Publikasi 2019
I. Deskripsi jurnal
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Senam Kaki terhadap Penurunan Kadar Gula
Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II di wilayah kerja Puskesmas Sape Kabupaten Bima.
Berdasarkan uji t-test dengan bantuan program SPSS versi 16 diperoleh t-hitung 16,073 dengan
taraf signifikansi 0,05 dan nilai df sebesar 25 masih lebih kecil dengan nilai batas kritis a = 0,05
(0,000<0,05). Berdasarkan hasil ini maka dapat dinyatakan bahwa Senam Kaki berpengaruh
terhadap penurunan Kadar Gula Darah pada penderita Diabetes Mellitus type II di wilayah kerja
Puskesmas Sape Kabupaten Bima.
4. Kesimpulan penelitian
Berdasarkan analisa data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Seluruh responden sebelum pelaksanaan Senam Kaki memiliki kadar gula darah >= 180 mg/dl
sebanyak 26 orang (100%)
b. Sebagian besar responden setelah pelaksanaan senam kaki memiliki kadar gula darah 80 - 144
mg/dl sebanyak 14 orang (53,8%) dan 145 - 179 mg/dl sebanyak 12 orang (46,2%)
c. Hasil analisis menunjukkan bahwa senam kaki memengaruhi penurunan kadar gula darah
pada penderita DM tipe II
Berdasarkan uji t-test dengan bantuan program SPSS versi 16 diperoleh t-hitung 16,073 dengan
taraf signifikansi 0,05 dan nilai df sebesar 25 masih lebih kecil dengan nilai batas kritis a = 0,05
(0,000<0,05). Berdasarkan hasil ini maka dapat dinyatakan bahwa Senam Kaki berpengaruh
terhadap penurunan Kadar Gula Darah pada penderita Diabetes Mellitus type II di wilayah kerja
Puskesmas Sape Kabupaten Bima.
Berdasarkan analisa data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a. Seluruh responden sebelum pelaksanaan Senam Kaki memiliki kadar gula darah >= 180 mg/dl
sebanyak 26 orang (100%)
b. Sebagian besar responden setelah pelaksanaan senam kaki memiliki kadar gula darah 80 - 144
mg/dl sebanyak 14 orang (53,8%) dan 145 - 179 mg/dl sebanyak 12 orang (46,2%)
c. Hasil analisis menunjukkan bahwa senam kaki memengaruhi penurunan kadar gula darah
pada penderita DM tipe II
5. Jenis analisis: Intention to treat atau preprotocol analysis → univariat dan bivariat
Tidak ada
1. Pengontrolan pada tahap desain dengan cara restriksi → Pasien DM tipe 2 dengan rentang
umur 17 tahun - 65 tahun
2. Pengontrolan perancu pada tahap desain dengan cara randomisasi → Tidak diketahui cara
merandomisasi pengontrolan perancu
3. Analisis terhadap komparabilitas baseline data → Base line data disajikan oleh peneliti pada
tabel 5 artikel. Menurut peneliti terdapat pengaruh senam kaki terhadap penurunan kadar
gula darah pada penderita diabetes mellitus tipe II. Penelaah sependapat dengan pendapat
peneliti. terdapat pengaruh senam kaki terhadap penurunan kadar gula darah pada
penderita diabetes mellitus tipe II.
4. Pengontrolan perancu pada saat analisis → pada penelitian ini pengontrolan variabel
perancu tahap analisis tidak diperlukan. Hal ini karena baseline data antara kedua kelompok
sudah setara.
C. Validitas informasi
Komponen validitas informasi
1. Blinding (penyamaran) → -
D. Validitas analisis
Komponen validitas informasi
1. Temporality → -
2. Spesifikasi → -
3. Kekuatan hubungan → -
4. Dosis respon → -
5. Konsistensi internal → -
6. Konsistensi eksterna → -
7. Biological plausibility → -
F. Validitas eksterna
Komponen validitas eksterna
1. Validitas eksterna I
2. Validitas eksterna 2
G. Importancy
Komponen importancy
1. Perbandingan efek size yang diperoleh dengan efek size yang diharapkan pembaca →
2. Bila outcome kategorik: nilai relative risk (RR), relative reduction (RRR), absolute
reduction (ARR), number needed to treat (NNT), dan cost analysis. →
Uraian importancy -
Kesimpulan importancy -
H. Applicability
Komponen applicability
1. Transportability → -
2. Kemampuan pelayanan → -
3. Ekonomi → tidak memerlukan biaya karena gerakan senam bisa dilakukan dirumah
Uraian applicability -
Kesimpulan applicability -
Saran → -