliran darah saat makanan dicerna. Agar glukosa bisa diolah
menjadi energi, tubuh membutuhkan bantuan hormon insulin yang dihasilkan oleh
pankreas.
Pada penderita prediabetes, proses tersebut terganggu. Glukosa yang
seharusnya masuk ke sel tubuh untuk diolah menjadi energi, semakin menumpuk di
aliran darah.. Hal tersebut terjadi karena pankreas tidak banyak menghasikan
insulin, atau karena resistensi insulin, yaitu ketika sel tubuh tidak bisa
memanfaatkan insulin dengan seharusnya. Jika kondisi ini terus berlanjut, kadar
gula dalam darah akan terus meningkat, sehingga penderita prediabetes akan terserang
diabetes tipe 2.
D. Faktor Risiko Prediabetes
Faktor risiko pada prediabetes sama seperti faktor risiko pada diabetes
tipe 2. Hal ini karena umumnya penderita diabetes tipe 2 sebelumnya mengalami
kondisi prediabetes. Faktor r isiko tersebut, antara lain:
1. Berusia di atas 45 tahun.
2. Terlalu banyak mengonsumsi soda, makanan kemasan, daging merah dan
minuman manis.
3. Merokok.
4. Aktivitas fisik kurang.
5. Hipertensi.
6. Kolesterol tinggi.
7. Berat badan lahir rendah.
8. Obesitas.
9. Menderita diabetes saat kehamilan (diabetes gestasional).
10. Menderita PCOS.

E. Pencegahan Prediabetes
1. Menurunkan berat badan
Bila Anda memiliki berat badan yang berlebihan, maka kondisi
prediabetes yang Anda alami sangat mungkin berubah menjadi diabetes. Maka
dari itu, sebaiknya buat berat badan Anda menjadi ideal agar semakin jauh
dari risiko diabetes. Menurunkan berat badan sebanyak 5-10% sudah terbukti
dapat menurunkan risiko penyakit diabetes pada orang yang mengalami
prediabetes.
2. Mengatur pola makan
Jangan menunggu terkena diabetes dulu baru Anda mengubah pola
makan Anda. Jika tidak mau terkena diabetes, maka Anda harus mengatur dan
memilih makanan dengan baik. Hindari makanan yang manis, seperti permen,
kue, gula, atau madu.
Sebaliknya, tambah porsi buah-buahan, sayuran, dan makanan yang
mengandung serat yang tinggi. Selain membuat kadar gula darah menjadi
lebih terkendali, mengatur porsi serta memilih makanan yang tepat, juga dapat
membuat berat badan Anda menjadi ideal.
Kurangi juga penggunaan gula dalam makanan dan minuman sehari-
hari. Ganti dengan pemanis lain yang lebih sehat dan rendah kalori, untuk
menjaga berat badan supaya tidak naik, dan gula darah tetap stabil.
3. Tinggalkan gaya hidup sedentari
Gaya hidup sedentari alias kurang gerak, hanya akan membuat risiko
penyakit diabetes semakin tinggi. Karena itu, mulai sekarang Anda harus
membiasakan diri untuk melakukan aktivitas fisik secara rutin.
Untuk memulainya, Anda tak perlu langsung melakukan olahraga yang
berat, mulailah dari yang mudah seperti berjalan kaki santai di sekitar rumah.
Anda juga bisa bersepeda atau berenang. Pastikan bahwa setidaknya Anda
berolahraga selama 30 menit dalam satu hari.
4. Berhenti merokok
Apakah Anda perokok aktif? Hentikan kebiasaan merokok, bila Anda
tidak mau mengalami diabetes. Kebiasaan ini akan meningkatkan risiko
penyakit diabetes, belum lagi risiko penyakit kronis lain yang mengintai,
seperti penyakit jantung dan kanker.
5. Rutin memeriksakan diri ke dokter
Untuk tahu, apakah kadar gula darah Anda kembali normal dan tubuh
sudah sehat, Anda harus sering-sering memeriksakan diri ke dokter. Jadi,
Anda bisa terus memantau kondisi kesehatan Anda.

F. Pengobatan Prediabetes
Pengobatan bagi penderita prediabetes adalah dengan mulai menjalani gaya
hidup sehat. Selain bisa menormalkan kembali kadar gula darah, gaya hidup sehat
juga bisa mencegah prediabetes berkembang menjadi diabetes tipe 2. Penderita
prediabetes bisa memulai gaya hidup sehat dengan memperbanyak aktivitas fisik.
Pilihlah olahraga yang tidak terlalu menyita tenaga, dan lakukan selama 30 hingga 60
menit beberapa hari dalam seminggu. Olahraga akan membuat tubuh menggunakan
glukosa sebagai energi sehingga mencegah penumpukan glukosa dalam darah, dan
bisa menurunkan berat badan berlebih. Mengurangi berat badan 5 hingga 10 persen
dari keseluruhan berat badan bisa menurunkan risiko diabetes tipe 2 pada penderita
prediabetes. Pada saat yang sama, ubah menu makanan dari yang selama ini menjadi
penyebab tingginya kadar gula dalam darah, ke menu makanan sehat. Pilihlah menu
makanan yang berserat tinggi, namun rendah lemak dan kalori, seperti buah, sayur
dan gandum. Selain itu, kurangi konsumsi alkohol, membatasi asupan garam tidak
lebih dari 1500 mg per hari, dan juga mengurangi makanan manis.
Konsisten pada menu makanan sehat dan olahraga, bisa membuat seseorang
dengan kondisi prediabetes mencapai berat badan optimal dan terhindar dari risiko
terserang diabetes tipe 2. Namun jika penderita berisiko tinggi terkena diabetes tipe 2,
dokter akan meresepkan metformin. Dokter juga dapat meresepkan obat untuk
penyakit penyerta lainnya seperti darah tinggi dan kolesterol tinggi.

G. Komplikasi Prediabetes
Jika tidak segera ditangani, prediabetes bisa berkembang menjadi diabetes tipe
2 dan penyakit lain, seperti:
1. Stroke.
2. Luka pada kaki yang berisiko amputasi.
3. Infeksi.
4. Penyakit jantung koroner dan penyakit arteri perifer.
5. Gagal ginjal kronis.
6. Kerusakan mata dan kebutaan.
7. Kolesterol tinggi.
8. Tekanan darah tinggi.
9. Masalah pendengaran.
10. Alzheimer.

Anda mungkin juga menyukai