Disusun oleh :
Anis Fitria
( 20191660057 )
PRODI S1 KEPERAWATAN
2022
Artikel 1
LANGKAH 1
LANGKAH 2
Pernyataan Klinis : Adapun pertanyaan klinis yang dirumuskan “Faktor faktor apakah yang
berhubungan dengan deteksi dini hipoglikemia?”
Intervention = No intervention
Comparison : No intervention
kata kunci : yang digunakan untuk pencarian pada databased Internasioanal yang pertama yaitu
“Diabetes mellitus” AND “Risk factor hypoglycemia” “OR” Predictor hypoglycemia” Sedangkan pada
databased Nasional menggunakan kata kunci yang pertama yaitu “Diabetes Mellitus “ dan” Faktor
risiko hipoglikemia.”
Situs pencarian :
Hasil pencarian :
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=FAKTOR+RISIKO+HIPOGLIKEMIA+PADA+DIABETES+MELLITUS
%3B+LITERATURE+RIVIEW&btnG=
Analisis jurnal :
https://scholar.google.com/scholar?
hl=id&as_sdt=0%2C5&q=FAKTOR+RISIKO+HIPOGLIKEMIA+PADA+DIABETES+MELLITUS
%3B+LITERATURE+RIVIEW&btnG=
Kesimpulan Jurnal : Faktor risiko yang berkaitan dengan kejadian hipoglikemia pada pasien DM
yaitu terapi insulin, sulfolinurea, dan terapi kombinasi merupakan prediktor kuat terjadinya
hipoglikemia, namun ada beberapa faktor lain yang berkaitan dengan kejadian hipoglikemia di
antaranya HbA1c, BMI, usia, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan,lama menderita DM,
penyakit penyerta (penyakit ginjal kronis), dukungan keluarga, dan gaya hidup (konsumsi alkohol).
Faktor risiko kejadian pada pasien DM diketahui oleh faktor medikasi dan berkaitan dengan faktor-
faktor demografi pasien,oleh karena itu pengkajian risiko hipoglikemia pada pasien DM penting
untuk diketahui sehingga dapat berpotensi mencegah kejadian atau menurunkan kejadian
hipoglikemia dan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
Artikel/Jurnal yang dipilih : "FAKTOR RISIKO HIPOGLIKEMIA PADA DIABETES MELLITUS; LITERATURE
RIVIEW"
LANGKAH KE 3
Pertanyaan :
1. does the article attempt to answer the same questions as your clinical question?
(apakah artikel tersebut mencoba menjawab pertanyaan yang sama dengan pertanyaan
klinis Anda?)
Ya, dapat dilihat dari judul jurnal yg tertulis. Efektivitas Relaksasi Otot progresif Pasien Gula
Darah dengan Diabetes Tipe 2
2. is the article recently publised (within 5 years) or is it seminal (i.e. an earlier article but
which has strongly influenced later developments)?*
apakah artikel tersebut baru-baru ini diterbitkan (dalam 5 tahun) atau apakah artikel itu
seminal (yaitu artikel sebelumnya tetapi yang sangat memengaruhi perkembangan
selanjutnya)?
YA, ditinjau dengan 3 rekan sejawat yakni : 1 Heri Budiawan, 2 Hikmat Permana, 3 Etika
Emaliyawati1. Departemen Keperawatan Medikal Bedah Universitas Padjadjaran 2.
Departemen Penyakit Dalam, RSUP Hasan Sadikin Bandung 3. Departemen Keperawatan
Kritis Universitas Padjadjaran
apakah ada upaya untuk membatasi bias dalam pemilihan kelompok peserta?
*8. are there methodological protocols (i.e. blinding) used to limit other possible bias?*
apakah ada protokol metodologis (yaitu membutakan) yang digunakan untuk membatasi
kemungkinan bias lainnya?
*10. are the outcome measures valid for the health condition you are researching?*
apakah ukuran hasil valid untuk kondisi kesehatan yang Anda teliti?
14. are the statistical tests appropriate for the study design and clinical question?
apakah uji statistik sesuai untuk desain penelitian dan pertanyaan klinis?
16. are the results statistically significant and how large is the difference between groups?
apakah hasilnya signifikan secara statistik dan seberapa besar perbedaan antar kelompok?
17. is there evidence of significance fishing (i.e. changing statistical test to ensure
significance)?
is there evidence of significance fishing (i.e. changing statistical test to ensure significance)?
apakah penulis mencoba untuk mengkontekstualisasikan data yang tidak signifikan dalam
upaya untuk menggambarkan signifikansi? (misalnya berbicara tentang temuan yang
memiliki kecenderungan ke arah signifikansi seolah-olah mereka signifikan).
LANGKAH 4
Clinical expertive ( CE )
Faktor risiko kejadian pada pasien DM diketahui oleh faktor medikasi dan berkaitan
dengan faktor-faktor demografi pasien,oleh karena itu pengkajian risiko hipoglikemia
pada pasien DM penting untuk cepat diabsorbsi, lebih banyak dan tinggi kurva
konsentrasi pada waktu yang singkat.
Pasien
kelompok pasien berdasarkan usia yang mengalami hipoglikemia 30 orang pasien (81,0%)
berusia lansia (60 tahun – 74 tahun), 7 pasien (18,9%) berusia dewasa (45 tahun – 59
tahun).
LANGKAH 5
Hambatan – hambatan implementasi jurnal
Validaty
Pada artikel tersebut menggunakan metode penelitian dengan tepat , dan variabel
penggunaan dan bias di kontrol dengan baik.
Reability
seleksi artikel yang berhubungan dengan Risk Factor Hypoglycemia Of Diabetes
Mellitus kemudian melakukan review pada artikel tersebut.
Applicability
Penerapan intervensi yang dilakukan dalam jurnal tepat sasaran, dan sesui dengan
kondisi, sehingga masalah dapat diselesaikan.
Artikel 2
Langkah Ke-1
Critcal Question
Apakah Terdapat Pengaruh terapi non farmakologi dalam pengendalian tekanan darah
pada pasien hipertensi?
Kata Kunci
- Terapi non Farmakologik
- Hipertensi
- Systematic review
Kata lain yang memiliki makna yang sama dengan PICO/PICOT
https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/806
Langkah Ke-3
Langkah Ke-4
Clinical expertive ( CE )
Terapi non farmakologi mempunyai efek relaksasi untuk tubuh dan mampu
menurunkan kadar natrium dalam darah sehinga mampu mengendalikan tekanan
darah. Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk menganalisi terkait teknik non
farmakologi untuk mengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi dari
berbagai literature yang telah terpublikasi.
Pasien
Responden yang ada pada penelitian ini mengatakan bahwa mereka mendapat rasa
rileks sesudah melakukan terapi dengan menggunkan bekam. Responden juga
mengungkapkan sakit kepala dan nyeri tengkuk yang dapat terjadi dengan frekuensi
yang sering yang mereka alami mengalami penurunan bahkan hilang. Bekam
memberikan mikrosirkulasi pembuluh darah sehingga menimbulkan efek pada
relaksasi yang otot sehingga dapat mengendalikantekanan darah.
Langkah Ke-5
Validaty
Menggumpulkan data dan informasi, semua data diseleksi sesuai dengan kriteria
inklusi dan ekslusi kemudian diseleksi kerelevananmenggunakan Duffy’s Research
Appraisal Checklist Approach, dilanjutkan dengan analisis kompratif untuk melihat
perbandingan antara pikiran utama karya tulis ini dengan beberapa teori yang relevan,
dan untuk selanjutnya memberikan rekomendasi teknik non farmakologi yang dapat
digunakan untuk mengendalikan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Reability
Terdapat ISSN atau DOIJurnal Intervensi untuk menurunan tekanan darah pada
pasien Hipertensi merupakan intervensi non farmakologi, intervensi yang efisien
berdasarkan hasil penelitian dan intervensi yang mudah dilakukan.
Applicability
Berdasarkan hasil penelitian dari sepuluh jurnal bahwa penggunaan terapi non
farmakologi pada pasien hipertensi dinilai efektif untuk menurunkan tekanan darah.
Dari sepuluh terapi non farmakologi yang dianalisis oleh peneliti, terdapat lima terapi
direkomendasikan untuk digunakan karena tekniknya sederhana, tidak membutuhkan
alat dan bahan yang banyak, tidak memerlukan kemampuan khusus untuk
menerapkannya dan dapat dilakukan oleh semua pasien yang mengalami hipertensi
antara lain yaitu pemberian campuran tomat dan mentimun, pemberian pepaya
mengkal dalam, pemberian rebusan daun salam, pemberian terapi relaksasi genggam
jari dan nafas dalam dan terapi slow deep breathing.
Artikel 3
Langkah Ke-1
Critcal Question
Apakah Terdapat Pengaruh terapi non farmakologi dalam pengendalian tekanan darah pada
pasien hipertensi?
Langkah Ke-2
Kata Kunci
Terapi non Farmakologik
Hipertensi
Systematic review
Kata lain yang memiliki makna yang sama dengan PICO/PICOT
https://jurnal.unismuhpalu.ac.id/index.php/MPPKI/article/view/806
Sumber jurnal melalui databased menggunakan google schoolar, Directory Of Open Access
Journal (DOAJ), portal garuda dengan artikel tahun 2015-2018
Langkah Ke-3
Langkah Ke-4
Clinical expertive ( CE )
Terapi non farmakologi mempunyai efek relaksasi untuk tubuh dan mampu menurunkan
kadar natrium dalam darah sehinga mampu mengendalikan tekanan darah. Berdasarkan
uraian diatas penulis tertarik untuk menganalisi terkait teknik non farmakologi untuk
mengendalian tekanan darah pada penderita hipertensi dari berbagai literature yang telah
terpublikasi.
Pasien
Responden yang ada pada penelitian ini mengatakan bahwa mereka mendapat rasa rileks
sesudah melakukan terapi dengan menggunkan bekam. Responden juga mengungkapkan
sakit kepala dan nyeri tengkuk yang dapat terjadi dengan frekuensi yang sering yang mereka
alami mengalami penurunan bahkan hilang. Bekam memberikan mikrosirkulasi pembuluh
darah sehingga menimbulkan efek pada relaksasi yang otot sehingga dapat
mengendalikantekanan darah.
Langkah Ke-5
Validaty
Menggumpulkan data dan informasi, semua data diseleksi sesuai dengan kriteria inklusi dan
ekslusi kemudian diseleksi kerelevananmenggunakan Duffy’s Research Appraisal Checklist
Approach, dilanjutkan dengan analisis kompratif untuk melihat perbandingan antara pikiran
utama karya tulis ini dengan beberapa teori yang relevan, dan untuk selanjutnya
memberikan rekomendasi teknik non farmakologi yang dapat digunakan untuk
mengendalikan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Reability
Terdapat ISSN atau DOIJurnal Intervensi untuk menurunan tekanan darah pada pasien
Hipertensi merupakan intervensi non farmakologi, intervensi yang efisien berdasarkan hasil
penelitian dan intervensi yang mudah dilakukan.
Applicability
Berdasarkan hasil penelitian dari sepuluh jurnal bahwa penggunaan terapi non farmakologi
pada pasien hipertensi dinilai efektif untuk menurunkan tekanan darah. Dari sepuluh terapi
non farmakologi yang dianalisis oleh peneliti, terdapat lima terapi direkomendasikan untuk
digunakan karena tekniknya sederhana, tidak membutuhkan alat dan bahan yang banyak,
tidak memerlukan kemampuan khusus untuk menerapkannya dan dapat dilakukan oleh
semua pasien yang mengalami hipertensi antara lain yaitu pemberian campuran tomat dan
mentimun, pemberian pepaya mengkal dalam, pemberian rebusan daun salam, pemberian
terapi relaksasi genggam jari dan nafas dalam dan terapi slow deep breathing.