KAJIAN PUSTAKA
2.1.1 Penelitian ini pernah dilakukan oleh Rudi (2010) dengan judul
hubungan terapi diet Diabetes Mellitus terhadap kadar gula darah pada
pasien saling dipengaruhi oleh terapi diet yang sesuai bagi pasien yang
diberikan oleh rumah sakit juga dipengaruhi oleh terapi obat yang
mellitus dan asupan energy dan zat gizi pasien diabetes mellitus
terhadap kadar gula darah pasien diabetes mellitus. Penelitian kali ini
2.1.2 Penelitian yang sama juga dilakukan oleh Rani (2010) yang berjudul
jenis, dan tepat jumlah ) terhadap jumlah hari rawat inap di RSUD
meningkat. Hal ini disebabkan Karen ada pengaruh penerapan 3J. dan
6
7
pasien terhadap jumlah hari rawat inap. Dan penelitian kali ini
menekankan kepada kadar gula darah dan jumlah hari rawat inap.
2003).
dari keseluruhan kasus diabetes yang ada di negara maju dan persentase
2012 )
2.2.2 Etiologi
dalam darah untuk masuk ke dalam sel dan kelebihannya akan disimpan
dalam bentuk lemak didalam tubuh kita. Akibatnya makanan yang tadi
Insulin). DMTI disebabkan oleh destroktif sel pulau langer hans akibat
jaringan perifer dan untuk menghambat produksi glukosa untuk sel hati.
Sel ini tidak bisa mengimbangi resistensi insulin ini sepenuhnya yang
2.2.3 patofisiologi
mendeteksi sel beta sebagai sebuah sel yang asing bagi tubuh.
turunan alias gen yang diturunkan dari garis ibu atau ayah.
drastis, dan rasa lelah yang tak kunjung hilang. Juka tidak segera
diabetic. Hingga saat ini diabetes tipe 1 hanya bisa diobati dengan
insulin cukup, tapi justru reseptor insulin yang jelek. Diabetes tipe
cukup tinggi.
yakni terus menerus buang air kecil, merasa haus, dan nafsu
1. Keturunan
2. Virus
3. Obesitas (kegemukan)
diabetes melitus.
4. Usia
menerima insulin.
5. Diet
Pola makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh juga dapat
6. Hormon
7. Obat
1. Hipoglikemi
mg/dl.
mendadak.
Ini merupakan kondisi ketika kadar gula darah tubuh berada dalam
2. Koma diabetic
darah berada di atas normal tapi tidak terlalu tinggi. Gejala yang
terjadi antara lain perasaan pening dan rasa ingin muntah, detak
jantung meningkat, rasa lelah dan lemas yang amat sangat, dan
3. Sindrom hiperosmolar
Pada kondisi ini gula darah sudah berada diatas normal. Gejala
yang timbul adalah rasa haus yang amat sangat, terus menerus
5. Jantung
Kondisi kadar gula darah yang sudah berada diatas normal dapat
Dr, 2012)
6. Makroangiopati
pasien pada diabetes melitus rasa nyeri dada sering tidak dijumpai
7. Mikroangiopati
8. Ginjal
protein saat harus mengeluarkan urin akan menarik kadar air untuk
9. Saraf
Ini bisa terjadi pada saraf dikaki akibatnya akan mengalami kesulitan
berjalan, keram kaki yang tak kunjung hilang dan rasa sakit yang
2012)
10. Mata
Kadar gula yang tidak normal juga menyebabkan retina mata menjadi
rusak, efek dari kondisi ini bisa mengalami katarak, glukoma, atau
17
11. Kaki
Bukan hal yang mustahil kaki harus diamputasi akibat diabetes yang
2.2.6 Diagnosis
2) Salah satu dari : GDP > 126 mg/dl, 2 jam PP > 200 mg/dl atau
GDP > 126 mg/dl, 2 jam PP > 200 mg/dl atau glukosa darah
GDP < 126 mg/dl dan 2 jam PP > 126 mg/dl maka diulangi
hari dengan diet karbohidrat lebih dari 150 gr per hari dengan
< 126 mg/dl dan 2 jam PP > 200 mg/dl atai apabila hasilnya
makanany yang masuk harus dibagi rata sepanjang hari, ini harus
19
konsisten dari hari kehari. Diet Dm adalah tata laksana diet yang
mengikuti 3J, yaitu tepat jadwal, tepat jenis, dan tepat jumlah.
(Tjokroprawiro, 2007)
makan dan olah raga untuk mendapatkan kontrol metabolik yang lebih
aktifitas fisik.
badan normal.
yang optimal.
petugas kesehatan lain dan pasien itu sendiri). Setiap diabetes sebaiknya
20
dalam hal ini jadwal makan, jenis dan jumlah makanan terutama pada
(Perkeni, 2006)
tidaknya stress akut dan kegiatan jasmani. Penentuan status gizi dapat
dipakai indeks massa tubuh (IMT) atau rumus Brocca. Penentuan status
BB kurang : <18,5
BB normal :18,5-22,9
BB lebih : >23
At Risk : 23-24,9
Obese I : 25-29,9
berikut:
1. Jenis kelamin
2. Usia
3. Jenis aktifitas
tiap kenaikan 1° C
22
5. Berat Badan
Menentukan BBR
=88% (kurus)
68 % x 2650 1802
KH : = =450,5 g
4 4
20 % x 2650 530
Lemak : = =58,9 gr
9 9
23
2) Pasien Gemuk
Menentukan BBR
=115% (gemouk)
protein :12%Lemak:20%
68 % x 1160
KH : =197 , 2 gr
4
12% x 1160
Protein : = 34,8 gr
4
20 % x 1160
Lemak : = 25,8 gr
9
3) Pasen Obesitas
Menentukan BBR
=141% (Obesitas)
Lemak:20%
24
68 % x 750
KH : = 127,5 gr
4
12% x 750
Protein : = 22,5 gr
4
20 % x 750
Lemak : = 16,7 gr
9
TB = Tinggi Badan
pantang makan
mellitus adalah:
(20%), siang (30%), dan sore (25%), serta 2-3 porsi kecil untuk
lemak jenuh, 10% dari lemak tidak jenuh ganda, sedangkan sisanya
60-70%
adalah bahan pemanis selain sakarosa. Ada dua jenis gula alternatif
yaitu yang bergizi dan yang tidak bergizi. Gula anternatif bergizi
air yang terdapat di dalam sayur dan buah. Menu seimbang rata-rata
60% Kh
12% protein
20% lemak
60% Kh
12% protein
20% lemak
diet saja)
Sifat-sifat diet B2
akan berubah.
Sifat-sifat diet B3
(tjokroprawiro, 2007)
terdapat keseimbangan yang baik antara diet, latihan fisik teratur setiap
hari dan kerja insulin. Latihan yang teratur merupakan komponin yang
ringan setiap hari pada saat 1,5 jam sesudah makan, termasuk
menit.
yang agak berat pagi dan sore (sekunder) untuk penderita Diabetes
berikut:
penyakit lainnya.
berat seperti:
1. Hipoglikimia.
3. Pendarahan retina
melakukan
pemantauan faal hati
secara berkala pada
dokter.
hipoglikemek oral dan insulin basal yang diberikan pada malam hari
tahun tujuh puluhan makin banyak usaha lain yng mengikuti jejak
Lillehei ini dengan cara yang lebih aman, misalnya pembuatan duktus
protein, dan lemak) dalam menu makanan dan jadwal makan. (Yudi. Dr,
2012)
badan ideal menurut broca. Bobot badan dan besarnya aktifitas dapat
Rumus bobot ideal bagi pria dengan tinggi badan lebih dari
160 cm atau wanita dengan tinggi badan lebih dari 150 cm.
Rumus bobot ideal bagi pria dengan tinggi badan kurang dari
160 cm dan wanita dengan tinggi badan kurang dari 150 cm.
❑
Bobot badan ideal=TB−100 ×1 kg
37
Jadwal makan bagi diabetes harus diatur agar kadar gula darah
2. Suber protein rendah lemak seperti: ikan, ayam tampa kulit, susu
mudah dicerna.
Golongon A Golongan B
Mangga Semangka
Nangka masak Pisang ambon
Rambutan Jambu air
Sawo Alpukat
Sirsat Belimbing
Anggur Melon
Duku Salak
Durian Kedondong
Jeruk manis Kolang-kaling
Pisang raja Blewah
Pisang tanduk
Pisang emas
Pisang kepok
Sumber: (Tjokroprawiro, 2007)
41
satu unsur atau asupan asuhan dan pelayanan di rumah sakait yang
dapat di nilai atau di ukur. Bila seseorang di rawat di rumah sakit, maka
Bila diharapkan baik oleh dokter maupun oleh penderita itu sudah
di rumah sakit. Outcome atau hasil akhir kegiatan dan tindakan doter
dan tenaga profisi lainnya terhadap pasien, dalam arti derajat kesehatan
(Heryati, 1994)
00.00 tengah malam sampai saat keluar sebelum pukul 24.00 tengah
keluar (hidup dan mati), jumlah hari perawatan efesiensi rumah sakit