KESELAMATAN PASIEN
RSU PURI RAHARJA
TAHUN 2018
i
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa , yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya Kepada kita semua, sehingga Laporan Survey Budaya
Keselamatan Pasien RSU Puri Raharja Tahun 2018 dapat terselesaikan dengan tepat waktu
Laporan Survey Budaya Keselamatan Pasien RSU Puri Raharja ini disusun dengan
tujuan untuk memberikan gambaran umum budaya karyawan/staff RSU Puri Raharja dalam
melaksanakan keselamatan pasien. Laporan ini berisi tentang definisi, elemen budaya
keselamatan pasien, factor-faktor yang mempengaruhi budaya keselamatan pasien serta
instrumen survey budaya keselamatan pasien. Semoga Laporan ini dapat digunakan dalam
proses peningkatan mutu khususnya dalam mewujudkan keamanan pelayanan dan
keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Puri Raharja.
Hormat saya
Penyusun
ii
Daftar Isi
iii
Daftar Tabel
Tabel 1 Karakteristik Responden Yang Mengisi Survey Budaya Keselamatan Pasien Rumah
Sakit Umum Puri Raharja Tahun 2018 Berdasarkan Jenis Kelamin ............................... 15
Tabel 2 Karakteristik Responden Yang Mengisi Survey Budaya Keselamatan Pasien di RSU
Puri Raharja Tahun 2018 Berdasarkan Umum ............................................................... 16
Tabel 3 Karakteristik Responden Yang Mengisi Survey Budaya Keselamatan Pasien di RSU
Puri Raharja Tahun 2018 Berdasarkan Pendidikan ........................................................ 16
Tabel 4 Karakteristik Responden Yang Mengisi Survey Budaya Keselamatan Pasien di RSU
Puri Raharja Tahun 2018 Berdasarkan Lama Bekerja .................................................... 17
Tabel 5 Karakteristik Responden Yang Mengisi Survey Budaya Keselamatan Pasien di RSU
Puri Raharja Tahun 2018 Berdasarkan Profesi............................................................... 17
Tabel 6 Ukuran Pemusatan SKor KEseluruhan Survey Budaya Keselamatan Pasien di RSU
Puri Raharja Tahun 2018............................................................................................... 18
Tabel 7 Penjabaran Nilai Hasil Budaya Keselamatan Pasien Rumah Sakit Umum Puri
Raharja Tahun 2018 Berdasarkan Area ........................................................................ 18
Tabel 8 Analisis Rata-rata Skor Masing-masing Dimensi Dan Pertanyaan Survey Budaya
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Umum Puri Raharja Tahun 2018 ......................... `20
Tabel 9 Analisis Rata-rata Skor Masing-masing Dimensi dan Pertanyaan Survey Budaya
Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Umum Puri Raharja yang Lebih Kecil < 3 Point ... 20
iv
BAB I
PENDAHULUAN
sakit. Sejalan dengan perkembangan sistem pelayanan rumah sakit yang semakin kompleks,
menciptakan pelayanan yang aman bagi pasien di rumah sakit merupakan tantangan bagi
setiap manajemen rumah sakit. Membuat pelayanan rumah sakit menjadi lebih aman dan
manusia (management of human error), dapat dikatakan mahir apabila telah dilaksanakan
dengan proses belajar kolektif dari kesalahan yang telah terjadi, baik belajar dari kejadian
nyaris cedera ataupun kejadian yang mengakibatkan kerugian yang sebenarnya bagi pasien.
Untuk mempromosikan budaya belajar dari kesalahan, manajemen rumah sakit harus dapat
ini terkait dengan motivasi pelaporan kejadian keselamatan pasien yang dilaksanakan dengan
penuh kejujuran dan tanpa budaya menyalahkan (blame free culture). (Mark, 2001)
ukuran,termasuk ukuran budaya keselamatan pasien dan pelaporan KTD (Kejadian Tidak
penyelesaian dan perbaikan yang berkesinambungan. Untuk itu, Sejak tahun 2018 Rumah
Sakit Umum Puri Raharja mulai mengadopsi ukuran budaya keselamatan pasien yang
1
diimplementasikan kepada seluruh staf rumah sakit dari beberapa sumber untuk langkah awal
1.2 Tujuan
a. Survey ini bertujuan untuk mengetahui opini staf mengenai isu keselamatan pasien,
2
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian
Budaya keselamatan pasien adalah kepercayaan, sikap dan nilai sebuah organisasi
peraturan dan kontrol keselamatan pasien. Budaya ini mencakup tiga komponen yaitu budaya
kerja, budaya pelaporan (insiden) dan budaya belajar (Croll, Coburn, & Pearson, 2012).
Budaya keselamatan pasien terfokus pada nilai, kepercayaan, dan asumsi staf
Budaya keselamatan pasien adalah produk dari nilai, sikap, persepsi, kompetensi,
dan pola perilaku dari individu dan kelompok dalam sebuah organisasi (pelayanan kesehatan)
yang menentukan komitmen, gaya dan kemahiran dalam manajemen keselamatan pasien.
Organisasi (pelayanan kesehatan) yang memiliki budaya keselamatan pasien yang cenderung
positif dapat dilihat dari komunikasi saling percaya (mutual trust) antar komponen, dengan
persepsi yang sama tentang pentingnya keselamatan, dan dengan keyakinan akan besarnya
manfaat tindakan pencegahan (Agency for Healthcare Research and Quality, 2004).
umum dalam pelayanan kesehatan. Elemen budaya keselamatan pasien mengacu pada
peningkatan kepercayaan dan perilaku dari staf dalam mengidentifikasi dan belajar dari
kesalahan (Jones, Skinner, Xu, & Sun, 2007). Menurut The Institute Of Medicine (IOM)
dalam Jones, Skinner, Xu, & Sun (2007), budaya keselamatan pasien membutuhkan tiga
3
1. Kepercayaan, walaupun proses pelayanan kesehatan memiliki risiko yang tinggi, namun
3. Lingkungan kerja, kedisiplinan manajer yang dirasakan saat staf diketahui meningkatkan
Budaya keselamatan dapat dilihat dari kehandalan rumah sakit yang memiliki
karakteristik kompleks, proses pelayanan yang sangat berisiko namun dapat menekan angka
insiden kesalahan. Rumah sakit yang dapat menyandang gelar handal/ mahir hanya jika dapat
“bekerja sama” dengan kesalahan, peka terhadap staf yang dapat mempengaruhi proses
mengambil keputusan dan anti budaya menyalahkan pada saat terjadi kesalahan pada proses
yang kompleks.
Menurut Geller dalam Chooper (2000), tentang Total Safety Culture, menyebutkan
bahwa ada tiga kelompok faktor yang dapat mempengaruhi budaya keselamatan pasien, yaitu
a. Faktor personal yaitu cenderung dari orang/ manusia yang bekerja dalam suatu orgaisasi
1) Pengetahuan
2) Sikap
3) Motivasi
4) Kompetensi
5) Kepribadian
b. Faktor perilaku organisasi yaitu kondisi lingkungan kerja yang diukur dari segi organisasi
4
1) Kepemimpinan
2) Kewaspadaan Situasi
3) Komunikasi
4) Kerja Tim
5) Stress
6) Kelelahan
7) Kepemimpinan Tim
8) Pengambilan Keputusan
1) Perlengkapan
2) Peralatan
3) Mesin
4) Kebersihan
5) Teknik
Salah satu survey budaya keselamatan yang dikembangkan oleh Agency for Health
Care Research and Quality (AHRQ) adalah The Hospital Survey on Patient Safety dengan 12
elemen yang dikembangkan sejak tahun 2004 untuk mengukur budaya keselamatan pasien
dari perspektif staf. Adapun beberapa penjelasan terkait instrumen survey budaya
a. Responden
5
Responden yang dapat mengisi instrumen survey budaya keselamatan pasien
adalah seluruh jenis staf yang berada di pelayanan rumah sakit. Survey ini sangat cocok
dilaksanakan pada:
1) Staf rumah sakit yang secara langsung bersentuhan dengan pasien (staf klinik seperti
dokter, perawat, fisiotherapist. Staf non klinik seperti billing ruangan dan lain-lain).
2) Staf rumah sakit yang kemungkinan tidak bersentuhan langsung dengan pasien, namun
pelayanannya dapat mempengaruhi pasien (staf farmasi, analis laboratorium, dan lain-
lain)
b. Dimensi pertanyaan
dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yang dituangkan kedalam 9 bagian pada kuesioner yang
telah dilaksanakn uji validitas dan reliabilitas. Adapun penjelasannya sebagai berikut :
1) Kelompok outcome (hasil) yang terdiri dari dua dimensi pertanyaan, yaitu sebagai
berikut:
2) Kelompok budaya keselamatan yang terdiri dari 10 dimensi pertanyaan, yaitu sebagai
berikut :
f) Keterbukaan komunikasi
6
g) Teamwork antar unit dalam rumah sakit
h) Staffing
Adapun item soal dalam setiap dimensi pertanyaan dari survey budaya keselamatan
JENIS PILIHAN
DIMENSI NOMOR ITEM SOAL
SOAL JAWABAN
Grade Berilah peringkat
Keselamatan keselamatan pasien di
Sempurna, Sangat
Pasien ruangan Anda, beri satu
E1 Positif Bagus, Cukup,
(tambahan) jawaban dengan memberi
Kurang, Buruk
tanda rumput pada kotak
(√)
Jumlah pelaporan Dalam 12 bulan terakhir,
kejadian menurut pengetahuan
(tambahan) Anda, kira-kira berapa
kejadian keselamatan
G1 pasien yang dilaporkan di Terbuka Menulis angka
ruangan Anda? Tulis
angka jawaban Anda
pada kotak yang
disediakan.
Teamwork dalam Sangat setuju,
unit Setiap orang saling Setuju, Ragu,
A1 mendukung satu sama Positif Tidak Setuju,
lain di ruangan kami Sangat tidak
Setuju
Ketika suatu pekerjaan Sangat setuju,
harus diselesaikan dengan Setuju, Ragu,
A3 cepat, kami bekerja sama Positif Tidak Setuju,
sebagai suatu tim untuk Sangat tidak
mengerjakannya Setuju
Sangat setuju,
Di ruangan ini, setiap
Setuju, Ragu,
orang memperlakukan
A4 Positif Tidak Setuju,
satu sama lain dengan
Sangat tidak
hormat
Setuju
Sangat setuju,
Ketika suatu area di Setuju, Ragu,
A11 ruangan ini sibuk, yang Positif Tidak Setuju,
lain akan membantu Sangat tidak
Setuju
Ekspektasi dan B1 Atasan saya mengatakan Positif Sangat setuju,
7
aksi pimpinan bagus ketika beliau Setuju, Ragu,
dalam melihat pekerjaan Tidak Setuju,
mempromosikan diselesaikan sesuai Sangat tidak
keselamatan dengan prosedur Setuju
pasien keselamatan pasien
Sangat setuju,
Atasan saya sangat serius
Setuju, Ragu,
menanggapi saran staf
B2 Positif Tidak Setuju,
untuk mengembangkan
Sangat tidak
keselamatan pasien
Setuju
Sangat setuju,
Ketika ada tekanan,
Setuju, Ragu,
atasan saya ingin sekali
B3 Negatif Tidak Setuju,
bekerja cepat, walaupun
Sangat tidak
dengan jalan pintas
Setuju
Sangat setuju,
Atasan saya mengabaikan
Setuju, Ragu,
masalah keselamatan
B4 Negatif Tidak Setuju,
pasien yang terjadi
Sangat tidak
berulang
Setuju
Proses belajar Sangat setuju,
organisasi, Kami selalu aktif bekerja Setuju, Ragu,
perbaikan A6 untuk meningkatkan Positif Tidak Setuju,
berkelnjutan keselamatan pasien Sangat tidak
Setuju
Sangat setuju,
Setiap kesalahan
Setuju, Ragu,
menjadikan perbuahan
A9 Positif Tidak Setuju,
yang baik bagi ruangan
Sangat tidak
ini
Setuju
Setelah kami melakukan
Sangat setuju,
perubahan untuk
Setuju, Ragu,
mengembangkan
A13 Positif Tidak Setuju,
keselamatan pasien, kami
Sangat tidak
mengevaluasi
Setuju
keefektifannya
Dukungan Sangat setuju,
Manajemen rumah sakit
manajemen Setuju, Ragu,
mengembangkan budaya
rumah sakit F1 Positif Tidak Setuju,
kerja yang berfokus pada
dalam Sangat tidak
keselamatan pasien
keselamatan Setuju
pasien Tindakan manajemen Sangat setuju,
rumah sakit Setuju, Ragu,
F8 memperlihatkan bahwa Positif Tidak Setuju,
keselamatan pasien Sangat tidak
adalah prioritas utama Setuju
Manajemen rumah sakit Sangat setuju,
terlihat antusias terhadap Setuju, Ragu,
F9 Negatif
keselamatan pasien hanya Tidak Setuju,
ketika terjadi kejadian Sangat tidak
8
yang tidak diharapkan Setuju
(KTD)
Keseluruhan Sangat setuju,
Keselamatan pasien tidak
persepsi tentang Setuju, Ragu,
pernah dikorbankan
keselamatan A15 Positif Tidak Setuju,
dalam menyelesaikan
pasien Sangat tidak
banyak pekerjaan
Setuju
Sangat setuju,
SPO dan sistem kami
Setuju, Ragu,
sudah baik untuk
A18 Positif Tidak Setuju,
mencegah terjadinya
Sangat tidak
kesalahan
Setuju
Sangat setuju,
Hanya suatu kebetulan Setuju, Ragu,
A10 bahwa kesalahan yang Negatif Tidak Setuju,
serius tidak terjadi disini Sangat tidak
Setuju
Sangat setuju,
Kami punya masalah Setuju, Ragu,
A17 keselamatan pasien di Negatif Tidak Setuju,
ruangan ini Sangat tidak
Setuju
Umpan balik dan Kami selalu diberikan
Selalu, Sering,
komunikasi umpan balik tentang
Jarang, Jarang
kejadian C1 perubahan yang terjadi Positif
Sekali, Tidak
kesalahan berdasarkan laporan
Pernah
kejadian
Kami selalu Selalu, Sering,
diinformasikan tentang Jarang, Jarang
C3 Positif
kesalahan yang terjadi di Sekali, Tidak
ruangan ini Pernah
Di Ruangan ini kami Selalu, Sering,
berdiskusi tentang cara Jarang, Jarang
C5 Positif
mencegah kesalahan Sekali, Tidak
terjadi lagi Pernah
Keterbukaan Staf bebas berbicara
Selalu, Sering,
komunikasi tentang sesuatu jika hal
Jarang, Jarang
C2 tersebut dapat Positif
Sekali, Tidak
memberikan efek negatif
Pernah
kepada pasien
Staf bebas untuk Selalu, Sering,
menanyakan keputusan Jarang, Jarang
C4 Positif
atau tindakan di luar Sekali, Tidak
kewenangannya Pernah
Staf takut untuk Selalu, Sering,
mengajukan pertanyaan Jarang, Jarang
C6 Negatif
ketika sesuatu berjalan Sekali, Tidak
tidak semestinya Pernah
Frekuensi Ketika kesalahan terjadi, Selalu, Sering,
D1 Positif
pelaporan tapi sudah diketahui dan Jarang, Jarang
9
kejadian/ insiden diperbaiki sebelum Sekali, Tidak
berimbas pada pasien Pernah
(Kejadian Nyaris Cedera/
KNC), seberapa sering
hal tersebut dilaporkan
Ketika kesalahan terjadi,
tapi tidak potensial Selalu, Sering,
mencederai pasien Jarang, Jarang
D2 Positif
(Kejadian Potensial Sekali, Tidak
Cedera/ KPC), seberapa Pernah
sering itu dilaporkan
Ketika kesalahan terjadi,
dan dapat mencederai
Selalu, Sering,
pasien, namun tidak
Jarang, Jarang
D1 terjadi cedera (Kejadian Positif
Sekali, Tidak
Tidak Cedera/ KTC),
Pernah
seberapa sering
terlaporkan
Teamwork antar Sangat setuju,
Terjadi kerjasama yang
unit dalam rumah Setuju, Ragu,
baik antar ruangan dalam
sakit F4 Positif Tidak Setuju,
rumah sakit untuk
Sangat tidak
melakukan tugas bersama
Setuju
Ruangan dalam rumah Sangat setuju,
sakit bekerja sama Setuju, Ragu,
F10 dengan baik untuk Positif Tidak Setuju,
mewujudkan pelayanan Sangat tidak
terbaik kepada pasien Setuju
Sangat setuju,
Ruangan dalam rumah
Setuju, Ragu,
sakit tidak berkoordinasi
F2 Negatif Tidak Setuju,
dengan baik satu sama
Sangat tidak
lain
Setuju
Sangat setuju,
Sangat sering terjadi
Setuju, Ragu,
ketidaknyamanan saat
F6 Negatif Tidak Setuju,
bekerja di ruangan lain
Sangat tidak
dalam rumah sakit
Setuju
Staffing Sangat setuju,
Kami memiliki cukup
Setuju, Ragu,
staf/ tenaga untuk
A2 Positif Tidak Setuju,
menyelesaikan beban
Sangat tidak
kerja kami
Setuju
Staf di ruangan ini Sangat setuju,
bekerja lewat dari waktu Setuju, Ragu,
A5 kerja, demi memberikan Negatif Tidak Setuju,
pelayanan yang terbaik Sangat tidak
bagi pasien Setuju
Kami menggunakan Sangat setuju,
A7 Negatif
karyawan tidak tetap Setuju, Ragu,
10
untuk memberikan Tidak Setuju,
pelayanan terbaik bagi Sangat tidak
pasien Setuju
Kami bekerja seperti Sangat setuju,
dalam ‘situasi krisis’, Setuju, Ragu,
A14 mencoba melakukan Negatif Tidak Setuju,
pekerjaan yang terlalu Sangat tidak
banyak dan terlalu cepat Setuju
Handoffs (serah Saat melakukan transfer Sangat setuju,
terima) dan pasien antar ruangan Setuju, Ragu,
transisi F3 merupakan kondisi yang Negatif Tidak Setuju,
sangat berisiko untuk Sangat tidak
terjadinya insiden Setuju
Sangat setuju,
Informasi penting pasien Setuju, Ragu,
F5 sering hilang pada saat Negatif Tidak Setuju,
pergantian shift Sangat tidak
Setuju
Sangat setuju,
Masalah sering terjadi Setuju, Ragu,
F7 dalam pertukaran Negatif Tidak Setuju,
informasi antar ruangan Sangat tidak
Setuju
Sangat setuju,
Perubahan shift Setuju, Ragu,
F11 merupakan masalah bagi Negatif Tidak Setuju,
pasien di rumah sakit ini Sangat tidak
Setuju
Respon tidak Apabila terjadi kesalahan, Sangat setuju,
menyalahkan staf merasa seolah segala Setuju, Ragu,
terhadap kejadian A8 akibat dari kesalahan Negatif Tidak Setuju,
kesalahan mereka ditimpakan Sangat tidak
kepada mereka sendiri Setuju
Ketika suatu kejadian Sangat setuju,
dilaporkan, sepertinya inti Setuju, Ragu,
A12 laporannya adalah Negatif Tidak Setuju,
orangnya, bukan pada Sangat tidak
masalahnya Setuju
Sangat setuju,
Staf khawatir jika
Setuju, Ragu,
kesalahannya tercatat
A16 Negatif Tidak Setuju,
dalam catatan
Sangat tidak
kepegawaian
Setuju
Sumber : (AHQR, 2004)
11
BAB III
METODE SURVEY
penelitian pengamatan (survey) yang mencoba mencari gambaran variabel tanpa melakukan
intervensi kepada target penelitian (Setiadi, 2007). Desain yang digunakan adalah potong
lintang (cross-sectional), yaitu peneliti hanya melakukan observasi dan pengukuran variabel
dalam suatu saat tertentu saja. Pengukuran variabel tidak terbatas harus tepat waktu
bersamaan, namun mempunyai makna bahwa setiap subjek hanya dikenai satu kali
pengukuran, tanpa dilakukan tindak lanjut atau pengulangan pengukuran (Saryono &
Anggraeni, 2012). Adapun definisi operasional dari variable budaya keselamatan pasien
12
3.2 Instrumen Survey
digunakan di Rumah Sakit Umum Puri Raharja sejak tahun 2018, yang merupakan adopsi
dari Hospital Survey on Patient Safety Culture Agency for Healthcare Research and Quality
(AHRQ). Survey Budaya Keselamatan Pasien Rumah Sakit diciptakan November 2004, yang
didesain untuk mengidentifikasi opini staf rumah sakit tentang isu keselamatan pasien,
kesalahan medikasi, dan pelaporan kejadian. Survey budaya keselamatan pasien terdiri dari
9 bagian pada kuesioner yang telah dilaksanakn uji validitas dan reliabilitas. (Agency for
Healthcare Research and Quality, 2004). Adapun aturan pengisian kuesioner survey ini
1. Survey ini bertujuan untuk mengetahui opini staf mengenai isu keselamatan pasien,
2. Survey ini terdiri dari Sembilan bagian, yang pengisiannya membutuhkan waktu 10-15
menit.
3. Pada bagian A, B, C dan F keterangan pilihan jawaban tertutup adalah sebagai berikut,
2) TS : Tidak Setuju
3) RG : Ragu
4) ST : Setuju
5) SS : Sangat Setuju
13
1) TP : Tidak Pernah
2) JS : Jarang Sekali
3) JR : Jarang
4) SR : Sering
5) SL : Selalu
6. Pada bagian I responden bisa menuliskan jawaban secara terbuka (namun tidak akan
7. Nilai untuk setiap pertanyaan adalah antara rentang 1 sampai dengan 5. Jika pertanyaan
positif di jawab dengan jawaban “selalu” atau “ sangat setuju”, maka nilainya adalah 5.
Jika pertanyaan positif dijawab dengan “tidak pernah” atau “sangat tidak setuju” maka
8. Jumlah pertanyaan yang akan dianalisis adalah 44 pertanyaan, sehingga nilai maksimum
telah baku digunakan di Rumah Sakit Umum Puri Raharja tahun 2018, yang merupakan
adopsi dari Hospital Survey on Patient Safety Culture Agency for Healthcare Research and
Quality (AHRQ). Untuk itu, peneliti tidak melaksanakan uji validitas dan reliabilitas ulang
14
BAB IV
Survey ini telah dilaksanakan pada bulan November sampai bulan Desember
Tahun 2018 melibatkan 167 responden. Adapun hasil survey yang telah dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
umur, pendidikan, lama bekerja, profesi dan pengalaman pelatihan KP-RS, adapun hasilnya
sampel dengan signifikan 5%, maka dapat ditampilkan karakteristik responden yang mengisi
survey budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Puri Raharja tahun 2018
responden yang mengisi survey budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Puri
15
No. Kriteria frekuensi
1 Mean 35.19
2 Median 33.00
3 Mode 30
4 Std. Deviation 9.189
5 Minimum 23
6 Maximum 49
Tabel 2 Karakteristik Responden Yang Mengisi Survey Budaya Keselamatan Pasien Di Rumah Sakit Umum
Puri Raharja tahun 2018 Berdasarkan Umur
dimana umur yang paling banyak adalah 30 tahun, umur terendah adalah 23 tahun dan umur
responden yang mengisi survey budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Puri
Tabel 3 Karakteristik Responden Yang Mengisi Survey Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Umum Pui
Raharja tahun 2018 Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi (n) Persentase (%)
1 SLTA 11 6,6
2 Diploma 102 61,1
3 Sarjana 54 32,4
Total 167 100
responden yang mengisi survey budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Puri
16
Tabel 4 Karakteristik Responden Yang Mengisi Survey Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Umum
Puri Raharja tahun 2018 Berdasarkan Lama Bekerja
No Lama Bekerja Frekuensi (n) Persentase (%)
1 < 1 tahun 6 3,6
2 1-5 tahun 49 29,4
3 6-10tahun 66 39,6
4 11-15 tahun 33 19,8
5 16-20 tahun 8 4,8
6 21 tahun atau lebih 5 3.0
Total 167 100
Berdasarkan tabel 4 terlihat sebagian besar responden telah bekerja di Rumah Sakit
responden yang mengisi survey budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Puri
Tabel 5 Karakteristik Responden Yang Mengisi Survey Budaya Keselamatan Pasien di Rumah Sakit Budi
Kemuliaan Batamtahun 2018 Berdasarkan Profesi
No Profesi Frekuensi (n) Persentase (%)
1 dokter 9 5,4
2 perawat 112 67,1
3 apoteker 3 1,8
4 asisten apoteker 7 4,2
5 ahli gizi 2 .1,2
6 analis kesehatan 5 3,0
7 radiografer 2 1,2
8 lain- lain (back office, struktural, 27 16,2
pramusaji)
Total 167 100
17
4.2. Hasil Budaya Keselamatan Pasien Secara Umum
Secara umum dapat dianalisis skor keseluruhan nilai budaya keselamatan pasien
Tabel 6 Ukuran pemusatan skor keseluruhan survey budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit Umum Puri
Raharja tahun 2018
No Ukuran Skor
1 Mean 159.81
2 Median 160.00
3 Mode 156.00
4 Minimum 109.00
5 Maximum 193.00
Berdasarkan tabel 6 terlihat jika nilai median skor keseluruhan survey budaya
keselamatan pasien di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam tahun 2018 adalah 160,00 jika
dipersentasekan dengan nilai maksimum 220 maka akan dapat hasil 160/220*100% =
72,72%. Ini membuktikan bahwa Rumah Sakit Umum Puri Raharja berada pada posisi
Jika nilai hasil budaya keselamatan pasien di jabarkan berdasarkan area maka akan
Tabel 7 Penjabaran nilai hasil budaya keselamatan pasien Rumah Sakit Umum Puri Raharja tahun 2018
Berdasarkan Area
No Nama Ruangan Nilai Median Nilai Rata-Rata
158.50 158.00
1 Lantai 3 Utara
158.50 161.80
2 Lantai 3 Selatan
146.00 149.90
3 Akutansi
159.00 156.42
4 SDM
156.00 151.87
5 Hemodialisa
149.00 149.70
6 Radiologi
18
No Nama Ruangan Nilai Median Nilai Rata-Rata
158.00 159.62
7 Ruang Operasi
151.00 155.57
8 VK/Ruang bersalin
163.00 162.00
9 Lantai 2 Utara
160.00 160.64
10 Lantai 2 Selatan
162.00 159.90
11 Farmasi
166.50 168.58
12 Laboratorium
171.00 169.00
13 Poli Rawat Jalan
167.00 168.00
14 UGD
166.50 168.50
15 Inst. Gizi
168.00 166.22
16 Rekam Medik
166.00 167.27
17 Keuangan
183.00 176.00
18 CSSD
Jika dilihat dari 18 area penyebaran kuesioner terlihat lebih banyak ruangan yang
nilai median budaya keselamatan pasien responden yang mewakilinya lebih rendah dari
median keseluruhan, yaitu 7 area (38,9%), sedangkan yang lebih tinggi dari median
secara umum perlu diketahui terlebih dahulu faktor yang menyebabkan ketidakseragaman
tersebut. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi, beberapa faktor yang dapat dilakukan
analisis lebih mendalam sesuai dengan penelitian terdahulu adalah motivasi perawat dan gaya
Nivalinda, M.C. Inge Hartini, Agus Santoso tahun 2013 dengan judul : “Pengaruh Motivasi
Perawat Dan Gaya Kepemimpinan Kepala Ruang Terhadap Penerapan Budaya Keselamatan
Pasien Oleh Perawat Pelaksana Pada Rumah Sakit Pemerintah Di Semarang”, menjelaskan
bahwa ada pengaruh motivasi perawat terhadap penerapan budaya keselamatan pasien
19
sebesar 10,3%, ada pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruang terhadap penerapan budaya
keselamatan pasien sebesar 36,8%. Ada pengaruh secara bersama-sama antara motivasi
perawat dan gaya kepemimpinan kepala ruang terhadap penerapan budaya keselamatan
Penelitian terdahulu yang lebih spesifik menjelaskan terkait hal yang dapat
program keselamatan pasien, dilakukan oleh Ariyani (2009) di Instalasi Perawatan Intensif
RSUD DR Moewardi Surakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara pengetahuan dan motivasi terhadap sikap mendukung penerapan program
patient safety (p < 0,05). Hasil analisis multivariat menunjukkan adanya pengaruh bersama-
sama antara pengetahuan (p = 0,006, Exp B = 2,322), motivasi ( p = 0,020, Exp B = 2,093)
terhadap sikap mendukung penerapan program patient safety di Instalasi Perawatan Intensif
Untuk itu, dapat dijadikan pedoman di RSU Puri Raharja untuk menelusuri terlebih
dahulu faktor yang dapat menyebabkan ketidak seragaman nilai median budaya keselamatan
pasien di setiap area, sehingga dapat dibuat program spesifik terkait perbaikan-perbaikan
Sesuai dengan dimensi instrumen survey budaya keselamatan pasien, maka dari
167 responden dapat dianalisis masing-masing jawaban responden untuk setiap pertanyaan
Tabel 8 Analisis Rata-Rata Skor Masing-Masing Dimensi dan Pertanyaan Survey Budaya Keselamatan Pasien
di Rumah Sakit Umum Puri Raharja 2018
FREKUENSI SKOR RAT
TOTA
NO A-
DIMENSI ITEM SOAL L
SOAL 1 2 3 4 5 RAT
SKOR
A
20
Grade Berilah peringkat
Keselamata keselamatan pasien
n Pasien di ruangan Anda,
(tambahan) E1 beri satu jawaban 1 33 75 223 7 1219 3.59
dengan memberi
tanda rumput pada
kotak (√)
Jumlah Dalam 12 bulan
pelaporan terakhir, menurut
kejadian pengetahuan Anda,
(tambahan) kira-kira berapa 99 35 33 20 2
kejadian
keselamatan pasien
G1 358 1.05
yang dilaporkan di
ruangan Anda?
Tulis angka
jawaban Anda pada
kotak yang
disediakan.
Teamwork Setiap orang saling
dalam unit mendukung satu
A1 3 1 39 191 114 1429 4.21
sama lain di
ruangan kami
Ketika suatu
pekerjaan harus
diselesaikan
dengan cepat, kami
A3 2 1 30 193 113 1431 4.22
bekerja sama
sebagai suatu tim
untuk
mengerjakannya
Di ruangan ini,
setiap orang
A4 memperlakukan 2 7 33 186 111 1414 4.17
satu sama lain
dengan hormat
Ketika suatu area di
ruangan ini sibuk,
A11 15 59 104 122 39 1128 3.32
yang lain akan
membantu
Ekspektasi Atasan saya
dan aksi mengatakan bagus
pimpinan ketika beliau
dalam B1 melihat pekerjaan 1 25 92 194 27 1238 3.65
mempromo diselesaikan sesuai
sikan dengan prosedur
keselamatan keselamatan pasien
21
pasien Atasan saya sangat
serius menanggapi
B2 saran staf untuk 1 10 64 228 36 1305 3.84
mengembangkan
keselamatan pasien
Ketika ada tekanan,
atasan saya ingin
B3 sekali bekerja 3 39 62 208 27 1234 3.64
cepat, walaupun
dengan jalan pintas
Atasan saya
mengabaikan
masalah
B4 4 26 62 207 40 1270 3.74
keselamatan pasien
yang terjadi
berulang
Proses Kami selalu aktif
belajar bekerja untuk
A6 1 2 27 227 82 1406 4.14
organisasi, meningkatkan
perbaikan keselamatan pasien
berkelnjuta Setiap kesalahan
n menjadikan
A9 perbuahan yang 4 12 22 228 73 1371 4.04
baik bagi ruangan
ini
Setelah kami
melakukan
perubahan untuk
mengembangkan
A13 3 3 26 238 69 1384 4.08
keselamatan
pasien, kami
mengevaluasi
keefektifannya
Dukungan Manajemen rumah
manajemen sakit
rumah sakit mengembangkan
F1 2 10 37 234 56 1349 3.97
dalam budaya kerja yang
keselamatan berfokus pada
pasien keselamatan pasien
Tindakan
manajemen rumah
sakit
F8 memperlihatkan 5 4 19 204 107 1421 4.19
bahwa keselamatan
pasien adalah
prioritas utama
22
Manajemen rumah
sakit terlihat
antusias terhadap
F9 keselamatan pasien 5 47 42 208 37 1242 3.66
hanya ketika terjadi
kejadian yang tidak
diharapkan (KTD)
Keseluruha Keselamatan pasien
n persepsi tidak pernah
tentang A15 dikorbankan dalam 6 19 14 203 97 1383 4.07
keselamatan menyelesaikan
pasien banyak pekerjaan
SPO dan sistem
kami sudah baik
A18 untuk mencegah 2 16 29 257 34 1321 3.8
terjadinya
kesalahan
Hanya suatu
kebetulan bahwa
A10 kesalahan yang 54 187 26 67 5 799 2.35
serius tidak terjadi
disini
Kami punya
masalah
A17 12 57 66 185 19 1159 3.41
keselamatan pasien
di ruangan ini
Umpan Kami selalu
balik dan diberikan umpan
komunikasi balik tentang
C1 12 13 126 138 1218 3.59
kejadian perubahan yang
kesalahan terjadi berdasarkan
laporan kejadian
Kami selalu
diinformasikan
C3 tentang kesalahan 3 15 83 142 96 1330 3.92
yang terjadi di
ruangan ini
Di Ruangan ini
kami berdiskusi
tentang cara
C5 4 5 56 133 130 1408 4.15
mencegah
kesalahan terjadi
lagi
Keterbukaa Staf bebas
n berbicara tentang
komunikasi sesuatu jika hal
C2 27 33 73 143 63 1199 3.53
tersebut dapat
memberikan efek
negatif kepada
23
pasien
24
Ruangan dalam
rumah sakit bekerja
sama dengan baik
F10 2 7 28 209 93 1401 4.13
untuk mewujudkan
pelayanan terbaik
kepada pasien
Ruangan dalam
rumah sakit tidak
F2 berkoordinasi 5 43 70 168 53 1238 3.65
dengan baik satu
sama lain
Sangat sering
terjadi
ketidaknyamanan
F6 1 24 58 214 42 1289 3.80
saat bekerja di
ruangan lain dalam
rumah sakit
Staffing Kami memiliki
cukup staf/ tenaga
A2 untuk 7 64 73 152 43 1177 3.47
menyelesaikan
beban kerja kami
Staf di ruangan ini
bekerja lewat dari
waktu kerja, demi
A5 48 113 107 65 6 885 2.61
memberikan
pelayanan yang
terbaik bagi pasien
Kami
menggunakan
karyawan tidak
A7 tetap untuk 38 148 48 93 12 910 2.68
memberikan
pelayanan terbaik
bagi pasien
Kami bekerja
seperti dalam
‘situasi krisis’,
mencoba
A14 28 156 67 76 12 905 2.66
melakukan
pekerjaan yang
terlalu banyak dan
terlalu cepat
Handoffs Saat melakukan
(serah transfer pasien
terima) dan antar ruangan
transisi F3 merupakan kondisi 9 37 104 163 26 1177 3.47
yang sangat
berisiko untuk
terjadinya insiden
25
Informasi penting
pasien sering
F5 4 31 67 185 52 1267 3.73
hilang pada saat
pergantian shift
Masalah sering
terjadi dalam
F7 pertukaran 5 26 99 187 22 1212 3.57
informasi antar
ruangan
Perubahan shift
merupakan masalah
F11 2 15 20 215 87 1387 4.09
bagi pasien di
rumah sakit ini
Respon Apabila terjadi
tidak kesalahan, staf
menyalahka merasa seolah
n terhadap A8 segala akibat dari 6 52 57 196 28 1205 3.55
kejadian kesalahan mereka
kesalahan ditimpakan kepada
mereka sendiri
Ketika suatu
kejadian
dilaporkan,
A12 sepertinya inti 17 49 46 187 40 1201 3.54
laporannya adalah
orangnya, bukan
pada masalahnya
Staf khawatir jika
kesalahannya
A16 tercatat dalam 30 158 61 81 9 893 2.64
catatan
kepegawaian
Jika ditelusuri dari masing masing dimensi dan pertanyaan survey budaya
keselamatan pasien yang memiliki nilai rata-rata < 3 poin maka ditemukan dimensi dan
26
Tabel 9 Analisis Rata-Rata Skor Masing-Masing Dimensi dan Pertanyaan Survey Budaya Keselamatan Pasien
di Rumah Sakit Umum Puri Raharja 2018 yang lebih kecil dari <3 poin
FREKUENSI SKOR RAT
NO TOTA
A-
DIMENSI SOA ITEM SOAL L
1 2 3 4 5 RAT
L SKOR
A
Jumlah Dalam 12 bulan
pelaporan terakhir, menurut
kejadian pengetahuan Anda,
(tambahan) kira-kira berapa 99 35 33 20 2
kejadian
G1 keselamatan pasien 358 1.05
yang dilaporkan di
ruangan Anda?
Tulis angka jawaban
Anda pada kotak
yang disediakan.
Keseluruha Hanya suatu
n persepsi kebetulan bahwa
tentang A10 kesalahan yang 54 187 26 67 5 799 2.35
keselamatan serius tidak terjadi
pasien disini
Staf di ruangan ini
bekerja lewat dari
waktu kerja, demi
A5 48 113 107 65 6 885 2.61
memberikan
pelayanan yang
terbaik bagi pasien
Kami menggunakan
karyawan tidak
tetap untuk
A7 38 148 48 93 12 910 2.68
Staffing memberikan
pelayanan terbaik
bagi pasien
Kami bekerja
seperti dalam
‘situasi krisis’,
A14 mencoba melakukan 28 156 67 76 12 905 2.66
pekerjaan yang
terlalu banyak dan
terlalu cepat
Respon
tidak Staf khawatir jika
menyalahka kesalahannya
A16 30 158 61 81 9 893 2.64
n terhadap tercatat dalam
kejadian catatan kepegawaian
kesalahan
27
BAB V
5.1 Simpulan
(58,7%).Sebagian besar responden berada pada usia 30 tahun. Sebagian besar responden
responden telah bekerja di RSU Puri Raharja selama 6-10 tahun, yaitu 66 orang (39,6%).
Sebagai besar responden merupakan profesi perawat, yaitu 112 orang (67,1%).
2. Nilai median skor keseluruhan survey budaya keselamatan pasien di RSU Puri Raharja
Tahun 2018 adalah 160,00 jika dipersentasekan dengan nilai maksimum 220 maka akan
dapat hasil 160/220*100% = 72,72%. Ini membuktikan bahwa RSU Puri Raharja berada
3. Jika dilihat dari 18 area penyebaran kuesioner terlihat lebih banyak ruangan yang nilai
median budaya keselamatan pasien responden yang mewakilinya lebih rendah dari
median keseluruhan, yaitu 7 area (38,9%), sedangkan yang lebih tinggi dari median
4. Jika ditelusuri dari masing masing dimensi dan pertanyaan survey budaya keselamatan
pasien yang memiliki nilai rata-rata < 3 poin maka ditemukan dimensi dan pertanyaan
yang membutuhkan perhatian secara nyata adalah Jumlah pelaporan kejadian (tambahan),
terhadap kejadian kesalahan dengan kondisi yang perlu ditingkatkan adalah kondisi
dengan opini :
28
a. Kesadaran tentang jumlah pelaporan insiden
c. Kondisi di ruangan dimana bekerja lewat dari waktu kerja, demi memberikan
e. Penggunaan karyawan tidak tetap untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien
f. Kondisi kerja seperti dalam ‘situasi krisis’, mencoba melakukan pekerjaan yang
5.2 Rekomendasi
1. Kepada manajemen RSU Puri Raharja untuk menelusuri terlebih dahulu faktor yang
dapat menyebabkan ketidak seragaman nilai median budaya keselamatan pasien di setiap
area, sehingga dapat dibuat program spesifik terkait perbaikan-perbaikan dalam program
strategis) :
c. Kondisi di ruangan dimana bekerja lewat dari waktu kerja, demi memberikan
e. Penggunaan karyawan tidak tetap untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien
29
f. Kondisi kerja seperti dalam ‘situasi krisis’, mencoba melakukan pekerjaan yang
30
Referensi
Agency for Healthcare Research and Quality. (2004). Hospital Survey on Patient Safety
Culture. (R. Westat, J. Sorra, & V. Nieva, Eds.). Rockville: Services, Agency for
Healthcare Research and Quality U.S. Department of Health and Human.
AHQR. (2000). Hospital Survey on Patient Safety Culture : Items and Dimensions, 4–6.
Ariyani. (2009). Analisis Pengetahuan Dan Motivasi Perawat Yang Mempengaruhi Sikap
Mendukung Penerapan Program Patient Safety Di Instalasi Perawatan Intensif RSUD
Dr Moewardi Surakarta Tahun 2008. Universitas Diponegoro.
Bea, I. F., Pasinringi, S. A., & Noor, N. B. (2013). Gambaran Budaya Keselamatan Pasien Di
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Tahun 2013. Bagian Manajemen Rumah Sakit,
Fakultas Kesehatan Masyarakat, UNHAS, Makassar, 1–14.
Beginta, R. (2012). Pengaruh Budaya Keselamatan Pasien, Gaya Kepemimpinan, Tim Kerja,
Terhadap Persepsi Pelaporan Kesalahan Pelayanan oleh Perawat Di Unit Rawat Inap
Rumah Sakit Umum daerah Kabupaten Bekasi Tahun 2011. Universitas Indonesia.
Chooper, M. D. (2000). Towards a model of safety culture. Safety Science Journal, 36, 111–
136.
Croll, Z. T., Coburn, A. F., & Pearson, K. B. (2012). Promoting a Culture of Safety : Use of
the Hospital Survey on Patient Safety Culture in Critical Access Hospitals. Flex
Monitoring Team, (April).
Departemen Kesehatan RI. (2006). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Departemen Kesehatan RI. (2008a). Panduan Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(Kedua). Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Elrifda, S. (2011). Budaya Patient Safety dan Karakteristik Kesalahan Pelayanan : Implikasi
Kebijakan di Salah Satu Rumah Sakit di Kota Jambi. Jurnal Kesehatan Mssyarakat
Nasional, 6, No. 2(Oktober), 67–76.
Hasan, I. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Jati, S. K. (2013). Pengaruh Peningkatan Mutu Layanan Dan Fasilitas Fisik Terhadap
Budaya Dan Insiden Keselamatan Pasien Di RS Paru Jember. Universitas Jember.
31
Jones, K. J., Skinner, A., Xu, L., & Sun, J. (2007). The AHRQ Hospital Survey on Patient
Safety Culture : A Tool to Plan and Evaluate Patient Safety Programs, (May).
Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit (2009). Jakarta.
Kementerian Kesehatan RI. Permenkes Nomor 1691/ MENKES/ PER/ VIII/ 2011 Tentang
Keselamatan Pasien Rumah Sakit (2011). Jakarta: Menteri Kesehatan Republik
Indonesia.
Marella, W. M. (2007). Why Worry About Near Misses? Patient Safety & Quality
Healthcare Journal, (October), 1.
Mark, D. (2001). Patient Safety and the “ Just Culture :” A Primer For Health Care
Executives ; Medical Event Reporting System – Transfusion Medicine (MERS-TM).
National Institutes of Health Journal, (April), 3.
Nivalinda, D., Hartini, M. C. I., & Santoso, A. (2013). Pengaruh Motivasi Perawat Dan Gaya
Kepemimpinan Kepala Ruang Terhadap Penerapan Budaya Keselamatan Pasien Oleh
Perawat Pelaksana Pada Rumah Sakit Pemerintah Di Semarang. Departemen DKKD
PSIK FK Universitas Diponegoro, 1(November), 138–145.
Pujilestari, A., Maidin, A., & Anggraeni, R. (2013). Gambaran Budaya Keselamatan Pasien
Oleh Perawat Dalam Melaksanakan Pelayanan Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo Tahun 2013. Bagian Manajemen Rumah Sakit, Fakultas
Kesehatan Masyarakat, UNHAS, Makassar, 1–13.
Rachmat, M. (2012). Buku Ajar Biostatistik: Aplikasi pada Penelitian Kesehatan. Jakarta:
EGC.
Ranji, S. R., & Shojania, K. G. (2008). Implementing Patient Safety Interventions In Your
Hospital: What To Try And What To Avoid. The Medical Clinics of North America
Journal, 92(2), 275–93, vii–viii. doi:10.1016/j.mcna.2007.10.007
Saryono, & Anggraeni, M. D. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif dalam
Bidang Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan (1st ed.). Yogyakarta: Graha Ilmu.
32
Setiowati, D. (2010). Hubungan Kepemimpinan Efektif Head Nurse Dengan Penerapan
Budaya Keselamatan Pasien Oleh Perawat Pelaksana Di RSUPN Dr. Cipto
Mangunkusumo Jakarta. Universitas Indonesia.
Sujono, Setiawan, R., Carolina, V., Magdalena, N., & Kurniawan, A. (2013). Aplikasi SPSS
untuk Smart Riset: Program SPSS IBM 21.0. Bandung: Alfa Beta.
The Health Foundation. (2013). Safety Culture: What Is It And How Do We Monitor And
Measure It?. London.
Vincent, C. (2011). The Essentials of Patient Safety (2nd ed., p. 2). London: Imperial Centre
for Patient Safety and Service Quality Department of Surgery and Cancer Imperial
College of Science, Technology & Medicine.
WHO World Alliance For Patient Safety. (2005). WHO Draft Guidelines for Adverse Event
Reporting and Learning Systems : From Information To Action (1st ed., p. 7). Geneva,
Switzerland: World Health Organization.
33