1
LATAR BELAKANG
Diabetes Mellitus (DM) atau kencing manis mempunyai julukan “The silent
penyakit luka diabetes atau gangren dan gangren ini akan mengakibatkan
integritas jaringan, nyeri, resiko penyebaran infeksi,dan ulkus diabetik. Salah satu
mencapai 171,2 juta orang pada tahun 2015 dan pada tahun 2030 diperkirakan
366,2 juta orang atau naik sebesar 114% dalam kurun waktu 30 tahun.
2
penyandang Diabetes Mellitus sebanyak 2-3 kali lipat pada tahaun 2030.
Berdasarkan data yang di dapatkan dari dinas kesehatan provinsi jawa timur
(2015) terdapat 10 juta orang penderita diabetes, dan 17,9 juta orang yang
beresiko menderita penyakit ini. Sementata provinsi jawa timur masuk 10 besar
Data rekam medik RSU Dr. Wahidin Sudiro Husodo Kota Mojokerto total
pasien yang dirawat di Ruang Hayam Wuruk untuk Pasien Diabetes Mellitus
disertai Gangren dengan Kerusakan Integritas Jaringan di data dari Januari 2018
sampai Desember 2018 berjumlah 96 orang. Sehingga dari jumlah pasien yang
diperoleh penulis maka kasus Diabetes Mellitus disertai Gangren termasuk salah
satu penyakit tertinggi di Ruangan Hayam Wuruk RSU Dr. Wahidin Sudiro
Husodo Mojokerto.
pada pembuluh darah mikro, kapiler, serta otot-otot saraf serta kulit. Penyebab
dihasilkan sangat jelek sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik dan
Stroke dan Ekstermitas) pada ekstermitas yaitu terjadinya ulkus diabetik atau
3
gangren dan dapat menyebabkan Gangguan integritas jaringan bila tidak ditangani
dengan baik.
pada penderita diabetes mellitus yang tidak terkendali dan menyebabkan kelainan
pada pembuluh darah neuropati, baik neuropati sensorik maupun motorik dan
autonomik akan mengakibabtkan berbagai perubahan pada kulit dan otot, yang
jaringan yang tidak dirawat dengan baik akan mengalami kecacatan atau kelainan
aktivitas fisik, terapi farmakologis (Amin & Hardhi, 2016). Upaya pencegahan
Penggunaan lotion pada bagian kulit yang kering, menghindari kerutan pada
tempat tidur pasien tujuannya adalah menghindari timbulnya goresan atau lesi
baru di bagian tubuh pasien, monitor kulit akan adanya kemerahan (tanda-tanda
kerusakan integritas jaringan), monitor status nutrisi pasien dan lain sebagainya.
4
2. Kasus /Masalah
Disertai Gangren Dengan Kerusakan integritas jaringan di Ruang Hayam Wuruk RSU
5
TINJAUAN PUSTAKA
3.1.1 Definisi
Kencing manis juga sering disbut sebagai the great imitator,karena penyakit
ini bisa merabah keseluruh organ tubuh manusia dan menimbulkan berbagai
memberikan gejala klinis yang bisa segera diketahui oleh penderita, bisa dalam
waktu yang lama. Penderita baru menyadari kalau telah menderita kencing manis
3.1.2 Etiologi
atau diabetes mellitus. Menurut Amin & Hardhi, 2016 penyebab diabetes
mellitus yaitu :
6
a. Diabetes Mellitus Tipe 1
Disebabkan oleh kegagalan sel beta dan relative sel beta dan
1) Obesitas (kegemukan)
3) Umur
7
Berdasarkan penelitian, usia yang terbanyak terkena Diabetes
Mellitus adalah > 45 tahun karena semakin tua banyak organ-organ vital
4) Riwayat persalinan
5) Jenis Kelamin
Menurut teori kejadian Diabetes mellitus pada wanita lebih tinggi dari pada
wanita memiliki peluang peningkatan indeks masa tubuh yang lebih besar
(Restyana, 2015).
3.1.3 Patofisiologi
akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat
8
terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi
II disertai dengan penurunan reaksi intra sel ini. Dengan demikian insulin
maka awitan diabetes tipe II dapat berjalan tanpa terdeteksi. Jika gejalanya
vagina atau pandangan yang kabur, (jika kadar glukosanya sangat tinggi).
seluruh tubuh, disebut angiopati diabetik. Penyakit ini berjalan kronis dan
disebut mikroangiopati.
Ada 3 problem utama yang terjadi bila kekurangan ataau tanpa insulin :
9
sekumpulan kelainan metabolic yang mengarah kepada risiko penyakit
PEMBAHASAN
4.1 Pembahasan
4.2.1 Pengkajian
1) Identitas klien
Menurut teori kejadian Diabetes mellitus pada wanita lebih tinggi dari
pada laki-laki. Wanita lebih beresiko mengidap diabetes karena secara fisik
wanita memiliki peluang peningkatan indeks masa tubuh yang lebih besar
(Restyana, 2015). Secara teori usia terbanyak yang terkena Diabetes Mellitus
Terdapat kesamaan antara teori dan fakta dimana klien 1 dan 2 sama-
2) Riwayat kesehatan
Keluhan utama klien 1 dan 2 mengatakan terdapat luka pada kaki yang
± 5 tahun. Ibu K juga mengatakn tidak pernah menderita luka kaki seperti ini
10
sebelumnya. Ibu N mengatakan menderita penyakit kencing manis sejak
tahun 2014. Dan baru pertama kalinya mengalami luka kaki seperti ini sejak
pembuluh darah mikro, kapiler serta otot-otot, saraf serta kulit. Luka yang
sukar sembuh adalah infeksi yang hebat, kuman, atau jamur yang mudah
tumbuh pada kondisi kadar gula darah yang tinggi, kerusakan dinding
kerusakan saraf dan luka yang tidak terasa menyebabkan penderita tidak
(Hans Tandra, 2007). Terdapat kesamaan antara teori dan fakta dimana klien
1 dan 2 sama-sama mengalami luka yang sukar sembuh meskipun luas dan
karena genetik atau keturunan (Amin & Hardhi, 2016). Dan pada pengkajian
keluarganya ada yang mengalami kencing manis yaitu bapak dan kedua
pada garis keturunan karena pada klien kedua tidak ada yang menderita
11
Diabetes mellitus dalam keluarganya dan klien dua sudah menderita Diabetes
dan aktivitas jasmani. Jadi terdapat sedikit perbedaan antara fakta dan teori
dimana pada kasus dilapangan ditemukan dua diagnosa yang sama pada 2 klien
disimpulkan bahwa diagnosa yang diangkat pada kedua klien yaitu kerusakan
integritas jaringan. Terdapat beberapa kesamaan antara fakta dan teori yang di
dapatkan pada klien di lapangan. Dimana pada kasus dilapangan kedua klien
12
Diagnosa keperawatan yang diambil pada klien 1 dan klien 2 yaitu
jasmani.
kurang dari kebutuhan tubuh menurut (Amin dan Hardhi, 2016) yaitu,
yang diangkat sudah sesuai dengan batasan karakteristik yang sesuai dengan
buku (Amin dan Hardhi, 2016). Dan terdapat beberapa kesamaan antara teori dan
data yang di dapatkan pada klien di lapangan. Dimana pada kasus dilapangan
secara mandiri dan mengatakan tubuhya terasa lemah, dan pada batasan
karakteristik yang ada pada teori sudah hampir sama dengan yang ada pada kasus
dilapangan.
13
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
berhubungan dengan angguan insulin, makanan dan jasmani diperoleh masalah teratasi
sebagian karena tujuan dan kriteria hasil yang dibuat peneliti tercapai sebagian. Klien 1
mengatakan ada sedikit perubahan pada luka kakinya. Dan untuk masalah
insulin, makanan, dan jasmani diperoleh masalah teratasi sebagian karena klien
mengatakan masih tidak nafsu makan dan tubuhnya masih terasa lemas tapi masalah
terasa lemas juga disebabkan karena kadar gula darahnya juga masih tinggi.
14
DAFTAR PUSTAKA
15
16