Anda di halaman 1dari 14

LOGBOOK 2

KONSEP DASAR KEPERAWATAN II DIABETES MELITUS


(KDK II DM)

LOGBOOK :
2.1 MANAJEMEN DIABETES:
MODIFIKASI GAYA HIDUP 
2.1.1 Pengendalian BB
2.1.2 Olahraga
2.1.3 Diet

Nama Mahasiswa: Meinia Preti Anjelina


PO.62.20.1.17.337

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
KELAS REGULER ANGKATAN KE IV
TAHUN 2020
LOGBOOK 2.1
Manajemen:
Modifikasi Gaya Hidup

Tujuan
Setelah pembelajaran manajemen modifikasi gaya hidup, peserta didik diharapkan mampu :
1. Mengidentifikasi tujuan manajemen modifikasi gaya hidup
2. Menyebutkan kriteria pengendalian DM
3. Menetapkan indeks massa tubuh berdasarkan berat badan dan tinggi badan.
4. Menjelaskan cara-cara untuk mencapai IMT normal.
5. Menyebutkan prinsip-prinsip olahraga bagi diabetisi.
6. Menyebutkan tahap-tahap olahraga bagi diabetisi
7. Menjelaskan persiapan sebelum diabetisi melakukan aktifitas.
8. Mendiskusikan hubungan latihan fisik dengan kadar glukosa darah.
9. Menyebutkan bahaya atau risiko olahraga pada diabetisi.
10. Mendemonstrasikan latihan fisik yang direkomendasikan untuk diabetisi.
11. Menyebutkan tujuan terapi gizi/perencanaan makan bagi diabetisi
12. Menyebutkan hasil pengkajian untuk menentukan terapi gizi/perencanaan makan bagi diabetisi
13. Melakukan penghitungan kebutuhan kalori tubuh bagi diabetisi.
14. Memonitoring asupan makanan klien dengan diabetes
15. Mendiskusikan dining out pada penderita diabetes melitus.

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aktivitas 2.1.1 (Pengendalian BB)
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Soal 1
Berikan tanda  pada kolom B (Benar) atau S (Salah) sesuai dengan pernyataan tentang tujuan
manajemen DM pada tabel di bawah ini.
No. Pernyataan B S
1 Manajemen diabetes terutama dilakukan melalui modifikasi gaya hidup 
berupa pengendalian berat badan yang dapat dicapai dengan olahraga dan
pengaturan diet.
2 Lemak yang berlebih pada obesitas akan menyebabkan resistensi insulin. 
3 Upaya menurunkan berat badan dan meningkatkan massa otot akan 
mengurangi jumlah lemak sehingga tubuh dapat memanfaatkan insulin
dengan lebih baik.

Soal 2
Tabel 2.1.1 berikut ini memuat kriteria pengendalian DM. Isi kotak yang masih kosong dengan informasi
yang benar.
Tabel 2.1.1 Kriteria Pengendalian DM
Kriterian Pengendalian DM
No. Pemeriksaan
Baik Sedang Buruk
1 Glukosa darah puasa (mg/dL) 80-100 100-125 ≥ 126
2 Glukosa darah 2 jam PP (mg/dL) 110-144 145-179 ≥180
3 A1C <6,5 6,5-8 >8
4 Kolesterol total (mg/dL) <200 200-239 ≥240
5 Kolesterol LDL (mg/dL) <100 100-129 ≥130
6 Kolesterol HDL (mg/dL) >45
7 Trigliserida (mg/dL) <150 150-199 ≥200
8 IMT (kg/m2) 18,5-22,9 23-25 >25
9 Tekanan darah <130/80 130-140/ >140/90
80-90

Soal 3
Tabel 2.1.2 memuat hasil pengukuran antropometri pada 10 kasus DM Tipe 2. Tentukan BMI masing-
masing kasus.
Tabel 2.1.2 Indeks Massa Tubuh 10 Kasus DM Tipe 2
Tinggi BERAT
No. Nama BMI
(meter) (kg)
1 Tn. AS 1,63 47 17,7 kg/m2
2 Tn. Jn 1,61 50 19,3 kg/m2
3 Ny. Nr 1,57 53 21,5 kg/m2
4 Tn. Is 1,67 55 19,7 kg/m2
5 Ny. DP 1,58 61 24,4 kg/m2
6 Tn. AR 1,63 64 24 kg/m2
7 Tn. Mn 1,69 65 22,8 kg/m2
8 Tn. HS 1,58 43 17,2 kg/m2
9 Ny. HW 1,56 65 26,7 kg/m2
10 Ny. IW 1,55 52 21,6 kg/m2

Uraian jawaban soal 3 :

1. Tn. AS (TB=1,63m ; BB=47kg)


Jawab:
BB (kg)
IMT =
TB(m 2)
47 47
¿ = =17,68 kg /m 2 ≈ 17,7 kg /m2
1,63 x 1,63 2,6569

2. Tn. Jn (TB=1,61 m ; BB=50 kg)


Jawab:
BB (kg)
IMT =
TB(m 2)
50 50
¿ = =19,28 kg/m 2 ≈19,3 kg /m 2
1,61 x 1,61 2,5921

3. Ny. Nr (TB=1,57m ; BB=53kg)


Jawab:
BB (kg)
IMT =
TB(m 2)
53 53
¿ = =21,50 kg/m 2
1,57 x 1,57 2,4649
4. Tn. Is (TB=1,67m ; BB=55kg)
Jawab:
BB (kg)
IMT =
TB(m 2)
55 55
¿ = =19,72 kg/m 2
1,67 x 1,67 2,7889

5. Ny. DP (TB=1,58m ; BB=61kg)


Jawab:
BB (kg)
IMT =
TB(m 2)
61 61
¿ = =24,43 kg /m 2
1,58 x 1,58 2,4964

6. Tn. AR (TB=1,63m ; BB=64kg)


Jawab:
BB (kg)
IMT =
TB(m 2)
64 64
¿ = =24 kg /m 2
1,63 x 1,63 2,6569

7. Tn. Mn (TB=1,69m ; BB=65kg)


Jawab:
BB (kg)
IMT =
TB(m 2)
65 65
¿ = =22,75 kg / m2 ≈ 22,8 kg /m 2
1,69 x 1,69 2,8561

8. Tn. HS (TB=1,58m ; BB=43kg)


Jawab:
BB (kg)
IMT =
TB(m 2)
43 43
¿ = =17,22 kg/m 2
1,58 x 1,58 2,4964
9. Ny. HW (TB=1,56m ; BB=65kg)
Jawab:
BB (kg)
IMT =
TB(m 2)
65 65
¿ = =26,7 kg /m2
1,56 x 1,56 2,4336

10. Ny. IW (TB=1,55m ; BB=52kg)


Jawab:
BB (kg)
IMT =
TB(m 2)
52 52
¿ = =21,6 kg/m 2
1,55 x 1,55 2,4025

Soal 4
Salin hasil penentuan BMI pada tabel 2.1.2 kemudian beri tanda  pada kolom yang sesuai dengan
klasifikasi BB pada tabel 2.1.3 di bawah ini!
Tabel 2.1.3 Klasifikasi BB 10 Kasus DM Tipe 2
Klasifikasi BB
Lebih
No. Nama BMI Dgn
Kurang Normal
Obes I Obes II
Risiko
1 Tn. AS 17,7 
2 Tn. Jn 19,3 
3 Ny. Nr 21,5 
4 Tn. Is 19,7 
5 Ny. DP 24,4 
6 Tn. AR 24 
7 Tn. Mn 22,8 
8 Tn. HS 17,2 
9 Ny. HW 26,7 
10 Ny. IW 21,6 

Soal 5
Tn. Abdul Alim, mantan olahragawan bekerja pada perusahaan sebagai seorang manajer sejak 2 tahun
terakhir. Tn. Abdul berusia 28 tahun, tinggi 165 dan berat 78 kg. Dia tidak pernah melakukan latihan fisik
atau olahraga. Kebiasaan makan tidak teratur karena kesibukan di kantor. Pada pemeriksaan kesehatan,
Tn. Abdul didiagnosa diabetes dan Ibu menderita DM.

a. IMT Tn. Abdul Alim : 28,6 kg/m2


b. Apakah dia mengalami over weight ? : Ya
c. Jika “ya”, kalori yang direkomendasikan : Hypokaloric
Penurunan berat badan dan diet hypokaloric (pada pasien gemuk) biasanya memperbaiki kadar
glikemik jangka pendek dan mempunyai potensi meningkatkan kontrol metabolik jangka lama.

Soal 6
Jelaskan bagaimana latihan fisik dapat mengendalikan berat badan!
Jawaban :
Pada saat melakukan aktivitas fisik, terjadi reaksi yang kompleks meliputi fungsi sirkulasi
metabolisme penglepasan dan pengaturan hormon dan dan susunan saraf otonom, sehingga terjadi
peningkatan kebutuhan bahan bakar, tubuh oleh otot yang aktif yang mana sumber energi utama
berasal dari pemecahan glukosa dan lemak.

Soal 7
Jelaskan bagaimana pengaturan diet dapat mengendalikan berat badan!
Jawaban :
Diet yang tepat sesuai kebutuhan jumlah kalori per hari sesuai umur dengan komposisi yang
seimbang dapat mengendalikan berat badan karena asupan makanan yang masuk tidak berlebihan,
energi dari makanan yang masuk sesuai dengn energi yang dibutuhkan oleh tubuh jadi tidak ada
glukosa berlebihan yang disimpan didalam tubuh.
Aktivitas 2.1.2 (Olahraga/Latihan Fisik)

Soal 1
Berikan tanda  pada kolom B bila benar atau S bila salah pada pernyataan mengenai keuntungan latihan
fisik untuk penderita DM di bawah ini.
No. Pernyataan B S
1 Meningkatkan fungsi jantung dan pernafasan. 
2 Meningkatkan sirkulasi darah di otot dan kemampuan penggunaan oksigen. 
3 Menurunkan nadi dan tekanan darah pada setiap level aktifitas 
4 Mengingkatkan LDL kolesterol 
5 Menurunkan trigliserid dalam darah 
6 Mengurangi lemak dan mengontrol berat badan 
7 Meningkatkan toleransi glukosa dan menurunkan resistensi insulin 
Soal 2
Jenis latihan fisik terdiri dari latihan aerobik dan anaerobik. Jelaskan masing-masing jenis latihan tersebut
dan keuntungannya.

Latihan aerobik adalah: aerobik berasal Keuntungan:


dari kata aero yang berarti oksigen. Jadi 1) Membakar lemak
aerobik sangatlah erat dengan 2) Meningkatkan kerja jantung
penggunaan oksigen dalam hal ini berarti 3) Memperkuat tulang & sendi
latihan aerobik adalah latihan yang 4) Mencegah diabetes
menggunakan oksigen sebagai kerja 5) Mengatasi insomnia
utama. 6) Meningkatkan stamina & daya tahan tubuh
7) Mengurangi/ mencegah penyakit
8) Memperkuat stamina
Contoh: jogging, bersepeda, sepak bola, 9) Meningkatkan kesehatan otot
berenang, jalan cepat, lari maraton, dll
Latihan anaerobik adalah: menghasilkan Keuntungan:
tenaga dalam tubuh tanpa memakai 1) Memperbesar otot
oksigen hal ini terjadi bila tubuh 2) Meningkatkan stamina
melakukan gerakan maksimal secara 3) Memperkuat energi
mendadak, sehingga sel otak tak sempat 4) Menghasilkan lumpur yang secara biologi sangat
mengambil oksigen untuk menghasilkan stabil
tenaga. 5) Memerlukan sedikit unsur hara karena sedikit
jaringan sel
6) Tidak memerlukan energi untuk aerasi
Contoh: angkat beban, melompat, push- 7) Menghasilkan gas metan sebgai produk akhir yang
up, pull up, sit-up, dll mempunyai nilai ekonomis

Kasus:
Tn. A, 55 tahun menderita DM sejak 5 tahun yang lalu. Tn. A gemar berolahraga. Suatu saat ketika
berolahraga, tiba-tiba Tn.A mengeluh badan lemas dan keringat dingin serta kepala pusing. Setelah
diperiksa gula darah, hasil = 56 mg/dl. Tn. A sering mengalami keluhan tersebut.

Soal 3
Jelaskan dampak olahraga yang terjadi pada Tn.A.
Jawaban:
Hipoglikemia  pemecahan glukosa darah
Saat berolahraga tubuh kita membutuhkan energi yang lebih banyak. Energi tersebut berasal dari
metabolisme tubuh yang mengolah glukosa dalam darah. Lama kelamaan kadar glukosa menurun
karena mudah berubah menjadi energi. Ini disebabkan olahraga baik untuk membantu menjaga
kadar glukosa darah pasien DM. Namun jika glukosa yang terpakai terlalu banyak, maka kadar
glukosa darah akan turun menjadi terlalu rendah sehingga terjadinya hipoglikemia.

Soal 4
Bila diketahui MHR (Maximum Heart Rate) = 220 kali/menit, tentukan intensitas latihan dan THR (Target
Heart Rate) yang direkomendasikan bagi Tn. A dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
THR = ….. % MHR x (220 – Usia)

Intensitas latihan yang direkomendasikan:


- 60 s/d 70% MHR
- Ringan/Sedang

THR = 60% x (220 - 55) s/d : 70% x (220 - 55) kali/menit


= 99 s/d 115 kali/menit

Soal 5
Jelaskan peran penting olahraga dalam pengaturan kadar glukosa darah pada DM Tipe 2.
Jawaban:
Pada DM tipe 2, olahraga berperan utama dalam pengaturan kadar glukosa darah, produksi insulin
umumnya tidak terganggu terutama pada awal menderita penyakit ini. Masalah utama pada DM tipe
2 adalah kurangnya respon reseptor terhadap insulin (resistensi insulin). Olahraga pada DM tipe 2
selain bermanfaat sebagai glycemic control juga bermanfaat untuk menurunkan BB dan lemak tubuh.

Soal 6
Diabetisi dianjurkan untuk melakukan aktifitas fisik sebagai salah satu manajemen pengelolaan
penyakitnya. Jelaskan prinsip-prinsip olahraga pada diabetisi.

Frekuensi Jumlah olahraga per minggu sebaiknya dilakukan secara teratur 3-5 kali per
minggu
Intensitas Ringan dan sedang yaitu 60% - 70% MHR ( Maximum Heart Rate)
Time (durasi) 30 – 60 menit
Tipe (jenis) Olahraga pendurans (aerobik) untuk meningkatkan kemampuan
kardiorespirasi seperti jalan, jogging, berenang dan bersepeda

Soal 7
Jelaskan tahapan-tahapan olahraga yang benar!
Jawaban:
1) Pemanasan (warm up), dilakukan sebelum memasuki latihan inti dengan tujuan untuk
mempersiapkan berbagai sistem tubuh sebelum memasuki latihan yang sebenarnya seperti
menaikkan suhu tubuh, meningkatkan denyut nadi secara bertahap tidak meningkat secara
mendadak.
2) Latihan inti (conditioning), pada tahap ini denyut nadi diusahakan mencapai THR agar latihan
benar-benar bermanfaat. Bila THR tidak tercapai maka latihan tidak bermanfaat, bila melebihi
THR akan menimbulkan risiko yang tidak diinginkan.
3) Pendinginan (cooling-down), untuk mencegah terjadinya penimbunan asam laktat yang dapat
menimbulkan rasa nyeri pada otot sesudah berolahraga atau pusing-pusing karena darah masih
terkumpul pada otot yang aktif.
4) Peregangan (streching), dilakukan untuk melemaskan dan melenturkan otot-otot yang masih
teregang dan lebih elastis.

Soal 8
Jelaskan bahaya olahraga pada “diabetisi yang tidak terkendali”.
Jawaban:
Pada diabetesi yang mendapat terapi insulin, keadaan hipoglikemia disertai dengan kadar insulin yang
berlebihan merupakan keadaan yang perlu mendapat perhatian ketika berolahraga terutama pada
waktu pemulihan. Kemungkinan terjadinya hal ini lebih besar bila insulin disuntikkan pada lengan atau
kaki sebelum berolahraga, sebagai akibat meningkatnya hantaran insulin melalui darah karena efek
pemompaan otot pada waktu berkontraksi. Oleh karena itu dianjurkan agar penyuntikan insulin
sebelum berolahraga dilakukan di daerah abdomen. Juga dianjurkan agar olahraga dilakukan setelah
makan ketika kadar glukosa darah pada puncaknya.
Pada olahraga yang lama dengan defisiensi insulin disertai kondisi metabolik yang tidak terkendali
akan menyebabkan peningkatan pelepasan glukosa dar hepar, disertai peningkatan benda-benda
keton/pemecahan (hiperglikemia).

Soal 9
Cedera kaki mudah terjadi pada diabetisi yang telah mengalami gangguan neurovaskuler pada kaki.
Jelaskan hal-hal yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya cedera kaki.

1) Bersihkan kaki setiap hari pada waktu mandi dengan air bersih dan sabun mandi.
2) Berikan pelembab/lotion pada daerah kaki yang kering agar kulit tidak menjadi retak.
3) Gunting kuku kaki lurus mengikuti bentuk normal jari kaki, tidak terlalu pendek atau terlalu
dekat dengan kulit, kemudian kikir agar kuku tidak tajam.
4) Pakai alas kaki sepatu atau sandal untuk melindungi kaki agar tidak terjadi luka, juga didalam
rumah.
5) Gunakan sepatu atau sandal yang baik yang sesuai dengan ukuran dan enak untuk dipakai,
dengan ruang dalam sepatu yang culup untuk jari-jari.
6) Periksa sepatu sebelum dipakai, apabila ada kerikil, benda-benda tajam seperti jarum dan
duri.
7) Bila menggunakan sepatu baru, lepaskan sepatu setiap 2 jam kemudian periksa keadaan kaki.
8) Bila ada luka kecil, obati luka dan tutup dengan pembalut bersih. Periksa apakah ada tanda-
tanda radamg.
9) Segera ke dokter bila kaki mengalami luka.
10) Periksakan kaki ke dokter secara rutin.

Soal 10
Tabel 2.1. memuat tentang bahaya olahrga pada diabetisi.. Lengkapi kolom tentang upaya pencegahan
yang harus dilakukan.

Tabel 2.1.3 Bahaya Akibat Olahraga dan Pencegahannya


No. Bahaya Pencegahan
1. Memperburuk gangguan metabolik  Hindari olahraga berat, latihan beban dan
diabetisi olaharaga kontak (tinju, yudo) terutama bila
terdapat retinopati proliferatif akut
 Usahakan agar intake cairan cukup

2. Hipoglikem pada diabetisi tipe 1  Monitor kadar glukosa darah


 Hindari pemberian insulin pada bagian tubuh
yang aktif
 Kurangi dosis insulin dan atau tingkatkan intake
makanan pada waktu berolahraga
 Hindari olahraga pada saat kadar insulin berada
pada puncaknya
 Perlu diberikan snack karbohidrat sebelum,
sedang dan sesudah melakukan olahraga
 Lakukan olahraga teratur
 Cepat tanggap pada gejala yang timbul

3. Komplikasi kardiovaskuler  Dipelukan pemeriksaan medis sebelum


berolahraga
 Lakukan pemeriksaan EKG kerja
 Program olahraga individual
 Pemeriksaan laboratorium secara rutin
4. Cedera muskuloskeletal  Pilihlah olahraga yang sesuai/tepat
 Tingkatkan intensitas latihan sedikit demi sedikit
dan bertahap
 Jangan lupa melakukan pemanasan dan
pendinginan
 Hindari olahraga berat dan berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai