Tujuan Penugasan
1. Memahami dasar dan alasan penetapan batas glukosa darah untuk diagnosis DM
2. Memahami dasar dan alasan penetapan batas kadar HbA1c untuk diagnosis DM
3. Memahami batasan atau criteria batas normal, DM, Prediabetes, berdasarkan hasil
glukosa darah
4. Memahami batasan atau criteria batas normal, DM, Prediabetes, berdasarkan HbA1c
5. Memahami hubungan antara kadar glukosa darah dan HbA1c dengan risiko komplikasi
kardiovaskuler
Kasus 1
Seorang laki-laki a.n. Tn. Karim usia 57 tahun menderita DM sejak 8 tahun yang lalu.
Telah mendapat terapi berupa obat oral metformin 3x1 tab dan insulin humulin R 6u-8u-
6u. Pagi ini telah dilakukan pemeriksaan gula darah puasa dengan hasil 115mg/dL. Pagi ini
klien sudah dilakukan suntikan insulin, tetapi klien tidak mau makan karena mual. Setelah
mendapatkan terapi insulin sebelum makan siang, Tn Karim mengeluh kepala pusing, berat
badan lemas, keringat dingin, gemetar dan terasa lapar. Hasil pemeriksaan gula
menunjukkan hasil 50 mg/dL.
Soal
1. Jelaskan dasar dan alasan penetapan batas glukosa darah untuk diagnosis DM
2. Jelaskan kriteria batas normal, DM, Prediabetes, berdasarkan hasil glukosa darah
Pemeriksaan glukosa plasma ≥ 200 mg/dL 2-jam setelah Tes Toleransi Glukosa
Oral (TTGO) dengan beban glukosa 75 gram
Kasus 2
Seorang perempuan a.n. Ny. Mur usia 57 tahun, pekerjaan PNS, dirawat di ruang penyakit
dalam wanita karena infeksi saluran kemih (ISK). Klien menderita DM sejak 10 tahun
dengan terapi novomix 12-15u dan kontrol teratur. Terakhir suntik pagi 15u. Hasil lab
menunjukkan GDS 628 mg/dL, A1c 9,7%, keton 0,7 dan pH 7,1. Saat ini klien mengeluh
sering kencing dan mual.
Soal
3. Jelaskan dasar dan alasan penetapan batas kadar HbA1c untuk diagnosis DM
4. Memahami batasan atau kriteria batas normal, DM, Prediabetes, berdasarkan HbA1c
Diabetes terdiri dari 2 jenis yaitu diabetes tipe 1 dimana terjadi kelainan bawaan yang
menyebabkan seseorang tidak memiliki hormon insulin sama sekali.
Sedangkan diabetes tipe 2 merupakan kelainan hormon insulin yang didapat, pada
awalnya tidak ada masalah dalam produkis hormon insulin namun akibat pola hidup
yang tidak sehat mengakibatkan masalah dalam produksi insulin.
Diagnosis untuk diabetes mellitus didapatkan dari pemeriksaan kadar gula darah
dalam tubuh. Berikut adalah kadar gula normal :
gula darah puasa normal 80-100 mg/dl (didapatkan dengan pemeriksaan gula
darah setelah berpuasa selama 10 jam)
Gula darah 2 jam setelah makan 80-144mg/dl (didapatkan dengan
pemeriksaan makan setelah 2 jam makan)
seseorang dikatakan menderita diabetes mellitus, apabila didapatkan gula darah puasa
lebih dari sama dengan 126 mg/dl dan gula darah setelah makan lebih dari sama
dengan 198 mg/dl.
Kasus 3
Seorang lak-laki a.n. Tn. T usia 56 tahun mengeluh nyeri dada sebelah kiri. Klien
didiagnosa IMA dan dianjurkan tirah baring. Menurut klien selama ini tidak merasakan
keluhan apa-apa pada jantungnya, yang dirasakan hanya dulu kaki sering kesemutan dan
sekarang terasa baal. Klien menderita DM sejak 11 tahun yang lalu. Dulu kaki pernah luka
akibat tertusuk duri saat berjalan tanpa menggunakan sandal, saat itu klien tidak merasa.
Saat ini klien juga mengeluh mual dan muntah sering kali makan dan minum. Hasil
pemeriksaan fisik menunjukkan kulit kaki terlihat kering dan teraba dingin. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan kolesterol total 227 mg/dl, trigliserida=314; GDP=408 mg/dl;
Gula darah 2 Jam PP=536 mg/dl. Troponin T positif, tekanan darah 180/90 mmHg.
Soal
5. Jelaskan tanda-tanda yang menunjukkan komplikasi dari diabetes mellitus pada kasus 3
di atas
yang dirasakan hanya dulu kaki sering kesemutan dan sekarang terasa baal. Klien
menderita DM sejak 11 tahun yang lalu. Dulu kaki pernah luka akibat tertusuk duri
saat berjalan tanpa menggunakan sandal, saat itu klien tidak merasa. Saat ini klien
juga mengeluh mual dan muntah sering kali makan dan minum.
Pernyataan keluhan pasien sebelum merasakan sakit pada jantung
Sesuai dengan dampak yang di rasakan pada klien dengan Riwayat dm
Merasakan pola nafsu makan dan minum pada pagi hari ( poli gizi) dan kaki
merasakn kesemutan dan baal
6. Jelaskan arti pemeriksaan laboratorium (kolesterol total, trigliserida, GDP, Gula darah 2
Jam PP, Troponin T positif) dan berapa batasan normal.
Kolesterol adalah zat lemak yang dikenal sebagai lipid dan sangat penting untuk fungsi
normal tubuh. Kolesterol dibuat terutama oleh hati, tetapi juga dapat ditemukan di
beberapa makanan. Kadar lipid yang terlalu tinggi atau biasa disebut
sebagai hiperlipidemia, dalam darah akan berdampak pada kesehatan Anda.
Kadar kolesterol yang tinggi biasanya tidak menyebabkan gejala apa pun pada tubuh
Anda, tetapi kadar yang tinggi dapat meningkatkan risiko kondisi kesehatan yang
serius. Kolesterol dibawa dalam darah Anda oleh protein. Ketika keduanya bergabung,
keduanya disebut lipoprotein.
Kadar kolesterol dalam darah - baik HDL dan LDL - dapat diukur dengan pemeriksaan
darah. Kadar kolesterol yang direkomendasikan dalam darah bervariasi antara mereka
yang berisiko lebih tinggi atau lebih rendah terkena penyakit arteri.
7. Jelaskan hubungan antara kadar glukosa darah dan HbA1c dengan risiko komplikasi
kardiovaskuler