Anda di halaman 1dari 43

HAND HYGIENE DAN ALAT

PELINDUNG DIRI (APD)DI RS

WORKSHOP IMPLEMENTASI PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN


INFEKSI DI RS SESUAI STANDAR AKREDITASI KARS/JCI 2012
RUMAH SAKIT PUSAT PERTAMINA, 22 – 24 APRIL 2015
Tujuan

• Setelah mengikuti sesi ini diharapkan peserta


latih mampu memahami dan melakukan hand
hygiene dengan baik dan benar sesuai
panduan WHO
Pendahuluan
Healthcare Associated Infections (HAIs)

Masalah di Fasyankes di seluruh dunia,

LOS  , BIAYA  ,KERUGIAN RS


& PS , KECACATAN,KEMATIAN
TUNTUTAN HUKUM, CITRA RS

Dapat dicegah dengan


HAND HYGIENE
PPI 9. EP 3-5 Hand Hygiene

1. RS mengidentifikasi situasi-situasi di mana


diperlukan prosedur cuci tangan, disinfeksi
tangan atau disinfeksi permukaan tubuh
lainnya diperlukan .
2. Prosedur cuci tangan dan disinfeksi tangan
dilaksanakan secara tepat di seluruh area
tersebut
3. RS mengadopsi pedoman hand hygiene dari
sumber yang berwenang
Standar IPSG.5
Mengurangi Risiko Infeksi Akibat Perawatan Kesehatan

• RS menyusun pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi


akibat perawatan kesehatan

Elemen Penilaian IPSG


1. RS telah mengadopsi atau mengadaptasi panduan kebersihan
tangan yang baru diterbitkan dan umumnya diterima
2. RS mengimplementasikan program kebersihan tangan yang
efektif
3. Kebijakan dan/prosedur yang dikembangkan yang mendukung
secara terus menerus pengurangan infeksi terkait dengan
perawatan kesehatan
Definisi

Healthcare Associated Infection (HAIs)


– Dulu dikenal dengan istilah “nosokomial” atau
“Infeksi Rumah Sakit”
“Infeksi yang terjadi pada pasien yang dirawat di
rumah sakit yang belum ada atau tidak dalam masa
inkubasi pada saat pasien masuk rumah sakit, termasuk
infeksi yang diperoleh di rumah sakit yang muncul
setelah pasien pulang rawat, dan infeksi pada petugas
kesehatan yang bekerja di RS”
Jenis Infeksi RS dan Faktor Risikonya

INFEKSI SALURAN KEMIH 34% 13% PNEUMONIA


Kateter Urin Ventilasi mekanik
Prosedur invasif Aspirasi
Usia lanjut Nasogastric tube
Keparahan penyakit Central nervous system depressants
Urolitiasis Antibiotik dan antasid
Kehamilan Lama perawatan lebih lama
Diabetes Malnutrisi
Usia lanjut
Ketidak Pembedahan
Immunodefisiensi
Jenis Infeksi RS
Patuhan
dan Faktor Risikonya
INFEKSI LUKA OPERASI INFEKSI ALIRAN DARAH
AB profilaksis yang tidak adekuat
HH Kateter vaskuler
Persiapan kulit bedah yg tidak tepat Neonatus
Perawatan luka yang tidak sesuai Critical care
Durasi pembedahan Keparahan penyakit
Jenis luka Neutropenia
Kurangnya tindakan asepsis bedah Immunodefisiensi
Diabetes Teknologi baru
Status gizi Rendahnya pelatihan dan supervisi
Immunodefisiensi
Rendahnya pelatihan dan supervisi 17% 14%
Transmisi kuman

 Tangan adalah sumber transmisi


kuman patogen

 Transmisi kuman patogen dari


pasien ke pasien lain dapat
terjadi melalui 5 tahap.
Transmisi tangan: Tahap 1
Mikroba terdapat di kulit pasien
dan lingkungan sekitar pasien.

Pasien terbaring di tempat tidur


mempunyai koloni bakteri cocci gram
positif di hidung, perineal, inguinal,
aksila, dan lengan atas.

Permukaan lingkungan dekat dengan


pasien terkontaminasi oleh bakteri cocci
Gram positif.

Pittet D et al. The Lancet Infect Dis 2006


Transmisi tangan: Tahap 2
Transfer mikroba dari pasien ke petugas kesehatan.

•Kontak antara tenaga kesehatan


dan pasien menyebabkan transmisi
silang bakteri cocci gram positif
dari flora pasien yang berpindah
ke tangan tenaga kesehatan.

Pittet D et al. The Lancet Infect Dis 2006


Transmisi tangan: Tahap 3
Mikroba bertahan dan memperbanyak di tangan petugas kesehatan.
– Setelah kontak dengan pasien dan/atau lingkungan yang terkontaminasi,
mikroba dapat bertahan di tangan selama beberapa waktu (2–60 menit)
– Bila tidak melakukan HH, perawatan yang lama dapat meningkatkan derajat
kontaminasi.

Pittet D et al. The Lancet Infect Dis 2006


Transmisi tangan: Tahap 4
Cuci tangan yang tidak benar.

– Cuci tangan yang tidak benar dapat


menyebabkan tangan tetap terkontaminasi,
pada kasus ini bakteri Gram (+)
– Kegagalan dalam melakukan
Hand Hygiene menyebabkan
transmisi silang bakteri antar pasien.

Pittet D et al. The Lancet Infect Dis 2006


Transmisi tangan: Tahap 5
Kegagalan Hand Hygiene menyebabkan transmisi silang antar
pasien

Pittet D et al. The Lancet Infect Dis 2006


Transmisi tangan: Step 5
Kontak langsung dengan
pasien/alat-alat yang
dipakai pasien dapat
menyebabkan tranmisi
silang.

Pittet D et al. The Lancet Infect Dis 2006


Apakah tangan Anda bersih?

SAVE LIVES
Clean Your Hands
Hand Hygiene

Hand Hygiene adalah tindakan


membersihkan tangan dengan tepat dan
benar yang dapat dilakukan dengan:

•Melakukan handrub dengan cairan


handrub berbasis alkohol, bila tangan tidak
tampak kotor

•Mencuci tangan dengan sabun dan air, bila


tangan tampak atau terasa kotor,
terkontaminasi dengan darah maupun
cairan tubuh, dan bila berpotensi
membentuk spora kuman.

1
Tujuan HH

1. Untuk memutus transmisi


microorganisme melalui tangan

2. Untuk mencegah:
a) kolonisasi patogen pada pasien
(termasuk yang multiresisten);
b) penyebaran patogen ke area perawatan;
c) infeksi yang disebabkan oleh kuman
endogen;
d) kolonisasi dan infeksi pada petugas
kesehatan.
Mengapa HH

 Tangan petugas kesehatan


seringkali menjadi media
transmisi kuman patogen dari
pasien ke pasien.

 Kebersihan tangan yang baik


terbukti dapat menurunkan
insiden Infeksi Rumah
Sakit/Hospital Acquired
Infections (HAIs)
Prosedur CUCI TANGAN
Prosedur HANDRUB
Handrub antiseptik
Penyebab ketidakpatuhan

 Beban kerja berlebihan


 Tidak tersedia sarana / fasilitas HH
 Lokasi cuci tangan terlalu jauh
 Bila sering cuci tangan tangan rusak
 Tidak peduli / lupa
 Petugas tidak berpikir pasien membawa kuman di
badannya
Penyebab ketidakpatuhan

 Kurang pengetahuan petugas/kurang informasi


 Tidak ada dukungan
 Tidak ada kontroling/monitoring
 Tidak ada SPO
 Peraturan/ poster/reminder
 Kurangnya kesadaran akan risiko penularan patogen
silang
Strategi untuk meningkatkan kepatuhan HH
NO KOMPONEN MULTI MODAL INTERVENSI

1 Perubahan sistem: AHR diletakkan pada tempat /area perawatan: pintu masuk
• Tempat Peletakan dispenser AHR pasien,troly tindakan,bed pasien atau diberikan AHR pocket
•Persediaan air, sabun dan
Satu washtafel untuk setiap 10 tempat tidur. Sabun dan handuk
handuk/tisu towel
disposable/tisu towel tersedia pada setiap washtafel
berkesinambungan
3 Pendidikan dan pelatihan Setiap staff pada area perawatan pasien masuk dalam program HH dan
diberikan pelatihan. Program pelatihan berkesinambungan jangka
pendek, menengah,dan jangka panjang

3 Evaluasi dan feedback Dua periode evaluasi (dasar dan tindak lanjut ) dengan survei
infrastruktur, monitoring penggunaan sabun dan HR dan observasi
HH
4 Adanya reminder di setiap unit kerja Poster Hand hygiene (HR dan HW), menerapkan 5 moment HH, leaflet,
audio visual ditempatkan pada area perawatan

5 Budaya safety di institusi Menciptakan lingkungan dan persepsi yang memfasilitasi peningkatan
kesadaran tentang isu-isu keselamatan pasien. CEO,direktur,manajer
senior dan para pemimpin lainnya serta staf membuat komitmen nyata
untuk mendukung peningkatan kepatuhan HH (seperti
penandatanganan komitmen,pengumuman / surat resmi kepada staff)
Meningkatkan Kepatuhan

 Sediakan sarana /fasilitas HH


– alkohol handrub di pintu masuk ruang rawat
– Di sisi TT Pasien/troly tindakan/AHR pocket
– Sediakan lotion atau cream
– Poster/banner/reminder/audiovisual
– SPO HH
 Penyuluhan petugas secara teratur tentang pentingnya HH,kapan
dan cara melakukan dengan benar
 Melibatkan atau partisipasi pasien maupun keluarga
 Monitoring kepatuhan petugas feedback
 Kampanye HH
 Sebagai KPI
Tehnik Pelindung
Alat Pelindung Diri (APD)

• Alat yang digunakan untuk melindungi kulit


dan selaput lendir petugas dari risiko pajanan
darah, semua jenis cairan tubuh, sekret,
ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput
lendir pasien

• Melindungi pasien dari MO yang ada pada


petugas kesehatan dan sebaliknya
Kebijakan dan Rekomendasi
• OSHA :
– RS harus menyediakan APD yang sesuai
untuk petugas.
– Pastikan APD dibuang. Untuk APD yang re-
use pastikan APD dibersihkan dan disimpan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
– Indikasi penggunaan APD yang tepat
• CDC :
Kapan, apa dan bagaimana menggunakan APD.

OSHA: Occupational Safety and Health Administration, US Department of Labor


Pedoman Umum APD

• Tangan harus selalu dibersihkan meskipun


pakai APD
• Lepas dan ganti APD bila diketahui rusak /
robek
• Lepas sesegera mungkin setelah selesai
melakukan tindakan
• Buang / lepas semua APD dg hati-hati dan
segera cuci tangan
Jenis APD

1. Sarung tangan
2. Masker
3. Alat pelindung mata
4. Penutup kepala
5. Gaun pelindung
6. Apron
7. Pelindung kaki
Indikasi Pemakaian APD

• Tidak semua APD dipakai pada semua tindakan


• APD yang dipakai tergantung pada jenis tindakan /
kegiatan yang akan dikerjakan

Contoh:
Tindakan operatif di O.K / melakukan pertolongan
persalinan sebaiknya semua APD dipakai untuk
mengurangi kemungkinan terpajan darah / cairan tubuh
lainnya
Menggunaan APD Lengkap
Melepas APD Lengkap
Penggunaan APD
Kesimpulan

• HH merupakan suatu prosedur yang penting


dalam mencegah HAIs,wajib dilakukan oleh setiap
petugas di rumah sakit
• HH dapat dilakukan dengan mencuci tangan di
air mengalir jika tangan terlihat kotor dan
menggosok tangan dengan cairan berbahan dasar
alkohol jika tangan tidak tampak kotor
• Tidak semua APD dipakai pada semua tindakan
• APD yang dipakai tergantung pada jenis tindakan
/ kegiatan yang akan dikerjakan

32

Anda mungkin juga menyukai