Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENDIDIKAN KESEHATAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT BAGI


PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2

Oleh :
Nama : TRI SAPUTRA
NIM : PO6220119436

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN
KELAS REGULER V
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal Pendidikan Kesehatan

Pembimbing,

Ns. Aida Kusnaningsih, M.Kep., Sp.KepMat


NIP. 19790406 200122 2 003

Penguji,

Ns.Ester Inung Sylvia, M.Kep., Sp.MB


NIP. 19710208 200112 2 001

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Pendidikan Kesehatan
Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang Diabetes Melitus ini tepat pada waktu yang telah
ditentukan. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Ns. Reny Sulistyowati, S.Kep.,M.Kep. selaku Ketua Jurusan Keperawatan dan
pengajar Mata Kuliah Pendidikan Kesehatan Dalam Keperawatan Diabetes Melitus
(DM).
2. Ibu Ester Inung Sylvia, M.Kep., Sp.MB. Selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan
Keperawatan Reguler IV dan pengajar sekaligus koordinator Mata Kuliah Pendidikan
Kesehatan Dalam Keperawatan Diabetes Melitus (DM).
3. Ibu Ns. Aida Kusnaningsih, M.Kep., Sp.Kep Mat. Selaku pengajar Pendidikan
Kesehatan Dalam Keperawatan Diabetes Melitus (DM) dan pembimbing penulisan
proposal.
4. Bapak Ns. Alfeus Manuntung, S,Kep.,M.Kep. selaku pengajar Mata Kuliah Pendidikan
Kesehatan Dalam Keperawatan Diabetes Melitus (DM). Akhir kata saya berharap
semoga Proposal Pemeriksaan Laboratorium dan Penunjang Diabetes Melitus ini dapat
memberikan manfaat dan wawasan terhadap para pembaca.

Penulis

Tri saputra

PO6220119436

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL JUDUL
DESKRIPSI KEGIATAN EDUKASI KESEHATAN
A. Nama Kegiatan
B. Tema Kegiatan
C. Sasaran Kegiatan
D. Tujuan
E. Pelaksanaan
F. Edukator
G. Topik-topik materi
H. Sumber belajar
I. Langkah-Langkah Kegiatan
J. Evaluasi
LAMPIRAN MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN
A. Pembahasan faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat.......
B. Metedologi …………………………………………………………………………….

C. Terdapat beberapa faktor fisik yang dapat memengaruhi kepatuhan minum obat...

E . Akibat ketidakpatuhan minum obat bagi penderita DM ……………………………..

F. Cara mengatasi faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat bagi penderita DM.......

DESKRIPSI KEGIATAN EDUKASI KESEHATAN

A. Nama Kegiatan

B. Tema Kegiatan

C. Sasaran Kegiatan

D. Tujuan

E. Pelaksanaan

F. Edukator

G. Topik-topik materi

H. Sumber belajar
I. Langkah-Langkah Kegiatan

J. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil

LAMPIRAN MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN

1. Powerpoint
2. Poster
3. Lembar konsul

KEGIATAN EDUKASI KESEHATAN

A. Nama Kegiatan
Nama kegiatan faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat diabetes melitus
tipe 2

B. Tema Kegiatan
Mencegah faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat bagi penderita DM

Sasaran

Sasaran Kegiatan adalah Penderita DM dan Keluarga.

C. Tujuan

1. Tujuan umum :
Tujuan umum pendidikan kesehatan ini adalah penderita DM dan keluarga yang
dengan faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat DM bagi penderita dan
memahami pengaruh akibat ketidakpatuhan minum obat DM.

2. Tujuan Khusus :

Setelah mengikuti pendididkan kesehatan selama 60 menit penderita dan keluarga


diharapkan mampu menejelaskan Kembali faktor yang yang bisa mempengaruhi
kepatuhan minum obat bagi penderita diabetes melitus ( dm)
a. Menjelaskan pengertian kepatuhan minum obat
b. Menejelaskan apa sebab dan akibat pengaruh buruk bagi penderita DM
c. Menjelaskan gejala klasik tipe 2

D. Pelaksanaan
1. Waktu dan tempat pelaksanaan
Pendidikan kesehatan akan dilaksanakan pada hari sabtu, tanggal 12 maret 2022
pukul 08.00-09.00 WIB , bertempat di rumah penderita (jalan….)
2. Setting Tempat

: Audiens : Penyaji

: Media

E. Edukator
Tri saputra

F. Topik-topik materi
1. Pengertian DM dan faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat
2. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat DM tipe 2
3. Akibat ketidakpatuhan minum obat DM tipe 2
4. Pencegahan ketidakpatuhan minum obat DM tioe 2

G. Sumber belajar

1. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan minum obat DM tipe 2.


https://ojs.unud.ac.id/index.php/ach/article/view/59438/34528
2. International Diabetes Federation (2019). Penelitian universitas
brawijaya unduhan th2019
H. Langkah-Langkah Kegiatan
TAHAP KEGIATAN BELAJAR METODE MEDIA SUMBER ALOKASI
BELAJAR WAKTU
Pendahuluan Pendahuluan Ceramah, Poster Buku dan jurnal 5 menit
1. Memberi salam dan memperkenalkan diri tanya jawab
2. Menggali sejauh mana pengetahuan pasie
mengetahui penyebab kurang tidur dan
keluarganya tentang materi yang akan
disampaikan
3. Menyampaikan pokok bahasan
4. Menyampaikan tujuan
5. Menyepakati waktu kegiatan.
6. Appersepsi

Penyajian Penyajian Ceramah, Poster Buku dan jurnal 45 menit


1. Memberikan penjelasan kepada pasien dan tanya jawab
keluarganya tentang gangguan pola tidur
penderita DM
2. Memberikan penjelasan kepada pasien dan
keluarganya tentang penyebab gangguan pola
tidur

Penutup Penutup Ceramah, Poster Buku dan jurnal 10 menit


1. Menyimpulkan materi penyuluhan bersama tanya jawab
pasien dan keluarga
2. Memberi evaluasi secara lisan
3. Memberi salam penutup
I. EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

Evaluasi struktur kegiatan pendidikan kesehatan dilaksanakan berdasarkan:


a. Ketepatan waktu peserta hadir di tempat kegiatan
b. Kesiapan tempat pelaksanaan kegiatan
c. Kesiapan Alat dan media pendidikan kesehatan
d. Ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan

2. Evaluasi Proses
Evaluasi proses kegiatan pendidikan kesehatan dilaksanakan berdasarkan:
a. Kelancaran pelaksanaan pendidikan kesehatan
b. Kemampuan pemateri dalam memberikan pendidikan kesehatan
c. Keaktifan peserta dalam mengikuti kegiatan
d. Kemampuan peserta dalam menjawab pertanyaan

3. Evaluasi Hasil
Evaluasi hasil kegiatan pendidikan kesehatan dinilai berdasarkan Kemampuan
peserta dalam menjawab pertanyaan meliputi

Edukator,

Tri saputra

NIM.PO62.20.19.436
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN MINUM OBAT DIABETES
MELITUS TIPE 2

A.PEMBAHASAN

1. pengertian kepatuhan pengobatan


Menurut Clark (2004) kepatuhan terhadap pengobatan adalah perilaku kesehatan yang
sangat kompleks. Masalah yang teridentifikasi meliputi individu gagal memulai
terapi, kurangnya menggunakan pengobatan atau berlebihan menggunakan
pengobatan, menghentikan pengobatan terlalu cepat, waktu yang salah dan
melewatkan dosis (Ley and Llewelyn dalam Clark, 2004).

Kegagalan untuk mengikuti program pengobatan jangka panjang yang bukan dalam
kondisi akut, dimana derajat ketidakpatuhanya rata-rata 50% dan derajat tersebut
bertambah buruk seiring berjalanya waktu (Niven, 2013). Gordis (dalam Niven, 2013)
mengatakan bahwa perkiraan tentang kepatuhan yang dilakukan oleh profesional
kesehatan dan laporan yang disampaikan oleh pasien sendiri adalah tidak akurat.

Kepatuhan pengobatan dalam penelitian ini mengacu pada dua jenis pengobatan yaitu
kepatuhan pengobatan secara non farmakologi seperti diet, olahraga teratur dan
menjaga kebersihan. Selanjutnya kepatuhan pengobatan secara farmakologi seperti
mengkonsumsi obat-obatan.

B.METODOLOGI

Desain penelitian yang digunakan adalah observasional deskripstif dengan menggunakan


rancangan studi cross sectional untuk menggambarkan kepatuhan minum obat pada pasien
DM tipe 2

C.Terdapat beberapa faktor memengaruhi kepatuhan minum obat

Menurut Niven (2013) faktor kepatuhan dapat digolongkan menjadi empat bagian yaitu
:

a. Pemahaman tentang instruksi


Tidak seorang pun mematuhi instruksi jika ia salah paham tentang instruksi
yang diberikan padanya. Ley dan Spelman (dalam Niven, 2013) menemukan bahwa
lebih dari 60% yang diwawancarai setelah bertemu dengan dokter salah mengerti
tentang instruksi yang diberikan pada mereka. Hal ini disebabkan oleh kegagalan
profesional kesehatan dalam memberikan informasi yang lengkap, penggunaan istilah-
istilah medis, dan banyak memberikan instruksi yang harus diingat oleh pasien.
Pendekatan praktis untuk mempengaruhi kepatuhan pasien ditemukan oleh DiNicola
dan DiMatteo yaitu:
1. Buat instruksi tertulis yang jelas dan mudah diinterpretasikan.
2. Berikan informasi tentang pengobatan sebelum menjelaskan halhal lain.
3. Jika seseorang diberikan suatu daftar tertulis tentang hal-hal yang harus diingat,
maka akan ada efek “keunggulan”, yaitu mereka berusaha mengingat hal-hal yang
pertama kali ditulis.
4. Instruksi-instruksi harus ditulis dengan bahasa umum (non-medis) dan hal-hal
penting perlu ditekankan.
b. Kualitas interaksi
Kualitas interaksi antara profesional kesehatan dan pasien merupakan bagian
yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan. Pentingmya keterampilan
interpersonal dalam memacu kepatuhan terhadap pengobatan secara garis besar
ditemukan oleh DiNicola dan DiMatteo (dalam Niven, 2013) : Riset tentang faktor-
faktor interpersonal yang mempengaruhi kepatuhan terhadap pengobatan menujukkan
pentingnya sensitifitas dokter terhadap komunikasi verbal dan non verbal pasien dan
empati terhadap perasaan pasien, akan menghasilkan suatu kepatuhan sehingga akan
menghasilkan kepuasa
c. Isolasi sosial dan keluarga
Keluarga dapat menjadi faktor yang sangat berpengaruh dalammenentukan
keyakinan dan nilai kesehatan individu serta dapat jugamenentukan tentang program
pengobatan yang dapat mereka terima. Keluarga juga memberi dukungan dan membuat
keputusan mengenai perawatan dari anggota keluarga yang sakit.
d. Keyakinan, sikap dan kepribadian
Ahli psikologis telah menyelidiki tentang hubungan antara pengukuran-
pengukuran kepribadian dan kepatuhan. Mereka menemukan bahwa data kepribadian
secara benar dibedakan antara orang yang patuh dengan orang yang gagal. Orang-orang
yang tidak patuh adalah orang-orang yang mengalami depresi, kecemasan, sangat
memperhatikan kesehatannya, memiliki kekuatan ego yang lebih lemah dan yang
kehidupan sosialnya lebih memusatkan perhatiannya pada diri sendiri. Kekuatan ego
yang lemah ditandai dengan kekurangan dalam hal pengendalian diri sendiri dan
kurangnya penguasaan terhadap lingkungan. Pemusatan terhadap diri sendiri dalam
lingkungan sosial mengukur tentang bagaimana kenyamanan seseorang berada dalam
situasi sosial. Blumenthal dkk (dalam Niven, 2013) menyatakan bahwa ciri-ciri
kepribadian yang disebutkan di atas itu yang menyebabkan seseorang cenderung tidak
patuh (drop out) dari program pengobatan.
D. Akibat ketidakpatuhan minum obat

Kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus penting untuk mencapait tujuan
pengobatan dan efektif untuk mencegah komplikasi pada penyakit diabtes melitus terutama
bagi pasien yang harus mengkonsumsiobat dalam jangka waktu yang lama, bahkan seumur
hidupnya (Sasmito, 2017).

Kepatuhan pengobatan yang rendah dapat mengakibatkan peningkatan risiko biaya


perawatan, peningkatan penyakit komplikasi dan risiko rawat inap (Srikartika dkk, 2016).
Berbagai pendekatan dapat dilakukan untuk menggambarkan kepatuhan penderita yaitu
metode langsung yang meliputi observasi langsung terhadap terapi penderita, pengukuran
aspek biologis dalam meliputi laporan diri pasien atau kuisoner, perhitungan jumlah pil,
pengambilan obat kembali, pemantauan obat secara elektronik, dan penilaian diri penderita
terhadap respon (Tan et al, 2009)

E.Cara mengatasi faktor yang mempengaruhi kepatuhan

secara umum, hal-hal yang perlu dipahami dalam meningkatkan kepatuhan dalah bahwa:

1. Pasien memerlukan dukungan, bukan disalahkan.


2. Konsekuensi dari ketidakpatuhan terhadap terapi jangka panjang adalah tidak
tercapainya tujuan terapi dan meningkatnya biaya pelayanan kesehatan.
3. Meningkatkan kepatuhan pasien dapat meningkatkan keamanan penggunaan obat.
4. Memperbaiki kepatuhan dapat merupakan intervensi terbaik dalam penanganan.

Anda mungkin juga menyukai