Anda di halaman 1dari 5

LOGBOOK KE-3

MATA KULIAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN I


DIABETES MELITUS (KDK I DM)

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN ANGKATAN V


JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

NAMA MAHASISWA : Tri Saputra


NIM : Po.62.20.1.19.436

POLTEKKES KEMENKES PALANGKA RAYA


JL. GEORGE OBOS NO. 30 PALANGKA RAYA
TAHUN 2022
PENUGASAN III

Fasilitator: Ns. Aida Kusnaningsih, M.Kep., Sp.Kep.Mat

Tujuan Penugasan

Setelah menyelesaikan tugas ini peserta didik diharapkan mampu:

1. Memahami dasar dan alasan penetapan batas glukosa darah untuk diagnosis DM
2. Memahami dasar dan alasan penetapan batas kadar HbA1c untuk diagnosis DM
3. Memahami batasan atau criteria batas normal, DM, Prediabetes, berdasarkan hasil
glukosa darah
4. Memahami batasan atau criteria batas normal, DM, Prediabetes, berdasarkan HbA1c
5. Memahami hubungan antara kadar glukosa darah dan HbA1c dengan risiko komplikasi
kardiovaskuler

Aktivitas I: Penyelesaian Soal 1-2 berdasarkan Kasus 1

Kasus 1

Seorang laki-laki a.n. Tn. Karim usia 57 tahun menderita DM sejak 8 tahun yang lalu.
Telah mendapat terapi berupa obat oral metformin 3x1 tab dan insulin humulin R 6u-8u-
6u. Pagi ini telah dilakukan pemeriksaan gula darah puasa dengan hasil 115mg/dL. Pagi ini
klien sudah dilakukan suntikan insulin, tetapi klien tidak mau makan karena mual. Setelah
mendapatkan terapi insulin sebelum makan siang, Tn Karim mengeluh kepala pusing, berat
badan lemas, keringat dingin, gemetar dan terasa lapar. Hasil pemeriksaan gula
menunjukkan hasil 50 mg/dL.

Soal

1. Jelaskan dasar dan alasan penetapan batas glukosa darah untuk diagnosis DM

Keluhan dan gejala yang khas ditambah hasil pemeriksaan glokusa darah sewaktu
>200 mg/dl, glukosa darah puasa > 115mg/dl sudah cukup untuk menegakkan
diagnosis DM. untuk diagnosis DM dan gangguan toleransi glukosa lainnya diperiksa
glukosa darah 2 jam setelah beban glukosa. Sekurang-kurangnya diperlukan kadar
glukosa darah 2 kali abnormal untuk konfirmasi diagnosis DM pada hari yang lain
untuk Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) yang abnormal. Konfirmasi tidak
diperlukan pada keadaan khas hiperglikemia dengan dekompensasi metabolik akut,
seperti ketoasisodis, berat badan yang menurun cepat.

2. Jelaskan kriteria batas normal, DM, Prediabetes, berdasarkan hasil glukosa darah

Kriteria batas normal DM dan prediabetes berdasarkan hasil glukosa darah yaitu:
 Normal (tidak menderita diabetes) : ≤ 100 mg/dL
 Prediabetes : 100-125 mg/dL
 Diabetes : 126 mg/dL atau lebih

Aktivitas II: Penyelesaian Soal 4-6 berdasarkan Kasus 2

Kasus 2
Seorang perempuan a.n. Ny. Mur usia 57 tahun, pekerjaan PNS, dirawat di ruang penyakit
dalam wanita karena infeksi saluran kemih (ISK). Klien menderita DM sejak 10 tahun
dengan terapi novomix 12-15u dan kontrol teratur. Terakhir suntik pagi 15u. Hasil lab
menunjukkan GDS 628 mg/dL, A1c 9,7%, keton 0,7 dan pH 7,1. Saat ini klien mengeluh
sering kencing dan mual.

Soal

3. Jelaskan dasar dan alasan penetapan batas kadar HbA1c untuk diagnosis DM

Alasanya untuk memantau kadar glukosa darah dalam tubuh. Selain pengidap
diabetes atau yang beresiko mengidap diabetes atau seblumnya didiagnosis
prediabetes perlu melakukan tes HbA1c.
Hasil pemeriksaan HbA1c dilaporkan dalam bentuk persentase. Persentase ini
menunjukkan berapa persen hemoglobin yang terlapisi oleh gula dalam darah.
Berikut hasil pemeriksaan normla dan tidak normalnya untuk mendiagnosis DM.
Normal :<5.7%
Prediabetes : 5.7-6.4%
Diabetes : ≥ 6.5%

4. Memahami batasan atau kriteria batas normal, DM, Prediabetes, berdasarkan HbA1c

Hasil pemeriksaan akan tertulis dalam persentase yang menunjukkan kondisi tertentu,
semakin tinggi jumlah HbA1c berarti semakin banyak hemiglobin yang berikatan
dengan glukosa. Jika jumlah HbA1c melebhi 8%, kemungkinan mengalami diabetes
tidak terkontrol dan beresiko mengalami diabtes.
Normal : jumlah HbA11c dibawah 5,7%
Prediabetes : jumlah HbA1c antara 5,7-6,4 %
Diabetes : jumlah HbA1c mencapai 6,5 % atau lebih

Aktivitas III: Penyelesaian Soal 5-7 berdasarkan Kasus 3

Kasus 3
Seorang lak-laki a.n. Tn. T usia 56 tahun mengeluh nyeri dada sebelah kiri. Klien
didiagnosa IMA dan dianjurkan tirah baring. Menurut klien selama ini tidak merasakan
keluhan apa-apa pada jantungnya, yang dirasakan hanya dulu kaki sering kesemutan dan
sekarang terasa baal. Klien menderita DM sejak 11 tahun yang lalu. Dulu kaki pernah luka
akibat tertusuk duri saat berjalan tanpa menggunakan sandal, saat itu klien tidak merasa.
Saat ini klien juga mengeluh mual dan muntah sering kali makan dan minum. Hasil
pemeriksaan fisik menunjukkan kulit kaki terlihat kering dan teraba dingin. Pemeriksaan
laboratorium menunjukkan kolesterol total 227 mg/dl, trigliserida=314; GDP=408 mg/dl;
Gula darah 2 Jam PP=536 mg/dl. Troponin T positif, tekanan darah 180/90 mmHg.

Soal
5. Jelaskan tanda-tanda yang menunjukkan komplikasi dari diabetes mellitus pada kasus 3
di atas

Tanda komplikasi diabetes ditunjukan karena hasil pemeriksaan laboratorium


menunjukkan kolestrol total cukup tinggi di atas 200 mg/dL sedangkan trigliserida
melebihi batas normal 150 mg/dL dan GDP melebihi batas normal <100 mg/dL
sehingga kemungkinan besar terjadi komplikasi kardiovaskular pada Tn. T

6. Jelaskan arti pemeriksaan laboratorium (kolesterol total, trigliserida, GDP, Gula darah 2
Jam PP, Troponin T positif) dan berapa batasan normal.

1. Tes kolestrol atau disebut pemeriksaan profil lipid adalah pemeriksaan medis
berupa tes darah untuk mengukur jumlah total zat lemak. Batas normal
kolestrol total kurang dari 200 mg/dL normal untuk orang dewasa. Antara 200
dan 239 mg/dL dianggap batas tinggi dan 240 mg/dL keatas dianggap tinggi.
2. Trigliserida merupakan pemeriksaan darah yang mengukur konsentrasi
trigliserida didalam darah. Trigleserida salah satu jenis lemak yang ditemukan
dalam darah. Batas trigleserida normal yang ada didalm tubuh tidak lebih dari
150 mg/dL.
3. Tes GDP dilakukan pertama kali untuk memeriksa apakah mengalami
pradiabetes atau diabetes. GDP normal dibawah 108 mg/dL. Jika hasil tes
menunjukkan 108-125 mg/dL ada risiko pradiabetes, jika diatas 125 mg/dL
ada risiko diabtes.
4. Pemeriksaan gula darah 2 jam PP yaitu pemeriksaan post prandial/setelah
makan, kadar gula darah di bawah 140 mg/dL adalah normal. Bila kadar gula
darah 2 jam PP antara 140-199 mg/Dl.
5. Tes troponim mengukur tingkat troponim spesipik jantung dalam darah untuk
membantu mendeteksi cedera jantung. Berdasarkan usia, kadar troponim T
normal adsalah <50-100 ng/dL

7. Jelaskan hubungan antara kadar glukosa darah dan HbA1c dengan risiko komplikasi
kardiovaskuler

Kadar HbA1c yang semakin tinggi menimbulkan komplikasi. Kenaikan kadar HbA1c
terhadap gula darah puasa dan gula darah sewaktu. Setiap penurunan HbA1c sebesar
1% akan mengurangi risiko kematian akibat diabetes sebesar 21%, serangan jantung
14%, komplikasi kardiovaskuler 37% dan penyakit vaskuler perifer 43% untuk itu
pada penyandang diabetes kadar HbA1c ditergetkan kurang dari 7%. Tolak ukur
terkendali tidaknya DM adalah dengan memeriksa HbA1c dalam darah.

Anda mungkin juga menyukai