http://jurnal.stikesnh.ac.id/index.php/jikd
Diterima ABSTRAK
Disetujui Diabetes Melitus tergolong penyakit tidak menular yang penderitanya
Dipublikasi tidak dapat secara otomatis mengendalikan tingkat gula (Glukosa)
insulin yang bertugas mengangkut gula melalui darah keoto-otot
jaringan lain untuk memasukkan energy. Tujuan Untuk mengetahui
Keywords: Diabetes Mellitus faktor apa saja yang berkontrobutif pada perilaku pasien diabetes dalam
Patient Control Behavior mengendalikan kadar glukosa darah. Jenis Penelitian yang digunakan
adalah literature reviewe (SLR). Proses yang digunakan untuk
melakukan study literature review yaitu Google scholar. Sedangkan
databese sekunder yang digunakan yaitu search google. Kata kunci
yang digunakan untuk jurnal yaitu: (faktor pengendalian, diabetes
mellitus dan faktor pengendalian kadar gula darah. Hasil analisis
kesebelas jurnal tersebut dapat diketahui bahwa faktor yang
berhubungan secara signifikan dengan kejadian faktor kontributif
pengendalian kadar glukosa darah pada pasien diabetes mellitus.
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu faktor yang sangat penting dalam
pengendalian gula darah yaitu faktor pengetahuan dengan adanya
perilaku pada pasien disertai aktivitas fisik, pola makan, bantuan
perawat dan dukungan keluarga.
HASIL PENELITIAN
No Penulis Tempat Populasi Tujuan Metode Hasil
penelitian
1. Pada artikel 1 berdasarkan penelitian dilakukan (Muhasidah et al. 2017) didapatkan gambaran bahwa
tingkat pengetahuan ada hubungan terhadap pengendalian kadar glukosa. Dengan hasil di dapatkan tingkat
pengetahuan yang baik 74 orang (51,7)% dan yang memiliki pengetahuan yang kurang 68 0rang (47,6)%.
2. Pada artikel 2 terdapat hubungan pengetahuan dan dukungan keluarga. Dengan hasil ada hubungan yang
bermakna anatara pengetahuan pasien (OR 0,867 ; p =0,001) dan dukungan keluarga (OR 0,996 ; p =0,042)
dengan kadar glukosa darah. Yang memiliki pengetahuan yg kurang memiliki kemungkinan kadar glukosa
0,8 kali lebih besar dari pada pasien dengan pengetahuan yang baik. Dan dengan dukungan keluarga yang
kurang memiliki kemungkinan kadar glukosa darah 0,9 kali lebih besar dari pada pasien dengan dukungan
keluarga yang baik.
3. Pada artikel 3 yang juga membahas terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dan
kadar gula darah pasien DM. Dengan hasil analisa chi square menunjukkan nilai p=0,014.
4. Pada artikel 4 terdapat hubungan aktifitas fisik dan pola makan. Dengan hasil uji korelasi pearson pada
tingkat kemaknaan 95% (a<0,005) terhadap pengendalian kadar glukosa darah pada pasien diabetes.
5. Pada artikel 5 yang juga menunjukan bahwa ada hubungan aktifitas fisik terhadap pengendalian kadar
glukosa darah pada pasien diabetes. Dengan hasil (?-value = 0,000) jika aktifits fisik kurang maka dapat
menyebabkan penumpukan asam lemak, penurunan penggunaan kadar glukosa dan glikogen otot.
6. Pada artikel 6 di dapatkan hasil bahwa ada hubungan informasi dengan pengendalian kadar glukosa darah
pada pasien diabetes.
7. Pada artikel 7 juga menunjukkan bahwa ada hubungan akses informasi pada pengendalian kadar glukosa.
Dengan hasil
8. Pada artikel 8 membahas tentang faktor dukungan petugas kesehatan dengan pengendalian kadar glukosa
darah pada pasien diabetes. Dengan hasil Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan
antara peran perawat sebagai educator dengan perawatan diri pasien DM tipe 2 (p value : 0,000 < 0,05).
9. Pada artikel 9 yang juga membahas ada hubungan faktor dukungan petugas kesehatan dengan pengendalian
kadar glukosa. Dengan hasil peningkatkan skor pre tes dari 9.00 menjadi 16.25 pada post tes dengan nilai
uji statistik bivariat dengan menggunakan uji Wilcoxon dengan nilai Sig= 0.000 (p<0.05). Dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh pendampingan: konseling kesehatan terhadap pengendalian kadar
gula darah pada klien dengan diabetes melitus pada kelompok intervensi.
10. Pada artikel 10 yang membahas bahwa ada hubungan faktor dukungan keluarga dengan pengendalian kadar
glukosa darah pada pasien diabetes. Dengan hasil significancy- nya adalah 0,019. Karena nilai p< 0,05.
dapat disimpulkan bahwa hasil tersebut bermakna bermakna untuk hubungan antara dukungan keluarga
dengan kadar glukosa darah puasa.
baik absolut maupun relatif. DM merupakan salah
PEMBAHASAN satu penyakit degeneratif dengan sifat kronis yang
Penyakit diabetes melitus (DM) adalah jumlahnya terus meningkat dari tahun ketahun
kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang (Jampaka et al. 2020).
disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar Penyakit diabetes melitus semakin banyak
gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin diderita penduduk dunia. Jumlah penderita diabetes
mellitus bertambah karena usia harapan hidup
Referensi
Almira, N., Arifin, S., & Rosida, L. (2019). FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
PERILAKU KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI DIABETES PADA PENDERITA DIABETES MELITUS
TIPE 2 DI PUSKESMAS TELUK DALAM BANJARMASIN. 2, 1–12.
Darmawan, S., & Sriwahyuni, S. (2019). Peran Diet 3J pada Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Sudiang
Raya Makassar. Nursing Inside Community, 1(3), 91–95. https://doi.org/10.35892/nic.v1i3.227
Ermawati. (2018). HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN POLA MAKAN DENGAN KADAR GLUKOSA
DARAH PADA PASIEN DM TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGASA KOTA
MAKASSAR. Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol. 09 N0. 02 2018 e-Issn :
2622-0148, p-Issn : 2087-0035, 10(01), 59–66.
Fatimah, R. N. (2016). DIABETES MELITUS TIPE 2. Indonesian Journal of Pharmacy, 27(2), 74–79.
https://doi.org/10.14499/indonesianjpharm27iss2pp74
Gresty N, M. M. M. (2017). Hubungana aktifitas fisik dan pola makan dengan kadar gula darah pada Pasien
Diabetes Melitus II. E-Journal Keperawatan, 5(1), 2.
Haskas, Y. (2017). Determinan Perilaku Pengendalian Diabetes Melitus Di Wilayah Kota Makassar. Global
Health Science (GHS), 2(2), 138–144. https://doi.org/10.33846/ghs.v2i2.85
Herawati, R., Poncorini, E., & Sugiarto, S. (2018). Hubungan antara Pengetahuan Pasien dan Dukungan
Keluarga dengan Kadar Glukosa pada Pasien DM Tipe 2. 61–66.
Jampaka, A. S., Haskas, Y., Hasyari, M., Makassar, N. H., Makassar, N. H., & Makassar, N. H. (2020).
Pengendalian Diabetes Melitus Tipe Ii Di Puskesmas Cendrawasih. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Volume 13 Nomor 6 Tahun 2019.
Luthfiani, & Karota, E. (2019). Efektifitas Pendampingan : Konseling Kesehatan Terhadap Pengendalian Kadar
Gula Darah Pada Klien Dengan Diabetes Mentoring Effectiveness : Health Counseling for Blood Level
Control for Clients With Diabetes Mellitus. Jurnal Keperawatan, 2(3), 129–138.
Mallo, A., Aminah, S., & Arif, N. wahyuni. (2017). HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DALAM
PENGATURAN POLA MAKAN DENGAN KADAR GULA DARAH PENDERITA DIABETES
MELITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MINASA UPA KEC. RAPPOCINI KOTA
MAKASSAR. Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makassar Vol. 08 No. 02 2017 e-Issn :
2622-0148, p-Issn : 2087-0035, 10(01), 59–66.
Melinda, H., Yusuf, M., & Hamzah, H. (2017). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Keteraturan Kontrol
Muhasidah, Hasani, R., Indirawaty, & Majid, N. W. (2017). Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap Dan Pola
Makan Dengan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus Di Wilayah Kerja Puskesmas
Sudiang Kota Makassar. Jurnal Media Keperawatan: Politeknik Kesehatan Makasar, 08(02), 39–45.
Mutmainna, A. (2019). Faktor-Faktor Risiko yang Mempengaruhi Manajemen Glukosa pada Pasien dengan
Diagnosa Medis Diabetes Mellitus di Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Nursing Inside Community,
1(2), 61–67. https://doi.org/10.35892/nic.v1i2.59
Nugroho, E. R., Warlisti, I. V., Bakri, S., & Kendal, P. (2018). Hubungan Dukungan Keluarga Dengan
Kepatuhan Kunjungan Berobat Dan Kadar Glukosa Darah Puasa Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Puskesmas Kendal 1. Diponegoro Medical Journal (Jurnal Kedokteran Diponegoro), 7(4), 1731–1743.
Nurafni, A., & Afrida. (2018). FAKTOR RISIKO KEJADIAN DIABETES MELITUS (DM) TIPE II DI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJIMAKASSAR. Jurnal Ilmiah Kesehatan
Diagnosis, 12(Dm), 430–435.
Pahrul, D., Afriyani, R., & Apriani. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Kepatuhan Dengan Kadar
Gula Darah Sewaktu. Babul Ilmi Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan, 12(No 1 (2020): Babul Ilmi
Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan), 179–190. http://jurnal.stikes-aisyiyah-
palembang.ac.id/index.php/Kep/article/view/376
Setyawan, S., & Sono. (2015). Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Pasien
Diabetes Melitus. Jurnal Keperawatan, XI(1), 127–130.
Simamora, A., & Daulay, N. M. (2019). IBM Self Management ( Manajemen Diet , Latihan Fisik , dan
Perawatan Kaki ) Pada Penderita Diabetes Mellitus di Puskesmas Labuhan Rasoki Kota
Padangsidimpuan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Volume 1 No. 1, Desember 2019, 1(1),
1–4.
Suardana, I. W., Mustika, I. W., & Sri Utami, D. A. (2019). Hubungan Perilaku Pencegahan dengan Kejadian
Komplikasi Akut pada Pasien Diabetes Melitus. Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI),
4(1), 50. https://doi.org/10.32419/jppni.v4i1.193
Tandra, H. (2017). Segala sesuatu yang harus anda diketahui tengtang diabetes melitus.
Wahono, R. S. (2015). A Systematic Literature Review of Software Defect Prediction: Research Trends,
Datasets, Methods and Frameworks. Journal of Software Engineering, 1(1), 1–16.
https://doi.org/10.3923/jse.2007.1.12
Yanti, S., & Mertawati, G. A. A. R. (2020). Pengetahuan Manajemen Diabetes Berhubungan Dengan Motivasi
Perawat Dalam Memberikan Edukasi Pada Pasien Diabetes Melitus. Jurnal Keperawatan, 12(1), 23–32.
http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan/article/view/690