Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Asuhan Keperawatan II Diabetes Melitus
Disusun:
Meilinda Sari
PO.62.20.1.19.419
Tujuan pembelajaran
Setelah mempelajari asuhan keperawatan diabetes mellitus dalam kehamilan, peserta didik
diharapkan memahami dan melaksanakan asuhan keperawatan klien dengan diabetes dalam
kehamilan, meliputi:
1. Mampu menjelaskan definisi diabetes mellitus dalam kehamilan (DMG)
2. Mampu menjelaskan faktor risiko diabetes mellitus dalam kehamilan (DMG)
3. Mampu menjelaskan metabolisme glukosa pada kehamilan
4. Mampu menjelaskan mekanisme makrosemia
5. Mampu menjelaskan mekanisme penyulit pada kehamilan
6. Mampu menjelaskan mekanisme hipoglikemia pada bayi baru lahir
7. Mampu menjelaskan persiapan OGTT
8. Mampu menjelaskan hasil laboratorium untuk menegakkan diabetes pada kehamilan
9. Mampu menjelaskan sasaran kendali glukosa pada diabetes mellitus dalam kehamilan
(DMG)
10. Mampu menjelaskan pengkajian pada klien diabetes mellitus dalam kehamilan (DMG)
11. mampu menjelaskan diagnose keperawatan pada klien diabetes mellitus dalam
kehamilan (DMG)
12. Mampu menyusun intervensi keperawatan pada klien diabetes mellitus dalam kehamilan
(DMG)
13. Mampu menyusun perencanaan pendidikan kesehatan pada klien diabetes mellitus dalam
kehamilan (DMG)
14. Mampu memahami dan menelaah hasil penelitian yang berhubungan diabetes mellitus
dalam kehamilan (DMG)
Kasus Pemicu
Pasien Ny. B usia 32 tahun G3P2A0 hamil 28 minggu datang ke puskesmas dengan keluhan
sering lapar, sering haus, sering kencing, pandangan kabur, kadang mual, mudah mengantuk,
mudah lelah dan gatal pada daerah kemaluan. Ny. B mengatakan selama hamil terjadi
penambahan berat badan 10 kg, TFU 32 cm. Riwayat dalam keluarga Bapak dari Ny. B
menderita DM. Riwayat kehamilan yang lalu anak pertama jenis kelamin perempuan BB
3900 gram, anak kedua laki-laki 4200 gram. Hasil pemeriksaan TTGO 180 mg/dL.
Aktivitas 1
Jelaskan Pengertian/Definisi Diabetes Dalam Kehamilan
Diabetes gestasional didefinisikan sebagai intoleransi karbohidrat yang dimulai atau
pertama kali dikenali pada kehamilan yang ditandai dengan suplai insulin yang tidak
mencukupi untuk memenuhi kebutuhan insulin tubuh saat kehamilan. Penyebab suplai
insulin yang tidak mencukupi mendeskripsikan penyebab hiperglikemia secara umum,
termasuk seperti penyakit autoimun, penyebab monogenik, dan resistensi insulin.
Sumber :
http://scholar.unand.ac.id/67911/3/BAB%20I%20PENDAHULUAN.pdf
Aktivitas 2
Deskripsikan Faktor Risiko DM dalam Kehamilan
a. Obesitas
Obesitas merupakan kondisi tubuh dengan kadar lemak yang terlalu tinggi yang
menyebabkan berbagai masalah kesehatan, salah satunya adalah GDM. Pada penderita
GDM, pankreas menghasilkan insulin dalam jumlah yang cukup, namun insulin tersebut
tidak dapat bekerja maksimal dalam membantu sel-sel tubuh menyerap glukosa dikarenakan
kadar lemak dalam darah yang tinggi terutama kolesterol dan trigliserida (lemak dalam
darah).
Sumber :
http://digilib.unisayogya.ac.id/4254/1/Mengenal%20dan%20Upaya%20Mengatasi
%20Diabetes%20dalam%20Kehamilan%20-%20FIX.pdf
b. Riwayat Keluarga
Jika ada anggota keluarga Bumil yang menderita diabetes, Bumil pun juga berisiko
mengalami diabetes gestasional. Risiko bisa semakin tinggi kalau sebelumnya Bumil
pernah melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 4,1 kg.
Sumber :
https://www.alodokter.com/apa-itu-diabetes-gestasional
c. Gaya Hidup
Saat ini, banyak ibu hamil yang kurang memperhatikan pola hidup ketika sedang menjalani
masa kehamilan. Karena kebiasaan, sering kali ibu hamil tidak peduli untuk terus
mengonsumsi minuman beralkohol atau terbiasa merokok. Hal ini sebenarnya bisa
berdampak pada kesehatan, bukan hanya kesehatan sang ibu hamil tapi juga kesehatan
janin. Ibu hamil perlu memperhatikan kebiasaan dan mengatur pola hidup mereka untuk
mencegah terserang diabetes gestasional.
Sumber :
http://repository.unimus.ac.id/2355/3/BAB%20II.pdf
d. Merokok
Karena zat nikotin yang terdapat dalam rokok berdampak buruk pada tubuh yang dapat
menyebabkan resistensi insulin, peradangan, menumpuk lemak dalam perut, nikotin juga
mempersulit pengendalian gula darah.
Sumber :
https://health.grid.id/read/352580906/merokok-ternyata-dapat-menyebabkan-diabetes-tipe-
2-hasil-studi?page=2
e. Hipertensi
Hubungan diabetes dengan hipertensi dapat terjadi bersamaan karena keduanya memiliki
keterkaitan yang cukup erat, yaitu memungkinkan penyakit lain terjadi seperti penyakit
jantung dan gagal ginjal. American Diabetes Association merekomendasikan tekanan darah
penderita DMG harus dibawah 140/90 mmHg. Bila ada gangguan ginjal dianjurkan tekanan
darah lebih rendah lagi.
Sumber :
http://digilib.unisayogya.ac.id/4254/1/Mengenal%20dan%20Upaya%20Mengatasi
%20Diabetes%20dalam%20Kehamilan%20-%20FIX.pdf
f. Pola Aktivitas
Rutin berolahraga selama hamil dapat membantu menurunkan kadar gula darah. Oleh sebab
itu, ibu hamil disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter terkait jenis olahraga yang
sesuai dengan kondisi kesehatan.
Selain dapat menurunkan gula darah, rutin berolahraga juga dapat meringankan berbagai
keluhan terkait kehamilan, seperti sakit punggung, kram, kaki bengkak, sembelit, dan susah
tidur.
Sumber :
https://www.alodokter.com/diabetes-gestasional
Kalau di kehamilan sebelumnya Bumil mengalami diabetes gestasional, maka kondisi ini
mungkin akan terjadi di kehamilan selanjutnya. Jadi, jika Bumil pernah mengalaminya, beri
tahu dokter serta lakukan pemeriksaan berkala supaya kondisi Bumil dan janin bisa
terpantau.
Sumber :
https://www.alodokter.com/apa-itu-diabetes-gestasional
Aktivitas 3
a. Polidipsi
Polidipsia adalah suatu kondisi ketika seseorang merasa sangat kehausan dan biasanya
diikuti dengan mulut yang kering terus-menerus. Meskipun sudah minum, bahkan dalam
jumlah yang banyak, tidak berapa lama kemudian rasa haus akan kembali melanda
Polidipsia terjadi salah satunya sebagai kompensasi dari kondisi poliuria yang
dijelaskan di atas. Karena tubuh mengeluarkan air lewat urine dalam jumlah banyak,
maka tubuh bereaksi memberi sinyal haus agar mendapat asupan air yang lebih banyak.
Sumber :
https://www.guesehat.com/waspada-3p-tiga-gejala-utama-diabetes-melitus
b. Poliuri
Poliuria adalah suatu kondisi ketika seseorang buang air kecil lebih sering, dengan
jumlah urine yang juga melebihi normal alias abnormal. Normalnya, orang dewasa
mengeluarkan urine sebanyak satu hingga dua liter per hari. Namun pada pasien terduga
diabetes, ia dapat mengeluarkan urine hingga lebih dari tiga liter sehari.
Poliuria dapat menjadi penanda seseorang terkena diabetes melitus. Hal ini terjadi
karena kadar gula dalam darah terlalu tinggi. Gula adalah zat yang akan direabsorpsi
atau diserap kembali oleh ginjal saat menyaring darah untuk membuat urine.
Karena kadar gula yang tinggi, tidak semua gula dapat diserap kembali oleh ginjal dan
akan keluar lewat urine. Gula akan menyerap lebih banyak air, sehingga urine yang
dihasilkan juga lebih banyak.
Selain karena diabetes melitus, poliuria juga dapat terjadi karena hal-hal lain. Misalnya
diabetes insipidus, gagal ginjal, penggunaan obat-obatan yang memiliki efek
meningkatkan urinasi, seperti furosemid atau spironolakton, konsumsi kafein dan
alkohol, diare kronis, ataupun kehamilan.
Sumber :
https://www.guesehat.com/waspada-3p-tiga-gejala-utama-diabetes-melitus
c. Polifagia
Polifagia adalah suatu kondisi medis ketika seseorang merasa sangat kelaparan atau
mengalami peningkatan nafsu makan yang lebih besar dari biasanya. Hal ini dapat menjadi
salah satu penanda utama diabetes melitus.
Pada pasien dengan diabetes melitus, gula tidak bisa masuk ke dalam sel karena adanya
resistensi insulin ataupun kekurangan produksi insulin. Padahal, gula diperlukan sebagai
bahan bakar utama bagi sel untuk memproduksi energi.
Karena itulah, tubuh akan memberi sinyal seakan-akan kekurangan asupan gula dan
berujung pada rasa lapar dan nafsu makan yang meningkat. Selain pada kondisi
hiperglikemia atau tingginya kadar gula dalam darah, polifagia juga dapat menjadi tanda
terjadi kondisi hipoglikemia, yakni tubuh justru kekurangan gula dalam darah.
Sumber :
https://www.guesehat.com/waspada-3p-tiga-gejala-utama-diabetes-melitus
d. Pandangan Kabur
Gula darah tinggi yang tidak terkontrol pada penderita diabetes dapat menyebabkan
berbagai penyakit mata.
Kadar gula darah yang tinggi membuat lensa mata membengkak hingga mengganggu
kemampuan mata untuk melihat. Untuk memperbaikinya, gula darah harus kembali ke
kisaran normal, yaitu antara 70 mg/dL sampai 130 mg/dL sebelum makan, dan kurang dari
180 mg/dL selama satu atau dua jam sesudah makan.
Sumber :
https://www.alodokter.com/waspadai-penyakit-mata-pada-penderita-diabetes
e. Mual
Karena saat kadar glukosa darah naik atau turun, metabolisme tubuh dapat terganggu dan
bingung yang dapat menyebabkan perasaan mual yang bercampur aduk.
Sumber :
https://health.grid.id/read/353035274/penyandang-diabetes-sering-mual-muntah-ternyata-
ini-penyebabnya?page=all
Aktivitas 4
Jelaskan mekanisme terjadinya makrosemia pada kehamilan
Makrosomia adalah istilah medis bagi bayi yang lahir dengan berat badan di atas rata-rata.
Kondisi ini bisa menyebabkan proses persalinan menjadi lebih sulit dan berbahaya bagi ibu
maupun bayi.
Makrosomia dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti faktor keturunan, masalah
kesehatan pada ibu selama masa kehamilan, dan gangguan pertumbuhan janin.
Selain itu, ada beberapa faktor lain yang juga dapat meningkatkan risiko bayi mengalami
makrosomia, di antaranya:
Memiliki berat badan berlebih atau obesitas saat hamil
Menderita diabetes gestasional
Menderita hipertensi selama hamil
Memiliki riwayat melahirkan bayi dengan berat badan besar
Berusia lebih dari 35 tahun saat hamil
Mengandung bayi laki-laki
Sumber
https://www.alodokter.com/makrosomia-kondisi-saat-bayi-lahir-dengan-berat-badan-
berlebih
Aktivitas 5
Jelaskan penyulit DM pada kehamilan
Sumber :
https://www.alomedika.com/diabetes-mellitus-maternal-meningkatkan-risiko-kelainan-
kongenital
Aktivitas 6
Jelaskan mekanisme terjadinya hipoglikemia pada bayi baru lahir
Hipoglikemia adalah kondisi gula darah yang turun di bawah nilai normal. Selain pada
orang dewasa, kondisi ini dapat terjadi pada bayi dengan penyebab yang beragam.
Hipoglikemia pada bayi bisa berbahaya jika tidak dikenali dan ditangani dengan cepat dan
tepat.
Hipoglikemia sebenarnya normal ditemui pada bayi baru lahir, namun biasanya hanya
berlangsung sementara, dan kadar gula darah akan meningkat dengan sendirinya dalam 2-3
jam.
Kekurangan asupan nutrisi selama kehamilan dapat menjadi penyebab terjadinya
hipoglikemia pada bayi. Beberapa keadaan lain yang juga dapat menyebabkan kondisi ini
adalah:
Infeksi
Asfiksia saat lahir
Penyakit hati
Penyakit metabolik bawaan
Terlalu banyak insulin akibat diabetes pada ibu hamil yang tidak terkontrol
Terlalu banyak insulin akibat tumor pankreas
Pada bayi, gejala hipoglikemia terkadang tidak khas. Namun, ada beberapa gejala umum
yang bisa Anda kenali, antara lain bayi terlihat lemas dan tidak mau menyusu. Pada kondisi
yang parah, bayi bisa kejang, berhenti bernapas (apnea), dan bibir serta kukunya menjadi
kebiruan (sianosis).
Sumber :
https://www.alodokter.com/kenali-penyebab-hipoglikemia-pada-bayi-dan-faktor-risikonya
Aktivitas 7
Jelaskan persiapan untuk pemeriksaan OGTT
1. Persiapan Pasien
Sebelum menjalani tes toleransi glukosa oral, dokter melakukan anamnesis seputar
keluhan pasien, terutama terkait diabetes mellitus dan faktor risikonya. Tanyakan juga
riwayat diabetes pada anggota keluarga, riwayat pemeriksaan glukosa darah sewaktu atau
puasa sebelumnya, dan apakah ada gejala terkait komplikasi diabetes,
misalnya retinopati.
Tiga hari sebelum pemeriksaan, pasien tetap makan dengan karbohidrat yang cukup dan
melakukan kegiatan jasmani seperti kebiasaan sehari-hari. Kemudian, pada hari
pemeriksaan, pasien berpuasa paling sedikit 8 jam (mulai malam hari), minum air putih
tanpa glukosa tetap diperbolehkan.
2. Peralatan
Peralatan yang diperlukan adalah:
Spuit untuk mengambil darah
3. Posisi Pasien
Pasien bisa dalam posisi duduk atau tidur pada saat pengambilan sampel darah.
4. Prosedural
Pada awal kedatangan, pastikan pasien datang dalam keadaan puasa. Kemudian,
lakukan pemeriksaan dengan langkah berikut:
a. Lakukan pengambilan sampel dan pemeriksaan kadar glukosa darah puasa
b. Kemudian, berikan glukosa 75 gram untuk orang dewasa atau 1,75 gram/kgBB pada
anak. Glukosa dilarutkan dalam air 250 mL dan diminum dalam waktu 5 menit
Sumber :
https://www.alomedika.com/tindakan-medis/endokrinologi/tes-toleransi-glukosa-oral/
teknik
Aktivitas 8
Jelaskan batasan normal hasil pemeriksaan GDP, GDS dan TTGO
GDS Plasma vena < 110 < 6,1 110– 6,1–11,0 > 200 > 11,1
199
Darah kapiler < 90 < 5,0 90– 5,0–11,0 > 200 > 11,1
199
GDP Plasma vena < 110 < 6,1 110– 6,1–7,0 > 126 > 7,0
125
Darah kapiler < 90 < 5,0 5,0–6,1 > 110 > 6,1
90–
109
GD2P Plasma vena < 140 < 7,8 140– 7,8–11,1 > 200 > 11,1
P 200
Darah kapiler < 120 < 6,7 6,7–11,1 > 200 > 11,1
120–
200
2. Table TTGO
GDP
Kriteria
0 jam 2 jam
(mg/dL) (mmol/L) (mg/dL) (mmol/L)
GDPT > 110 serta < 126 6,1 > serta < 7,0 < 140 < 7,8
TGT < 126 < 7,0 > 140 serta < 200 7,8 > serta < 11,1
DM > 126 > 7,0 > 200 > 11,1
Sumber:
https://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2016/04/MANUAL-GLUKOSA.doc
Aktivitas 9
Jelaskan sasaran kendali glukosa pada DM dalam kehamilan
Sumber :
https://www.alomedika.com/penyakit/endokrinologi/diabetes-gestasional/penatalaksanaan
Aktivitas 10
Jelaskan pengkajian keperawatan dengan masalah DM dalam Kehamilan
1. Nama: Ny. B
2. Usia: 32 thn
3. Keluhan utama:
Sering lapar, sering haus, sering kencing, pandangan kabur, kadang mual, mudah
mengantuk, mudah lelah dan gatal pada daerah kemaluan.
4. Riwayat penyakit keluarga
Bapak dari Ny. B menderita DM.
5. Riwayat kehamilan sekarang
Ny. B mengatakan selama hamil terjadi penambahan berat badan 10 kg
6. Riwayat kehamilan lalu
Anak pertama jenis kelamin perempuan BB 3900 gram, anak kedua laki-laki 4200 gram.
7. Riwayat ANC
8. Pola aktivitas sehari-hari
a. Pola nutrisi:
- Ny. B mengeluh sering lapar, sering merasa haus, dan terjadi penambahan BB
b. Pola eliminasi:
- BAK: Ny. B mengatakan sering kencing
- BAB: tidak ada masalah
c. Pola personal hygine
- Tidak ada masalah
d. Pola istirahat dan tidur:
- Ny. B mengatakan mudah lelah dan mengantuk
e. Pola aktivitas:
- Ny. B mengatakan tidak ada kegiatan fisik yang berat dan hanya berdiam
dirumah
9. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
- Ny. B tampak baik
b. TTV
- Pemeriksaan laboratorium: TTGO 180 mg/dl
- TFU 32 cm
- Kepala: tidak ada benjolan
- Wajah: simetris
- Mata: simetris, pandangan kabur
- Hidung: tidak ada pernapasan cuping hidung
- Telingan: simestris, tidak ada gangguan pendengaran
- Leher: tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid
- Payudara: tidak ada masalah
- Ekstermitas dan kulit
Ny. B mengatakan gatal di daerah genetalia
Pada area genetalia tampak kemerahan
Sumber :
Aktivitas 11
Jelaskan Diagnosa Keperawatan yang terjadi pada DM dalam Kehamilan
Sumber :
Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI),
Edisi 1, Jakarta, PersatuanPerawat Indonesia
Aktivitas 12
Jelaskan intervensi keperawatan yang pada DM dalam kehamilan
Terlampir
Aktivitas 14
Lakukan telaah terhadap satu buah artikel yang dipublikasi di jurnal dengan topic yang
berhubungan dengan diabetes dalam kehamilan dan buat resume hasil telaah meliputi: