Anda di halaman 1dari 5

A.

Penelitian Terdahulu

Tabel 1. 2 Sintesa hasil penelitian terdahulu

Nama
N Desain
Peneliti Judul Hasil
o Penelitian
Tahun
1. Zainul,A/2013 Stigma dan Pengumpulan data dalam Dari penelitan tersebut menunjukkan bahwa
diskriminasi penelitian ini persoalan HIV dan AIDS bukan hanya
HIV dan AIDS menggunakan metode persoalan medis/kesehatan semata tetapi
pada Orang observasi dan interview merupakan isu kesehatan yang sangat erat
dgn HIV dan mendalam (indepth dengan stigma dan diskriminasi. Akhirnya
AIDS (ODHA) interview) dengan focus penelitian ini merekomendasikan:
dimasyarakat group discussion (FGD) a) Bahwa pengurangan stigma dan
basis anggota diskriminasi HIV dan AIDS haruslah
Nadhlatu melibatkan organisasi-organisasi
Ulama’ (NU) keagamaan mempunyai kekuatan
Bangil strategis dalam memperuasi masyarakat
b) Mengingat organisasi keagamaan
merupakan rujukan dari masyarakat
dalam berfikir, bersikap dan bertindak.
c) Peran aktif pemerintah dalam hal iniada
DINKES dan Penanggulangn AIDS (KPA)
daerah Kabupaten Pasuruan harus
menjadi komando untuk memberikan
pemahaman tentang HIV dan AIDS dalam
tinjauan medis.
2. Pian,H/2011 Hubungan Penelitian ini Berdasarkan hasil penghitungan pengaruh
Persepsi menggunakan aspek persepsi ODHA terhadap stigma
ODHA pendekatan kuantitatif HIV/AIDS masyarakat dengan interaksi
terhadap yang menampilkan hasil social dapat diketahui bahwa ketiga aspek
Stigma berupa angka-angka, variable persepsi ODHA terhadap stigma
HIV/AIDS sedangkan metode masyarakat memberikan pengaruh sebesar
Masyarakat penelitian yang 33,6% terhadap perubahan variabel interaksi
dengan digunakan adalah social. Dengan demikian terdapat 66,4%
interaksi social metode korelasional aspek lain yang terdapat dalam variabel
pada ODHA persepsi ODHA terhadap stigma HIV/AIDS
masyarakat yang mampu mempengaruhi
perubahan variabel interaksi social.
3. Waluyo,dkk/ Persepsi Penelitian ini dilakukan Perawat dan keluarga pasien
2006 pasien pada lima perawat yang mempersepsikan dirinya membutuhkan
HIV/AIDS dan bekerja di ruangan yang pengetahuan dan keterampilan tertentu untuk
keluarganya merawat pasien dapat secara optimal merawat pasien ketika
tentang HIV/AIDS di dua Rumah pasien berada di rumah sakit dan di rumah.
HIV/AIDS dan Sakit pemerintah di Ada persamaan persepsi antara perawat dan
stigma Jakarta dan lima keluarga keluarga pasien dimana mereka sama-sama
Masyarakat yang menunggu atau membutuhkan pengetahuan dan
terhadapnya bertugas membantu keterampilan tentang universal pre-caution
merawat selama pasien dan symptommanagement. Hal ini yang
dirawat. Sampel yang teridentifikasi dari perawat adalah bahwa
digunakan diambil secara mereka membutuhkan pengetahuan dan
purposive yaitu perawat keterampilan tentang konseling, ARV,
yang bertugas merawat dukungan mental dan penanganan jika
pasien HIV/AIDS dan terpapar HIV. Kebutuhan ini dirasakan oleh
keluarga dari pasien. perawat dimungkinkan terjadi akibat
permasalahan yang muncul seputar area
tersebut. Sehingga akan sangat positif bagi
perawat maupun pasiennya apabila
perawatnya diberikan penambahan
kompetensi atau keahlian tersebut.
4. Reni Prima dkk/ 2015. Studi Desain penelitian Ditemukan tujuh tema yaitu orang dengan
fenomenologi kualitatif dengan HIV/AIDS memiliki respon menolak
pengalaman pendekatan didiagnosis
orang hiv/aids fenomenologi deskriptif. HIV/AIDS dan respon menerima terhadap
(odha) Pengumpulan data diagnosis HIV/AIDS. Keluarga memiliki
dalam dilakukan dengan respon menolak saat
mendapatkan wawancara pada 5 mengetahui anggota keluarganya
dukungan partisipan di Yayasan terdiagnosis HIV/AIDS dan respon menerima
keluarga di Lantera Minangkabau terhadap diagnosis HIV/AIDS.
yayasan Support Padang. Analisa Dukungan keluarga yang dibutuhkan,yang
lantera data menggunakan teknik diterima ODHA serta dukungan keluarga
minangkabau Collaizi. Hasil yang diterima berdasarkan
support penelitian ditemukan kebutuhan ODHA. Dukungan keluarga yang
padang tujuh tema yaitu orang dibutuhkan ODHA berupa dukungan
dengan HIV/AIDS emosional, dukungan
memiliki respon menolak instrumental dan informasional. Dukungan
didiagnosis keluarga yang paling dibutuhkan ODHA
HIV/AIDS dan respon adalah dukungan emosional
menerima terhadap berupa perhatian, dorongan semangat, kasih
diagnosis HIV/AIDS. sayang dan kedamaian. Empat partisipan
Keluarga memiliki respon menyatakan mendapatkan
menolak saat dukungan keluarga sesuai dengan yang
mengetahui anggota dibutuhkannya dan satu partisipan
keluarganya terdiagnosis menyatakan belum mendapatkan
HIV/AIDS dan respon dukungan keluarga yang optimal sesuai
menerima terhadap dengan yang dibutuhkannya karena belum
diagnosis HIV/AIDS. siapnya partisipan
Dukungan keluarga yang memberitahukan status HIV kepada anggota
dibutuhkan,yang diterima keluarga yang lain terkait faktor resiko dan
ODHA serta dukungan kondisi kesehatan
keluarga yang diterima keluarga. Berdasarkan hasil tema tersebut
berdasarkan keluarga diharapkan memberikan dukungan
kebutuhan ODHA yang penuh empati,
menerima dan memahami kondisi ODHA
serta memiliki informasi yang benar tentang
penyakit HIV/AIDS
5. Riri Fitria, Gambaran Dalam penelitian ini Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
dkk/2014. kebermaknaan digunakan pendekatan ketiga subjek penelitian memiliki
hidup orang kualitatif dengan metode kebermaknaan hidup, dengan memaknai
dengan HIV studi kasus, dan metode hidup berdasarkan perubahan antara
dan AIDS pengumpulan data sebelum didiagnosa dan setelah didiagnosa,
(ODHA) serta dengan cara observasi serta pencapaian akan harapan dan tujuan
tinjauannya dan wawancara, serta
menurut islam triangulasi data dengan hidup.
memberikan kuesioner
kepada subjek penelitian.
Teknik wawancara yang
digunakan yaitu
wawancara mendalam
dengan menggunakan
pedoman wawancara.
Teknik triangulasi
dilakukan untuk menguji
kredibilitas dengan cara
memeriksa data kepada
sumber yang sama
dengan teknik yang
berbeda, salah satunya
dengan kuesioner

Anda mungkin juga menyukai