KERJASAMA DOSEN-MAHASISWA
TIM PENGUSUL
Uswatun Hasanah S.Kep.,Ns., M.Kep., Sp.Kep.J
ANGGOTA
Meriyatul Qibtiyah (20191660018)
Friska Nanda K (20191660134)
Anis Fitriya (20191660057)
Ainul Firdaus (20191660036)
Moh. Hafis Aqsal Rozi (20191660082)
i
HALAMAN PENGESAHAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
ii
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
RINGKASAN.........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan........................................................................................................3
1.4 Manfaat......................................................................................................3
1.5 Sasaran.......................................................................................................3
1.6 Rencana Penyelesaian Masalah.................................................................3
BAB 2 TARGET DAN LUARAN..........................................................................4
2.1 Rencana Strategi Pelaksanaan....................................................................4
2.2 Target dan Luaran Yang Ingin Dicapai......................................................4
BAB 3 METODE PELAKSANAAN......................................................................5
3.1 Persiapan Program.....................................................................................5
3.2 Realisasi Program......................................................................................5
3.3 Pengembangan Program............................................................................5
3.4 Monitoring Dan Evaluasi..........................................................................6
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN........................................................7
4.1 Biaya Kegiatan...........................................................................................7
4.2 Jadwal Kegiatan.........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................8
LAMPIRAN...........................................................................................................10
Kuisioner KPSP Anak 72 Bulan........................................................................10
Satuan Acara Penyuluhan (SAP)........................................................................12
RINGKASAN
iii
Anak usia sekolah memiliki ciri ingin bermain, melakukan latihan
kelompok, melakukan penjelajahan, bertanya, menirukan dan menciptakan
sesuatu. Selama periode ini juga terjadi transisi emosi antara orangtua dan anak
prasekolah (Ikeu, 2018). Hal ini sering kali menimbulkan tahap perkembangan
pada aspek sosialisasi dan kemandirian anak mengalami keterlambatan yang
dipengaruhi oleh pola asuh orangtua yang kurang benar. Tujuan dari progra ini
adalah untuk menganalisis pengaruh kegiatan edukasi kelompok sehat: pemberian
stimulasi perkembangan pada aspek sosialisasi dan kemandirian dalam mencapai
tahap perkembangan yang optimal anak usia sekolah di SD Muhammadiyah 9
Surabaya. Metode pelaksanaan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah
sebagai berikut: persiapan program, realisasi program, pengembangan program,
serta monitoring dan evaluasi. Luaran akhir dalam program pengabdian
masyarakat ini adalah: (1) Jurnal publikasi ilmiah ber-ISSN atau terakreditasi di
bidang pengabdian masyarakat; (2) Anak mampu memahami serta mengerti
pentingnya stimulasi perkembangan pada aspek sosialisasi dan kemandirian dalam
mencapai tahap perkembangan yang optimal; (3) Modul edukasi untuk orang tua
dan pendidik di sekolah; (4) Konseling online dengan penyedia layanan kesehatan
yang telah bermitra dengan sekolah.
iv
KATA PENGANTAR
Penyusun
v
vi
BAB 1
PENDAHULUAN
1
prasekolah dengan masalah belajar dan keterlambatan perkembangan yang
spesifik juga dapat mengembangkan perilaku sosial yang tidak lazim, dan harus
2
3
dipertimbangkan apakah profil tersebut dari perilaku mereka sesuai dengan tahap
perkembangan anak yang normal (Utami, 2018). Keterlambatan pada aspek
sosialisasi dan kemandirian dapat menimbulkan masalah pada anak di kemudian
hari. Perilaku sosial yang problematik pada anak-anak dapat menjadi prediksi
perilaku yang buruk seperti putus sekolah, kriminalitas, kenakalan remaja dan
perilakuh psikopatologis pada masa selanjutnya (Nuryoto, 2019).
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
2) Bagi Masyarakat
3) Bagi peneliti
Dapat menambah wawasan dan pengalaman peneliti dalam hal melakukan
penelitian secara langsung. Menambah pengetahuan peneliti terkait
pengaruh stimulasi perkembangan anak.
1.5 Sasaran
Khalayak yang menjadi sasaran dalam kegiatan ini adalah anak usia
sekolah di SD Muhammadiyah 9 Surabaya.
6
7
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
8
9
9
10
10
BAB 4
Minggu Ke-
No Urutan Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Koordinasi kegiatan
2 Penyusunan proposal
3 Kontrak/penugasan
4 Pelaksanaan kegiatan pengabdian
masyarakat
5 Monitoring evaluasi pengabdian
kepada masyarakat
6 Laporan hasil pengabdian
masyarakat
7 Seminar hasil pengabdian
masyarakat
8 Penyusunan laporan akhir
9 Evaluasi kegiatan
11
DAFTAR PUSTAKA
Fikri, Z., Arfiyanto, M. A., Khoirunnisa, O., & Andini, F. L. (2021). Pelatihan
Deteksi Dan Stimulasi Tumbuh Kembang Psikososial Anak Pra Sekolah Di
TK ABA 30. Pelita Abdi Masyarakat, 1(2), 46-53.
Laili, U., & Masruroh, N. (2020). Optimalisasi Peran Orang Tua dalam Stimulasi
Perkembangan Anak Usia Dini. Prosiding SEMADIF, 1.
Nurhidayah, I., Gunani, R. G., Ramdhanie, G. G., & Hidayati, N. (2020). Deteksi
dan Stimulasi Perkembangan Sosial pada Anak Prasekolah: Literatur
Review. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, 3(2), 42-58.
12
Personal Sosial Anak Prasekolah Di Tk Sapta Krida Kabupaten
Gorontalo. Zaitun (Jurnal Ilmu Kesehatan), 6(1).
13
LAMPIRAN
Lampiran 1
10. lsi titik-titik di bawah ini dengan jawaban anak. Jangan membantu kecuali
mengulangi pertanyaan sampai 3 kali bila anak menanyakannya.
"Sendok dibuat dari apa?"
"Sepatu dibuat dari apa?"
"Pintu dibuat dari apa?"
Apakah anak dapat menjawab ke 3 pertanyaan di atas dengan benar?
Jawaban benar : sendok dibuat dari besi, baja, plastik, kayu. sepatu dibuat
dari kulit, karet, kain, plastik, kayu. pintu dibuat dari kayu, besi, kaca.
Lampiran 2
A. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan, diharapkan anak mampu
mengetahui, memahami tentang pentingnya stimulasi perkembangan pada
aspek sosialisasi dan kemandirian dalam mencapai tahap perkembangan
yang optimal.
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 60 menit, diharapkan sasaran
penyuluhan mampu:
1. Menjelaskan kembali pengertian tumbuh kembang
2. Menjelaskan kembali tentang tahap tumbuh kembang anak
3. Menjelaskan kembali stimulasi yang dapat diberikan pada anak agar
tumbuh kembang tercapai secara optimal
4. Memberikan contoh stimulasi perkembangan pada aspek sosialisasi
dan kemandirian pada anak
B. Penyelenggara Penyuluhan
Penyelenggara penyuluhan adalah Program Studi Keperawatan
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya.
C. Pelaksanaan Kegiatan
Tanya Jawab
- Moderator membuka sesi tanya
jawab.
- Penyelenggara penyuluhan menjawab - Sasaran mengajukan
pertanyaan sasaran. pertanyaan.
- Sasaran memperhatikan
jawaban yang
diberikan.
3. 3 menit Penutup
- Moderator melakukan evaluasi Sasaran menjawab
dengan memberikan beberapa pertanyaan evaluasi
pertanyaan
- Moderator menyimpulkan hasil - Sasaran menyimak
penyuluhan.
kesimpulan yang
disampaikan oleh
moderator.
- Sasaran menerima leaflet
- Pembagian leaflet pada sasaran.
yang diberikan oleh
fasilitator.
- Menjawab salam dan
- Mengakhiri dengan salam sasaran bersiap untuk
meninggalkan tempat
penyuluhan.
E. Setting Tempat
2 2 2
2 2 2
Keterangan gambar:
1. Penyuluh
2. Peserta
F. Pengorganisasian kelompok
Moderator : Meriyatul Qibtiyah
Penyaji materi : Friska Nanda K
Narasumber : Uswatun Hasanah S.Kep.,Ns., M.Kep., Sp.Kep.J
Observer : Ainul Firdaus
Fasilitator : Moh. Hafis Aqsal Rozi
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
a. Peserta
b. Pemateri
1) Mahasiswa dapat melaksanakan kegiatan sesuai perannya
3) Evaluasi Hasil
Lampiran Materi
A. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan (growth) merupakan peningkatan jumlah dan besar sel
diseluruh bagian tubuh selama sel-sel tersebut membelah diri dan menyintesis
protein-protein baru. Menghasilkan penambahan jumlah berat secara keseluruhan
atau sebagian. Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari
proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak
yang sehat pada waktu yang normal. Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai
proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah)
yang herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi,
pertumbuhan berkaitan dengan perubahan kuantitatif yang menyangkut
peningkatan ukuran dan struktur biologis.
B. Pengertian Perkembangan
Perkembangan (development), adalah perubahan secara berangsurangsur
dan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya
kapasitas seseorang melalui pertumbuhan, kematangan, atau kedewasaan, dan
pembelajaran. (wong, 2000). Secara umum konsep perkembangan dikemukakan
oleh Werner (1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis,
perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai
ke keadaan di mana diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara
bertahap. Proses diferensiasi diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak.
Dari penghayatan totalitas itu lambant laun bagian- bagiannya akan menjadi
semakin nyata dan tambah jelas dalam rangka keseluruhan.
C. Tahapan Tumbuh Kembang
Tahap tumbuh kembang anak secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu :
Pada masa remaja ini banyak dijumpai masalah, karena masa ini
merupakan proses menuju kedewasaan dan anak ingin mencoba mandiri.
Masalah yang sering dijumpai adalah perubahan bentuk tubuh.
Perkembangan khusus yang terjadi pada masa ini adalah kematangan
identitas seksual yang ditandai dengan perkembangan organ reproduksi.
Masa ini merupakan masa krisis identitas dimana anak memasuki proses
pendewasaan dan meninggalkan masa anak-anak, sehingga membutuhkan
bantuan dari orang tua.
1. Ciri-ciri Fisik
2. Ciri-ciri Psikologis
1. Masa Infacy
2. Masa Babyhood
Pada masa bayi 0-1 tahun mulai menerima sesuatu melalui muut, melihat sesuatu
menarik, menggengam objek. Pada masa 1-2 tahun ini bayi belajar memakan
makanan padat, berjalan, mengontrol organ pembuangan, belajar bicara dan
mengadakan hubungan emosional dengan orangtua
Stimulasi yang dapat diberikan :
Pada masa ini anak mempunyai kelebihan energi, perkembangan motorik/ fisik
perlu penyaluran, membutuhkan tempat bermain yang banyak, muai mengadakan
penjelajahan (banyak bertanya), peka terhadap rangsangan intelektual
Stimulasi yang bisa diberikan adalah melatih anak BAB BAK mandiri (toilet
training), membiasakan anak makan sendiri, mulai sekolah PAUD/TK, mengajak
anak bermain peran
2. Masa Pertengahan
Pada masa ini anak disebut usia sekolah dasar, anak mulai bisa emmbaca,
menulis, berhitung, belajar kerjasama, memahami diriya berdasarkan jenis
kelamin.
Stimulasi yang bisa diberikan melatih anak menulis kata, angka, membuat
lingkaran, memberikan perhatian dan penghargaan, melatih anak berhitung
sederhana
Pada masa inni terjadi perubahan psikologis yang dramatis, mulai membentuk ego
identitas, mulai memahami dan mencari jati diri, mulai mandiri, kematangan
identtas seksual banyak terjadi, perkembangan organ reproduksi.
Stimulasi yang dilakukan oleh orangtua ataupun orang terdekat anak, harus
sesuai dengan umur anak, agar anak dapat tumbuh dan berkembang sesuai
dengan umurnya. Berikut ini stimulasi yang dapat dilakukan orangtua atau orang
terdekat anak pada anak usia 1-3 tahun menurut IDAI (2010), yaitu:
3. Berjalan mundur: bila anak sudah dapat berjalan tanpa berpegangan, ajari
anak cara melangkah mundur.
4. Berjalan naik dan turun tangga: bila anak sudah mampu merangkak, ajari
anak cara naik dan turun tangga
6. Menangkap dan melempar bola: tunjukkan pada anak cara menangkap dan
melempar bola.
2. Permainan balok: beli balok kecil dan ajari anak cara menyusun balok
tanpa menjatuhkannya.
3. Melompat jauh: usahakan agar anak melompat jauh dengan kedua kakinya.
4. Melempar dan menangkap: tunjukkan pada anak cara melempar bola besar
ke arah anda, lalu minta anak melempar kembanli bola tersebut.
1.Stimulasi yang perlu dilanjutkan: dorong agar anak mau bermain puzzle,
balok-balok dan memasukkan benda satu kedalam benda lainnya.
1. Stimulasi yang perlu dilanjutkan: bacakan buku cerita pada anak, dorong
agar anak mau bercerita apa yang dilihatnya baik dari buku maupun ketika
jalan-jalan. Bantu dan dampingi anak ketika menonton televisi, maksimal
1 jam sehari.
2. Menyebut nama lengkap anak: ajari anak menyebut nama lengkapnya
secara lengkap.
3. Bercerita tentang diri anak: ceritakan kembali kejadian lucu yang dialami
anak.
2. Menangkap bola: ajari anak menangkap bola, gunakan bola sebesar bola
tenis.
3. Berjalan mengikuti garis lurus: tunjukkan pada anak cara berjalan di atas
papan/garis lurus dengan merentangkan kedua lengan untuk menjaga
keseimbangan.
4. Melompat: tunjukkan pada anak cara melompat dengan satu kaki. Bila
anak sudah bisa melompat dengan satu kaki, tunjukkan cara melompat
melintasi ruangan, mula-mula dengan sau kaki, kemudian bergantian
dengan kaki lainnya.
3. Membuat buku cerita gambar tempel: ajari anak membuat buku cerita
gambar tempel. Gunting gambar dari majalah tua/brosur, tunjukkan pada
anak cara menyusun guntingan gambar tersebut sehingga menjadi suatu
cerita menarik.
9. Cat air: beri anak cat air, kuas dan selembar kertas. Ceritakan bagaiman
warna-warna bercampur ketika anak mulai menggunakan cat air itu.
10. Mencampur warna: campur air ke warna merah, biru dan kuning dari cat
air. Beri anak potongan sedotan, ajari anak untuk meneteskan warna itu
pada selembar kertas. Ceritakan bagaimana warna-warna bercampur
membentuk warna lain.
1) Susun balok
2) Bermain pasir
Pasir pantai, ember kecil, sekop kecil, dan wadah beraneka bentuk dapat
membuat perhatian si Kecil terfokus pada kegiatan bermain pasir cukup lama.
Dengan menggali, membuat lubang, dan menuangkan pasir ke dalam ember atau
wadah berbentuk istana, ikan, benteng, dan sebagainya, ia belajar tentang
volume, kepadatan, dan tekstur. Berikan sedikit air dan biarkan ia
mencampurnya dengan pasir. Ia pun akan takjub melihat perbedaan tekstur pada
pasir kering dan pasir basah.
3) Bermain peran
Memerankan suatu karakter akan melatih daya ingat anak. Kegiatan ini
juga membuat si Kecil belajar mengendalikan diri, berpikir secara fleksibel, dan
menyesuaikan dialog dengan keadaan yang sudah ditentukan.
4) Menjadi detektif
Cobalah bunda menyembunyikan salah satu benda milik si Kecil, lalu
tantang ia untuk mencari dan menemukannya berdasarkan petunjuk dari bunda.
Kegiatan ini sangat efektif dalam mengasah otak si Kecil, karena ia harus berpikir
secara cermat. Ia juga belajar menghubungkan petunjuk dari bunda dengan hal-hal
yang ia lihat di sekitarnya.
5) Pura-pura berdandan
6) Tebak-tebakan
Minta si Kecil menutup kedua matanya, lalu masukkan satu benda ke
dalam kantung berwarna gelap. Minta ia menebak isi kantung tersebut
berdasarkan petunjuk sederhana yang Mam sampaikan. Ia akan belajar
menghubungkan setiap petunjuk atau informasi yang ia terima dengan wawasan
yang ia miliki menjadi sebuah kesimpulan.
7) Masak-masakan
9) Scrabble
Anak prasekolah yang sudah bisa membaca dapat diajak untuk bermain
scrabble. Permainan mengasah otak ini sekaligus membantu kemampuan si Kecil
dalam membaca, mengeja, dan memperkaya kosakatanya. Agar tidak terlalu
berat, bunda dapat membuat kategori kata khusus, misalnya menyusun kata-kata
berupa nama-nama hewan, benda-benda yang terdapat di dapur, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA