Anda di halaman 1dari 38

USULAN PROGRAM PENGABDIAN MASYARAKAT

KERJASAMA DOSEN-MAHASISWA

Edukasi Kelompok Sehat: Pemberian Stimulasi Perkembangan


Pada Aspek Sosialisasi Dan Kemandirian Dalam Mencapai Tahap
Perkembangan Yang Optimal Anak Usia Ssekolah Di SD
Muhammadiyah 9 Surabaya

TIM PENGUSUL
Uswatun Hasanah S.Kep.,Ns., M.Kep., Sp.Kep.J
ANGGOTA
Meriyatul Qibtiyah (20191660018)
Friska Nanda K (20191660134)
Anis Fitriya (20191660057)
Ainul Firdaus (20191660036)
Moh. Hafis Aqsal Rozi (20191660082)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA
2021

i
HALAMAN PENGESAHAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

1. Judul Pengabdian : Edukasi Kelompok Sehat: Pemberian Stimulasi


Perkembangan Pada Aspek Sosialisasi Dan
Kemandirian Dalam Mencapai Tahap
Perkembangan Yang Optimal Anak Usia Sekolah
Di SD Muhammadiyah 9 Surabaya
2. Skema : Pengabdian Masyarakat
3. Ketua Tim Pengusul
a. Nama : Uswatun Hasanah S.Kep.,Ns.,
M.Kep.,Sp.Kep.J
b. NIDN : 0710069006
c. Jabatan/ Golongan : 3A
d. Program Studi : S1 Keperawatan
e. Bidang Keahlian : Nurse dan Dosen
f. Nomor Handphone : 082132675704
4. Anggota Tim Pengusul
a. Mahasiswa terlibat : 5 orang
b. Nama Anggota 1 : Meriyatul Qibtiyah (20191660018)
c. Nama Anggota 2 : Friska Nanda K {20191660134)
d. Nama Anggota 3 : Anis Fitriya (20191660057)
e. Nama Anggota 4 : Ainul Firdaus (20191660036)
f. Nama Anggota 5 : Moh. Hafis Aqsal Rozi (20191660082)
5. Lokasi Kegiatan
a. Wilayah Mitra : SD Muhammadiyah 9 Surabaya
b. Kabupaten/ Kota : Surabaya
c. Povinsi : Jawa Timur
d. Jarak ke lokasi mitra : 500 meter
e. Waktu Pelaksanaan : 1 Bulan
f. Jumlah Dana : Rp. 1.000.000

Surabaya, 30 Desember 2021


Mengetahui,
Dekan/Ketua Ketua Peneliti

Dr. Mundakir, S.Kep., Ns., M.Kep Uswatun Hasanah S.Kep.,Ns.,M.Kep.,


Sp.Kep.J
Menyetujui,

Dede Nasrullah, S.Kep.,Ns.,M.Kep


DAFTAR ISI

ii
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
RINGKASAN.........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................3
1.4 Manfaat......................................................................................................3
1.5 Sasaran.......................................................................................................3
1.6 Rencana Penyelesaian Masalah.................................................................3
BAB 2 TARGET DAN LUARAN..........................................................................4
2.1 Rencana Strategi Pelaksanaan....................................................................4
2.2 Target dan Luaran Yang Ingin Dicapai......................................................4
BAB 3 METODE PELAKSANAAN......................................................................5
3.1 Persiapan Program.....................................................................................5
3.2 Realisasi Program......................................................................................5
3.3 Pengembangan Program............................................................................5
3.4 Monitoring Dan Evaluasi..........................................................................6
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN........................................................7
4.1 Biaya Kegiatan...........................................................................................7
4.2 Jadwal Kegiatan.........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
LAMPIRAN...........................................................................................................10
Kuisioner KPSP Anak 72 Bulan........................................................................10
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)........................................................................12

RINGKASAN

iii
Anak usia sekolah memiliki ciri ingin bermain, melakukan latihan
kelompok, melakukan penjelajahan, bertanya, menirukan dan menciptakan
sesuatu. Selama periode ini juga terjadi transisi emosi antara orangtua dan anak
prasekolah (Ikeu, 2018). Hal ini sering kali menimbulkan tahap perkembangan
pada aspek sosialisasi dan kemandirian anak mengalami keterlambatan yang
dipengaruhi oleh pola asuh orangtua yang kurang benar. Tujuan dari progra ini
adalah untuk menganalisis pengaruh kegiatan edukasi kelompok sehat: pemberian
stimulasi perkembangan pada aspek sosialisasi dan kemandirian dalam mencapai
tahap perkembangan yang optimal anak usia sekolah di SD Muhammadiyah 9
Surabaya. Metode pelaksanaan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
sebagai berikut: persiapan program, realisasi program, pengembangan program,
serta monitoring dan evaluasi. Luaran akhir dalam program pengabdian
masyarakat ini adalah: (1) Jurnal publikasi ilmiah ber-ISSN atau terakreditasi di
bidang pengabdian masyarakat; (2) Anak mampu memahami serta mengerti
pentingnya stimulasi perkembangan pada aspek sosialisasi dan kemandirian dalam
mencapai tahap perkembangan yang optimal; (3) Modul edukasi untuk orang tua
dan pendidik di sekolah; (4) Konseling online dengan penyedia layanan kesehatan
yang telah bermitra dengan sekolah.

Kata Kunci: Anak usia sekolah, stimulus perkembangan, aspek sosialisasi,


kemandirian

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
proposal pengabdian masyarakat yang berjudul “Edukasi Kelompok Sehat:
Pemberian Stimulasi Perkembangan Pada Aspek Sosialisasi Dan Kemandirian
Dalam Mencapai Tahap Perkembangan Yang Optimal Anak Usia Sekolah Di SD
Muhammadiyah 9 Surabaya” dengan tepat pada waktunya. Banyak rintangan dan
hambatan yang kami hadapi dalam penyusunan makalah ini. Namun berkat
bantuan dan dukungan dari teman-teman serta bimbingan dari dosen
pembimbing, sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini.

Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu dalam proses


pembelajaran dan dapat menambah pengetahuan para pembaca. Penulis juga
tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan bantuan, dorongan dan Do’a.

Karena keterbatasan pengetahuan maupu pengalaman kami, kami yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Surabaya, 30 Desember 2021

Penyusun

v
vi
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Personal sosial yaitu aspek yang berhubungan dengan kemauan diri,


bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya. Pada periode prasekolah,
salah satu tugas perkembangan anak adalah kesiapan untuk sekolah dan pelajaran
sekolah. Kemajuan dalam aspek perkembangan sosialisasi pada anak menjadi
sangat penting pada periode ini (Wulandari dan Erawati, 2017). Anak usia
prasekolah memiliki beberapa ciri serta tugas perkembangan yang meliputi
keterampilan motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan sosial. Anak usia
prasekolah memiliki ciri ingin bermain, melakukan latihan kelompok, melakukan
penjelajahan, bertanya, menirukan dan menciptakan sesuatu. Selama periode ini
juga terjadi transisi emosi antara orangtua dan anak prasekolah (Ikeu, 2018). Hal
ini sering kali menimbulkan tahap perkembangan pada aspek sosialisasi dan
kemandirian anak mengalami keterlambatan yang dipengaruhi oleh pola asuh
orangtua yang kurang benar.

Data mengenai berbagai masalah perkembangan anak seperti


keterlambataan motorik, berbahasa, perilaku sosial, autisme, hiperaktif dalam
beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat, World Health Organization
(WHO) melaporkan bahwa 5-25% anak-anak usia prasekolah menderita
disfungsi otak minor, termasuk gangguan motorik halus. Gangguan
perkembangan anak di Indonesia juga tinggi. Depkes RI (2010) data hasil
pelayanan Stimulasi Deteksi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) pada 500 anak
dari lima Wilayah DKI Jakarta tahun 2010 terdapat 57 anak (11,9%) mengalami
kelainan perkembangan dan berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia
(IDAI), (2013) diperkirakan 5-10% anak mengalami keterlambatan
perkembangan dan sekitar 1-3% balita mengalami keterlambatan perkembangan
umum (global developmental delay) (Depkes RI, 2015).

Stimulasi yang kurang pada anak dapat mengakibatkan gangguan tu


mbuh kembang yang akan mempengaruhi perilaku anak dikemudian hari. Anak

1
prasekolah dengan masalah belajar dan keterlambatan perkembangan yang
spesifik juga dapat mengembangkan perilaku sosial yang tidak lazim, dan harus

2
3

dipertimbangkan apakah profil tersebut dari perilaku mereka sesuai dengan tahap
perkembangan anak yang normal (Utami, 2018). Keterlambatan pada aspek
sosialisasi dan kemandirian dapat menimbulkan masalah pada anak di kemudian
hari. Perilaku sosial yang problematik pada anak-anak dapat menjadi prediksi
perilaku yang buruk seperti putus sekolah, kriminalitas, kenakalan remaja dan
perilakuh psikopatologis pada masa selanjutnya (Nuryoto, 2019).

Tahap perkembangan pada anak dipengaruhi oleh lingkungan dan


interaksi dengan orang lain. Perkembangan anak akan optimal bila interaksi
sosial diusahakan sesuai dengan kebutuhan anak pada berbagai tahap
perkembangannya. Salah satu upaya untuk mencegah timbulnya masalah
sosialisasi pada anak yaitu dengan cara pemberian stimulasi yang diberikan oleh
orang tua, karena peran orang tua yaitu memberi stimulasi dengan mengajarkan
cara beradaptasi dengan lingkungan (Wulandari dan Erawati, 2017). Selain orang
tua, guru juga memiliki pengaruh yang besar dalam proses perkembangan anak
pada aspek sosialisasi dan kemandirian. Pemberian stimulasi perkembangan pada
anak harus dengan adanya rasa kasih sayang, menunjukkan sikap dan perilaku
yang baik, menyesuaikan usia anak, stimulasi dengan permainan dan alat yang
berada di sekitar, kesempatan yang sama antara anak laki-laki dan perempuan,
serta memberikan pujian pada anak. Stimulasi yang diberikan dengan tepat dan
konsisten akan menciptakan perkembangan yang optimal pada anak. Pencapaian
perkembangan anak yang optimal selain dengan stimulasi perkembangan juga
dengan pemeriksaan perkembangan secara berkala sehingga tahapan tumbuh
kembang pada anak dapat diawasi serta tercipta kesehatan jiwa.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana pengaruh kegiatan edukasi kelompok sehat: pemberian


stimulasi perkembangan pada aspek sosialisasi dan kemandirian dalam mencapai
tahap perkembangan yang optimal anak usia sekolah di SD Muhammadiyah 9
Surabaya ?
4

1.3 Tujuan

Untuk menganalisis pengaruh kegiatan edukasi kelompok sehat:


pemberian stimulasi perkembangan pada aspek sosialisasi dan kemandirian dalam
mencapai tahap perkembangan yang optimal anak usia sekolah di SD
Muhammadiyah 9 Surabaya.

1.4 Manfaat

1) Bagi Instansi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dan informasi


tentang pengaruh kegiatan edukasi kelompok sehat: pemberian stimulasi
perkembangan pada aspek sosialisasi dan kemandirian dalam mencapai
tahap perkembangan yang optimal anak usia sekolah.

2) Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan dalam penatalaksanaan


pemberian stimulasi perkembangan pada aspek sosialisasi dan
kemandirian dalam mencapai tahap perkembangan yang optimal anak usia
sekolah.

3) Bagi peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti dalam hal melakukan
penelitian secara langsung. Menambah pengetahuan peneliti terkait
pengaruh stimulasi perkembangan anak.

1.5 Sasaran

Khalayak yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah anak usia
sekolah di SD Muhammadiyah 9 Surabaya.

1.6 Rencana Penyelesaian Masalah


1) Pemberian penyuluhan kepada usia sekolah
2) Pemeriksaan tumbuh kembang secara berkala
5

3) Konseling bagi guru maupun orang tua dengan penyedia layanan


kesehatan
BAB 2

TARGET DAN LUARAN

2.1 Rencana Strategi Pelaksanaan

Program pengabdian masyarakat dengan judul “Edukasi Kelompok Sehat:


Pemberian Stimulasi Perkembangan Pada Aspek Sosialisasi Dan Kemandirian
Dalam Mencapai Tahap Perkembangan Yang Optimal Anak Usia Sekolah Di SD
Muhammadiyah 9 Surabaya”. Sasaran dalam program ini yaitu anak usia sekolah
di SD Muhammadiyah 9 Surabaya. Jenis permasalahan yang ingin diselesaikan
dalam program pengabdian masyarakat ini adalah keterlambatan perkembangan
pada aspek sosialisasi dan kemandirian anak usia sekolah melalui kegiatan
pemberian penyuluhan.

2.2 Target dan Luaran Yang Ingin Dicapai

Luaran akhir dalam program pengabdian masyarakat ini adalah: (1)


Jurnal publikasi ilmiah ber-ISSN atau terakreditasi di bidang pengabdian
masyarakat; (2) Anak mampu memahami serta mengerti pentingnya stimulasi
perkembangan pada aspek sosialisasi dan kemandirian dalam mencapai tahap
perkembangan yang optimal; (3) Modul edukasi untuk orang tua dan pendidik di
Sekolah; (4) Konseling online dengan penyedia layanan kesehatan yang telah
bermitra dengan sekolah.

6
7
BAB 3

METODE PELAKSANAAN

Metode pelaksanaan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah


sebagai berikut:
3.1 Persiapan Program

Tahap awal yang harus dilakukan adalah melakukan persiapan umum


program pengabdian masyarakat yang menyangkut observasi lokasi kegiatan,
sasaran, dan waktu pelaksanaan. Kegiatan observasi dilakukan di SD
Muhammadiyah 9 Surabaya dengan melakukan survei dan wawancara kepada
guru dan anak usia sekolah untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan guru
tentang pemberian stimulasi perkembangan anak pada aspek sosialisasi dan
kemandirian. Selanjutnya dilakukan pre test sebelum dilaksanakannya program.
Sedangkan persiapan khusus yang harus dipersiapkan adalah peralatan
penyuluhan, meliputi leaflet, power point, video edukasi, timbangan berat badan,
alat pengukur tinggi badan, kuisioner untuk mengukur perkembangan, dan
beberapa alat stimulus perkembangan lainnya.

3.2 Realisasi Program

Pada tahap ini akan dilakukan perjanjian surat menyurat administrasi


antara ketua pelaksana program pengabdian masyarakat dengan pihak mitra
terkait. Dari proses surat menyurat untuk kegiatan perijinan, kemudian
menentukan jadwal pelaksanaan kegiatan. Selama berlangsungnya kegiatan,
sasaran akan diberikan penyuluhan berupa materi-materi tentang stimulasi
perkembangan anak.

3.3 Pengembangan Program

Pada tahap pengembangan program, pengusul akan membuat sistem


konseling online yang bermitra dengan penyedia layanan kesehatan agar orang
tua/wali anak dapat melaporkan tahapan perkembangan anak.

8
9

3.4 Monitoring Dan Evaluasi

Setelah dilakukan program, maka dilakukan evaluasi terhadap pengaruh


kegiatan “Edukasi Kelompok Sehat: Pemberian Stimulasi Perkembangan Pada
Aspek Sosialisasi Dan Kemandirian Dalam Mencapai Tahap Perkembangan Yang
Optimal Anak Usia Sekolah Di SD Muhammadiyah 9 Surabaya” melalui
kuisioner post test dan wawancara.

9
10

10
BAB 4

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Biaya Kegiatan

No Komponen Biaya yang diusulkan (Rp)


1 Honorarium (Maksimal 30%) 500.000
2 Bahan habis pakai dan peralatan 250.000
3 Perjalanan (Maks. 15%) 100.000
4 Lain-lain 150.000
Jumlah 1.000.000

4.2 Jadwal Kegiatan

Minggu Ke-
No Urutan Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Koordinasi kegiatan
2 Penyusunan proposal
3 Kontrak/penugasan
4 Pelaksanaan kegiatan pengabdian
masyarakat
5 Monitoring evaluasi pengabdian
kepada masyarakat
6 Laporan hasil pengabdian
masyarakat
7 Seminar hasil pengabdian
masyarakat
8 Penyusunan laporan akhir
9 Evaluasi kegiatan

11
DAFTAR PUSTAKA

Fikri, Z., Arfiyanto, M. A., Khoirunnisa, O., & Andini, F. L. (2021). Pelatihan
Deteksi Dan Stimulasi Tumbuh Kembang Psikososial Anak Pra Sekolah Di
TK ABA 30. Pelita Abdi Masyarakat, 1(2), 46-53.

Laili, U., & Masruroh, N. (2020). Optimalisasi Peran Orang Tua dalam Stimulasi
Perkembangan Anak Usia Dini. Prosiding SEMADIF, 1.

Melda, S. (2021). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Booklet


Terhadap Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Ibu Tentang Stimulasi
Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah Di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk
Buaya Kota Padang (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS ANDALAS).

Nurhidayah, I., Gunani, R. G., Ramdhanie, G. G., & Hidayati, N. (2020). Deteksi
dan Stimulasi Perkembangan Sosial pada Anak Prasekolah: Literatur
Review. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, 3(2), 42-58.

Renteng, S. (2021). Stimulasi Perkembangan pada Anak Usia Prasekolah. Syntax


Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia, 6(3), 1442-1451.

Saputri, M., Chundrayetti, E., & Deswita, D. (2021). Pengaruh Pendidikan


Kesehatan dengan Media Booklet Terhadap Pengetahuan, Sikap dan
Tindakan Ibu Tentang Stimulasi Perkembangan Anak Usia Pra Sekolah di
Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi, 21(3), 1361-1369.

Sari, E. (2021). Pengaruh Stimulasi Psikososial Terhadap Perkembangan Kognitif


Anak Usia Pra Sekolah. Jurnal Keperawatan, 10(2),20-27.

Setiawati, S., Dermawan, A. C., & Maryam, R. S. (2020). Peningkatan Status


Perkembangan Anak Prasekolah dengan Stimulasi
Perkembangan. JKEP, 5(2), 150-160.

Sudirman, A. A., & Modjo, D. (2021). Pengaruh Pemberian Stimulasi


Perkembangan Pada Aspek Sosialisasi Terhadap Status Perkembangan

12
Personal Sosial Anak Prasekolah Di Tk Sapta Krida Kabupaten
Gorontalo. Zaitun (Jurnal Ilmu Kesehatan), 6(1).

Wilujeng, S., & Indrawati, Y. (2021). Pengaruh Pendampingan Stimulasi Melalui


Media Booklet Terhadap Perkembangan Anak Usia Prasekolah. Indonesian
Journal of Professional Nursing, 2(2), 103-108.

13
LAMPIRAN
Lampiran 1

Kuisioner KPSP Anak 72 Bulan


1. Jangan menunjuk, membantu atau membetulkan. Katakan pada anak :
“Tunjukkan segi empat merah, tunjukkan segi empat kuning, tunjukkan segi
empat biru, tunjukkan segi empat hijau”.

Dapatkah anak menunjuk keempat warna itu dengan benar?


2. Suruh anak melompat dengan satu kaki beberapa kali tanpa berpegangan
(lompatan dengan dua kaki tidak ikut dinilai). Apakah ia dapat melompat 2-3
kali dengan satu kaki?
3. Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri tanpa bantuan ?
4. Suruh anak menggambar ditempat kosong yang tersedia. Katakan padanya:
"Buatlah gambar orang".
(Jangan memberi perintah lebih dari itu. Jangan bertanya/ mengingatkan anak bila
ada bagian yang belum tergambar. Dalam memberi nilai, hitunglah berapa
bagian tubuh yang tergambar. Untuk bagian tubuh yang berpasangan seperti
mata, telinga, lengan dan kaki, setiap pasang dinilai satu bagian).
Dapatkah anak menggambar sedikitnya 3 bagian tubuh?
5. Pada gambar orang yang dibuat pads nomor 7, dapatkah anak menggambar
sedikitnya 6 bagian tubuh?
6. Tulis apa yang dikatakan anak pada kalimat-kalimat yang belum selesai ini,
jangan membantu kecuali mengulang pertanyaan:
"Jika kuda besar maka tikus ……..
"Jika api panas maka es ………
"Jika ibu seorang wanita maka ayah seorang ……..
Apakah anak menjawab dengan benar (tikus kecil, es dingin, ayah seorang
pria)
7. Apakah anak dapat menangkap bola kecil sebesar bola tenis/bola kasti hanya
dengan menggunakan kedua tangannya? (Bola besar tidak ikut dinilai).
8. Suruh anak berdiri satu kaki tanpa berpegangan. Jika perlu tunjukkan caranya
clan beri anak ands kesempatan melakukannya 3 kali. Dapatkah ia
mempertahankan keseimbangan dalam waktu 11 detik atau lebih?
9. Jangan membantu anak dan jangan memberitahu nama gambar ini, Suruh anak
menggambar seperti contoh ini di kertas kosong yang tersedia- Berikan 3 kali
kesempatan. Apakah anak dapat menggambar seperti contoh ini?

10. lsi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali
mengulangi pertanyaan sampai 3 kali bila anak menanyakannya.
"Sendok dibuat dari apa?"
"Sepatu dibuat dari apa?"
"Pintu dibuat dari apa?"
Apakah anak dapat menjawab ke 3 pertanyaan di atas dengan benar?
Jawaban benar : sendok dibuat dari besi, baja, plastik, kayu. sepatu dibuat
dari kulit, karet, kain, plastik, kayu. pintu dibuat dari kayu, besi, kaca.
Lampiran 2

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)


PEMBERIAN STIMULASI PERKEMBANGAN PADA ASPEK
SOSIALISASI DAN KEMANDIRIAN DALAM MENCAPAI TAHAP
PERKEMBANGAN YANG OPTIMAL ANAK PRASEKOLAH

Judul : “Stimulasi Perkembangan Pada Aspek Sosialisasi Dan


Kemandirian Dalam Mencapai Tahap Perkembangan Yang
Optimal”

Hari/Tanggal : 30 Desember 2021

Waktu : 09.00 – 10.00 WIB


Tempat Pelaksanaan : Aula SD Muhammadiyah 9 Surabaya
Sasaran : Anak usia sekolah

A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan anak mampu
mengetahui, memahami tentang pentingnya stimulasi perkembangan pada
aspek sosialisasi dan kemandirian dalam mencapai tahap perkembangan
yang optimal.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 60 menit, diharapkan sasaran
penyuluhan mampu:
1. Menjelaskan kembali pengertian tumbuh kembang
2. Menjelaskan kembali tentang tahap tumbuh kembang anak
3. Menjelaskan kembali stimulasi yang dapat diberikan pada anak agar
tumbuh kembang tercapai secara optimal
4. Memberikan contoh stimulasi perkembangan pada aspek sosialisasi
dan kemandirian pada anak

B. Penyelenggara Penyuluhan
Penyelenggara penyuluhan adalah Program Studi Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya.

C. Pelaksanaan Kegiatan

No Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta


.
1. 2 menit Pendahuluan
- Moderator memberikan salam - Sasaran membalas salam
kepada sasaran. dari moderator.
- Moderator menjelaskan topik - Sasaran menyimak.
penyuluhan.
- Moderator memperkenalkan - Sasaran menyimak.
kelompok kepada sasaran.
- Moderator menjelaskan tujuan - Sasaran menyimak.
penyuluhan.
- Moderator menjelaskan waktu - Sasaran menyimak.
pelaksanaan.
2. 50 menit Penyampaian Materi
(40 menit - Penyaji menggali sedikit informasi - Sasaran mengeksplorasi
materi, 10 pada sasaran mengenai tumbuh apa yang mereka ketahui
menit tanya kembang anak tentang kesehatan
jawab) - Penyaji menjelaskan materi lingkungan.
mengenai:
- Sasaran memperhatikan
1. Menjelaskan pengertian tumbuh
penjelasan dan
kembang
mencermati materi.
2. Menjelaskan tentang tahap
tumbuh kembang anak
3. Menjelaskan pengertian stimulasi
tumbuh kembang
4. Menjelaskan permainan stimulasi
tumbuh kembang

Tanya Jawab
- Moderator membuka sesi tanya
jawab.
- Penyelenggara penyuluhan menjawab - Sasaran mengajukan
pertanyaan sasaran. pertanyaan.
- Sasaran memperhatikan
jawaban yang
diberikan.
3. 3 menit Penutup
- Moderator melakukan evaluasi  Sasaran menjawab
dengan memberikan beberapa pertanyaan evaluasi
pertanyaan
- Moderator menyimpulkan hasil - Sasaran menyimak
penyuluhan.
kesimpulan yang
disampaikan oleh
moderator.
- Sasaran menerima leaflet
- Pembagian leaflet pada sasaran.
yang diberikan oleh
fasilitator.
- Menjawab salam dan
- Mengakhiri dengan salam sasaran bersiap untuk
meninggalkan tempat
penyuluhan.

D. Media & Metode Penyuluhan


Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi dengan
menggunakan media leaflet, power point, dan video edukasi.

E. Setting Tempat

2 2 2

2 2 2

Keterangan gambar:
1. Penyuluh
2. Peserta

F. Pengorganisasian kelompok
Moderator : Meriyatul Qibtiyah
Penyaji materi : Friska Nanda K
Narasumber : Uswatun Hasanah S.Kep.,Ns., M.Kep., Sp.Kep.J
Observer : Ainul Firdaus
Fasilitator : Moh. Hafis Aqsal Rozi

G. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a. Tenaga pelaksana kegiatan ini adalah mahasiswa

b. Diharapkan orang tua/wali anak mengikuti kegiatan

c. Kesiapan pemateri dari mahasiswa

d. Tersedianya alat dan bahan serta media untuk pelaksanaan kegiatan

2. Evaluasi Proses

a. Peserta

1) Diharapkan selama proses berlangsung, anak mengikuti hingga


akhir

2) Diharapkan selama kegiatan berlangsung anak aktif bertanya.

3) Kegiatan terlaksana secara sistematis dan sesuai dengan rencana


kegiatan.

4) Media yang digunakan membuat anak lebih mudah paham


mengenai pentingnya stimulasi perkembangan pada aspek
sosialisasi dan kemandirian dalam mencapai tahap
perkembangan yang optimal

b. Pemateri
1) Mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan sesuai perannya

2) Mahasiswa dapat memfasilitasi jalannya kegiatan

3) Evaluasi Hasil

a. Di awal : anak dapat mengerti pengertian tumbuh kembang, tahap


tumbuh kembang, pengertian stimulasi dan permainan stimulasi pada
anak

b. Di Akhir : pemateri menanyakan apa yang sudah di sampaikan


kepada audience dan audience menjawab lalu pemateri akan
menyimpulkan

c. Terdapat peningkatan pengetahuan tentang pentingnya stimulasi


perkembangan pada aspek sosialisasi dan kemandirian dalam
mencapai tahap perkembangan yang optimal

Lampiran Materi

1. Konsep Tumbuh Kembang

A. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel
diseluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis
protein-protein baru. Menghasilkan penambahan jumlah berat secara keseluruhan
atau sebagian. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak
yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai
proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah)
yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi,
pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut
peningkatan ukuran dan struktur biologis.
B. Pengertian Perkembangan
Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsurangsur
dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya
kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan
pembelajaran. (wong, 2000). Secara umum konsep perkembangan dikemukakan
oleh Werner (1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis,
perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai
ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara
bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak.
Dari penghayatan totalitas itu lambant laun bagian- bagiannya akan menjadi
semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka keseluruhan.
C. Tahapan Tumbuh Kembang

Tahap tumbuh kembang anak secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :

- Tahap tumbuh kembang usia 0-6 tahun, terbagi atas :


 Masa Pranatal mulai masa embrio (mulai konsepsi-8 minggu), masa
fetus (9 minggu sampai lahir),
 Masa Pascanatal mulai dari masa neonatus (0-28 hari), masa bayi (29
hari-1 tahun), masa anak (1-2 tahun), dan masa prasekolah (3- 6
tahun).
- Tahap tumbuh kembang usia 6 tahun keatas, terdiri atas
 Masa Sekolah (6-12 tahun)
 Masa Remaja (12-18 tahun)
D. TAHAP TUMBUH KEMBANG USIA 6 TAHUN KEATAS

1. Masa Sekolah (6-12 tahun)

Fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 12


tahun, sama dengan masa usia Sekolah Dasar. Anak-anak menguasai
keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Secara
formal mereka mulai memastiki dunia yang lebih luas dengan budayanya.
Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan
pengendalian diri sendiri bertambah pula.

2. Masa Remaja (12-18 tahun)

Pada masa remaja ini banyak dijumpai masalah, karena masa ini
merupakan proses menuju kedewasaan dan anak ingin mencoba mandiri.
Masalah yang sering dijumpai adalah perubahan bentuk tubuh.
Perkembangan khusus yang terjadi pada masa ini adalah kematangan
identitas seksual yang ditandai dengan perkembangan organ reproduksi.
Masa ini merupakan masa krisis identitas dimana anak memasuki proses
pendewasaan dan meninggalkan masa anak-anak, sehingga membutuhkan
bantuan dari orang tua.

E. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA

1. Ciri-ciri Fisik

Usia Pertumbuhan Perkembangan


Tinggi Berat Motorik Kognitif
Badan Badan
0–3 45–65 3–5 kg Menggerakkan beberapa Mulai mengenal suara,
bulan cm bagian tubuh seperti bentuk benda dan warna.
tangan, kepala, dan mulai
belajar memiringkan tubuh.
6–9 64- 70 7–9 kg Dapat menegakkan kepala, Mengoceh, sudah
bulan cm belajar tengkurap sampai mengenal wajah
dengan duduk (pada usia 8 seseorang, bisa
– 9 bulan), dan memainkan membedakan suara,
ibu jari kaki. belajar makan dan
mengunyah

12–18 74–81 10–11 Belajar berjalan dan Mulai belajar berbicara,


bulan cm kg berlari, mulai bermain, dan mempunyai ketertarikan
koordinasi mata semakin terhadap jenis-jenis
baik. benda, dan mulai muncul
rasa ingin tahu.
2–3 86–96 12–15 Sudah pandai berlari, Keterampilan tangan
tahun cm kg berolahraga, dan dapat mulai membaik, pada
meloncat usia 3 tahun belajar
menggunting kertas,
belajar menyanyi, dan
membuat coretan
sederhana
4–5 100–120 16–22 Dapat berdiri pada satu Mulai belajar membaca,
tahun cm kg kaki, mulai dapat menari, berhitung, menggambar,
melakukan gerakan olah mewarnai, dan
tubuh, keseimbangan tubuh merangkai kalimat
mulai membaik. dengan baik.

2. Ciri-ciri Psikologis

Usia Ciri-ciri Psikologis Balita (bawah lima tahun)


0-5 Mulai mengenal lingkungan. Membutuhkan perhatian khusus dari orang tua.
tahun Senang bermain. Bersifat kekanak-kanakan (manja). Cenderung keras kepala.
Suka menolak perintah. Membutuhkan zat gizi yang banyak. Hormon
pertumbuhan dihasilkan secara meningkat.

F. MENSTIMULASI PERKEMBANGAN PADA ANAK

 Usia 0-2 tahun (Masa Bayi)

Pada masa bayi dibawah 3 tahun (BATITA) terdapat :

1. Masa Infacy

Pada bayi mulai terjadi penyesuaina dengan lingkungan baru (temepratur,


pernafasan, dan reflek menghisap, refleks moro atau respon tiba-tiba akibat
adanya suara atau gerak). Stimulasi pada masa ini dipengaruhi oleh sikap orang
tua, perawatan semasa hamil, status gizi, dan proses kelahiran.

2. Masa Babyhood

Pada masa bayi 0-1 tahun mulai menerima sesuatu melalui muut, melihat sesuatu
menarik, menggengam objek. Pada masa 1-2 tahun ini bayi belajar memakan
makanan padat, berjalan, mengontrol organ pembuangan, belajar bicara dan
mengadakan hubungan emosional dengan orangtua
Stimulasi yang dapat diberikan :

Berikan mainan yang warnanya mencolok dan mengandung bunyi, berikan


mainan yang merangsang pertumbuhan gigi, latih cara berdiri, ajak anak bercerita
dan berbicara

 Usia 2-12 tahun (Masa Anak)

1. Masa Anak awal

Pada masa ini anak mempunyai kelebihan energi, perkembangan motorik/ fisik
perlu penyaluran, membutuhkan tempat bermain yang banyak, muai mengadakan
penjelajahan (banyak bertanya), peka terhadap rangsangan intelektual

Stimulasi yang bisa diberikan adalah melatih anak BAB BAK mandiri (toilet
training), membiasakan anak makan sendiri, mulai sekolah PAUD/TK, mengajak
anak bermain peran

2. Masa Pertengahan

Pada masa ini anak disebut usia sekolah dasar, anak mulai bisa emmbaca,
menulis, berhitung, belajar kerjasama, memahami diriya berdasarkan jenis
kelamin.

Stimulasi yang bisa diberikan melatih anak menulis kata, angka, membuat
lingkaran, memberikan perhatian dan penghargaan, melatih anak berhitung
sederhana

 Usia 12-15 tahun (Masa Remaja).

Pada masa inni terjadi perubahan psikologis yang dramatis, mulai membentuk ego
identitas, mulai memahami dan mencari jati diri, mulai mandiri, kematangan
identtas seksual banyak terjadi, perkembangan organ reproduksi.

G. STIMULASI YANG BISA DIBERIKAN PADA ANAK

Stimulasi yang dilakukan oleh orangtua ataupun orang terdekat anak, harus
sesuai dengan umur anak, agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai
dengan umurnya. Berikut ini stimulasi yang dapat dilakukan orangtua atau orang
terdekat anak pada anak usia 1-3 tahun menurut IDAI (2010), yaitu:

1) Stimulasi Anak Usia 1 Tahun:


a) Kemampuan Gerak Kasar

1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan: bermain bola dan berjalan sendiri.

2. Menarik mainan: bila anak sudah dapat berjalan tanpa berpegangan,


berikan mainan pada anak untuk bisa ditarik.

3. Berjalan mundur: bila anak sudah dapat berjalan tanpa berpegangan, ajari
anak cara melangkah mundur.

4. Berjalan naik dan turun tangga: bila anak sudah mampu merangkak, ajari
anak cara naik dan turun tangga

5. Berjalan sambil berjinjit: tunjukkan pada anak cara berjalan sambil


berjinjit.

6. Menangkap dan melempar bola: tunjukkan pada anak cara menangkap dan
melempar bola.

b) Kemampuan Gerak Halus

1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan: memsukkan benda kedalam wadah,


bermain dengan mainan yang mengapung didalam air, menggambar dan
menyusun kubus.

2. Permainan balok: beli balok kecil dan ajari anak cara menyusun balok
tanpa menjatuhkannya.

3. Memasukkan dan mengeluarkan benda: ajari anak cara memasukkan dan


mengeluarkan benda kedalam wadah, seperti botol, kotak, dsb.

4. Memasukkan benda yang satu ke benda yang lainnya: tunjukkan pada


anak cara memasukkan mangkok kedalam mangkok yang lebih kecil
kedalam mangkok yang lebih besar.

c) Kemampuan Bicara dan Bahasa

1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan: berbicara, menjawab pertanyaan,


menunujuk dan menyebutkan nama-nama gambar.

2. Membuat suara: ajak anak membuat suara dari barang-barang yang


dipilihnya, seperti memukul-mukul sendok di kaleng.
3. Menyebut nama bagian tubuh: dorong anak agar mau menyebutkan nama
bagian tubuh ketika anak memakai pakaian.

4. Pembicaraan: ajari anak untuk merangkai kata-kata yang baik.

2) Stimulasi Anak Usia 2 Tahun:

a) Kemampuan Gerak Kasar

1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan: dorong anak agar mampu memanjat,


berlari, melompat, melatih keseimbangan badan dan bermain bola.

2. Latihan menghadapi rintangan: ajak anak bermain ular naga, merangkak di


kolong meja, berjinjit, mengelilingi kursi.

3. Melompat jauh: usahakan agar anak melompat jauh dengan kedua kakinya.

4. Melempar dan menangkap: tunjukkan pada anak cara melempar bola besar
ke arah anda, lalu minta anak melempar kembanli bola tersebut.

b) Kemampuan Gerak Halus

1.Stimulasi yang perlu dilanjutkan: dorong agar anak mau bermain puzzle,
balok-balok dan memasukkan benda satu kedalam benda lainnya.

2. Membuat gambar tempelan: bantu anak memotong gambar-gambar dari


majalah tua dengan gunting untu anak.

3. Memilih dan mengelompokkan benda menurut jenisnya: berikan pada


anak bermacam-macam benda, lalu minta anak untuk mengelompokkan
masing-masing benda itu menurut jenisnya.

4. Mencocokkan gambar dan benda: tunjukkan pada anak cara mencocokkan


gambar bola dengan sebuah benda yang sesungguhnya.

5. Menyusun balok-balok: ajak anak bermain dengan balok-balok.

c) Kemampuan Bicara dan Bahasa

1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan: bacakan buku cerita pada anak, dorong
agar anak mau bercerita apa yang dilihatnya baik dari buku maupun ketika
jalan-jalan. Bantu dan dampingi anak ketika menonton televisi, maksimal
1 jam sehari.
2. Menyebut nama lengkap anak: ajari anak menyebut nama lengkapnya
secara lengkap.

3. Bercerita tentang diri anak: ceritakan kembali kejadian lucu yang dialami
anak.

4. Menyebut nama berbagai jenis pakaian: ketika anak memaka pakaian,


minta anak untuk menyebut jenis nama pakaiannya.

3) Stimulasi Anak Usia 3 Tahun:

a) Kemampuan gerak kasar/motorik kasar:

1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan: mendorong anak berlari, melompat,


berdiri di atas satu kaki, memanjat, bermain bola, mengendarai sepeda
roda tiga.

2. Menangkap bola: ajari anak menangkap bola, gunakan bola sebesar bola
tenis.

3. Berjalan mengikuti garis lurus: tunjukkan pada anak cara berjalan di atas
papan/garis lurus dengan merentangkan kedua lengan untuk menjaga
keseimbangan.

4. Melompat: tunjukkan pada anak cara melompat dengan satu kaki. Bila
anak sudah bisa melompat dengan satu kaki, tunjukkan cara melompat
melintasi ruangan, mula-mula dengan sau kaki, kemudian bergantian
dengan kaki lainnya.

5. Melempar benda-benda kecil ke atas: ajari anak melempar benda-benda


kecil ke atas atau menjatuhkan kerikil ke dalam kaleng. Gunakan benda-
benda yang tidak berbahaya.

6. Menirukan binatang berjalan: tunjukkan pada anak cara berjalan, misalkan


anjing berjalan dengan kedua kaki dan tangan.

7. Lampu hijau-merah: minta anak berdiri di hadapan anda. Ketika anda


mengatakan “lampu hijau” minta anak berjalan jinjit ke arah anda dan
berhenti ketika anda mengatakan “lampu merah”, secara bergantian
sampai anak tiba di tempat anda.

b) Kemampuan gerak halus/motorik halus


1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan: bermain puzzle yang lebih sulit,
menyusun balok-balok, menggambar gambar yang lebih sulit, bermain
mencocokkan gambar dengan benda yang sesungguhnya dan
mengelompokkan benda menurut jenisnya.

2. Memotong: beri anak gunting, tunjukkan cara menggunting. Beri gambar


besar untuk latihan menggunting.

3. Membuat buku cerita gambar tempel: ajari anak membuat buku cerita
gambar tempel. Gunting gambar dari majalah tua/brosur, tunjukkan pada
anak cara menyusun guntingan gambar tersebut sehingga menjadi suatu
cerita menarik.

4. Menempel gambar: bantu anak menemukan gambar/ foto menarik dari


majalah, potongan kertas dan sebagainya. Minta anak menempel gambar
tersebut pada karton/kertas tebal.

5. Menjahit: gunting sebuah gambar dari majalah, tempel pada sebuah


gambar di karton. Buat lubang-lubang di sekeliling gambar tersebut.
Ambil tali rafia dan simpulkan salah satu ujungnya. Kemudian ajari anak
cara menjahit sekeliling gambar.

6. Menggambar/menulis: ajari anak menggambar garis lurus, bulatan, segi


empat serta menulis huruf dan angka. Kemudian buat pagar, rumah,
matahari, bulan, huruf, angka dan sebagainya. Ajari juga anak menulis
namanya.

7. Menghitung : ajari anak menghitung kacang dan letakkan kacang tersebut


di tempat lainnya. Mula-mula anak belum bisa menghitung lebih dari dua
atau tiga. Bantu anak menghitung jika anak mengalami kesulitan.

8. Menggambar dengan jari: ajari anak menggambar dengan cat memakai


jari-jarinya di selembar kertas besar.

9. Cat air: beri anak cat air, kuas dan selembar kertas. Ceritakan bagaiman
warna-warna bercampur ketika anak mulai menggunakan cat air itu.

10. Mencampur warna: campur air ke warna merah, biru dan kuning dari cat
air. Beri anak potongan sedotan, ajari anak untuk meneteskan warna itu
pada selembar kertas. Ceritakan bagaimana warna-warna bercampur
membentuk warna lain.

c) Kemampuan Bicara dan Bahasa

1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan:

a. Bacakan buku cerita pada anak:buat anak agar melihat anda


membaca.

b. Nyanyikan lagu dan bacakan sajak-sajak untuk anak.

c. Buat anak agar mau menyebut nama lengkap, menyatakan


perasaannya, menjelaskan sesuatu dan mengerti waktu.

d. Bantu anak dalam memilih acara TV, maksimal 2 jam sehari.


Dampingi anak menonton TV dan jelaskan kejadian yang baik dan
buruk. Ingat, bahwa acara dan berita di TV dapat berpengaruh
buruk pada anak.

2. Berbicara dengan anak: buat anak agar mau mengajukan berbagai


pertanyaan. Jawab pertanyaan tersebut dengan kata-kata sederhana,
gunakan lebih dari satu kata.

3. Bercerita mengenai dirinya: buat agar anak mau bercerita mengenai


dirinya, hobinya atau mengenai anda.

4. Album fotoku: tempelkan foto anak di buku anak. Minta anak


menceritakan apa yang terjadi di dalam fotonya.

H. PERMAINAN STIMULATIF TUMBUH KEMBANG ANAK

Untuk mengoptimalkan pertumbuhan otak si kecil, dapat memberikan


berbagai jenis permainan kreatif yang dapat mengasah ketajaman otaknya:

1) Susun balok

Permainan ini mendorong anak untuk mencoba-coba dan mencari tahu


apa yang akan terjadi bila ia menyusun balok dengan cara A, B, C, dan
seterusnya. Menurut Gaye Grunlond, konsultan edukasi dan penulis
buku Developmentally Appropriate Play: Guiding Young Children to a Higher
Level, permainan susun balok merupakan dasar dari keterampilan berpikir
ilmiah. Untuk meningkatkan kemampuan berpikir si Kecil, Mam dapat
menyediakan balok beraneka warna, bentuk, dan ukuran.

2) Bermain pasir

Pasir pantai, ember kecil, sekop kecil, dan wadah beraneka bentuk dapat
membuat perhatian si Kecil terfokus pada kegiatan bermain pasir cukup lama.
Dengan menggali, membuat lubang, dan menuangkan pasir ke dalam ember atau
wadah berbentuk istana, ikan, benteng, dan sebagainya, ia belajar tentang
volume, kepadatan, dan tekstur. Berikan sedikit air dan biarkan ia
mencampurnya dengan pasir. Ia pun akan takjub melihat perbedaan tekstur pada
pasir kering dan pasir basah.

3) Bermain peran

Memerankan suatu karakter akan melatih daya ingat anak. Kegiatan ini
juga membuat si Kecil belajar mengendalikan diri, berpikir secara fleksibel, dan
menyesuaikan dialog dengan keadaan yang sudah ditentukan.

4) Menjadi detektif
Cobalah bunda menyembunyikan salah satu benda milik si Kecil, lalu
tantang ia untuk mencari dan menemukannya berdasarkan petunjuk dari bunda.
Kegiatan ini sangat efektif dalam mengasah otak si Kecil, karena ia harus berpikir
secara cermat. Ia juga belajar menghubungkan petunjuk dari bunda dengan hal-hal
yang ia lihat di sekitarnya.
5) Pura-pura berdandan

Ajaklah si Kecil mengenakan busana dan berdandan seperti salah satu


sosok atau karakter yang ia inginkan. Misalnya, ia bisa mengenakan salah satu
rok milik Mam dan berpura-pura menjadi seorang putri. Atau, minta ia melilitkan
syal di leher dan memakai cardigan rajut seperti yang sering dilakukan neneknya.
Kegiatan ini sangat efektif dalam mengembangkan imajinasi dan kemapuan
berpikir kreatif si kecil.

6) Tebak-tebakan
Minta si Kecil menutup kedua matanya, lalu masukkan satu benda ke
dalam kantung berwarna gelap. Minta ia menebak isi kantung tersebut
berdasarkan petunjuk sederhana yang Mam sampaikan. Ia akan belajar
menghubungkan setiap petunjuk atau informasi yang ia terima dengan wawasan
yang ia miliki menjadi sebuah kesimpulan.
7) Masak-masakan

Bunda dapat membiarkan si Kecil bermain masak-masakan menggunakan


alat masak yang bunda miliki (yang aman tentunya) atau memberinya alat masak
mainan. Berpura-puralah memesan menu makanan tertentu dan biarkan si Kecil
“memasak” untuk Mam. Agar lebih seru, bunda dapat memberikan sisa bahan
masakan untuk ia pakai bermain, sehingga imajinasinya semakin terstimulasi dan
ia pun merasa seperti sedang masak sungguhan.
8) Petak umpet

Permainan yang terkesan sederhana ini sebenarnya menyimpan banyak


manfaat bagi kepintaran anak. Saat bermain petak umpet, ia akan belajar
mengenali ruang dan situasi, mencari arah untuk menemukan orang yang sedang
bersembunyi, menganalisis kondisi orang yang dicari dengan tempat yang
memungkinkan bagi si Kecil untuk sembunyi, dan lain-lain.

9) Scrabble

Anak prasekolah yang sudah bisa membaca dapat diajak untuk bermain
scrabble. Permainan mengasah otak ini sekaligus membantu kemampuan si Kecil
dalam membaca, mengeja, dan memperkaya kosakatanya. Agar tidak terlalu
berat, bunda dapat membuat kategori kata khusus, misalnya menyusun kata-kata
berupa nama-nama hewan, benda-benda yang terdapat di dapur, dan lain-lain.

DAFTAR PUSTAKA

Syamsu Yusuf. 2015. Psikologi Perkembangan Anak Dan Remaja. Rosdakarya :


Bandung

Fitriani, I. S., & Oktobriariani, R. R. (2017). Stimulasi, Deteksi dan Intervensi


Dini Orang Tua terhadap Pencegahan Penyimpangan Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak Balita. Indonesian Journal for Health Sciences, 1(1),
1-9.
Fitria, H. (2018). Hubungan Peran Orang Tua Terhadap Stimulasi Tumbuh
Kembang Motorik Halus Pada Anak Usia 4-5 Tahun Di Desa Pante Raya
Kecamatan Wih Pesam Kabupaten Bener Meriah (Doctoral dissertation,
Institut Kesehatan Helvetia Medan).

Anda mungkin juga menyukai