PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menjaga kadar gula darah diatas normal menurut Tholib (2016). Diabetes
serta perubahan peningkatan gaya hidup, salah satunya dengan cara diet
rendah glukosa dan olahraga secara rutin. Pengobatan medis pada pasien
masyarakat beranggapan bahwa jika gula darah kembali normal dan tidak
ada tanda dan gejala penyakit Diabetes Mellitus maka tidak mengkonsumsi
minuman yang manis ketika kadar gula kembali normal dan pengobatan
(Anugraheni, 2021).
1
sedikitnya terdapat 463 juta orang pada usia 20-79 tahun di dunia
menderita diabetes pada tahun 2019 atau setara dengan angka prevalensi
menjadi 19,9% atau 111,2 juta orang pada umur 65- 79 tahun. Angka
prediksi terus meningkat hingga mencapai 578 juta di tahun 2030 dan 700
berdasarkan regional tahun 2019 secara global mencapai 8,3% dan Asia
Federation (IDF) memperkirakan sedikitnya ada 463 juta orang pada usia
standar kepada seluruh penderita (DM) usia 15 tahun ke atas sebagai upaya
2
pencegahan sekunder, presentase penderita Diabetes Mellitus yang
Sidoarjo, 2021).
gaya hidup terutama dikota besar. Pola makan yang dahulunya mengandung
sayuran, karbohidrat dan serat kini berganti pola makanan modern yang
instan seperti junk food yang mengandung banyak protein, lemak, gula,
arteri koroner, lima kali lebih mungkin untuk mengalami luka gangren, lebih
dibandingkan dengan penderita diabetes mellitus tipe dua dari pada pasien
cara pemberian edukasi kepada keluarga. Dalam kasus ini peran perawat
3
keluarga pada diabetes mellitus. Peran promotif yaitu memberikan
diri untuk hidup sehat dengan melakukan perencanaan pola makan diet yang
tepat, mengontrol kadar gula darah, melakukan olahraga dan latihan. Peran
pemeriksaan guda darah secara rutin dan perubahan gaya hidup kearah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
menahun akibat pankreas tidak dapat memproduksi cukup insulin atau tidak
B. Klasifikasi
5
Non Insulin Dependen Diabetes Melitus (NIDDM) dulunya disebut
5 sampai 10 tahun
genetik pada sel beta, kelainan genetik pada jinerja insulin, penyakit
C. Etiologi
berkurang karena terjadi kerusakan pada sel beta pankreas (Putra, 2019).
1) Genetik, Jika salah satu atau kedua orang tua dari seorang anak
Diabetes.
6
2) Autoimun, tubuh mengalami alergi terhadap salah satu jaringan
atau jenis selnya sendiri. Dalam kasus ini alergi yang ada dalam
Resistensi insulin ialah suatu kondisi dimana tubuh tidak dapat bertindak
2) Pola makan dan gaya hidup, yang tidak sehat adalah penyebab
diabetes mellitus.
7
insulin yang diproduksi oleh pankreas. Bagaimanapun, tubuh
energi.
D. Manifestasi Klinis
terjadi pada semua jenis diabetes melitus meliputi trias poli yaitu, poliuria,
polidipsi, dan poliphagi. Poliuri dan podipsi terjadi sebagai akibat dari
mendadak, tangan dan kaki gatal atau mati rasa, kulit kering, lesi luka yang
Gejala umum mungkin tidak parah atau tidak ada sebagai akibat dari
8
menyebabkan gagal ginjal, dan/atau disfungsional otonom, termasuk ulkus
E. Patofisologi
Diabetes mellitus tipe satu dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
dari faktor genetik, infeksi virus, aktivitas yang kurang / kurang olahraga,
insulun secara maksimal, dan terjadi penurunan produksi insulin. Saat tubuh
mengalami kekurangan insulin, kadar gula dalam darah tidak dapat dioleh
dalam darah, sehingga kadar glukosa tubuh melebihi batas normal dan
sering terjadi pada wanita hamil dengan produksi insulin yang tidak
9
mencukupi untuk mengontrol kadar glukosa. Faktor risiko yang
F. Komplikasi
kronis :
1. Komplikasi Akut
a. Hipoglekemia
10
Hipoglikemia ringan : simptomatik, dapat diatasi sendiri,
yang nyata.
b. Diabetes Ketoasidosis
2. Komplikasi Kronik
a. Komplikasi Makrovaskuler
b. Komplikasi Mikrovaskuler
11
Perubahan mikrovaskuler termasuk kelainan struktual pada
c. Komplikasi Neuropati
G. Penatalaksanaan
12
a. Asupan makanan atau prinsip diet menurut Tjokoperwiro (2012)
Tepat Jadwal
Tepat Jumlah
13
dianjurkan makan dalam jumlah besar atau banyak dalam satu
setiap hari.
b. Olahraga
14
secara rutin sebanyak 3 kali dalam seminggu selama 30 menit, dapat
H. Pemeriksaan Penunjang
Tabel 2.2 : Kadar gula glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode
enzimatik sebagai patokan penyaring
Kadar Glukosa Darah Sewaktu (mg/dl)
Kadar Glukosa Darah Sewaktu DM Belun pasti DM
I. Konsep Keluarga
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang terikat oleh hubungan
darah, hubungan perkawinan dan hidup dalam satu rumah tangga, saling
15
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat. Keluarga
dalam suatu hubungan dalam perkawinan dengan menjadi orang tua. Dalam
pribadi dan timbal balik dalam pelaksanaan kewajiban dan dukungan yang
dan kesehatan atau keluarga yang belum dapat memenuhi salah satu
16
Keluarga telah dapat memenuhi kebutuhan secara minimal serta
informasi
2. Struktur Keluarga
a. Struktur komunikasi
b. Struktur peran
c. Struktur Keuangan
17
J. Konsep Asuhan Keluarga
1. Pengkajian
pada pasien.
2. Implementas
3. Evaluasi
18
dirasakan setelah dilakukan tindakan keperawatan, O (Objektif) adalah
objektif untuk menilai sejauh mana tujuan yang telah ditetapkan dalam
19
BAB III
PEMBAHASAN
A. Perencanaan
Puskesmas Pancur Batu Tahun 2017 mayoritas pada umur 50-70 tahun
responden sudah memasuki masa lansia akhir atau juga disebut manula,
diabetes melitus. Hal ini sejalan dengan penelitian menurut Oxtavia (2013)
20
yang mengatakan pada umumnya kualitas hidup menurun dengan
berkualitas hidup yang lebih baik oleh karena kondisi fisiknya yang lebih
baik dibandingkan yang berumur tua. Penderita yang berumur muda akan
merasa terpacu untuk sembuh mengingat dia masih muda dan mempunyai
sementara yang berumur tua menyerah keputusan pada keluarga atau anak-
pada umur 50-70 tahun, dan filtrasi diabetes melitus pada orang dewasa
Puskesmas Pancur Batu tahun 2017 mayoritas SMA 58,5 (24 responden).
pendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dan
21
mengurangi kecemasan sehingga dapat membantu individu tersebut dalam
teratur yang menyebabkan diabetes melitus. Hal ini sesuai dengan teori
22
waktu yang lebih untuk memperoleh informasi. Secara harfia/leksikal
masa kerja adalah dimana pekerja mulai pertama kali melakukan aktifitas
apapun pasti memiliki waktu bekerja dan memiliki jam istirahat bekerja.
Biasanya jam kerja seseorang tidak lebih dari 10 jam bekerja. Misalnya,
masuk jam 8 pagi pulang jam 5 sore, sedangkan wiraswasta bekerja mulai
dari dia bangun sampai malam hari ketika ia tidur atau sakit, mereka harus
terkadang mereka lupa untuk makan saja. Dan jika hal ini dilakukan secara
23
jenis kelamin prempuan 51,2% (21 responden), yang memiliki tingkat
kesehatan yang mungkin dapat terjadi. Hal ini sejalan dengan teori
sendiri.
rentang umur 50-70 tahun yaitu 44,0% (18 responden). Penulis berasumsi
menyebabkan daya pikir dan daya ingat responden semakin melemah. Hal
ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Oxtavia (2013)
24
yang memiliki pengetahuan cukup berada pada rentang umur dewasa
tengah 30-49 tahun sebanyak 17,1% (7 responden), dan umur 20-29 tahun
yang berumur muda akan mempunyai kualitas hidup yang lebih baik oleh
karena kondisi fisiknya yang lebih baik dibandingkan yang berumur tua.
untuk sembuh mengingat dia masih muda dan mempunyai harapan hidup
yang lebih tinggi tanggung jawab keluarga, sementara yang berumur tua
cukup jenis kelamin perempuan yaitu 26,9% (11 responden). Hal ini
kelamin perempuan memang lebih menonjol dari pada laki-laki, hal ini
25
yang memiliki pengetahuan cukup berpendidikan SMA yaitu 39% (16
kesadaran akan proses semakin lambat. Hal ini sejalan dengan teori
yang cukup baik dari pada yang tidak bekerja. Hal ini disebabkan karena
26
BAB IV
Kecamatan Muara Dua, penulis dapat menarik kesimpulan dan memberikan saran
diabetes.
A. Kesimpulan
desa Ngaban selama tiga kali kunjungan, maka penulis dapat mengambil
27
1. Semakin tinggi tingkat usia, maka filtrasi diabetes melitus semakin
pemulihan kesehatan.
terhadap suatu hal dan semakin tinggi pendidikan maka semakin muda
28
bahwa umumnya seseorang yang bekerja cenderung mempunyai
B. Saran
29
DAFTAR PUSTAKA
Keperawatan.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Fauzi, I. (2014). Buku Pintar Deteksi Dini Gejala dan Pengobatan Asam
Urat, Diabetes amaelitus dan Hipertensi. Jakarta : Araska
30
Friedman, M.M et al. (2010). Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset,
Teori, dan Praktik. Ed 5. Jakarta : EGC
Friedman, E. T., Bowden, V., & Jones, E. (2010). Buku Ajar Keperawatan
31
Sahar, J, dkk. 2019. Keperawatan Kesehatan Komunitas dan Keluarga,
edisi Indonesia Pertama.Singapure:Elsevier
32